Ahli Sebut Bioskop Lebih Aman dari Penularan COVID-19 Dibanding Kantor
Selasa, 25 Agustus 2020 - 20:00 WIB
JAKARTA - Nasib bioskop di banyak negara, termasuk di Indonesia, masih menggantung akibat kasus positif COVID-19 yang tak kunjung menurun.
Awalnya, Pemerintah Daerah DKI Jakarta sempat memutuskan bahwa bioskop bisa dibuka mulai 14 Agustus sampai 27 Agustus 2020.
Tapi lalu pemda melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali merevisi keputusan tersebut hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Hal ini tertuang dalam Keputusan no 2976 tahun 2020 tentang Perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi Dalam Rangka Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.
Sebelumnya, beberapa studi tentang potensi ruang bioskop sebagai area yang rentan penularan virus corona sudah dilakukan. ( )
Mengutip siaran pers yang diterima GenSINDO, hasil studi yang dilakukan Technical University of Berlin membandingkan studio bioskop dan ruang kantor.
Foto: Getty Images
Hasilnya, ruang bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor. Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.
Selain itu, di dalam bioskop, orang-orang juga jarang berbicara satu sama lain. Kedua, sistem perputaran udara juga berbeda.
Dr. Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis mengatakan bahwa di bioskop memang cenderung aman karena tiga faktor.
Pertama, orang-orang tidak berbicara satu sama lain selama film berlangsung. Kemudian, pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton.
"Terakhir, orang-orang menghadap ke arah yang sama, sehingga mengurangi risiko penularan," tutur Natasha. ( )
Foto: AFP/Getty Images
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Robert Lahita dari Medicine of New York Medical College.
Ia menjelaskan bahwa dibukanya bioskop dikarenakan adanya tindakan yang tepat dan aman. “Membuka kembali bioskop bisa aman, selama ada tindakan yang tepat," ucapnya.
Semantara itu, Dr. Hitoshi Oshitani, pakar virulogi dari Tohoku University menjelaskan bahwa penyebaran COVID-19 banyak terjadi di tempat fitness, juga tempat karaoke karena orang-orang makan dan minum sembari bernyanyi bersama.
Peneliti lainnya, Noah Uhrig dari University of Essex mengatakan bahwa efek di dalam bioskop membawa kebahagiaan dan kepuasan batin penonton.
Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis yang dijalani selama pandemi ataupun PSBB.
Sejauh ini, belum ada laporan tentang merebaknya virus corona di bioskop. ( )
Awalnya, Pemerintah Daerah DKI Jakarta sempat memutuskan bahwa bioskop bisa dibuka mulai 14 Agustus sampai 27 Agustus 2020.
Tapi lalu pemda melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali merevisi keputusan tersebut hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Hal ini tertuang dalam Keputusan no 2976 tahun 2020 tentang Perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi Dalam Rangka Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.
Sebelumnya, beberapa studi tentang potensi ruang bioskop sebagai area yang rentan penularan virus corona sudah dilakukan. ( )
Mengutip siaran pers yang diterima GenSINDO, hasil studi yang dilakukan Technical University of Berlin membandingkan studio bioskop dan ruang kantor.
Foto: Getty Images
Hasilnya, ruang bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor. Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.
Selain itu, di dalam bioskop, orang-orang juga jarang berbicara satu sama lain. Kedua, sistem perputaran udara juga berbeda.
Dr. Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis mengatakan bahwa di bioskop memang cenderung aman karena tiga faktor.
Pertama, orang-orang tidak berbicara satu sama lain selama film berlangsung. Kemudian, pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton.
"Terakhir, orang-orang menghadap ke arah yang sama, sehingga mengurangi risiko penularan," tutur Natasha. ( )
Foto: AFP/Getty Images
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Robert Lahita dari Medicine of New York Medical College.
Ia menjelaskan bahwa dibukanya bioskop dikarenakan adanya tindakan yang tepat dan aman. “Membuka kembali bioskop bisa aman, selama ada tindakan yang tepat," ucapnya.
Semantara itu, Dr. Hitoshi Oshitani, pakar virulogi dari Tohoku University menjelaskan bahwa penyebaran COVID-19 banyak terjadi di tempat fitness, juga tempat karaoke karena orang-orang makan dan minum sembari bernyanyi bersama.
Peneliti lainnya, Noah Uhrig dari University of Essex mengatakan bahwa efek di dalam bioskop membawa kebahagiaan dan kepuasan batin penonton.
Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis yang dijalani selama pandemi ataupun PSBB.
Sejauh ini, belum ada laporan tentang merebaknya virus corona di bioskop. ( )
(it)
Lihat Juga :
tulis komentar anda