Film Pendek Rino Wengi: Cinta Mati yang Bikin Ngeri
Jum'at, 25 September 2020 - 11:59 WIB
JAKARTA - Dalam waktu 20 menit, film pendek "Rino Wengi" mampu mengubah kisah cinta yang tadinya romantis, menjadi sesuatu yang bikin mengernyit.
Tersebutlah Sutinah (Urul Hidayati), janda muda berusia 27 tahun yang ditinggal mati suaminya sejak dua tahun lalu.
Meski begitu, Sutinah - dalam bahasa Indonesia, nama tersebut berarti kesetiaan - tetap menjaga dirinya 'bersih' dari apa pun demi sang suami. ( )
Dia memilih tinggal di desa terpencil, jauh di atas bukit, sendirian. Rumahnya sederhana, cuma berdinding kayu dan tanpa listrik. Semuanya atas nama kesetiaan pada sang suami tercinta.
Foto: KOFPI
Saking setianya, ritual harian Sutinah selalu sama. Bangun pagi, membersihkan rumah, mandi, lalu memilih bunga terbaik untuk dibawa ke makam suaminya.
Bisa dibilang, sepanjang dua tahun tersebut, hidup Sutinah hanya sebuah kilas balik dan napak tilas dari kehidupannya yang dulu bersama sang suami. (
)
Kehidupan Sutinah tersebut digambarkan lewat duet visual dan monolog yang sangat apik. Lewat dua 'senjata' tersebut, penonton diajak masuk ke dunia Sutinah yang meski kelihatannya sunyi, tapi penuh emosi campur aduk.
Foto: KOFPI
Kita bisa melihat, sekaligus mendengar sisi romantisnya, kerinduannya yang tak berujung, juga rasa sepi, kegelisahan, dan hal-hal lainnya yang berkecamuk. Semuanya mesti dihadapinya seorang diri.
Sambil menikmati betapa romantisnya cinta Sutinah kepada sang suami, kita juga sekaligus jadi diajak bertanya-tanya, sejauh mana cinta dan kesetiaan bisa digolongkan sebagai sesuatu yang menenangkan, bukan 'mematikan'?
Kamu bisa menonton film "Rino Wengi" di layananstreamingGenflix dalam kategori " Film Pendek Indonesia dari ISP ". ISP atau Indonesia Sinema Persada adalah rumah produksi yang didirikan oleh produser dan sutradara Ichwan Persada.
Yang maunontongratis filmnya, cek akun Instagram @gen_sindo . ( )
Film: Rino Wengi
Sutradara/Penulis Skenario: Gelora Yudhaswara
Produser: Apriko Adi S
Produksi: Komunitas Film Ponorogo Indie
Tersebutlah Sutinah (Urul Hidayati), janda muda berusia 27 tahun yang ditinggal mati suaminya sejak dua tahun lalu.
Meski begitu, Sutinah - dalam bahasa Indonesia, nama tersebut berarti kesetiaan - tetap menjaga dirinya 'bersih' dari apa pun demi sang suami. ( )
Dia memilih tinggal di desa terpencil, jauh di atas bukit, sendirian. Rumahnya sederhana, cuma berdinding kayu dan tanpa listrik. Semuanya atas nama kesetiaan pada sang suami tercinta.
Foto: KOFPI
Saking setianya, ritual harian Sutinah selalu sama. Bangun pagi, membersihkan rumah, mandi, lalu memilih bunga terbaik untuk dibawa ke makam suaminya.
Bisa dibilang, sepanjang dua tahun tersebut, hidup Sutinah hanya sebuah kilas balik dan napak tilas dari kehidupannya yang dulu bersama sang suami. (
Baca Juga
Kehidupan Sutinah tersebut digambarkan lewat duet visual dan monolog yang sangat apik. Lewat dua 'senjata' tersebut, penonton diajak masuk ke dunia Sutinah yang meski kelihatannya sunyi, tapi penuh emosi campur aduk.
Foto: KOFPI
Kita bisa melihat, sekaligus mendengar sisi romantisnya, kerinduannya yang tak berujung, juga rasa sepi, kegelisahan, dan hal-hal lainnya yang berkecamuk. Semuanya mesti dihadapinya seorang diri.
Sambil menikmati betapa romantisnya cinta Sutinah kepada sang suami, kita juga sekaligus jadi diajak bertanya-tanya, sejauh mana cinta dan kesetiaan bisa digolongkan sebagai sesuatu yang menenangkan, bukan 'mematikan'?
Kamu bisa menonton film "Rino Wengi" di layananstreamingGenflix dalam kategori " Film Pendek Indonesia dari ISP ". ISP atau Indonesia Sinema Persada adalah rumah produksi yang didirikan oleh produser dan sutradara Ichwan Persada.
Yang maunontongratis filmnya, cek akun Instagram @gen_sindo . ( )
Film: Rino Wengi
Sutradara/Penulis Skenario: Gelora Yudhaswara
Produser: Apriko Adi S
Produksi: Komunitas Film Ponorogo Indie
(it)
tulis komentar anda