Strategi Para Pemain dan Sutradara 'A Perfect Fit' untuk Ciptakan Semesta Sempurna dalam Film
Minggu, 18 Juli 2021 - 14:30 WIB
JAKARTA - Film Indonesia Netflix Original "A Perfect Fit" adalah film komedi romantis tentang seorang perempuan yang mencari sepatu dan menemukan takdirnya di Bali.
Film yang sudah tayang di Netflix sejak 15 Juli tersebut dibintangi oleh Nadya Arina, Refal Hady, dan Giorgino Abraham. Sementara sutradaranya adalah Hadrah Daeng Ratu ("Sabotase", "Makmum"), dengan penulis skenario Garin Nugroho.
Karena berlatar di Bali, film ini banyak memasukkan budaya lokal Bali, juga atmosfer khas provinsi ini, yang dengan apik memadukan atmosfer tradisional dan magis dengan atmosfer 'modern'.
Demi mendapatkan atmosfer yang tepat dan sanggup membawa aura tersebut ke dalam film, Hadrah mengatakan bahwa timnya melakukan banyak riset untuk mencari lokasi yang tepat bagi "A Perfect Fit".
Foto: Netflix
"Di Bali hampir setiap tempat ada doa-doa yang ditaruh orang-orang. Jadi apa yang ada di sana kami hadirkan (dalam film) demi kedalaman cerita, supaya magisnya masuk ke film," ujar sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang filmnya "Sabotase" meraih penghargaan Film Pendek Terbaik FFI 2009.
Baca Juga: 6 Alasan untuk Nonton Film Komedi Romantis 'A Perfect Fit' yang Berlatar di Bali
Adapun para pemain berusaha menciptakan keakraban di luar kamera agar chemistry saat berakting bisa tercapai.
"Kami open satu sama lain, ada proses reading juga, jadi kami langsung masuk ke dimensi kami masing-masing," ujar Refal Hady yang berperan sebagai pembuat sepatu bernama Rio.
"Kerja sama tim kami juga bagus. Ada Mbak Hadrah dan Mas Garin yang ngarahin. Ada yang bisa kami kembangkan sendiri, ada yang ditambahin," imbuhnya.
Foto: Netflix
"Kami suka bercanda, teman juga (di luar kamera), dan ada arahan dari sutradara juga jadi tinggal jalan aja," kata Giorgino menimpali.
"Kami seumuran jadi semuanya nge-flow aja, enggak ada perbedaan," imbuh Nadya Arina yang berperan sebagai Saski.
Baca Juga: Banyak yang Tak Sadar, Ini 8 Tokoh Animasi Penyandang Disabilitas
Adapun Chand Parwez Servia sebagai produser "A Perfect Fit" dari Starvision Plus mengatakan bahwa film dari rumah produksinya yang tayang perdana di Netflix ini adalah bagian dari proses belajar dan bermain secara kreatif.
"Menyajikan yang beda dan terbaik, bisa ditonton di UHD (Ultra High Definition) dan di pasar global juga yang artinya bisa jadi jendela karya Indonesia di mata dunia," ujar Chand Parwez.
Film yang sudah tayang di Netflix sejak 15 Juli tersebut dibintangi oleh Nadya Arina, Refal Hady, dan Giorgino Abraham. Sementara sutradaranya adalah Hadrah Daeng Ratu ("Sabotase", "Makmum"), dengan penulis skenario Garin Nugroho.
Karena berlatar di Bali, film ini banyak memasukkan budaya lokal Bali, juga atmosfer khas provinsi ini, yang dengan apik memadukan atmosfer tradisional dan magis dengan atmosfer 'modern'.
Demi mendapatkan atmosfer yang tepat dan sanggup membawa aura tersebut ke dalam film, Hadrah mengatakan bahwa timnya melakukan banyak riset untuk mencari lokasi yang tepat bagi "A Perfect Fit".
Foto: Netflix
"Di Bali hampir setiap tempat ada doa-doa yang ditaruh orang-orang. Jadi apa yang ada di sana kami hadirkan (dalam film) demi kedalaman cerita, supaya magisnya masuk ke film," ujar sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang filmnya "Sabotase" meraih penghargaan Film Pendek Terbaik FFI 2009.
Baca Juga: 6 Alasan untuk Nonton Film Komedi Romantis 'A Perfect Fit' yang Berlatar di Bali
Adapun para pemain berusaha menciptakan keakraban di luar kamera agar chemistry saat berakting bisa tercapai.
"Kami open satu sama lain, ada proses reading juga, jadi kami langsung masuk ke dimensi kami masing-masing," ujar Refal Hady yang berperan sebagai pembuat sepatu bernama Rio.
"Kerja sama tim kami juga bagus. Ada Mbak Hadrah dan Mas Garin yang ngarahin. Ada yang bisa kami kembangkan sendiri, ada yang ditambahin," imbuhnya.
Foto: Netflix
"Kami suka bercanda, teman juga (di luar kamera), dan ada arahan dari sutradara juga jadi tinggal jalan aja," kata Giorgino menimpali.
"Kami seumuran jadi semuanya nge-flow aja, enggak ada perbedaan," imbuh Nadya Arina yang berperan sebagai Saski.
Baca Juga: Banyak yang Tak Sadar, Ini 8 Tokoh Animasi Penyandang Disabilitas
Adapun Chand Parwez Servia sebagai produser "A Perfect Fit" dari Starvision Plus mengatakan bahwa film dari rumah produksinya yang tayang perdana di Netflix ini adalah bagian dari proses belajar dan bermain secara kreatif.
"Menyajikan yang beda dan terbaik, bisa ditonton di UHD (Ultra High Definition) dan di pasar global juga yang artinya bisa jadi jendela karya Indonesia di mata dunia," ujar Chand Parwez.
(ita)
tulis komentar anda