Alasan Menikah Gak Perlu Mahal, Apalagi saat Pandemi COVID-19
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 16:30 WIB
JAKARTA - Sudah gak asing dengan berita seleb atau public figure yang ngadain pesta pernikahan mewah dengan biaya ratusan juta sampai miliaran rupiah? Atau bahkan, teman, keluarga, atau orang-orang terdekatmu sendiri ada yang melakukannya?
Menurut kamu, harus gak, sih, bikin pernikahan yang mewah sampai jor-joran? Lain soal kalau memang mampu, ya.
Yang kita persoalkan di sini adalah yang memaksakan diri untuk mengadakan pernikahan mewah, padahal sebenarnya gak ada dana untuk itu, hingga sampai memaksakan diri untuk ngutang.
Sebelum kita memutuskan akan mengadakan pernikahan seperti apa dan berapa dananya, kita harus memikirkan matang-matang, apa sebenarnya tujuan kita menikah dan mengadakan pernikahan yang sedemikian rupa?
Apakah karena kita emang cuma ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita sayangi? Atau karena kita mau menunjukkan gengsi keluarga atau pamer harta dan pencapaian? Yang kedua ini niat yang harus diluruskan, sih.
Kalau niat kita sebatas untuk berbagi kebahagiaan, rasanya pernikahan itu gak harus dipaksakan buat mewah dan serba mahal, deh! ( )
Ada beberapa alasan, nih, kenapa kita gak perlu nikah mahal buat bikin pernikahan itu memorable.
1. KEBUTUHAN PASCAMENIKAH LEBIH BANYAK DAN LEBIH PENTING
Foto: Getty Images
Pernah dengar analogi bahwa pesta itu cuma sesaat, tapi yang abadi adalah kehidupan setelah pesta itu selesai? Ini juga sama halnya dengan pesta pernikahan. Kita bisa senang, bahagia, seolah segala hal lancar dan indah. Tapi setelah pesta itu berakhir, barulah perjuangan yang sebenarnya dimulai.
Banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi pascamenikah. Mulai dari tempat tinggal, biaya operasional tempat tinggal kita, makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari, perabotan, dan sebagainya. Belum lagi kalau nanti punya anak, kebutuhan akan semakin bertambah.
Akan lebih bijak bila perencanaan keuangan dari sebelum menikah dilakukan dengan matang. Termasuk untuk gak menghambur-hamburkan pendapatan cuma untuk biaya pesta pernikahan.
2. BERBAGI DENGAN YANG MEMBUTUHKAN AKAN LEBIH ESENSIAL
Foto: awfj.org
Kalau kamu memang udah punya perencanaan keuangan yang matang, dan masih punya harta yang berlebih, akan lebih etis kalau menghabiskan uangnya untuk hal yang berfaedah dan bisa bermanfaat buat orang banyak. Misalnya mengadakan kegiatan bermanfaat dan memberikan bantuan untuk anak-anak di panti asuhan, korban bencana alam, dan mereka yang kesulitan secara finansial.
Apalagi kalau ingat bahwa seringkali, makanan dari katering pernikahan gak habis, dan akhirnya terbuang sia-sia. (Baca Juga: Ini Cara Tau Apakah Kamu Lagi Jatuh Cinta atau Sekadar Naksir Dia)
Menurut kamu, harus gak, sih, bikin pernikahan yang mewah sampai jor-joran? Lain soal kalau memang mampu, ya.
Yang kita persoalkan di sini adalah yang memaksakan diri untuk mengadakan pernikahan mewah, padahal sebenarnya gak ada dana untuk itu, hingga sampai memaksakan diri untuk ngutang.
Sebelum kita memutuskan akan mengadakan pernikahan seperti apa dan berapa dananya, kita harus memikirkan matang-matang, apa sebenarnya tujuan kita menikah dan mengadakan pernikahan yang sedemikian rupa?
Apakah karena kita emang cuma ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kita sayangi? Atau karena kita mau menunjukkan gengsi keluarga atau pamer harta dan pencapaian? Yang kedua ini niat yang harus diluruskan, sih.
Kalau niat kita sebatas untuk berbagi kebahagiaan, rasanya pernikahan itu gak harus dipaksakan buat mewah dan serba mahal, deh! ( )
Ada beberapa alasan, nih, kenapa kita gak perlu nikah mahal buat bikin pernikahan itu memorable.
1. KEBUTUHAN PASCAMENIKAH LEBIH BANYAK DAN LEBIH PENTING
Foto: Getty Images
Pernah dengar analogi bahwa pesta itu cuma sesaat, tapi yang abadi adalah kehidupan setelah pesta itu selesai? Ini juga sama halnya dengan pesta pernikahan. Kita bisa senang, bahagia, seolah segala hal lancar dan indah. Tapi setelah pesta itu berakhir, barulah perjuangan yang sebenarnya dimulai.
Banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi pascamenikah. Mulai dari tempat tinggal, biaya operasional tempat tinggal kita, makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari, perabotan, dan sebagainya. Belum lagi kalau nanti punya anak, kebutuhan akan semakin bertambah.
Akan lebih bijak bila perencanaan keuangan dari sebelum menikah dilakukan dengan matang. Termasuk untuk gak menghambur-hamburkan pendapatan cuma untuk biaya pesta pernikahan.
2. BERBAGI DENGAN YANG MEMBUTUHKAN AKAN LEBIH ESENSIAL
Foto: awfj.org
Kalau kamu memang udah punya perencanaan keuangan yang matang, dan masih punya harta yang berlebih, akan lebih etis kalau menghabiskan uangnya untuk hal yang berfaedah dan bisa bermanfaat buat orang banyak. Misalnya mengadakan kegiatan bermanfaat dan memberikan bantuan untuk anak-anak di panti asuhan, korban bencana alam, dan mereka yang kesulitan secara finansial.
Apalagi kalau ingat bahwa seringkali, makanan dari katering pernikahan gak habis, dan akhirnya terbuang sia-sia. (Baca Juga: Ini Cara Tau Apakah Kamu Lagi Jatuh Cinta atau Sekadar Naksir Dia)
tulis komentar anda