5 Pahlawan Perempuan yang Memajukan Dunia Pers Indonesia
Senin, 17 Agustus 2020 - 22:08 WIB
Foto: Dok. Kementerian Komunikasi RI
Rasuna Said merupakan perempuan jurnalis asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Selain di dunia jurnalisme, Rasuna juga aktif berkontribusi di organisasi islam dan gerakan perempuan. Ia pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Raya, yang merupakan sebuah media perjuangan di Sumatera Barat, redaktur di majalah Suntiang Nagari, serta pendiri majalah mingguan Menara Poetri yang fokus membahas kesetaraan hak perempuan dan semangat anti-kolonialisme di Indonesia pada 1935.
Rasuna disebut-sebut merupakan perempuan Indonesia pertama yang dipenjara atas tuduhan ujaran kebencian dalam jeratan hukum spreekdelict karena sering berorasi untuk menentang pemerintahan dan politik praktis milik kolonial Belanda di Indonesia pada masa penjajahan.
4. ANI IDRUS
Foto: makna.news
Ani Idrus adalah pendiri surat kabar Waspada, majalah khusus perempuan Dunia Wanita, juga pemrakarsa berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Medan, tempat dia menjadi ketuanya.
Ia pernah aktif di dunia politik dengan bergabung ke beberapa partai politik dan menjadi anggota parlemen di era Orde Baru pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Ia juga memperoleh penghargaan Satya Penegak Pers Pancasila pada 1984. (Baca Juga: Sejarah Pulpen, Alat Tulis yang Sering Mendadak Hilang)
5. HERAWATI DIAH
Foto: SINDOnews
Herawati Diah merupakan pendiri beberapa media massa, seperti harian Merdeka, majalah Keluarga, majalah berita Topik, dan surat kabar berbahasa Inggris pertama di Indonesia, yaitu The Indonesian Observer pada 1955, yang edisi pertamanya terbit pada saat Konferensi Asia Afrika di Bandung.
Ia juga aktif membela hak-hak perempuan dan menyuarakan isu kesetaraan gender di Indonesia dengan mendirikan Komnas Perempuan, Lingkar Budaya Indonesia, dan Gerakan Perempuan Sadar Pemilu. ( )
Selma Kirana Haryadi
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjadjaran
Instagram: @selma.kirana
(it)
tulis komentar anda