CERMIN: Dua Hati Biru, Belajar soal Pengasuhan Anak lewat Film
Jum'at, 19 April 2024 - 11:40 WIB
Namun terutama saya mencoba menjadi teman mereka (meski tak akan mudah) dengan mencoba mengerti setiap fase yang mereka lalui. Kini anak pertama saya sudah berusia 13 tahun, sudah menjadi gadis remaja, sudah mengalami menstruasi dan tentu saja saya masih terus menyiapkan mental untuk apa pun yang mungkin bisa terjadi.
Dalam usia Adam yang masih empat tahun, hubungan Bima dan Dara kocar-kacir. Diperburuk dengan campur tangan orang tua yang menganggap keduanya tak cukup pantas menjadi orang tua bagi Adam.
Sebuah kondisi pelik yang mendorong berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, salah satu kemungkinan terburuk yang banyak dialami pasangan berusia 19-25 tahun adalah perceraian.
Foto: Starvision
Dari data yang dipublikasikan oleh Pengadilan Agama kabupaten Bekasi, pada 2020 terdapat kurang lebih 150 kasus perceraian pasangan muda dari total 1.285 kasus perceraian di Kabupaten Bekasi. Pasangan muda yang bercerai rata-rata berusia 19-25 tahun, dengan umur pernikahan yang kurang dari lima tahun. Hal-hal yang memicu terjadinya perceraian tersebut yaitu masalah ekonomi, masalah perselingkuhan, dan KDRT.
Bima mengalami hal yang dialami sebagian besar pasangan muda, yaitu belum bisa menopang ekonomi keluarga. Begitupun Bima beruntung masih ada Dara yang memiliki pengertian luar biasa.
Namun Bima tetaplah menjadi gambaran sebagian besar laki-laki Indonesia yang merasa harga dirinya terkoyak ketika tak bisa menjadi main provider. Dara selalu gemas dengan Bima yang menurutnya tak bisa "memaksimalkan potensi yang dimilikinyaā€¯.
Kesenjangan ekonomi dari keluarga Bima dan Dara membuat keduanya punya cara pandang berbeda dalam melihat masalah terutama soal pengasuhan anak. Tentu saja menjadi bibit-bibit yang akan memunculkan potensi konflik jika keduanya tak mencari titik temu agar mereka bisa melihat masalah minimal dari sudut pandang yang tak terlalu jauh berbeda.
Gina dan Dinna menjadikan Dua Hati Biru sebagai medium praktis belajar soal pengasuhan anak tanpa menggurui. Saya melihat diri saya sebagai Bima yang akhirnya bertumbuh dan mencoba menemukan potensi diri.
Penonton lainnya melihat dirinya sebagai Dara yang mencoba memahami keberadaannya sebagai ibu dan istri dengan segala bebannya. Kita melihat produk pengasuhan mereka berdua kelak pada Adam yang akan terus mengajarkan pada kedua orang tuanya yang berusia muda untuk tak takut terantuk kesalahan dan terus belajar darinya.
Dua Hati Biru
Produser: Gina S Noer, Sigit Pratama, Riza, Chand Parwez Servia
Penulis Skenario: Gina S Noer
Sutradara: Gina S Noer, Dinna Jasanti
Pemain: Angga Yunanda, Aisha Nurra Datau, Farrell Rafisqy
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Dalam usia Adam yang masih empat tahun, hubungan Bima dan Dara kocar-kacir. Diperburuk dengan campur tangan orang tua yang menganggap keduanya tak cukup pantas menjadi orang tua bagi Adam.
Sebuah kondisi pelik yang mendorong berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, salah satu kemungkinan terburuk yang banyak dialami pasangan berusia 19-25 tahun adalah perceraian.
Foto: Starvision
Dari data yang dipublikasikan oleh Pengadilan Agama kabupaten Bekasi, pada 2020 terdapat kurang lebih 150 kasus perceraian pasangan muda dari total 1.285 kasus perceraian di Kabupaten Bekasi. Pasangan muda yang bercerai rata-rata berusia 19-25 tahun, dengan umur pernikahan yang kurang dari lima tahun. Hal-hal yang memicu terjadinya perceraian tersebut yaitu masalah ekonomi, masalah perselingkuhan, dan KDRT.
Bima mengalami hal yang dialami sebagian besar pasangan muda, yaitu belum bisa menopang ekonomi keluarga. Begitupun Bima beruntung masih ada Dara yang memiliki pengertian luar biasa.
Namun Bima tetaplah menjadi gambaran sebagian besar laki-laki Indonesia yang merasa harga dirinya terkoyak ketika tak bisa menjadi main provider. Dara selalu gemas dengan Bima yang menurutnya tak bisa "memaksimalkan potensi yang dimilikinyaā€¯.
Kesenjangan ekonomi dari keluarga Bima dan Dara membuat keduanya punya cara pandang berbeda dalam melihat masalah terutama soal pengasuhan anak. Tentu saja menjadi bibit-bibit yang akan memunculkan potensi konflik jika keduanya tak mencari titik temu agar mereka bisa melihat masalah minimal dari sudut pandang yang tak terlalu jauh berbeda.
Gina dan Dinna menjadikan Dua Hati Biru sebagai medium praktis belajar soal pengasuhan anak tanpa menggurui. Saya melihat diri saya sebagai Bima yang akhirnya bertumbuh dan mencoba menemukan potensi diri.
Penonton lainnya melihat dirinya sebagai Dara yang mencoba memahami keberadaannya sebagai ibu dan istri dengan segala bebannya. Kita melihat produk pengasuhan mereka berdua kelak pada Adam yang akan terus mengajarkan pada kedua orang tuanya yang berusia muda untuk tak takut terantuk kesalahan dan terus belajar darinya.
Dua Hati Biru
Produser: Gina S Noer, Sigit Pratama, Riza, Chand Parwez Servia
Penulis Skenario: Gina S Noer
Sutradara: Gina S Noer, Dinna Jasanti
Pemain: Angga Yunanda, Aisha Nurra Datau, Farrell Rafisqy
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
tulis komentar anda