CERMIN: Suara tentang Palestina dari Jepang
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 13:40 WIB
Foto: Doha Film Institute
Salah satu segmen paling menarik dari R21 AKA Restoring Solidarity bisa jadi adalah potongan film pendek tentang sekelompok anak-anak yang menemukan sebuah peluncur rudal yang ditinggalkan. Mereka mulai bermain dengan peluncur rudal itu hanya untuk dihadapkan pada realitas konflik saat mereka menemukan tubuh anak lainnya.
Mereka kemudian muncul dalam seragam militer, diradikalisasi untuk membalas dendam atas nama perjuangan untuk negara. Tanpa dialog sekali pun, kita tahu bahwa segmen ini merekam fragmen paling pedih yang menghiasi hari-hari anak-anak di Palestina sejak puluhan tahun lalu hingga hari ini.
Tapi kita pun perlu sadar bahwa Yaqubi merekonstruksi ulang 20 film tersebut. Ia memilih potongan demi potongan yang senapas dengan hal yang ingin dibicarakannya secara jelas, suatu hal yang lumrah dilakukan oleh pembuat film mana pun.
Namun yang bisa kita sepakati atas kerja keras Yaqubi adalah bahwa ia melihat medium film sering kali melampaui apa yang sering kali sekadar dibebankan kepadanya: sebuah hiburan belaka. Bagi Yaqubi, juga bagi saya, film lebih dari tujuan sesederhana itu.
Kita pun kembali bisa memaknai film dengan lebih jernih sebagaimana yang didengungkan dalam R21 AKA Restoring Solidarity. “Film was a powerful way to keep our memories alive”.
R21 AKA Restoring Solidarity
Produser: Mohanad Yaqubi
Sutradara: Mohanad Yaqubi
Penulis Skenario: Rami Nihawi, Lisa Spilliaert, Mohanad Yaqubi
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
Salah satu segmen paling menarik dari R21 AKA Restoring Solidarity bisa jadi adalah potongan film pendek tentang sekelompok anak-anak yang menemukan sebuah peluncur rudal yang ditinggalkan. Mereka mulai bermain dengan peluncur rudal itu hanya untuk dihadapkan pada realitas konflik saat mereka menemukan tubuh anak lainnya.
Mereka kemudian muncul dalam seragam militer, diradikalisasi untuk membalas dendam atas nama perjuangan untuk negara. Tanpa dialog sekali pun, kita tahu bahwa segmen ini merekam fragmen paling pedih yang menghiasi hari-hari anak-anak di Palestina sejak puluhan tahun lalu hingga hari ini.
Tapi kita pun perlu sadar bahwa Yaqubi merekonstruksi ulang 20 film tersebut. Ia memilih potongan demi potongan yang senapas dengan hal yang ingin dibicarakannya secara jelas, suatu hal yang lumrah dilakukan oleh pembuat film mana pun.
Baca Juga
Namun yang bisa kita sepakati atas kerja keras Yaqubi adalah bahwa ia melihat medium film sering kali melampaui apa yang sering kali sekadar dibebankan kepadanya: sebuah hiburan belaka. Bagi Yaqubi, juga bagi saya, film lebih dari tujuan sesederhana itu.
Kita pun kembali bisa memaknai film dengan lebih jernih sebagaimana yang didengungkan dalam R21 AKA Restoring Solidarity. “Film was a powerful way to keep our memories alive”.
R21 AKA Restoring Solidarity
Produser: Mohanad Yaqubi
Sutradara: Mohanad Yaqubi
Penulis Skenario: Rami Nihawi, Lisa Spilliaert, Mohanad Yaqubi
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
(ita)
tulis komentar anda