CERMIN: Juru Selamat Itu Kini Menyelamatkan Anak-Anak Korban Perdagangan Manusia
Jum'at, 26 Januari 2024 - 14:25 WIB
Di tengah busuknya hati manusia yang selalu mencari cara sekadar untuk menghasilkan uang, masih ada manusia berhati mulia seperti Tim yang tak peduli lagi apa pun kecuali mencari jalan untuk menyelamatkan anak-anak korban perdagangan manusia, meskipun ia harus mempertaruhkan nyawanya.
Foto: Angel Studios
Yang juga menarik dari Sound of Freedom adalah bagaimana film religi ini membungkus dirinya dengan sangat cerdik sehingga tak terasa sebagai film dakwah. Hanya secarik ayat dari Timotius yang terdapat dalam Injil yang didengungkan dengan pelan.
Bahkan sosok Tim pun tak digambarkan menggunakan kalung salib misalnya atau memperlihatkan penampilannya sebagai sosok religius. Tapi kita paham bahwa yang dilakukan Tim sekadar memenuhi panggilannya sebagai semacam “juru selamat”.
Pesan “God’s children are not for sale” pun terus mendengung di telinga kita lantas meresap dalam hati bahkan berhari-hari setelah kita menyaksikan film ini. Bayangkan betapa kuatnya pengaruh film dengan pesan yang kuat, penting dan darurat kepada penonton.
Bayangkan betapa seharusnya kita bisa menggunakan film untuk mengirim pesan-pesan yang penting dan bermanfaat kepada penonton dan tetap bisa diterima baik oleh penonton dibanding sekadar menggunakan film untuk memproduksi horor-horor tak bermutu dan sama sekali tak ada manfaatnya untuk penonton.
Oya, Sound of Freedom yang berbiaya 'cuma' USD14,5 juta itu beroleh USD250 juta dari peredarannya di seluruh dunia.
Sound of Freedom
Produser: Lukas Behnken, Teresa Gaviria, Eduardo Verastegui
Sutradara: Alejandro Monteverde
Penulis Skenario: Rod Barr, Alejandro Monteverde
Pemain: Jim Caviezel, Bill Camp, Cristal Aparicio
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Foto: Angel Studios
Yang juga menarik dari Sound of Freedom adalah bagaimana film religi ini membungkus dirinya dengan sangat cerdik sehingga tak terasa sebagai film dakwah. Hanya secarik ayat dari Timotius yang terdapat dalam Injil yang didengungkan dengan pelan.
Bahkan sosok Tim pun tak digambarkan menggunakan kalung salib misalnya atau memperlihatkan penampilannya sebagai sosok religius. Tapi kita paham bahwa yang dilakukan Tim sekadar memenuhi panggilannya sebagai semacam “juru selamat”.
Pesan “God’s children are not for sale” pun terus mendengung di telinga kita lantas meresap dalam hati bahkan berhari-hari setelah kita menyaksikan film ini. Bayangkan betapa kuatnya pengaruh film dengan pesan yang kuat, penting dan darurat kepada penonton.
Bayangkan betapa seharusnya kita bisa menggunakan film untuk mengirim pesan-pesan yang penting dan bermanfaat kepada penonton dan tetap bisa diterima baik oleh penonton dibanding sekadar menggunakan film untuk memproduksi horor-horor tak bermutu dan sama sekali tak ada manfaatnya untuk penonton.
Oya, Sound of Freedom yang berbiaya 'cuma' USD14,5 juta itu beroleh USD250 juta dari peredarannya di seluruh dunia.
Sound of Freedom
Produser: Lukas Behnken, Teresa Gaviria, Eduardo Verastegui
Sutradara: Alejandro Monteverde
Penulis Skenario: Rod Barr, Alejandro Monteverde
Pemain: Jim Caviezel, Bill Camp, Cristal Aparicio
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
tulis komentar anda