10 Busur Cerita Terbaik yang Pernah Ada di One Piece
Selasa, 14 September 2021 - 02:22 WIB
6. Alabasta
Bangunan ke busur Alabasta adalah yang membuatnya lengket di kepala banyak penggemar One Piece hingga saat ini. Banyak yang disukai tentang Alabasta, dari antagonisnya sampai lajunya yang menegangkan. Cerita ini membawa kru Topi Jerami melintasi negara gurun ini dari tempat pembuangan sampahnya hingga oasis kasino ke ibu kota di tengah revolusi serta Nefertari Vivi. Kekuatan terbesar Vivi bukanlah kemampuan tarung atau Buah Iblis, tapi tekadnya yang mengutamakan kepentingan orang lain. Crocodile dan agen Baroque Works menjadi penjahat kejam di busur Alabasta. Di sini juga untuk kali pertama, tiap anggota Topi Jerami menghadapi musuh mereka sendiri-sendiri. Ending busur ini, dengan Vivi memanggil-manggil Topi Jerami saat mereka pergi dan bertanya kalau mereka masih berteman, adalah salah satu ending tersedih yang pernah terjadi busur One Piece.
7. Jaya
Tema Jaya adalah mimpi. Di busur ini, pengaruh Shanks terhadap Luffy sebagai perompak juga sangat terlihat. Ketika Topi Jerami berlabuh di pelabuhan kota Jaya yang penuh perompak, mereka bertemu Bellamy Sang Hyena, perompak yang melihat legenda One Piece dan mimpi adalah fantasi bodoh. Luffy dan Zoro tidak menyia-nyiakan satu pukulan pun terhadap manusia pegas itu sampai Bellamy mengejar Cricket demi emasnya. Itulah ketika Luffy akhirnya menempatkan manusia pegas itu di tempatnya. Sorakan Luffy terhadap Bellamy di akhir Jaya masih sangat katarsis.
8. Punk Hazard
Seringkali danggap sebagai busur padat yang berat di One Piece seperti Dressrosa dan Whole Cake Island, Punk Hazard tidak menawarkan apa-apa selain pengalaman berbeda Topi Jerami. Terdampar di sebuah pulau yang separuhnya terbakar dan separuhnya dingin membeku, mereka harus berjalan melalui sebuah laboratorium bekas pemerintah yang dioperasikan ilmuwan gila Cesear Clown. Peristiwa di Punk Hazard membentuk gerakan bagi Dressrosa hingga ke busur saat ini, Wano, yang dimulai dengan aliansi Luffy dan Trafalgar Law. Di busur ini, dua karakter yang paling disukai di One Piece, Smoker dan Tashigi, juga kembali.
9. Reverie
Reverie adalah satu-satunya busur cerita di One Piece yang tidak menampilkan Topi Jerami. Cerita ini mempertemukan lagi pembaca dengan sejumlah wajah terkenal seperti Vivi, Rob Lucci dan Garp. Sementara, cerita ini juga memperkenalkan dongeng misterius baru ketika sosok bermahkota misterius terlihat menatap topi jerami raksasa. Akibat Reverie ini akan menanti pembaca begitu Wano berakhir. Ini ironis karena dunia sedang dalam status perubahan sementara Topi Jerami menghadapi musuh terbesar mereka di pulau yang benar-benar terisolasi.
10. Thriller Bark
Thriller Bark bukannya tanpa masalah, terutama dengan Absalom sesat tak kasat mata yang mengungkap sisi terburuk Sanji. Dengan atmosfir hantu di Thriller Bark, Oda mampu menciptakan sejumlah karakter menakutkan seperti Perona, Moriah dan pendatang baru di Topi Jerami, Brook. Dari luar, Brook terasa seperti karakter lucu, tapi ketika dikuliti lagi, dia adalah karakter dengan masa lalu buruk. Dan, itulah yang melekat dengan Thriller Bark. Brook-lah yang membuat akhir Thriller Bark begitu terkenang.
Bangunan ke busur Alabasta adalah yang membuatnya lengket di kepala banyak penggemar One Piece hingga saat ini. Banyak yang disukai tentang Alabasta, dari antagonisnya sampai lajunya yang menegangkan. Cerita ini membawa kru Topi Jerami melintasi negara gurun ini dari tempat pembuangan sampahnya hingga oasis kasino ke ibu kota di tengah revolusi serta Nefertari Vivi. Kekuatan terbesar Vivi bukanlah kemampuan tarung atau Buah Iblis, tapi tekadnya yang mengutamakan kepentingan orang lain. Crocodile dan agen Baroque Works menjadi penjahat kejam di busur Alabasta. Di sini juga untuk kali pertama, tiap anggota Topi Jerami menghadapi musuh mereka sendiri-sendiri. Ending busur ini, dengan Vivi memanggil-manggil Topi Jerami saat mereka pergi dan bertanya kalau mereka masih berteman, adalah salah satu ending tersedih yang pernah terjadi busur One Piece.
7. Jaya
Tema Jaya adalah mimpi. Di busur ini, pengaruh Shanks terhadap Luffy sebagai perompak juga sangat terlihat. Ketika Topi Jerami berlabuh di pelabuhan kota Jaya yang penuh perompak, mereka bertemu Bellamy Sang Hyena, perompak yang melihat legenda One Piece dan mimpi adalah fantasi bodoh. Luffy dan Zoro tidak menyia-nyiakan satu pukulan pun terhadap manusia pegas itu sampai Bellamy mengejar Cricket demi emasnya. Itulah ketika Luffy akhirnya menempatkan manusia pegas itu di tempatnya. Sorakan Luffy terhadap Bellamy di akhir Jaya masih sangat katarsis.
8. Punk Hazard
Seringkali danggap sebagai busur padat yang berat di One Piece seperti Dressrosa dan Whole Cake Island, Punk Hazard tidak menawarkan apa-apa selain pengalaman berbeda Topi Jerami. Terdampar di sebuah pulau yang separuhnya terbakar dan separuhnya dingin membeku, mereka harus berjalan melalui sebuah laboratorium bekas pemerintah yang dioperasikan ilmuwan gila Cesear Clown. Peristiwa di Punk Hazard membentuk gerakan bagi Dressrosa hingga ke busur saat ini, Wano, yang dimulai dengan aliansi Luffy dan Trafalgar Law. Di busur ini, dua karakter yang paling disukai di One Piece, Smoker dan Tashigi, juga kembali.
9. Reverie
Reverie adalah satu-satunya busur cerita di One Piece yang tidak menampilkan Topi Jerami. Cerita ini mempertemukan lagi pembaca dengan sejumlah wajah terkenal seperti Vivi, Rob Lucci dan Garp. Sementara, cerita ini juga memperkenalkan dongeng misterius baru ketika sosok bermahkota misterius terlihat menatap topi jerami raksasa. Akibat Reverie ini akan menanti pembaca begitu Wano berakhir. Ini ironis karena dunia sedang dalam status perubahan sementara Topi Jerami menghadapi musuh terbesar mereka di pulau yang benar-benar terisolasi.
10. Thriller Bark
Thriller Bark bukannya tanpa masalah, terutama dengan Absalom sesat tak kasat mata yang mengungkap sisi terburuk Sanji. Dengan atmosfir hantu di Thriller Bark, Oda mampu menciptakan sejumlah karakter menakutkan seperti Perona, Moriah dan pendatang baru di Topi Jerami, Brook. Dari luar, Brook terasa seperti karakter lucu, tapi ketika dikuliti lagi, dia adalah karakter dengan masa lalu buruk. Dan, itulah yang melekat dengan Thriller Bark. Brook-lah yang membuat akhir Thriller Bark begitu terkenang.
(alv)
tulis komentar anda