Review Film Hari Ke-40: Demonstrasi Berujung Rasa Cemas
Rabu, 08 November 2023 - 13:56 WIB
Pokoknya demonstrasi lebih diutamakan daripada pendidikan dan urusan rumah. Tak heran Pak Wahyu khawatir akan kehidupan anaknya. Kekhawatiran itu makin memuncak saat Pak RT mengetuk pintu rumah untuk mencari Ilham.
“Jangan-jangan Pak RT disuruh sama polisi. Anaknya Pak Agus yang satu kampus dengan Ilham sudah diciduk dari rumahnya,” kata Pak Wahyu pada istrinya.
Diciduk adalah istilah umum yang digunakan apabila ada orang yang dijemput paksa dari rumahnya. Diciduk oleh aparat karena demonstrasi menjadi sesuatu yang mengerikan dan tanpa kepastian. Ada juga yang 'dihilangkan', tidak ada kabarnya entah masih hidup atau sudah meninggal. Banyaknya orang yang diciduk saat masa reformasi itu menjadi pemicu terbentuknya Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
Novel terkenal berjudul Laut Bercerita karya Leila S. Chudori menceritakan para demonstran yang diciduk ini. Tokoh-tokoh dalam novel yang juga dijadikan film ini berakhir tragis. Laut, sang tokoh utama, mengembuskan napas terakhirnya di laut.
Saat menonton film Hari ke-40, kemungkinan banyak penonton yang mengira nasib Ilham akan sama seperti Laut dan teman-temannya. Adegan dalam siaran TV yang menyiarkan kericuhan demonstrasi yang diikuti Ilham menambah besarnya dugaan ini.
Foto: MAXStream
Angka 40 ini pula yang menjadi asal muasal kata karantina, kata yang sering kita gunakan pada masa pandemi yang baru lalu. Quarantena adalah istilah bahasa Latin yang digunakan untuk pemisahan awak kapal yang terkena wabah selama 40 hari. Pemisahan orang yang sakit itu sampai sekarang tetap disebut sebagai karantina walaupun tidak lagi memakan waktu selama 40 hari. Kata karantina bahkan juga digunakan untuk hewan dan tumbuhan.
Angka 40 juga memiliki nilai mistis. Konon kabarnya, 40 hari setelah meninggal, arwah manusia masih gentayangan di bumi. Mereka berusaha menyelesaikan urusan yang belum selesai dengan kehidupan yang telah ditinggalkan. Kadang-kadang ada pula yang menampakkan diri. Kalau urusannya masih belum selesai juga, ada pula yang dikisahkan tinggal di dunia lebih lama lagi.
Banyak karya yang terinspirasi dari 40 hari di dunia ini. Baik film horor maupun drama. Judul Hari Ke-40 tentunya mengingatkan kita juga akan hal ini. Kenangan dan kebiasaan kedua orang tua yang digambarkan sejak awal film yang disutradarai oleh Ichwan Persada ini menggiring ke arah itu. Sang ibu yang mendadak pusing saat mendengar anaknya kemungkinan diciduk juga membuat penonton menduga terjadi sesuatu pada anaknya.
Ilham yang menjadi pusat perhatian kedua orang tuanya itu pun belum muncul sampai pertengahan film. Saat akhirnya pulang, Ilham yang masih mengenakan jaket almamaternya itu berlumuran darah. Kepalanya terluka. Perasaannya pun terluka. Namun, semangatnya masih membara.
Kedatangan Pak RT untuk kedua kalinya mulai menyibak rahasia hari ke-40 ini. Pak RT yang semula dikira akan menciduk Ilham ini malah memberikan dukungan kepada Ilham. Pak Wahyu yang sebelumnya khawatir menjadi tenang saat melihat anaknya telah melewati 40 hari ini. Tibalah saatnya mengucapkan selamat tinggal kepada anak yang dikasihinya itu.
Sylvana Hamaring
Penulis yang suka membaca dan menonton film. Karya fiksinya terbit setiap minggu di sebuah media anak terkenal. Bisa dihubungi via Instagram @anahamaring
“Jangan-jangan Pak RT disuruh sama polisi. Anaknya Pak Agus yang satu kampus dengan Ilham sudah diciduk dari rumahnya,” kata Pak Wahyu pada istrinya.
Diciduk adalah istilah umum yang digunakan apabila ada orang yang dijemput paksa dari rumahnya. Diciduk oleh aparat karena demonstrasi menjadi sesuatu yang mengerikan dan tanpa kepastian. Ada juga yang 'dihilangkan', tidak ada kabarnya entah masih hidup atau sudah meninggal. Banyaknya orang yang diciduk saat masa reformasi itu menjadi pemicu terbentuknya Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
Novel terkenal berjudul Laut Bercerita karya Leila S. Chudori menceritakan para demonstran yang diciduk ini. Tokoh-tokoh dalam novel yang juga dijadikan film ini berakhir tragis. Laut, sang tokoh utama, mengembuskan napas terakhirnya di laut.
Saat menonton film Hari ke-40, kemungkinan banyak penonton yang mengira nasib Ilham akan sama seperti Laut dan teman-temannya. Adegan dalam siaran TV yang menyiarkan kericuhan demonstrasi yang diikuti Ilham menambah besarnya dugaan ini.
Angka 40 yang Istimewa
Angka 40 dianggap sebagai angka yang penting dalam berbagai budaya dan agama. Dalam tradisi beberapa agama dan kepercayaan tertulis ada banjir besar yang terjadi selama 40 hari, sebuah bangsa yang mengembara di padang gurun selama 40 tahun, puasa atau pantang pun dilakukan selama 40 hari.Foto: MAXStream
Angka 40 ini pula yang menjadi asal muasal kata karantina, kata yang sering kita gunakan pada masa pandemi yang baru lalu. Quarantena adalah istilah bahasa Latin yang digunakan untuk pemisahan awak kapal yang terkena wabah selama 40 hari. Pemisahan orang yang sakit itu sampai sekarang tetap disebut sebagai karantina walaupun tidak lagi memakan waktu selama 40 hari. Kata karantina bahkan juga digunakan untuk hewan dan tumbuhan.
Angka 40 juga memiliki nilai mistis. Konon kabarnya, 40 hari setelah meninggal, arwah manusia masih gentayangan di bumi. Mereka berusaha menyelesaikan urusan yang belum selesai dengan kehidupan yang telah ditinggalkan. Kadang-kadang ada pula yang menampakkan diri. Kalau urusannya masih belum selesai juga, ada pula yang dikisahkan tinggal di dunia lebih lama lagi.
Banyak karya yang terinspirasi dari 40 hari di dunia ini. Baik film horor maupun drama. Judul Hari Ke-40 tentunya mengingatkan kita juga akan hal ini. Kenangan dan kebiasaan kedua orang tua yang digambarkan sejak awal film yang disutradarai oleh Ichwan Persada ini menggiring ke arah itu. Sang ibu yang mendadak pusing saat mendengar anaknya kemungkinan diciduk juga membuat penonton menduga terjadi sesuatu pada anaknya.
Ilham yang menjadi pusat perhatian kedua orang tuanya itu pun belum muncul sampai pertengahan film. Saat akhirnya pulang, Ilham yang masih mengenakan jaket almamaternya itu berlumuran darah. Kepalanya terluka. Perasaannya pun terluka. Namun, semangatnya masih membara.
Kedatangan Pak RT untuk kedua kalinya mulai menyibak rahasia hari ke-40 ini. Pak RT yang semula dikira akan menciduk Ilham ini malah memberikan dukungan kepada Ilham. Pak Wahyu yang sebelumnya khawatir menjadi tenang saat melihat anaknya telah melewati 40 hari ini. Tibalah saatnya mengucapkan selamat tinggal kepada anak yang dikasihinya itu.
Sylvana Hamaring
Penulis yang suka membaca dan menonton film. Karya fiksinya terbit setiap minggu di sebuah media anak terkenal. Bisa dihubungi via Instagram @anahamaring
(ita)
tulis komentar anda