8 Karakter Pahlawan Kondang Film Ini Sebenarnya Penjahat
Senin, 17 Juli 2023 - 23:21 WIB
Selain menjadi pencuri profesional, mudah untuk melewatkan fakta kalau Dom adalah pahlawan cacat. Tidak hanya dia membahayakan timnya dengan tidak memberitahukan bahaya dari alam bawah sadarnya, tapi dia juga biasa menyusup pikiran korban demi uang. Dia melakukan pekerjaan ini demi alasan egois. Tapi, aksi heroiknya di film ini sering kali membayangi fakta itu.
Foto: Collider
Bullet Train mengaburkan garis antara penjahat dan pahlawan dengan plotnya yang menghibur. Film ini mengisahkan tentang seorang agen bernama Ladybug. Misinya mengambil sebuah koper berisi uang di sebuah kereta peluru. Ternyata, dia bukan satu-satunya pembunuh di kereta itu. Kekacauan pun terjadi begitu mereka semua tahu siapa yang mempertemukan mereka.
Ladybug diperankan dengan apik oleh Brad Pitt. Dia mengubah pembunuh itu menjadi karakter yang disukai dan relatable karena menderita kecemasan dan menghadapi ketidakpastian tentang tempatnya di dunia. Momen aneh dan kocak, cameo mengejutkan, dan cerita yang menarik membuat orang dengan mudah lupa kalau pahlawan di film ini sebenarnya adalah penjahat keji yang selalu meninggalkan mayat ke mana pun dia pergi.
Foto: Them
V dari V for Vendetta karismatik dan cerdas, terampil dengan bilah, dan sangat berani. Dia tak segan mengadapi lawan apa pun demi mempertahankan ideologinya. Penggambaran karakter ini yang dilakukan Hugo Weaving sangat bagus. Desain karakter itu juga sangat lain sehingga topeng V telah menjadi simbol pemberontakan di mana-mana. Topeng itu kemudian dipilih grup hacker Anonymous.
Tapi, V juga seorang teroris dan pembunuh. Dia senang bisa mengorbankan nyawa orang tidak bersalah, menahan informasi dari sekutunya, dan bahkan mengkhianati mereka. Dia secara moral memang ambigu.
Foto: Marca.com
Caped Crusader itu adalah salah satu antihero paling ikonis di dunia sinema. Tapi, dia mungkin lebih jahat dari yang diperkirakan orang. Terlebih, dia adalah seorang miliarder dan jenius. Tapi, alih-alih memanfaatkan sumber dayanya untuk mendanai yayasan amal atau infrastruktur Gotham, dia menghabiskannya untuk kegiatan vigilante-nya dan kostum keren. Jelas, Batman memang menangkap banyak penjahat. Tapi, dia tidak pernah menyelesaikan akar masalah kejahatan di Gotham, yaitu kemiskinan, pemerintah yang tidak kompeten, dan kurangnya kesempatan.
Sepertinya, Bruce Wayne lebih tertarik bertindak atas fantasi kepahlawanannya sendiri ketimbang menghadapi masalah kronis ini. Yang terburuk dari semua itu, Batman menyebabkan semua jenis kehancuran. Ketika mengejar penjahat, dia sering kali merusak bangunan, meledakkan jalanan, dan meruntuhkan jembatan. Kota seperti Gotham tidak punya sumber daya untuk perbaikan semua itu.
Foto: CBR
Setelah Decepticons mengacaukan kota, Optimus Prime mengatakan kepada manusia kalau dia sengaja tidak mengintervensi lebih cepat agar mereka menyadari kebenaran tentang robot jahat itu. Dengan kata lain, Optimus membiarkan orang tak bersalah mati demi membuktikan poin itu. Faktanya, selama lebih dari 2,5 jam film Transformers, Optimus melakukan banyak pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa.
Dia mencabik-cabik sejumlah Decepticons ketika mereka memohon ampun. Ketika Megatron menawarkan gencatan senjata pada Optimus, Autobot itu malah memenggal kepalanya. Dari sudut ini, Optimus jelas adalah penjahat perang. Aksinya di Rise of Beasts pun tidak membantunya.
4. Ladybug — Bullet Train (2022)
Foto: Collider
Bullet Train mengaburkan garis antara penjahat dan pahlawan dengan plotnya yang menghibur. Film ini mengisahkan tentang seorang agen bernama Ladybug. Misinya mengambil sebuah koper berisi uang di sebuah kereta peluru. Ternyata, dia bukan satu-satunya pembunuh di kereta itu. Kekacauan pun terjadi begitu mereka semua tahu siapa yang mempertemukan mereka.
Ladybug diperankan dengan apik oleh Brad Pitt. Dia mengubah pembunuh itu menjadi karakter yang disukai dan relatable karena menderita kecemasan dan menghadapi ketidakpastian tentang tempatnya di dunia. Momen aneh dan kocak, cameo mengejutkan, dan cerita yang menarik membuat orang dengan mudah lupa kalau pahlawan di film ini sebenarnya adalah penjahat keji yang selalu meninggalkan mayat ke mana pun dia pergi.
3. V — V for Vendetta (2005)
Foto: Them
V dari V for Vendetta karismatik dan cerdas, terampil dengan bilah, dan sangat berani. Dia tak segan mengadapi lawan apa pun demi mempertahankan ideologinya. Penggambaran karakter ini yang dilakukan Hugo Weaving sangat bagus. Desain karakter itu juga sangat lain sehingga topeng V telah menjadi simbol pemberontakan di mana-mana. Topeng itu kemudian dipilih grup hacker Anonymous.
Tapi, V juga seorang teroris dan pembunuh. Dia senang bisa mengorbankan nyawa orang tidak bersalah, menahan informasi dari sekutunya, dan bahkan mengkhianati mereka. Dia secara moral memang ambigu.
2. Batman — Batman (Franchise)
Foto: Marca.com
Caped Crusader itu adalah salah satu antihero paling ikonis di dunia sinema. Tapi, dia mungkin lebih jahat dari yang diperkirakan orang. Terlebih, dia adalah seorang miliarder dan jenius. Tapi, alih-alih memanfaatkan sumber dayanya untuk mendanai yayasan amal atau infrastruktur Gotham, dia menghabiskannya untuk kegiatan vigilante-nya dan kostum keren. Jelas, Batman memang menangkap banyak penjahat. Tapi, dia tidak pernah menyelesaikan akar masalah kejahatan di Gotham, yaitu kemiskinan, pemerintah yang tidak kompeten, dan kurangnya kesempatan.
Sepertinya, Bruce Wayne lebih tertarik bertindak atas fantasi kepahlawanannya sendiri ketimbang menghadapi masalah kronis ini. Yang terburuk dari semua itu, Batman menyebabkan semua jenis kehancuran. Ketika mengejar penjahat, dia sering kali merusak bangunan, meledakkan jalanan, dan meruntuhkan jembatan. Kota seperti Gotham tidak punya sumber daya untuk perbaikan semua itu.
1. Optimus Prime — Transformers (Franchise)
Foto: CBR
Setelah Decepticons mengacaukan kota, Optimus Prime mengatakan kepada manusia kalau dia sengaja tidak mengintervensi lebih cepat agar mereka menyadari kebenaran tentang robot jahat itu. Dengan kata lain, Optimus membiarkan orang tak bersalah mati demi membuktikan poin itu. Faktanya, selama lebih dari 2,5 jam film Transformers, Optimus melakukan banyak pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa.
Dia mencabik-cabik sejumlah Decepticons ketika mereka memohon ampun. Ketika Megatron menawarkan gencatan senjata pada Optimus, Autobot itu malah memenggal kepalanya. Dari sudut ini, Optimus jelas adalah penjahat perang. Aksinya di Rise of Beasts pun tidak membantunya.
(alv)
tulis komentar anda