10 Film yang Dikira bakal Cuan Gede, eh, Malah Boncos!

Minggu, 22 Januari 2023 - 10:20 WIB
Sejumlah film dari era 2010 diperkirakan akan meraih sukses besar di box office dari sisi marketing dan lain-lain. Nyatanya, film ini malah berakhir rugi besar. (Foto: The Washington Post)
Ada banyak faktor yang membuat orang tertarik nonton film di bioskop. Cerita, aktor, dan sutradara di balik film itu menjadi yang paling utama dilihat orang. Ditambah dengan kampanye marketing besar-besaran, orang akan semakin tertarik untuk menontonnya. Sayang, ini tidak selalu berhasil.

Hingga saat ini, studio-studio besar tak jarang menggelontorkan dana untuk membuat film yang diperkirakan akan mendatangkan keuntungan luar biasa. Mereka bahkan tak segan merogoh kocek untuk biaya marketing besar-besaran. Namun, apa pun usaha mereka, pengadil sesungguhnya untuk film adalah audiens.

Banyak film yang diproduksi studio ini dengan kampanye besar-besaran malah gagal. Kerugian besar pun diterima studio-studio ini akibat kegagalan tersebut. Dalam kurun 10 tahun terakhir, orang sudah sering melihat film dengan promosi besar tapi hasilnya zonk alias mengecewakan. Jadi, film apa yang diharapkan akan untung besar tapi malah rugi besar sejak 2010? Simak ulasannya berikut!





10. Terminator: Dark Fate



Foto: Plugged In

Terminator: Dark Fate punya semua bahan untuk merehabilitasi franchise yang mulai memudar. Film ini mengabaikan film yang lebih kacau di serial itu, membawa kembali produser James Cameron dan bintangnya Linda Hamilton. Film ini juga menampilkan serangkaian bintang muda ternama dan disutradarai Tim Miller, yang menukangi Deadpool. Film itu menikmati kampanye marketing besar dan Twitter pun memuji screening awalnya. Film ini sepertinya bakal jadi hit di akhir pekan.

Faktanya, Dark Fate menjadi salah satu film paling rugi pada 2019, dengan hanya meraup USD261 juta dari anggaran USD185 juta. Teori paling masuk akal adalah audiens yang lebih muda tidak peduli dan audiens yang lebih tua tidak cukup antusias. Film itu bisa memulai akhir tren sekuel lambat dari properti puluhan tahun. Film itu telah menenggelamkan pemulihan franchise seperti Alien dan Predator, yang mungkin bisa lebih baik.

9. Justice League



Foto: Forbes

Justice League 2017 seharusnya menjadi ledakan di box office. Apalagi, film sebelumnya, Batman v Superman: Dawn of Justice mengecewakan. Tapi, Justice League menampilkan karakter utama dari DC Comic, dari Batman, Wonder Woman, Aquaman, The Flash, Cyborg, dan Superman. Sayang, menjelang dirilis, film ini mengalami masalah setelah sutradaranya, Zack Snyder, harus mundur karena tragedi keluarga.

Joss Whedon, sutradara The Avengers, masuk dan melakukan syuting ulang lebih dari separuh film itu. Dia pun mengubah narasi film secara drastis. Film ini memakan biaya USD300 juta, tapi setelah masuknya Joss, biayanya lebih dari itu. Dengan kampanye marketing besar-besaran, film itu harus meraup setidaknya USD1 miliar agar tidak boncos-boncos amat. Tapi, film itu hanya meraup USD658 juta di box office. Review buruk dan kekecewaan penonton memicu performa buruk film tersebut. Kegagalannya memicu koreksi DCEU.

8. The Lone Ranger



Foto: Salon.com

Masalah dengan The Lone Ranger sudah dimulai sejak film itu belum dirilis. Keprihatinan atas anggaran nyaris membuaat Disney membatalkan film dengan biaya USD250 juta. Foto promosi pertamanya, yang menampilkan Johnny Depp sebagai Tonto dengan makeup paling aneh juga bikin garuk-garuk kepala. Film yang dimaksudkan untuk menarik orang yang membanjiri Pirates of the Caribbean itu dirilis pada Juli 2013 dengan melawan Despicable Me 2. Disney mernggelontorkan uang untuk marketing The Lone Ranger.

Sayang, itu tidak membantu. Film itu adalah badai masalah yang sempurna. Genre Western biasanya tidak sukses, Armie Hammer tidak pernah terbukti punya kemampuann membuka film hit seorang diri, dan Despicable 2 ternyata jadi hit besar. The Lone Ranger menjadi salah satu film terjeblok tahun ini dengan hanya meraup USD260 juta di box office. Disney pun jadi rugi USD190 juta. Untungnya, Iron Man membantu Disney mengembalikan keuntungan.

7. Steve Jobs



Foto: Engadget

Biopic adalah salah satu jalan sukses untuk film. Atau, setidaknya, film itu akan dipuji kritikus. Selain itu, biopic menjadi jaminan untuk Oscar. Makanya, setelah Steve Jobs meninggal, studio berebut membuat film tentang dirinya. Hasilnya, ada dua film tentang Steve Jobs, yaitu pada 2013 dan pada 2015. Yang dibahas di sini adalah yang versi 2015, keluaran Universal Pictures.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More