CERMIN: Kisah Pemusnahan Yahudi di Tengah Pemusnahan Bangsa Palestina oleh Israel
Jum'at, 08 Maret 2024 - 08:40 WIB
Saya sempat membaca kritik sebagian sinefil soal film Women From Rote Island dianggap terlampau eksplisit memperlihatkan kekerasan seksual dalam filmnya. Tapi bagi saya, untuk merasa muak dengan kejadian serupa, maka mungkin perlu untuk memberanikan diri menyajikannya senyata mungkin.
Saya juga melakukannya ketika menyutradarai miniseri Asya Story yang bisa kalian tonton di Genflix. Saya tak peduli dengan pandangan sebagian penonton ketika memperlihatkan adegan perkosaan yang dianggap sebagian orang cukup brutal itu.
Foto: A24
Karena bagi saya, film itu visual. Kengerian itu, hingga bisa memuakkan kita, harus diperlihatkan.
Ternyata saya tak se-sinefil yang saya duga ketika saya justru lebih gampang merasakan hati saya terkoyak-koyak ketika membaca berita tentang bangsa Palestina di jalur Gaza yang kehabisan makanan sebagai akibat langsung dari invasi Israel.
Pertama kalinya saya memaki menggunakan kata "anjing" di X ketika membaca berita soal Menteri Warisan Israel yang menyerukan penghapusan bulan Ramadan demi menghindari ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Sebuah ketegangan yang sesungguhnya dipicu oleh keinginan menguasai dari mereka yang sudah teramat tamak.
Ternyata saya tak se-sinefil yang saya duga ketika mata saya perlahan basah justru saat menyaksikan betapa brutalnya upaya sistematis Israel mencoba menghapus sebuah bangsa di bumi ini. Padahal seharusnya mereka-lah kaum pertama di dunia yang tahu betapa sengsara dan nelangsanya ketika sebuah bangsa ingin mencoba menghapus bangsa lainnya dari pengalaman kakek-nenek mereka di Perang Dunia II di Jerman dahulu.
Tapi saya tak akan meminta maaf karena tak bisa ikut merasakan kengerian dan teror yang dirasakan sebagian sinefil ketika menyaksikan The Zone of Interest. Mungkin sesederhana saya tak sesensitif yang saya bayangkan.
Mungkin juga karena menonton film di bioskop menjadi sejenis pengalaman paling personal. Saya tak akan meminta maaf karena memang tak pernah merasakan menjadi bagian dari kaum yang dimusnahkan puluhan tahun lalu itu.
Tapi sudah seharusnya Israel menghentikan perbuatan biadabnya dan meminta maaf atas upayanya menghapuskan sebuah bangsa dari muka bumi.
The Zone of Interest
Produser: Ewa Puszczynska, James Wilson
Sutradara: Jonathan Glazer
Penulis Skenario: Jonathan Glazer
Pemain: Christian Friedel, Sandra Huller, Johann Karthaus
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Saya juga melakukannya ketika menyutradarai miniseri Asya Story yang bisa kalian tonton di Genflix. Saya tak peduli dengan pandangan sebagian penonton ketika memperlihatkan adegan perkosaan yang dianggap sebagian orang cukup brutal itu.
Foto: A24
Karena bagi saya, film itu visual. Kengerian itu, hingga bisa memuakkan kita, harus diperlihatkan.
Ternyata saya tak se-sinefil yang saya duga ketika saya justru lebih gampang merasakan hati saya terkoyak-koyak ketika membaca berita tentang bangsa Palestina di jalur Gaza yang kehabisan makanan sebagai akibat langsung dari invasi Israel.
Pertama kalinya saya memaki menggunakan kata "anjing" di X ketika membaca berita soal Menteri Warisan Israel yang menyerukan penghapusan bulan Ramadan demi menghindari ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Sebuah ketegangan yang sesungguhnya dipicu oleh keinginan menguasai dari mereka yang sudah teramat tamak.
Ternyata saya tak se-sinefil yang saya duga ketika mata saya perlahan basah justru saat menyaksikan betapa brutalnya upaya sistematis Israel mencoba menghapus sebuah bangsa di bumi ini. Padahal seharusnya mereka-lah kaum pertama di dunia yang tahu betapa sengsara dan nelangsanya ketika sebuah bangsa ingin mencoba menghapus bangsa lainnya dari pengalaman kakek-nenek mereka di Perang Dunia II di Jerman dahulu.
Tapi saya tak akan meminta maaf karena tak bisa ikut merasakan kengerian dan teror yang dirasakan sebagian sinefil ketika menyaksikan The Zone of Interest. Mungkin sesederhana saya tak sesensitif yang saya bayangkan.
Mungkin juga karena menonton film di bioskop menjadi sejenis pengalaman paling personal. Saya tak akan meminta maaf karena memang tak pernah merasakan menjadi bagian dari kaum yang dimusnahkan puluhan tahun lalu itu.
Tapi sudah seharusnya Israel menghentikan perbuatan biadabnya dan meminta maaf atas upayanya menghapuskan sebuah bangsa dari muka bumi.
The Zone of Interest
Produser: Ewa Puszczynska, James Wilson
Sutradara: Jonathan Glazer
Penulis Skenario: Jonathan Glazer
Pemain: Christian Friedel, Sandra Huller, Johann Karthaus
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
tulis komentar anda