Film I’m Thinking of Ending Things Bikin Bingung, Begini Penjelasan dari Bukunya

Senin, 07 September 2020 - 20:00 WIB
Film-film karya penulis Charlie Kaufman memang sering bikin bingung, termasuk Im Thinking of Ending Things. Foto/Netflix
JAKARTA - Jum’at (4/09) lalu, Netflix merilis film berjudul "I’m Thinking of Ending Things" sebagai karya terbaru penulis skenario ternama Charlie Kaufman.

Charlie dikenal dengan karya-karyanya yang unik dan berimajinasi tinggi, seperti "Eternal Sunshine of the Spotless Mind", "Anomalisa", "Being John Malkovich", dan "Synecdoche New York". Untuk film yang disebut pertama, Charlie meraih Piala Oscar untuk skenario asli terbaik.

Sama seperti para pendahulunya, "I'm Thinking of Ending Things", juga bakal membuat penonton bertanya-tanya tentang jalan ceritanya. ( )



Film yang diadaptasi dari novel thriller psikologis dan horor karya Ian Reid ini bercerita tentang perjalanan pasangan baru, Jake (Jesse Plemons) dan Lucy (Jessie Buckley) yang diundang makan malam oleh orang tua Jake yang tinggal di pedesaan. Di sisi lain, selama perjalanan Lucy berpikir untuk mengakhiri hubungannya dengan Jake.

Sesampainya di rumah keluarganya, peristiwa demi peristiwa ganjil pun terjadi. Misalnya orang tua Jake yang tiba-tiba berubah umur dari tua menjadi muda, kemudian menua lagi.

Nah, buat kamu yang bingung dengan cerita, termasuk ending-nya, ada penjelasan naratif yang cukup lugas tentang hal-hal aneh tersebut yang dijabarkan lebih dalam di bukunya.

Pastinya, ini bakal spoiler berat. Jadi buat kamu yang gak suka dikasih bocoran film sebelum menonton filmnya, berhenti membaca sampai di sini, ya.

1. PRIA TUA, SI PETUGAS KEBERSIHAN



Foto: Netflix

Mengutip Slate, menjelang akhir cerita, mungkin kamu akan mengerti bahwa kisah romansa dua pasangan itu adalah imajinasi dari seorang petugas kebersihan sekolah menengah lanjut usia. Ia terlihat begitu kesepian saat masa tuanya. Karena itu ia punya khayalan tentang hal-hal yang ingin dia lakukan saat muda. Jake adalah versi muda dari petugas kebersihan.

Sementara Lucy yang menjadi pacarnya adalah perempuan yang pernah ditemui si petugas kebersihan di sebuah bar beberapa dekade sebelumnya.

Dalam versi bukunya, si petugas kebersihan suka menulis cerita perjalanan daratnya di buku catatan yang ditemukan setelah kematiannya. Di sela-sela bab, Ian Reid menyisipkan cuplikan singkat percakapan antara pembicara tak dikenal dan petgas kebersihan tentang suatu hal. Akhirnya menjadi jelas bahwa dalam imajinasi perjalanan itu, ia sedang mempertimbangkan tentang bunuh diri dan itu benar-benar dilakukannya.

Selain itu, dalam bukunya si petugas kebersihan adalah seorang siswa berbakat yang melakukan penelitian akademik saat bekerja di laboratorium biokimia sampai penyakit mental menggagalkan kariernya. Dia kemudian bekerja sebagai petugas kebersihan sekolah menengah selama 30 tahun. Bertahun-tahun, perlahan-lahan dia mengisolasi diri akibat penyakit mentalnya sebelum bunuh diri.

2. SIAPAKAH LUCY?



Foto: Netflix

Baik novel maupun film seolah-olah dinarasikan oleh Lucy dan suaranya mendominasi dari awal. Nyatanya, narasi tersebut hanya berasal dari pikiran Jake. Lucy menarasikan permulaan kisah imajinasi itu dimulai. Dalam versi buku, pacar Jake ini tidak pernah menyebut namanya, tetapi dalam film, namanya terus berubah, dari Lucy, Louisa, Lucia, sampai Amy, karena petugas kebersihan itu memikirkan rasanya punya orang lain dalam hidupnya.

Pekerjaan Lucy juga tidak disebutkan dalam buku, sementara dalam film, petugas kebersihan menyesuaikan masa lalunya agar sesuai dengan ceritanya, mengubahnya menjadi ahli virologi, penyair, pelukis, fisikawan kuantum, ahli gerontologi, dan kritikus film.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More