10 Karakter Utama Anime Shounen Paling Tidak Disukai
Senin, 13 Juni 2022 - 09:21 WIB
7. Son Goku — Dragon Ball
Foto: Screen Rant
Meski Goku adalah salah satu protagonis anime paling populer, tidak mudah untuk bisa menyukainya. Bahkan, Bejita yang pemarah justru lebih disukai ketimbang Goku. Setiap kali ada penjahat muncul, sudah pasti Goku akan mengalahkannya karna dia adalah protagonisnya. Ya, memang itu yang harus dia lakukan.
Selain itu, sudah bisa dengan mudah ditebak kalaui Goku akan selalu memberikan terlalu banyak kesempatan kepada penjahat itu. Meski dia adalah petarung berbakat, strateginya juga telah jadi terlalu mudah ditebak di sepanjang serial ini. Alih-alih sedikit mengubahnya, pendekatan Goku terhadap pertempuran di serial ini jadi terformula dan dibuat-buat.
6. Izuku Midoriya — My Hero Academia
Foto: ComicBook.com
Izuku adalah salah satu protagonis shounen terpopuler. Tapi, banyak penggemar merasa sulit menyukainya. Meski dia muncul dari awal yang sederhana dan punya cerita underdog seperti yang lainnya, kepribadian emosi berlebihan Izuku dan kecenderungannya untuk mengurusi urusan orang lain jadi basi.
Selain itu, sepertinya, Izuku tidak tahu kapan harus menyerah saat bertarung. Ketika kali pertama dia mendapatkan One for All, dia jadi begitu ceroboh sampai mematahkan jari dan anggota tubuhnya berkali-kali kalau itu berarti dia akan memenangkan pertarungan. Awalnya itu memang memotivasi, tapi lama-lama jadi terlalu bisa ditebak.
5. Asta — Black Clover
Foto: Pinterest
Semua protagonis shounen dikenal bersemangat dan berisik. Tapi, teriakan konstan Asta itu sudah keterlaluan. Sebagian besar orang bisa melewati teriakannya ini karena dia berhenti melakukannya di sebagian besar serial ini. Tapi, setelah lompatan waktu, Asta tidak pernah menunjukkan pengembangan karakter yang signifikan.
Dia bermain di setiap klise shounen. Tapi, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang revolusioner. Jelas dia bertekad dan sangat optimistis, tapi begitu juga hampir setiap protagonis shounen. Asta tidak menawarkan sesuatu yang baru dan dia adalah karakter satu dimensi.
4. Boruto Uzumaki — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Boruto Wiki – Fandom
Karena dia anak Hokage ketujuh, Boruto punya beban cukup besar untuk diembannya. Sayangnya, dia gagal bersinar di bayang-bayang ayahnya. Tak seperti Naruto, Boruto tidak punya keyakinan di awal serial ini.
Meskipun ini berakar pada amarahnya terhadap Naruto, tidak ada yang mau menonton protagonist tanpa keyakinan atau tujuan. Bahkan ketika dia mulai berlatih sebagai ninja, Boruto tidak bisa menerima kekalahan. Dia malahan bertindak seperti anak manja yang ngambek alih-alih menerima kekalahan dan move on.
Foto: Screen Rant
Meski Goku adalah salah satu protagonis anime paling populer, tidak mudah untuk bisa menyukainya. Bahkan, Bejita yang pemarah justru lebih disukai ketimbang Goku. Setiap kali ada penjahat muncul, sudah pasti Goku akan mengalahkannya karna dia adalah protagonisnya. Ya, memang itu yang harus dia lakukan.
Selain itu, sudah bisa dengan mudah ditebak kalaui Goku akan selalu memberikan terlalu banyak kesempatan kepada penjahat itu. Meski dia adalah petarung berbakat, strateginya juga telah jadi terlalu mudah ditebak di sepanjang serial ini. Alih-alih sedikit mengubahnya, pendekatan Goku terhadap pertempuran di serial ini jadi terformula dan dibuat-buat.
6. Izuku Midoriya — My Hero Academia
Foto: ComicBook.com
Izuku adalah salah satu protagonis shounen terpopuler. Tapi, banyak penggemar merasa sulit menyukainya. Meski dia muncul dari awal yang sederhana dan punya cerita underdog seperti yang lainnya, kepribadian emosi berlebihan Izuku dan kecenderungannya untuk mengurusi urusan orang lain jadi basi.
Selain itu, sepertinya, Izuku tidak tahu kapan harus menyerah saat bertarung. Ketika kali pertama dia mendapatkan One for All, dia jadi begitu ceroboh sampai mematahkan jari dan anggota tubuhnya berkali-kali kalau itu berarti dia akan memenangkan pertarungan. Awalnya itu memang memotivasi, tapi lama-lama jadi terlalu bisa ditebak.
5. Asta — Black Clover
Foto: Pinterest
Semua protagonis shounen dikenal bersemangat dan berisik. Tapi, teriakan konstan Asta itu sudah keterlaluan. Sebagian besar orang bisa melewati teriakannya ini karena dia berhenti melakukannya di sebagian besar serial ini. Tapi, setelah lompatan waktu, Asta tidak pernah menunjukkan pengembangan karakter yang signifikan.
Dia bermain di setiap klise shounen. Tapi, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang revolusioner. Jelas dia bertekad dan sangat optimistis, tapi begitu juga hampir setiap protagonis shounen. Asta tidak menawarkan sesuatu yang baru dan dia adalah karakter satu dimensi.
4. Boruto Uzumaki — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Boruto Wiki – Fandom
Karena dia anak Hokage ketujuh, Boruto punya beban cukup besar untuk diembannya. Sayangnya, dia gagal bersinar di bayang-bayang ayahnya. Tak seperti Naruto, Boruto tidak punya keyakinan di awal serial ini.
Meskipun ini berakar pada amarahnya terhadap Naruto, tidak ada yang mau menonton protagonist tanpa keyakinan atau tujuan. Bahkan ketika dia mulai berlatih sebagai ninja, Boruto tidak bisa menerima kekalahan. Dia malahan bertindak seperti anak manja yang ngambek alih-alih menerima kekalahan dan move on.
tulis komentar anda