One Punch Man 167 Pamerkan Kekuatan Asli Saitama, Bulan Hancur
loading...
A
A
A
One Punch Man kembali menjadi buah bibir setelah chapter 166 menampilkan cerita paling emosional untuk Saitama. Di chapter itu, Genos, muridnya, mati di tangan Garou. Dendam pun membara di hati Saitama. Dan, dia berhenti bermain-main.
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler One Punch Man chapter 167!
Chapter 167 memamerkan amarah Saitama. Pahlawan botak berjubah itu sangat sedih dan marah dengan kematian Genos. Sambil menggenggam Core milik Genos, Saitama tak segan mengeluarkan jurusnya yang paling ampuh.
Saitama dan Garou pun habis-habisan dalam pertarungan mereka yang telah terjadi dalam beberapa chapter terakhir. Karena pertarungan itu melibatkan Pukulan Serius, Blast terpaksa menelportasi mereka. Pukulan itu bisa mengirimkan gelombang kejut yang bisa mengganggu bumi.
Sayang, Blast tidak mampu meneleportasi mereka. Beruntung, rekan-rekannya datang dan membantunya. Mereka kemudian meneleportasi Saitama dan Garou ke Lo, salah satu bulan Jupiter. Garou dan Saitama terlihat agak bingung. Tapi, Saitama sudah tidak peduli lagi karena tujuannya adalah mengalahkan Garou.
Saitama agak kaget karena dia habis-habisan melawan Garou dan sepertinya Pemburu Pahlawan itu tidak mempan terhadap serangannya. Saitama bahkan mengira dia mendapatkan apa yang dia mau dan akhirnya ada orang yang bisa dia lawan dengan kekuatan penuhnya. Tapi, dia tidak senang. Dia mengatakan kalau hanya butuh satu tangan untuk mengalahkan Garou.
Foto: One Punch Man
Garou berusaha meneleportasi Saitama ketika bertarung. Tapi, Saitama berhasil menangkap gerbang hyperspace. Dia memukul Garou beberapa kali dan menciptakan banyak kerusakan dalam pertarungan itu. Ketika Garou berusaha meneleportasi lagi, Saitama bisa bereaksi tepat waktu dan merampas gerbang itu.
Garou pun kaget karena ada manusia seperti Saitama yang bisa menangkap gerbang yang membuat Garou bisa berteleportasi. Saitama meremehkan metode Garou. Dia pun menyuruh Garou agar bertarung dengan pukulannya.
Marah, Garou mengombinasikan serangannya dengan jurus Taring Perak dan Blast. Dia bisa melakukan jurus itu setelah mengobservasinya sementara memberikan efek fusi nuklir. Saitama bisa menahan serangan itu. Dia kemudian menggunakan jurus mautnya, Killer Move, Serious Series: Serious Table Flip.
Foto: One Punch Man
Jurus ini begitu kuat sampai seluruh permukaan area bulan itu pecah. Akibatnya, batu-batu pun meluncur ke udara. Saitama menggunakan batu-batu itu sebagai landasan untuk meluncurkan dirinya ke arah Garou. Saitama lantas menggunakan jurus Killer Move, Serious Series: Omnidirectional Punch. Jurus ini sepertinya menciptakan bayangan akibat kecepatan yang luar biasa.
Ketika Garou membuka portal untuk kabur dari pukulan itu, Saitama muncul di gerbang yang sama dan mendaratkan pukulan yang membuat Garou melayang. Belum puas, Saitama menggunakan Pukulan Seriusnya lagi, yang membuat Garou kewalahan. Belum diketahui nasib Garou selanjutnya. Tapi, chapter 168 jelas akan memberikan gambaran jelas dari akhir pertarungan sengit itu.
Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler One Punch Man chapter 167!
Chapter 167 memamerkan amarah Saitama. Pahlawan botak berjubah itu sangat sedih dan marah dengan kematian Genos. Sambil menggenggam Core milik Genos, Saitama tak segan mengeluarkan jurusnya yang paling ampuh.
Saitama dan Garou pun habis-habisan dalam pertarungan mereka yang telah terjadi dalam beberapa chapter terakhir. Karena pertarungan itu melibatkan Pukulan Serius, Blast terpaksa menelportasi mereka. Pukulan itu bisa mengirimkan gelombang kejut yang bisa mengganggu bumi.
Sayang, Blast tidak mampu meneleportasi mereka. Beruntung, rekan-rekannya datang dan membantunya. Mereka kemudian meneleportasi Saitama dan Garou ke Lo, salah satu bulan Jupiter. Garou dan Saitama terlihat agak bingung. Tapi, Saitama sudah tidak peduli lagi karena tujuannya adalah mengalahkan Garou.
Saitama agak kaget karena dia habis-habisan melawan Garou dan sepertinya Pemburu Pahlawan itu tidak mempan terhadap serangannya. Saitama bahkan mengira dia mendapatkan apa yang dia mau dan akhirnya ada orang yang bisa dia lawan dengan kekuatan penuhnya. Tapi, dia tidak senang. Dia mengatakan kalau hanya butuh satu tangan untuk mengalahkan Garou.
Foto: One Punch Man
Garou berusaha meneleportasi Saitama ketika bertarung. Tapi, Saitama berhasil menangkap gerbang hyperspace. Dia memukul Garou beberapa kali dan menciptakan banyak kerusakan dalam pertarungan itu. Ketika Garou berusaha meneleportasi lagi, Saitama bisa bereaksi tepat waktu dan merampas gerbang itu.
Garou pun kaget karena ada manusia seperti Saitama yang bisa menangkap gerbang yang membuat Garou bisa berteleportasi. Saitama meremehkan metode Garou. Dia pun menyuruh Garou agar bertarung dengan pukulannya.
Marah, Garou mengombinasikan serangannya dengan jurus Taring Perak dan Blast. Dia bisa melakukan jurus itu setelah mengobservasinya sementara memberikan efek fusi nuklir. Saitama bisa menahan serangan itu. Dia kemudian menggunakan jurus mautnya, Killer Move, Serious Series: Serious Table Flip.
Foto: One Punch Man
Jurus ini begitu kuat sampai seluruh permukaan area bulan itu pecah. Akibatnya, batu-batu pun meluncur ke udara. Saitama menggunakan batu-batu itu sebagai landasan untuk meluncurkan dirinya ke arah Garou. Saitama lantas menggunakan jurus Killer Move, Serious Series: Omnidirectional Punch. Jurus ini sepertinya menciptakan bayangan akibat kecepatan yang luar biasa.
Ketika Garou membuka portal untuk kabur dari pukulan itu, Saitama muncul di gerbang yang sama dan mendaratkan pukulan yang membuat Garou melayang. Belum puas, Saitama menggunakan Pukulan Seriusnya lagi, yang membuat Garou kewalahan. Belum diketahui nasib Garou selanjutnya. Tapi, chapter 168 jelas akan memberikan gambaran jelas dari akhir pertarungan sengit itu.
(alv)