10 Film yang Kebanyakan Pakai CGI, Juaranya Superhero DC!
Sabtu, 12 Agustus 2023 - 22:06 WIB
Tapi, film itu mendapatkan ulasan bermacam-macam dan diberi rating 48% di Rotten Tomatoes. Kritikus dan penonton sama-sama kecewa dalam penggunaan CGI berlebihan, yang membuat semuanya terlihat sintetis dan kurang otentis. Adegan aksinya mirip adegan di video game dengan aktornya sepertinya ditempel ke layar. Dwayne bahkan terlihat aneh di depan latar layar hijau, yang membuat film ini telupakan.
Foto: IMDb
Hulk dibuat jauh sebelum Marvel Cinematic Universe (MCU) dan disutradarai Ang Lee. Film ini mengisahkan tentang Bruce Banner yang berubah menjadi monster hijau raksasa bernama Hulk. Perubahan itu terjadi setelah Bruce terpapar radiasi level berbahaya.
Film ini dikritik atas penggunaan CGI berlebihan dalam menghidupkan Hulk. Perubahannya memang dieksekusi dengan baik, tapi model dan gerakan karakternya kurang sehingga penampilannya jadi tidak realistis. Selain itu, penggunaan CGI untuk membuat musuh seperti anjing Hulk terlihat terlalu kartun dan mengalihkan perhatian dari citra mengganggu Hulk.
Foto: ABC News
The Expendables 3 merupakan film ketiga di franchise The Expendables. Film itu berkisah tentang sekelompok tentara bayaran yang disebut The Expendables. Mereka terlibat konflik dengan seorang penjual senjata bernama Conrad Stonebanks, yang bermaksud menghancurkan mereka. Hampir semua karakter utama di film ini adalah aktor sepuh yang usianya di atas 50 tahun.
Franchise film The Expendables sudah sering menghadapi kritik karena penggunaan CGI berlebihan. Tapi, The Expendables 3 membawanya ke level baru. Film ini diliputi visual efek yang tidak meyakinkan, dari ledakan hingga helikopter yang terlihat seperti diambil dari video game murahan hingga efek pelepasan parasut yang jelek. Film ini mendapatkan rating rendah di Rotten Tomatoes.
Foto: GQ
Memakai CGI untuk film tentang superhero dengan kemampuan melawan alam memang bisa dimaklumi. Jadi, bukan kejutan kalau The Flash menggunakan kepraktisan ini untuk memamerkan kekuatan karakternya. Tapi, ada poin di mana penggunaan CGI ini jadi terasa berlebihan. Salah satu yang membuat film ini menderita adalah GGI yang dipakai untuk memasang muka Ezra Miller di tubuh pemeran pengganti ketika memakai kostum The Flash.
Ada yang aneh. Kepalanya jadi agak terlalu besar untuk ukurannya dan jadi olok-olokan ketika film itu tayang. Yang paling salah adalah penggunaan generasi komputer untuk memalsukan cameo. Sejumlah aktor yang muncul di klimaks film ini bahkan tidak berada di studio untuk syuting. Memang ada yang tidak bisa karena sudah meninggal dunia. Tidak hanya itu terlihat jelek seperti diambil dari video game, tapi juga seleranya mengerikan.
Foto: Screen Rant
Justice League menyatukan para superhero DC, seperti Batman, Wonder Woman, The Flash, Cyborg, Aquaman, dan Superman untuk melawan Steppenwolf dan Parademon-nya. Meski menampilkan aktor betulan, film itu dikritik karena penggunaan CGI-nya yang berlebihan. Itu membuat filmnya dianggap tidak realistis dan mengganggu atmosfirnya.
Kritikus memuji adegan aksi dan penampilan aktor di film ini. Tapi, mereka juga mengkritik CGI-nya yang jelek, penjahatnya yang tidak berkembang, laju, dan plotnya yang tipis. Film itu mengalami syuting ulang yang banyak setelah Joss Whedon menggantikan posisi Zack Snyder sebagai sutradara sebelum proses produksi usai. Tapi, syuting ulang ini dikritik atas CGI-nya yang jelek, termasuk lomba lari antara Superman dan Flash serta perubahan desain Steppenwolf.
Foto: ScreenAnarchy
The Mummy Returns berkisah tentang mumi Imhotep yang dikirim ke sebuah museum di London. Di tempat itu, mumi itu dibangkitkan sebuah sekte dan memulai rezim teror dan amarah. Saat dirilis, film itu mendapatkan ulasan bermacam-macam dari kritikus. Sejumlah kritikus berkomentar kalau film itu mengabaikan karakternya dan menggunakan lini ceritanya untuk memamerkan efek khususnya.
6. Hulk — 2003
Foto: IMDb
Hulk dibuat jauh sebelum Marvel Cinematic Universe (MCU) dan disutradarai Ang Lee. Film ini mengisahkan tentang Bruce Banner yang berubah menjadi monster hijau raksasa bernama Hulk. Perubahan itu terjadi setelah Bruce terpapar radiasi level berbahaya.
Film ini dikritik atas penggunaan CGI berlebihan dalam menghidupkan Hulk. Perubahannya memang dieksekusi dengan baik, tapi model dan gerakan karakternya kurang sehingga penampilannya jadi tidak realistis. Selain itu, penggunaan CGI untuk membuat musuh seperti anjing Hulk terlihat terlalu kartun dan mengalihkan perhatian dari citra mengganggu Hulk.
5. The Expendables 3 — 2014
Foto: ABC News
The Expendables 3 merupakan film ketiga di franchise The Expendables. Film itu berkisah tentang sekelompok tentara bayaran yang disebut The Expendables. Mereka terlibat konflik dengan seorang penjual senjata bernama Conrad Stonebanks, yang bermaksud menghancurkan mereka. Hampir semua karakter utama di film ini adalah aktor sepuh yang usianya di atas 50 tahun.
Franchise film The Expendables sudah sering menghadapi kritik karena penggunaan CGI berlebihan. Tapi, The Expendables 3 membawanya ke level baru. Film ini diliputi visual efek yang tidak meyakinkan, dari ledakan hingga helikopter yang terlihat seperti diambil dari video game murahan hingga efek pelepasan parasut yang jelek. Film ini mendapatkan rating rendah di Rotten Tomatoes.
4. The Flash — 2023
Foto: GQ
Memakai CGI untuk film tentang superhero dengan kemampuan melawan alam memang bisa dimaklumi. Jadi, bukan kejutan kalau The Flash menggunakan kepraktisan ini untuk memamerkan kekuatan karakternya. Tapi, ada poin di mana penggunaan CGI ini jadi terasa berlebihan. Salah satu yang membuat film ini menderita adalah GGI yang dipakai untuk memasang muka Ezra Miller di tubuh pemeran pengganti ketika memakai kostum The Flash.
Ada yang aneh. Kepalanya jadi agak terlalu besar untuk ukurannya dan jadi olok-olokan ketika film itu tayang. Yang paling salah adalah penggunaan generasi komputer untuk memalsukan cameo. Sejumlah aktor yang muncul di klimaks film ini bahkan tidak berada di studio untuk syuting. Memang ada yang tidak bisa karena sudah meninggal dunia. Tidak hanya itu terlihat jelek seperti diambil dari video game, tapi juga seleranya mengerikan.
3. Justice League — 2017
Foto: Screen Rant
Justice League menyatukan para superhero DC, seperti Batman, Wonder Woman, The Flash, Cyborg, Aquaman, dan Superman untuk melawan Steppenwolf dan Parademon-nya. Meski menampilkan aktor betulan, film itu dikritik karena penggunaan CGI-nya yang berlebihan. Itu membuat filmnya dianggap tidak realistis dan mengganggu atmosfirnya.
Kritikus memuji adegan aksi dan penampilan aktor di film ini. Tapi, mereka juga mengkritik CGI-nya yang jelek, penjahatnya yang tidak berkembang, laju, dan plotnya yang tipis. Film itu mengalami syuting ulang yang banyak setelah Joss Whedon menggantikan posisi Zack Snyder sebagai sutradara sebelum proses produksi usai. Tapi, syuting ulang ini dikritik atas CGI-nya yang jelek, termasuk lomba lari antara Superman dan Flash serta perubahan desain Steppenwolf.
2. The Mummy Returns — 2001
Foto: ScreenAnarchy
The Mummy Returns berkisah tentang mumi Imhotep yang dikirim ke sebuah museum di London. Di tempat itu, mumi itu dibangkitkan sebuah sekte dan memulai rezim teror dan amarah. Saat dirilis, film itu mendapatkan ulasan bermacam-macam dari kritikus. Sejumlah kritikus berkomentar kalau film itu mengabaikan karakternya dan menggunakan lini ceritanya untuk memamerkan efek khususnya.
tulis komentar anda