CERMIN: Belajar Ketabahan dari Tim Dayung Amerika yang Kalahkan Jerman di Depan Hitler
Sabtu, 06 April 2024 - 09:15 WIB
Dunia memang selalu memerlukan Al-Al seperti ini dari era ke era agar hidup tak selalu statis, selalu bergerak penuh kejutan. Keputusan paling kontroversial sekaligus paling menantang sepanjang kariernya ketika Al memutuskan memberangkatkan tim dayung junior yang baru saja dibentuknya untuk berangkat mewakili Amerika ke Olimpiade Berlin 1936.
Foto: Prime Video
Tentu saja perjuangannya tak akan mudah. Risiko akan selalu berbanding lurus dengan hambatan. Tapi jika hambatan demi hambatan bisa dilewati, maka para pengambil risiko akan menjadi pemenang. Seperti Al dan tim dayung junior yang dipimpinnya.
Begitupun kesetiaan George pada materi aslinya justru berbuah kritik. Bukannya The Boys in the Boat bukanlah sebuah film yang bagus, tapi bagi sejumlah kritikus, George tak mencoba menjadi George seorang sutradara yang sebelumnya melahirkan karya-karya politis dari Good Night and Good Luck dan The Ides of March.
Namun saya justru setuju dengan kesetiaan George yang mencoba jujur dengan dirinya sendiri yang berempati dengan kisah ini. Jadinya ia memang tak punya tendensi macam-macam, hanya ingin berbagi kisah luar biasa ini kepada penonton. Tapi apakah itu salah?
Namunyang terasa salah justru ketika The Boys in the Boat memang tak terlihat di sirkuit penghargaan manapun sepanjang tahun lalu. Padahal film ini jauh lebih cemerlang dari American Fiction yang menjebol nomine Best Picture Academy Awards.
Sebuah film yang kisahnya mungkin terbilang klise, tapi tetap penting untuk diceritakan pada generasi terkini.
Dalam sebuah periode ketika generasi terkini mendapatkan segalanya dengan mudah, kita bisa melihat sembilan anak muda bersatu dalam sebuah dayung, pada masa paling sulit. Mereka memperlihatkan pada kita arti berjuang dan makna ketabahan yang sesungguhnya.
The Boys in the Boat
Produser: George Clooney, Grant Heslov
Penulis Skenario: Mark L. Smith
Sutradara: George Clooney
Pemain: Joel Edgerton, Callum Turner, Hadley Robinson
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Foto: Prime Video
Tentu saja perjuangannya tak akan mudah. Risiko akan selalu berbanding lurus dengan hambatan. Tapi jika hambatan demi hambatan bisa dilewati, maka para pengambil risiko akan menjadi pemenang. Seperti Al dan tim dayung junior yang dipimpinnya.
Begitupun kesetiaan George pada materi aslinya justru berbuah kritik. Bukannya The Boys in the Boat bukanlah sebuah film yang bagus, tapi bagi sejumlah kritikus, George tak mencoba menjadi George seorang sutradara yang sebelumnya melahirkan karya-karya politis dari Good Night and Good Luck dan The Ides of March.
Namun saya justru setuju dengan kesetiaan George yang mencoba jujur dengan dirinya sendiri yang berempati dengan kisah ini. Jadinya ia memang tak punya tendensi macam-macam, hanya ingin berbagi kisah luar biasa ini kepada penonton. Tapi apakah itu salah?
Namunyang terasa salah justru ketika The Boys in the Boat memang tak terlihat di sirkuit penghargaan manapun sepanjang tahun lalu. Padahal film ini jauh lebih cemerlang dari American Fiction yang menjebol nomine Best Picture Academy Awards.
Sebuah film yang kisahnya mungkin terbilang klise, tapi tetap penting untuk diceritakan pada generasi terkini.
Dalam sebuah periode ketika generasi terkini mendapatkan segalanya dengan mudah, kita bisa melihat sembilan anak muda bersatu dalam sebuah dayung, pada masa paling sulit. Mereka memperlihatkan pada kita arti berjuang dan makna ketabahan yang sesungguhnya.
The Boys in the Boat
Produser: George Clooney, Grant Heslov
Penulis Skenario: Mark L. Smith
Sutradara: George Clooney
Pemain: Joel Edgerton, Callum Turner, Hadley Robinson
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
tulis komentar anda