10 Film Prekuel Paling Jelek dan Mengecewakan yang Pernah Ada
Jum'at, 08 Desember 2023 - 18:11 WIB
Film prekuel seharusnya memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam pada sebuah cerita yang sudah ditampilkan. Film seperti ini biasanya mengangkat cerita yang terjadi sebelum peristiwa yang diceritakan di film yang tayang sebelumnya. Selama bertahun-tahun, banyak prekuel yang melakukan tugasnya dengan baik.
Tapi, ambisi besar sering kali membuat film tidak berjalan dengan baik. Sejumlah prekuel yang digadang-gadang bakal memberikan pemahaman tentang peristiwa yang telah terjadi, malah tampil buruk. Sebagian besar faktornya adalah penceritaan yang tidak sesuai bayangan penonton.
Ini membuat prekuel itu tampil mengecewakan dan dianggap jelek. Film-film tersebut banjir caci maki tidak hanya dari kritikus, tapi juga audiens. Dalam sejumlah kasus, film tersebut justru tidak laku di bioskop meskipun diproduksi dengan biaya fantastis. Apa saja film prekuel paling jelek dan mengecewakan yang pernah dibuat? Simak ulasannya berikut!
Foto: Den of Geek
Han Solo adalah karakter ikonis dari franchise Star Wars dan sudah lekat dengan sosok Harrison Ford. Tapi, LucasFilm malah meng-casting Alden Ehrenreich sebagai Solo muda. Dia memang punya potensi, tapi Han Solo sepertinya diciptakan untuk Harrison Ford, bukan yang lain.
Penampilannya di film itu malah harus bersaing dengan Donald Glover yang memerankan Lando Clarissian. Sementara franchise Star Wars bukanlah tidak asing dengan prekuel yang mengecewakan, Solo: A Star Wars Story punya potensi yang besar. Tapi, produksi yang bermasalah menyebabkan kekecewaan besar dan film itu pun jeblok di box office.
Foto: NY Post
Transformers berusaha menghidupkan kembali franchise mereka di layar lebar. Sukses dengan prekuel pertama mereka, Bumblebee, franchise itu pun meneruskan usaha mereka untuk membuat prekuel lain. Tapi, Transformers: Rise of the Beasts, yang berlatar sebelum film Transformers besutan Michael Bay, tidak mampu mengulangi kesuksesan Bumblebee.
Rise of Beasts mengulangi cara lama yang dipakai Bay di film-filmnya. Film itu menampilkan terlalu banyak rangkaian aksi membingungkan yang penuh dengan CGI. Film ini terlalu mirip dengan pendahulunya yang dirilis pada 2010. Rise of Beasts pun jeblok di box office. Kalau saja film mempertahankan formula Bumblebee, dia bisa sukses.
Foto: Slant Magazine
300: Rise of an Empire adalah prekuel sekaligus interkuel. Film ini menggambarkan peristiwa sebelum dan selama Perang Thermopylae. Tapi, film itu malah berfokus pada komandan laut Yunani, Themistocles, yang melawan Persia. Itu konsep yang bagus, tapi, film itu tidak punya dampak yang sama seperti film aslinya.
Ketidakhadiran Raja Leonidas menjadi yang paling menggelikan. Karena itu adalah prekuel, tidak ada alasan mengapa dia tidak tampil meski dia mati di akhir 300. Rise of the Empire kurang emosi seperti film aslinya. Film ini berusaha tampil hanya dengan estetika 300 yang berbeda.
Foto: The Independent
The Wizard of Oz yang dirilis pada 1939 meninggalkan banyak ketertarikan penonton untuk tahu cerita latar lengkap sang penyihir. Tapi, Oz: The Great and Powerful malah tampil mengecewakan. Selain sikap angkuh karakter utamanya yang tidak tertahankan, prekuel itu hanya menghadirkan materi yang diulang dari film aslinya.
Tapi, ambisi besar sering kali membuat film tidak berjalan dengan baik. Sejumlah prekuel yang digadang-gadang bakal memberikan pemahaman tentang peristiwa yang telah terjadi, malah tampil buruk. Sebagian besar faktornya adalah penceritaan yang tidak sesuai bayangan penonton.
Ini membuat prekuel itu tampil mengecewakan dan dianggap jelek. Film-film tersebut banjir caci maki tidak hanya dari kritikus, tapi juga audiens. Dalam sejumlah kasus, film tersebut justru tidak laku di bioskop meskipun diproduksi dengan biaya fantastis. Apa saja film prekuel paling jelek dan mengecewakan yang pernah dibuat? Simak ulasannya berikut!
10. Solo: A Star Wars Story — 2018
Foto: Den of Geek
Han Solo adalah karakter ikonis dari franchise Star Wars dan sudah lekat dengan sosok Harrison Ford. Tapi, LucasFilm malah meng-casting Alden Ehrenreich sebagai Solo muda. Dia memang punya potensi, tapi Han Solo sepertinya diciptakan untuk Harrison Ford, bukan yang lain.
Penampilannya di film itu malah harus bersaing dengan Donald Glover yang memerankan Lando Clarissian. Sementara franchise Star Wars bukanlah tidak asing dengan prekuel yang mengecewakan, Solo: A Star Wars Story punya potensi yang besar. Tapi, produksi yang bermasalah menyebabkan kekecewaan besar dan film itu pun jeblok di box office.
9. Transformers: Rise of the Beasts — 2023
Foto: NY Post
Transformers berusaha menghidupkan kembali franchise mereka di layar lebar. Sukses dengan prekuel pertama mereka, Bumblebee, franchise itu pun meneruskan usaha mereka untuk membuat prekuel lain. Tapi, Transformers: Rise of the Beasts, yang berlatar sebelum film Transformers besutan Michael Bay, tidak mampu mengulangi kesuksesan Bumblebee.
Rise of Beasts mengulangi cara lama yang dipakai Bay di film-filmnya. Film itu menampilkan terlalu banyak rangkaian aksi membingungkan yang penuh dengan CGI. Film ini terlalu mirip dengan pendahulunya yang dirilis pada 2010. Rise of Beasts pun jeblok di box office. Kalau saja film mempertahankan formula Bumblebee, dia bisa sukses.
8. 300: Rise of an Empire — 2014
Foto: Slant Magazine
300: Rise of an Empire adalah prekuel sekaligus interkuel. Film ini menggambarkan peristiwa sebelum dan selama Perang Thermopylae. Tapi, film itu malah berfokus pada komandan laut Yunani, Themistocles, yang melawan Persia. Itu konsep yang bagus, tapi, film itu tidak punya dampak yang sama seperti film aslinya.
Ketidakhadiran Raja Leonidas menjadi yang paling menggelikan. Karena itu adalah prekuel, tidak ada alasan mengapa dia tidak tampil meski dia mati di akhir 300. Rise of the Empire kurang emosi seperti film aslinya. Film ini berusaha tampil hanya dengan estetika 300 yang berbeda.
7. Oz: The Great and Powerful — 2013
Foto: The Independent
The Wizard of Oz yang dirilis pada 1939 meninggalkan banyak ketertarikan penonton untuk tahu cerita latar lengkap sang penyihir. Tapi, Oz: The Great and Powerful malah tampil mengecewakan. Selain sikap angkuh karakter utamanya yang tidak tertahankan, prekuel itu hanya menghadirkan materi yang diulang dari film aslinya.
tulis komentar anda