3 Cara Atasi Masalah ala Stoikisme dalam Serial Layangan Putus
Senin, 31 Januari 2022 - 17:06 WIB
JAKARTA - Serial Layangan Putus sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam perjalanan kisah hidup rumah tangga Kinan dalam mengatasi masalah yang dihadapinya berdasarkan filosofi stoikisme.
Layangan Putus mengangkat tema mengenai permasalahan rumah tangga, perselingkuhan, dan perceraian. Kisah tokoh Kinan yang diperankan oleh Putri Marino sangat dirasakan oleh penonton karena dianggap berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Sama halnya dengan yang dirasakan Kinan, setiap orang pasti memiliki masalah dalam kehidupannya. Permasalahan yang terjadi seringkali membuat cemas, overthinking, insecure dan sebagainya. Hal itu merupakan hal yang normal dan pasti akan dirasakan oleh setiap orang.
Masalah yang dihadapi perlahan-lahan akan membuat kita semakin kuat dan berkembang. Kita tidak akan kaget lagi dengan masalah serupa jika kemudian hari akan terjadi lagi.
Sama halnya dengan Kinan, dia harus menerima keadaan dan fakta bahwa suaminya selingkuh dan rumah tangganya hancur.
Nah, di sini kita akan belajar cara mengatasi masalah ala stoikisme dalam serial Layangan Putus.
Baca Juga: Belajar Hidup Bijak dan Bahagia dari King of Stoicism Marcus Aurelius
1. Sadari Hal yang Bisa dan Tidak Bisa Kita Kontrol
Foto: WeTV
“Tidak apa-apa, jika sesekali kita harus kehilangan layangan kita. Tidak apa-apa, jika sesekali impian kita diterbangkan oleh angin, karena satu-satunya yang harus kita genggam erat adalah diri kita sendir,” ucap Kinan.
Kalimat ini menggambarkan filosofi stoikisme bahwa yang bisa kita kontrol adalah pikiran dan tindakan kita. Sedangkan yang tidak bisa kita kontrol, semua hal selain pikiran dan tindakan kita.
Pada dasarnya Kinan tidak punya kontrol apakah Aris akan selingkuh atau tidak, Kinan juga tidak punya kontrol faktanya Aris lebih memilih selingkuh dengan Lydia dan membawanya ke Cappadocia, tempat impian Kinan.
2. Komunikasikan Perasaan secara Asertif
Foto: WeTV
Kita telah sadar dan memahami bahwa kita dihadapkan pada suatu masalah dan kita menganalisis apakah hal ini bisa kita kontrol atau tidak. Selanjutnya, kita bisa belajar mengomunikasikan perasaan secara asertif.
Kita sadar bahwa kita tidak bisa mengontrol lawan bicara. Namun kita bisa menyampaikan perasaan dengan sopan dan nyaman, sehingga pada akhirnya orang akan sulit marah pada kita.
Kita bisa lihat Kinan dapat menunjukkan sikap tenang dan elegan di hadapan Aris dan Lydia. Kita juga bisa melihat Raya mengomunikasikan perasaannya secara asertif dengan menulis surat ke Aris ketimbang pergi dan marah-marah.
Layangan Putus mengangkat tema mengenai permasalahan rumah tangga, perselingkuhan, dan perceraian. Kisah tokoh Kinan yang diperankan oleh Putri Marino sangat dirasakan oleh penonton karena dianggap berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Sama halnya dengan yang dirasakan Kinan, setiap orang pasti memiliki masalah dalam kehidupannya. Permasalahan yang terjadi seringkali membuat cemas, overthinking, insecure dan sebagainya. Hal itu merupakan hal yang normal dan pasti akan dirasakan oleh setiap orang.
Masalah yang dihadapi perlahan-lahan akan membuat kita semakin kuat dan berkembang. Kita tidak akan kaget lagi dengan masalah serupa jika kemudian hari akan terjadi lagi.
Sama halnya dengan Kinan, dia harus menerima keadaan dan fakta bahwa suaminya selingkuh dan rumah tangganya hancur.
Nah, di sini kita akan belajar cara mengatasi masalah ala stoikisme dalam serial Layangan Putus.
Baca Juga: Belajar Hidup Bijak dan Bahagia dari King of Stoicism Marcus Aurelius
1. Sadari Hal yang Bisa dan Tidak Bisa Kita Kontrol
Foto: WeTV
“Tidak apa-apa, jika sesekali kita harus kehilangan layangan kita. Tidak apa-apa, jika sesekali impian kita diterbangkan oleh angin, karena satu-satunya yang harus kita genggam erat adalah diri kita sendir,” ucap Kinan.
Kalimat ini menggambarkan filosofi stoikisme bahwa yang bisa kita kontrol adalah pikiran dan tindakan kita. Sedangkan yang tidak bisa kita kontrol, semua hal selain pikiran dan tindakan kita.
Pada dasarnya Kinan tidak punya kontrol apakah Aris akan selingkuh atau tidak, Kinan juga tidak punya kontrol faktanya Aris lebih memilih selingkuh dengan Lydia dan membawanya ke Cappadocia, tempat impian Kinan.
2. Komunikasikan Perasaan secara Asertif
Foto: WeTV
Kita telah sadar dan memahami bahwa kita dihadapkan pada suatu masalah dan kita menganalisis apakah hal ini bisa kita kontrol atau tidak. Selanjutnya, kita bisa belajar mengomunikasikan perasaan secara asertif.
Kita sadar bahwa kita tidak bisa mengontrol lawan bicara. Namun kita bisa menyampaikan perasaan dengan sopan dan nyaman, sehingga pada akhirnya orang akan sulit marah pada kita.
Kita bisa lihat Kinan dapat menunjukkan sikap tenang dan elegan di hadapan Aris dan Lydia. Kita juga bisa melihat Raya mengomunikasikan perasaannya secara asertif dengan menulis surat ke Aris ketimbang pergi dan marah-marah.
tulis komentar anda