10 Karakter One Piece yang Paling Dibenci, Ada yang Dekat dengan Luffy
Rabu, 27 Oktober 2021 - 17:44 WIB
5. Hody Jones
Hody jelas merupakan bagaimana karakter negatif mala situ ditulis. Eiichiro Oda memberinya sifat karakter yang tidak disukai sebanyak mungkin. Dia keras, arogan, hipokrit, dan punya ego sebesar bulan. Dia juga seorang rasis garis keras. Dia membenci manusia dan menyerang mereka tiap kali ada kesempatan. Dia juga percaya kalau ras manusia ikannya adalah ras paling unggul di planet ini.
4. Sterry
Sebagai seorang bangsawan dari Kerajaan Goa, Sterry itu pas seperti teman-temannya—egois, arogan dan mementingkan dirinya sendiri. Siapa pun yang punya status/uang yang kurang dari dia otomatis dianggap sebagai sampah, tidak peduli betapa baiknya orang itu. Ini terlihat ketika dia kasar terhadap Garp meskipun Garp adaah seorang pahlawan.
3. Wapol
Raja yang sangat korup, egois dan manja ini membawa kerajaannya jadi kacau. Dia tidak pernah peduli rakyatnya dan hanya berfokus pada menguasai lebih banyak kekuasaan dan uang. Nyatanya, dia adalah seorang raja yang sangat buruk. Saat kerajaannya diserang, dia malah cepat-cepat kabur. Dia membawa tentara serta dokter bersamanya. Dia eninggalkan subyek tak berdaya untuk menghadapi pasukan yang datang menyerbu. Dia sangat senang saat bisa menyakiti mereka yang lebih lemah dari dirinya.
2. Arlong
Serial One Piece punya banyak karakter rasis. Salah satunya adalah Arlong. Dia melihat manusia itu lebih rendah dari rasnya. Makanya dia sangat tidak suka pencampuran dua ras ini. Dia punya amarah besar yang mana menjadi alasan mengapa cukup mudah membuatnya mengamuk. Kemarahannya sering kali menyebabkan aksi kekerasan ke titik di mana suatu ketika krunya harus menyeretnya sebelum dia membakar sebuah kota sampai habis.
1. Saint Charloss
Charloss adalah Helmeppo versi terburuk. Seperti keluarganya, dia memandang rendah mereka yang tidak punya kekayaan atau status seperti dirinya. Tapi, yang membuatnya jadi lebih buruk adalah betapa kejam dan tidak dewasanya perilakunya. Dia terkenal melakukan kekejaman terhadap para budaknya hanya agar dia bisa mendorong mereka agar menderita. Ini mengungkapkan betapa sadisnya dia. Dia juga terlihat menderita inferiority complex yang membuatnya harus terus mencari validasi dari ayahnya.
Hody jelas merupakan bagaimana karakter negatif mala situ ditulis. Eiichiro Oda memberinya sifat karakter yang tidak disukai sebanyak mungkin. Dia keras, arogan, hipokrit, dan punya ego sebesar bulan. Dia juga seorang rasis garis keras. Dia membenci manusia dan menyerang mereka tiap kali ada kesempatan. Dia juga percaya kalau ras manusia ikannya adalah ras paling unggul di planet ini.
4. Sterry
Sebagai seorang bangsawan dari Kerajaan Goa, Sterry itu pas seperti teman-temannya—egois, arogan dan mementingkan dirinya sendiri. Siapa pun yang punya status/uang yang kurang dari dia otomatis dianggap sebagai sampah, tidak peduli betapa baiknya orang itu. Ini terlihat ketika dia kasar terhadap Garp meskipun Garp adaah seorang pahlawan.
3. Wapol
Raja yang sangat korup, egois dan manja ini membawa kerajaannya jadi kacau. Dia tidak pernah peduli rakyatnya dan hanya berfokus pada menguasai lebih banyak kekuasaan dan uang. Nyatanya, dia adalah seorang raja yang sangat buruk. Saat kerajaannya diserang, dia malah cepat-cepat kabur. Dia membawa tentara serta dokter bersamanya. Dia eninggalkan subyek tak berdaya untuk menghadapi pasukan yang datang menyerbu. Dia sangat senang saat bisa menyakiti mereka yang lebih lemah dari dirinya.
2. Arlong
Serial One Piece punya banyak karakter rasis. Salah satunya adalah Arlong. Dia melihat manusia itu lebih rendah dari rasnya. Makanya dia sangat tidak suka pencampuran dua ras ini. Dia punya amarah besar yang mana menjadi alasan mengapa cukup mudah membuatnya mengamuk. Kemarahannya sering kali menyebabkan aksi kekerasan ke titik di mana suatu ketika krunya harus menyeretnya sebelum dia membakar sebuah kota sampai habis.
1. Saint Charloss
Charloss adalah Helmeppo versi terburuk. Seperti keluarganya, dia memandang rendah mereka yang tidak punya kekayaan atau status seperti dirinya. Tapi, yang membuatnya jadi lebih buruk adalah betapa kejam dan tidak dewasanya perilakunya. Dia terkenal melakukan kekejaman terhadap para budaknya hanya agar dia bisa mendorong mereka agar menderita. Ini mengungkapkan betapa sadisnya dia. Dia juga terlihat menderita inferiority complex yang membuatnya harus terus mencari validasi dari ayahnya.
(alv)
tulis komentar anda