Bukan Sukuna, Ini Musuh Terbesar Satoru Gojo di Jujutsu Kaisen
Selasa, 18 April 2023 - 20:20 WIB
“Aku akan mendidik mereka agar menjad kuat dan cerdas. Aku takkan lagi membiarkan seseorang merasa sendirian,” kata Satoru di Jujutsu Kaisen Chapter 220. Ucapan ini sepertinya terjadi di masa lalu karena penutup mata Satoru masih berupa kain/perban putih yang dililitkan. Ucapan ini juga sepertinya muncul di ingatan Shoko Ieiri.
“Mengakui bahwa sebenarnya aku menyayangi kalian, rasanya lebih absurd dari terbaliknya langit dan bumi, tapi… Aku ada di sini kan? Bagaimana bisa kau menganggap dirimu sendirian, dasar bodoh. Para monster yang menunggu kepulanganmu ini… Sudah tidak sabar menantikanmu,” ujar Shoko dalam monolog panjangnyadi chapter 220.
Foto: Shipping Wiki – Fandom
Monolog ini sempat menjadi kontroversi karena terjemahan resminya dalam bahasa Inggris mengindikasikan kalau Shoko jatuh cinta pada salah satu antara Satoru atau Suguru. Padahal, jelas kalau Shoko sama sekali tidak tertarik pada kedua temannya itu. Hubungan trio Satoru, Suguru, dan Shoko dieksplorasi di busur Masa Lalu Satoru Gojo, yang akan diadaptasi di anime Jujutsu Kaisen season 2 tahun in.
Shoko bermonolog sambil merokok dan bersandar di sebuah tiang besar. Di akhir Chapter 220, ada sebuah kutipan berbunyi, “Pulanglah, Gojo, para rekanmu telah menanti di balik ‘gerbang’.” Gerbang di sini kemungkinan merujuk pada dunia penjara yang menyegel Satoru di sana.
Foto: Facebook
Dengan perkembangan terbaru Sukuna, sepertinya hanya Satoru yang bisa mengalahkannya. Selama Sukuna merasuki tubuh Megumi, dia sepertinya tidak terkalahkan. Ini karena dia bisa menggunakan potensi penuh Teknik 10 Bayangan Megumi.
Bahkan kalau pun Satoru dibebaskan dan mengalahkan Sukuna, biayanya akan jadi lebih besar. Ada peluang tinggi kalau semua orang dekat Satoru akan tewas di tangan Kenjaku dan Sukuna. Terlebih, chapter 220 mengungkapkan kalau Kenjaku berniat membuat semua orang yang ikut Permainan Maut di Culling Game mati, kecuali dia dan Megumi.
Foto: SportsKeeda
Ini tentu akan mempersulit Satoru. Semakin Satoru ingin lari dari kesepian, maka semakin dekat dirinya dengan kesepian itu. Dia bisa bertarung secara seimbang dengan Sukuna, tapi dia takut sendirian.
Eksplorasi kesepian Satoru berlaku untuk memanusiakan karakter itu. Ini membuat audiens bisa berkoneksi dengannya di level yang lebih dalam. Masalah internalnya terlihat berseberangan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dan kekuatannya yang tidak tertandingi, yang membuat ceritanya jadi lebih kompleks. Dengan berfokus pada kekacauan emosional Satoru, ceritanya melebihi setting supranaturalnya untuk menyampaikan pengalaman manusia universal, yaitu kebutuhan koneksi dan sakitnya isolasi.
Di saat Jujutsu Kaisen terus terbuka, masih harus dilihat bagaimana kesepian Satoru akan mempengaruhi hubungannya, keputusannya, dan, pada akhirnya, nasibnya. Yang jelas, Jujutsu Kaisen dengan mahir menjalin benang emosional ini lewat narasinya, yang mendemonstrasikan kalau kadang musuh terkuat bukanlah pihak luar, tapi iblis di dalam diri yang harus dihadapi dan diatasi. Perjalanan Satoru menaklukkan kesepiannya adalah pengingat kalau orang yang terkuat pun tidak kebal dari kerapuhan semangat manusia.
“Mengakui bahwa sebenarnya aku menyayangi kalian, rasanya lebih absurd dari terbaliknya langit dan bumi, tapi… Aku ada di sini kan? Bagaimana bisa kau menganggap dirimu sendirian, dasar bodoh. Para monster yang menunggu kepulanganmu ini… Sudah tidak sabar menantikanmu,” ujar Shoko dalam monolog panjangnyadi chapter 220.
Foto: Shipping Wiki – Fandom
Monolog ini sempat menjadi kontroversi karena terjemahan resminya dalam bahasa Inggris mengindikasikan kalau Shoko jatuh cinta pada salah satu antara Satoru atau Suguru. Padahal, jelas kalau Shoko sama sekali tidak tertarik pada kedua temannya itu. Hubungan trio Satoru, Suguru, dan Shoko dieksplorasi di busur Masa Lalu Satoru Gojo, yang akan diadaptasi di anime Jujutsu Kaisen season 2 tahun in.
Shoko bermonolog sambil merokok dan bersandar di sebuah tiang besar. Di akhir Chapter 220, ada sebuah kutipan berbunyi, “Pulanglah, Gojo, para rekanmu telah menanti di balik ‘gerbang’.” Gerbang di sini kemungkinan merujuk pada dunia penjara yang menyegel Satoru di sana.
Foto: Facebook
Dengan perkembangan terbaru Sukuna, sepertinya hanya Satoru yang bisa mengalahkannya. Selama Sukuna merasuki tubuh Megumi, dia sepertinya tidak terkalahkan. Ini karena dia bisa menggunakan potensi penuh Teknik 10 Bayangan Megumi.
Bahkan kalau pun Satoru dibebaskan dan mengalahkan Sukuna, biayanya akan jadi lebih besar. Ada peluang tinggi kalau semua orang dekat Satoru akan tewas di tangan Kenjaku dan Sukuna. Terlebih, chapter 220 mengungkapkan kalau Kenjaku berniat membuat semua orang yang ikut Permainan Maut di Culling Game mati, kecuali dia dan Megumi.
Foto: SportsKeeda
Ini tentu akan mempersulit Satoru. Semakin Satoru ingin lari dari kesepian, maka semakin dekat dirinya dengan kesepian itu. Dia bisa bertarung secara seimbang dengan Sukuna, tapi dia takut sendirian.
Eksplorasi kesepian Satoru berlaku untuk memanusiakan karakter itu. Ini membuat audiens bisa berkoneksi dengannya di level yang lebih dalam. Masalah internalnya terlihat berseberangan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dan kekuatannya yang tidak tertandingi, yang membuat ceritanya jadi lebih kompleks. Dengan berfokus pada kekacauan emosional Satoru, ceritanya melebihi setting supranaturalnya untuk menyampaikan pengalaman manusia universal, yaitu kebutuhan koneksi dan sakitnya isolasi.
Di saat Jujutsu Kaisen terus terbuka, masih harus dilihat bagaimana kesepian Satoru akan mempengaruhi hubungannya, keputusannya, dan, pada akhirnya, nasibnya. Yang jelas, Jujutsu Kaisen dengan mahir menjalin benang emosional ini lewat narasinya, yang mendemonstrasikan kalau kadang musuh terkuat bukanlah pihak luar, tapi iblis di dalam diri yang harus dihadapi dan diatasi. Perjalanan Satoru menaklukkan kesepiannya adalah pengingat kalau orang yang terkuat pun tidak kebal dari kerapuhan semangat manusia.
(alv)
tulis komentar anda