Belajar Membaca Pikiran lewat Kisah-kisah Fiksi

Sabtu, 20 Juni 2020 - 08:58 WIB
Membaca cerita fiksi bisa bikin kamu belajar melihat suatu hal dari perspektif yang berbeda. Foto/Apex 8
JAKARTA - Membaca judul di atas, orang yang awam dengan magis buku fiksi mungkin akan berkomentar, “Cerita halu doang, mana ada manfaatnya?”

Saat ada begitu banyak opsi kegiatan di luar sana, menyelam dalam penjelajahan dunia karangan orang lain sekilas kelihatan gak ada gunanya. Padahal membaca buku dengan kisah rekaan alias gak nyata justru punya manfaat yang nyata banget.

Vira Tazkya, mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Indonesia, merasakan sendiri dampak dari membaca novel dalam kehidupan sehari-harinya.

“Awalnya, aku baca novel buat hiburan aja, tapi lama-kelamaan, aku nyadar kalo baca buku fiksi itu juga bisa buka pikiran kita dan bikin kita ikut merasakan hal-hal yang belum kita alami,” ujar Wakil 1 None Buku Jakarta Selatan itu.





Foto: euscream.com

Dalam ilmu psikologi, yang disebut Vira sebagai “membuka pikiran” dan “menambah sudut pandang baru” merupakan Theory of Mind. Singkatnya, Theory of Mind adalah kemampuan seseorang dalam memahami kondisi kejiwaan diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, Theory of Mind juga berarti memahami sistem nilai dan pemikiran yang terlibat dalam pembentukan kondisi kejiwaan tersebut. Kemampuan ini menggunakan kata “theory” karena pada dasarnya kita emang gak bisa tahu secara pasti isi pikiran orang lain.

Theory of Mindberperan banget dalam kehidupan sosial kita. Bayangin kalo kita gak punya kemampuan memahami atau seenggaknya menebak pikiran dan perasaan orang lain. Pasti bakal salah paham atau berantem terus, kan?



Foto:explorehealthcareers.org

Lalu, apa kaitan antara Theory of Mind dengan membaca fiksi? Sebuah studi yang dilakukan oleh Raymond A. Mar, seorang profesor Departemen Psikologi di Universitas Toronto, beserta rekan-rekannya, menunjukkan bahwa area otak yang terasosiasi dengan Theory of Mindakan aktif saat seseorang membaca karakter dari tokoh dalam buku fiksi.

Berdasarkan studi lain yang dilakukan oleh David Comer Kidd dan Emanuele Castano, psikolog di New School for Social Research New York, orang yang membaca cerita fiksi cenderung punya skor yang lebih tinggi pada tes eksperimen Theory of Mind.



Berimajinasi itu Sangat Penting!


Gak cuma membantu kita dalam bersosialisasi memakai Theory of Mind, membaca cerita fiksi juga bisa bikin kemampuan berimajinasi kita meningkat.

Rima Amalia, mahasiswi baru Teknik Biomedik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini bilang bahwa kemampuan berimajinasi mutlak diperlukan saat kita membaca cerita fiksi.



Foto: Warner Bros
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More