Kena Boikot Beruntun, Ini 5 Kontroversi yang Menimpa Film Mulan
Kamis, 10 September 2020 - 14:28 WIB
JAKARTA - Film "Mulan" yang ditunggu-tunggu pada tahun ini tertimpa banyak masalah, mulai dari penundaan penayangan hingga kena boikot aktivis.
Film live action "Mulan" termasuk salah satu film yang ditunggu pada tahun ini. Selain karena statusnya yang legendaris sejak dibuat versi animasinya oleh Disney pada 1998 lalu, juga karena biaya produksinya yang cukup fantastis, USD200 juta (Rp2,9 triliun).
Sayangnya, sejak film masih dalam tahap produksi hingga akhirnya tayang di Disney+ sejak 4 September, komentar tentang film ini lebih banyak bernada negatif ketimbang positifnya.
Berikut adalah lima hal yang membuat "Mulan" terus-menerus jadi kontroversi di masyarakat. ( )
1. DUKUNGAN LIU YIFEI ATAS AKSI POLISI HONG KONG TANGANI DEMO
Foto: Disney
Agustus 2019 lalu, dunia maya digegerkan oleh pernyataan pedas yang dilontarkan Liu Yifei tentang aksi demonstrasi di Hong Kong. Saat itu, polisi Hong Kong melakukan banyak tindakan kekerasan pada para pendemo, yang kebanyakan anak muda.
Namun lewat akun Weibo-nya, pemeran Mulan ini malah mendukung aksi polisi. “Saya mendukung polisi Hong Kong. Silakan marah-marah, tapi saya malu untuk Hong Kong.”
Hongkong kala itu sedang di tengah situasi politik yang panas akibat UU ekstradisi untuk warganya. Di tengah kekacauan dan perjuangan pro-demokrasi, ucapan Liu Yifei dinilai gak masuk akal.
Akhirnya tagar yang dipakai Liu Yifei #IAlsoSupportTheHongKongPolice kemudian dilawan dengan #BoycottMulan. Aktivis Joshua Wong termasuk yang mendukung aksi boikot ini.
2. TIM PRODUKSI YANG SEMUANYA BERKULIT PUTIH
Foto: Disney
Dari produser, sutradara, hingga tim penulis skenario film "Mulan", semuanya adalah orang kulit putih. Gak ada satu pun representasi orang Asia atau China, padahal film ini mengambil budaya China sebagai latar belakang ceritanya. ( )
3. PEMILIK BIOSKOP MENGAMUK KARENA MULAN TAYANG DI DISNEY+
Foto: Twitter @destinationcine
Mengutip Forbes, sempat viral sebuah video seorang pria yang mengamuk sambil merusak poster pop-up film "Mulan" dengan pemukul baseball. Ternyata pria tersebut adalah pemilik salah satu bioskop di Prancis.
Film live action "Mulan" termasuk salah satu film yang ditunggu pada tahun ini. Selain karena statusnya yang legendaris sejak dibuat versi animasinya oleh Disney pada 1998 lalu, juga karena biaya produksinya yang cukup fantastis, USD200 juta (Rp2,9 triliun).
Sayangnya, sejak film masih dalam tahap produksi hingga akhirnya tayang di Disney+ sejak 4 September, komentar tentang film ini lebih banyak bernada negatif ketimbang positifnya.
Berikut adalah lima hal yang membuat "Mulan" terus-menerus jadi kontroversi di masyarakat. ( )
1. DUKUNGAN LIU YIFEI ATAS AKSI POLISI HONG KONG TANGANI DEMO
Foto: Disney
Agustus 2019 lalu, dunia maya digegerkan oleh pernyataan pedas yang dilontarkan Liu Yifei tentang aksi demonstrasi di Hong Kong. Saat itu, polisi Hong Kong melakukan banyak tindakan kekerasan pada para pendemo, yang kebanyakan anak muda.
Namun lewat akun Weibo-nya, pemeran Mulan ini malah mendukung aksi polisi. “Saya mendukung polisi Hong Kong. Silakan marah-marah, tapi saya malu untuk Hong Kong.”
Hongkong kala itu sedang di tengah situasi politik yang panas akibat UU ekstradisi untuk warganya. Di tengah kekacauan dan perjuangan pro-demokrasi, ucapan Liu Yifei dinilai gak masuk akal.
Akhirnya tagar yang dipakai Liu Yifei #IAlsoSupportTheHongKongPolice kemudian dilawan dengan #BoycottMulan. Aktivis Joshua Wong termasuk yang mendukung aksi boikot ini.
2. TIM PRODUKSI YANG SEMUANYA BERKULIT PUTIH
Foto: Disney
Dari produser, sutradara, hingga tim penulis skenario film "Mulan", semuanya adalah orang kulit putih. Gak ada satu pun representasi orang Asia atau China, padahal film ini mengambil budaya China sebagai latar belakang ceritanya. ( )
3. PEMILIK BIOSKOP MENGAMUK KARENA MULAN TAYANG DI DISNEY+
Foto: Twitter @destinationcine
Mengutip Forbes, sempat viral sebuah video seorang pria yang mengamuk sambil merusak poster pop-up film "Mulan" dengan pemukul baseball. Ternyata pria tersebut adalah pemilik salah satu bioskop di Prancis.
tulis komentar anda