Begini Penjelasan Ending Film Killers of the Flower Moon
Senin, 23 Oktober 2023 - 18:16 WIB
Pada intinya, Killers of the Flower Moon berusaha menggambarkan satu babak dalam sejarah Amerika yang terlupakan. Faktanya, hanya sedikit orang tahu kalau pembunuhan warga Osage itu pernah terjadi. Di sepanjang 3,5 jam durasi film itu, Scorsese menyebutkan kemunculan Ku Klux Klan dan Pembantaian Massal Tulsa 1921 secara singkat. Ini menunjukkan kalau peristiwa di Fairfax hanyalah variasi dari salah satu penyakit terburuk dalam sejarah Amerika, yaitu ancaman supremasi kulit putih.
Ini adalah bagian besar atas bagaimana Ernest dan Hale bisa lolos dengan relatif mudah atas pembunuhan masal yang mereka lakukan secara aktif. Sama seperti The Wolf of Wall Street, Scorsese menggambarkan bagaimana privilege dan kekuasaan terlalu sering menjadi tameng bagi orang paling jahat. Ada implikasi berat kalau Hale bisa menyuap sehingga bisa mendapatkan pembebasan bersyarat karena dia adalah orang yang sangat berpengaruh di Fairfax, dengan koneksi aktif ke penegak hukum kota itu.
Foto: Digital Trends
Tapi, tindakan aktif terhadap supremasi kulit putih hanyalah separuh dari apa yang membuatnya berkembang. Separuh kesamaan ini, seperti yang digambarkan lewat busur karakter Ernest, adalah kerumitannya. Sementara Ernest tidak pernah membunuh orang lain dengan tangannya sendiri, tidak terlalu lemah untuk melawan pamannya dan alih-alih mendapatkan keuntungan finansial dari kematian anggota Osage. Keputusan terakhir Mollie untuk menceraikannya menggambarkan kalau dia bersalah karena membela kejahatan di dalam masyarakat seperti Hale.
Kurangnya pengetahuan publik atas pembunuhan itu juga memanjang sampai adegan terakhir dengan siaran radio. Seperti dihadirkan di program itu, pembunuhan Osage disanitasi sampai poin di mana suara anggota suku asli itu diberikan orang kulit putih dan Tom White digambarkan sebagai pahlawan di cerita itu. Bahkan sampai sekarang, budaya Osage masih sangat disalahrepresentasikan dan menggambarkan bagaimana sejarahnya diubah menjadi mitos tentang pendirian FBI adalah cara Scorsese untuk mengatakan tentang penghapusan budaya.
Cameo Scorsese, yang mendetailkan nasib Mollie, sepertinya adalah sebuah pengakuan. Dia mengakui bagaimana, sebagai orang kulit putih, banyak yang bisa dilakukan dalam mengungkapkan kebenaran tentang tragedi komunitas Native America. Yang dia lakukan adalah menggambarkan budaya mereka senyata mungkin dan membuat mereka sebagai fokus cerita mereka sendiri.
Niat akhir Scorsese di film itu jadi terlihat jelas dengan adegan terkahirnya, perkumpulan orang-orang Osage masa kini. Waktu mungkin telah mengalihkan mitos pembunuhan Fairfax, tapi, komunitas Osage masih hidup sampai sekarang. Keputusan Scorsese memberikan cerita itu mengilustrasikan betapa melestarikan budaya yang terhapus dan bergulat dengan masa lalu adalah satu-satunya cara bergerak maju dan belajar dari kesalahan.
Ini adalah bagian besar atas bagaimana Ernest dan Hale bisa lolos dengan relatif mudah atas pembunuhan masal yang mereka lakukan secara aktif. Sama seperti The Wolf of Wall Street, Scorsese menggambarkan bagaimana privilege dan kekuasaan terlalu sering menjadi tameng bagi orang paling jahat. Ada implikasi berat kalau Hale bisa menyuap sehingga bisa mendapatkan pembebasan bersyarat karena dia adalah orang yang sangat berpengaruh di Fairfax, dengan koneksi aktif ke penegak hukum kota itu.
Foto: Digital Trends
Tapi, tindakan aktif terhadap supremasi kulit putih hanyalah separuh dari apa yang membuatnya berkembang. Separuh kesamaan ini, seperti yang digambarkan lewat busur karakter Ernest, adalah kerumitannya. Sementara Ernest tidak pernah membunuh orang lain dengan tangannya sendiri, tidak terlalu lemah untuk melawan pamannya dan alih-alih mendapatkan keuntungan finansial dari kematian anggota Osage. Keputusan terakhir Mollie untuk menceraikannya menggambarkan kalau dia bersalah karena membela kejahatan di dalam masyarakat seperti Hale.
Kurangnya pengetahuan publik atas pembunuhan itu juga memanjang sampai adegan terakhir dengan siaran radio. Seperti dihadirkan di program itu, pembunuhan Osage disanitasi sampai poin di mana suara anggota suku asli itu diberikan orang kulit putih dan Tom White digambarkan sebagai pahlawan di cerita itu. Bahkan sampai sekarang, budaya Osage masih sangat disalahrepresentasikan dan menggambarkan bagaimana sejarahnya diubah menjadi mitos tentang pendirian FBI adalah cara Scorsese untuk mengatakan tentang penghapusan budaya.
Cameo Scorsese, yang mendetailkan nasib Mollie, sepertinya adalah sebuah pengakuan. Dia mengakui bagaimana, sebagai orang kulit putih, banyak yang bisa dilakukan dalam mengungkapkan kebenaran tentang tragedi komunitas Native America. Yang dia lakukan adalah menggambarkan budaya mereka senyata mungkin dan membuat mereka sebagai fokus cerita mereka sendiri.
Niat akhir Scorsese di film itu jadi terlihat jelas dengan adegan terkahirnya, perkumpulan orang-orang Osage masa kini. Waktu mungkin telah mengalihkan mitos pembunuhan Fairfax, tapi, komunitas Osage masih hidup sampai sekarang. Keputusan Scorsese memberikan cerita itu mengilustrasikan betapa melestarikan budaya yang terhapus dan bergulat dengan masa lalu adalah satu-satunya cara bergerak maju dan belajar dari kesalahan.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda