Film I’m Thinking of Ending Things Bikin Bingung, Begini Penjelasan dari Bukunya
Senin, 07 September 2020 - 20:00 WIB
Foto: Netflix
Dalam buku, Jake dan Lucy mampir larut malam di Dairy Queen. Tulsey Town adalah nama toko es krim dalam film. Iklan vintage Tulsey Town yang juga menjadi halusinasi si petugas kebersihan menjelang akhir film ialah metafora "luka mengalir" yang dibuat Jake tentang anak-anak yang tidak popular dan tersakiti.
Hal ini menggambarkan masa muda Jake yang ditampilkan oleh tiga penjual es krim, salah satu anak yang tidak populer punya ruam yang parah di lengannya, dan Jake juga punya ruam yang sama. Dalam novel, petugas kebersihan lah yang punya ruam akibat kekerasan.
7. BERBAGAI REFERENSI KARYA DALAM DIALOG
Foto: Netflix
Banyak referensi karya yang dikutip menjadi sebuah dialog antara Jake dan Lucy, misalnya, “Kebanyakan orang adalah orang lain. Pikiran mereka adalah opini orang lain, kehidupan mereka adalah peniruan, hasrat mereka adalah kutipan,” kata Lucy, sebelum menunjukkan bahwa itu juga hanyalah kutipan dari Oscar Wilde.
Hal ini menjadi penjelasan si petugas kebersihan alias Jake yang tidak tahu apa-apa tentang perempuan. Dia mencampurkan dialog dengan pikirannya akan buku, film, dan seni yang baru-baru ini dia konsumsi. Dalam film, dia akan mengklaim sebagai penulis puisi Eva H.D., dan ulasan Pauline Kael tentang "A Woman Under the Influence".
Salah satu kutipan dari film ini yang cukup berkesan, yaitu saat Lucy bilang, “Semuanya ingin hidup, Jake. Bahkan ide dalam film palsu dan jelek ingin hidup. Mereka akan tumbuh di otakmu, menggantikan ide nyata. Itulah yang membuat mereka berbahaya.” (
)
Afifah Rahmah Nurdifa
Kontributor GenSINDO
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Instagram: @arnurdifa
Dalam buku, Jake dan Lucy mampir larut malam di Dairy Queen. Tulsey Town adalah nama toko es krim dalam film. Iklan vintage Tulsey Town yang juga menjadi halusinasi si petugas kebersihan menjelang akhir film ialah metafora "luka mengalir" yang dibuat Jake tentang anak-anak yang tidak popular dan tersakiti.
Hal ini menggambarkan masa muda Jake yang ditampilkan oleh tiga penjual es krim, salah satu anak yang tidak populer punya ruam yang parah di lengannya, dan Jake juga punya ruam yang sama. Dalam novel, petugas kebersihan lah yang punya ruam akibat kekerasan.
7. BERBAGAI REFERENSI KARYA DALAM DIALOG
Foto: Netflix
Banyak referensi karya yang dikutip menjadi sebuah dialog antara Jake dan Lucy, misalnya, “Kebanyakan orang adalah orang lain. Pikiran mereka adalah opini orang lain, kehidupan mereka adalah peniruan, hasrat mereka adalah kutipan,” kata Lucy, sebelum menunjukkan bahwa itu juga hanyalah kutipan dari Oscar Wilde.
Hal ini menjadi penjelasan si petugas kebersihan alias Jake yang tidak tahu apa-apa tentang perempuan. Dia mencampurkan dialog dengan pikirannya akan buku, film, dan seni yang baru-baru ini dia konsumsi. Dalam film, dia akan mengklaim sebagai penulis puisi Eva H.D., dan ulasan Pauline Kael tentang "A Woman Under the Influence".
Salah satu kutipan dari film ini yang cukup berkesan, yaitu saat Lucy bilang, “Semuanya ingin hidup, Jake. Bahkan ide dalam film palsu dan jelek ingin hidup. Mereka akan tumbuh di otakmu, menggantikan ide nyata. Itulah yang membuat mereka berbahaya.” (
Baca Juga
Afifah Rahmah Nurdifa
Kontributor GenSINDO
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Instagram: @arnurdifa
(it)
tulis komentar anda