Pay It Forward, Bisa Kita Bikin Jadi Tren Baru!
A
A
A
Pay it forward berangkat dari sebuah film pada 2000. Apakah bisa kita terapkan dalam keseharian?
Sebagian dari kita bisa jadi pernah mendengar frasa pay it forward dari sebuah film berjudul sama. Terus, apa sih maknanya? Pay it forward adalah gagasan yang menekankan pemberian pertolongan secara beruntun.
Jadi, misal kita membantu tiga orang yang kesulitan, maka masing-masing dari orang tersebut harus meneruskan menolong tiga orang lainnya yang juga kesulitan. Ketiga orang tersebut bisa saja keluarga, teman atau orang asing sekalipun.
Melihat kondisi sosial masyarakat yang makin merenggang, udah seharusnya ini jadi tren baru di kalangan anak muda, daripada sekadar tren minum boba atau coba-coba filter Instagram.
Pertanyaannya, apakah gagasan ini bisa diterapkan? Bisa banget!. Nah, ini beberapa alasannya.
1. MULAI DARI LINGKUNGAN TERKECIL
Foto: Getty Images
Berbuat kebaikan atau menolong orang lain gak harus mengorbankan banyak tenaga dan materi. Kamu cuma perlu peka terhadap kawan sekitar, lalu tawarkan bantuan yang bisa kamu berikan, sekecil apapun itu. Tapi jangan memaksa kalau dia menolak, mungkin aja masalahnya terlalu personal untuk diketahui orang lain.
2. BISA DIKEMAS DALAM BENTUK TANTANGAN SERU
Foto: Innovative Staff Solutions
Dua tahun belakangan, udah gak terhitung berapa banyak tantangan (challenge) yang viral dan memakan korban jiwa. Kalian pasti tahu momo challenge, skip challenge atau skull breaker challenge, kan? Beberapa challenge tersebut berujung pada penghilangan nyawa seseorang.
Kebalikannya, pay it forward bisa juga jadi challenge yang membahagiakan seseorang seperti membayar pesanan orang belakang yang antre, membagikan masker kepada pengendara atau menyanjung orang asing yang kelihatan murung. Percaya deh, challenge ini bisa jauh lebih asik,kok. Ini sekalian melatih kamu untuk mau membantu siapapun, termasuk orang asing alias orang yang gak kamu kenal sekalipun.
3. UDAH DIBUKTIKAN PENELITI
Foto: Warner Bros
Gagasan pay it forward udah diteliti James H. Fowler bersama Nicholas Christakis dari University of Californa dan Harvard University. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa seseorang yang mendapatkan manfaat dari tindak kebaikan, maka mereka akan membayarnya kembali kepada orang lain.
Hal ini menciptakan efek domino kedermawanan seseorang yang menyebar pertama kali ke tiga orang dan kemudian ke sembilan orang yang berinteraksi dengan tiga orang di masa depan, dan kemudian ke individu lain dalam gelombang percobaan berikutnya.
4. MUDAH DISEBARKAN
Foto:Fowler dan Christakis/ Proceedings of The National Academy of Science
Pay it forward gak butuh kampanye besar-besaran untuk menyadarkan orang. Kadang. masyarakat lebih suka menangkap gagasan lewat media sosial dibanding datang ke kampanye langsung (offline). Lagi-lagi, medsos bisa dijadikan jurus andalan untuk menyebarkan gagasan ini.
Jadi, jangan ragu menerapkan pay it forward dalam keseharian. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menebar kebaikan.
Kamu mungkin cuma membantu satu orang, tapi dampaknya akan luar biasa dirasakan bagi mereka yang membutuhkan pertolongan, atau malah gak pernah menyangka bahwa mereka bakal dapat kejutan kebaikan dari orang yang gak dikenal.
Shanen Patricia
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @patriciaaash
Sebagian dari kita bisa jadi pernah mendengar frasa pay it forward dari sebuah film berjudul sama. Terus, apa sih maknanya? Pay it forward adalah gagasan yang menekankan pemberian pertolongan secara beruntun.
Jadi, misal kita membantu tiga orang yang kesulitan, maka masing-masing dari orang tersebut harus meneruskan menolong tiga orang lainnya yang juga kesulitan. Ketiga orang tersebut bisa saja keluarga, teman atau orang asing sekalipun.
Melihat kondisi sosial masyarakat yang makin merenggang, udah seharusnya ini jadi tren baru di kalangan anak muda, daripada sekadar tren minum boba atau coba-coba filter Instagram.
Pertanyaannya, apakah gagasan ini bisa diterapkan? Bisa banget!. Nah, ini beberapa alasannya.
1. MULAI DARI LINGKUNGAN TERKECIL
Foto: Getty Images
Berbuat kebaikan atau menolong orang lain gak harus mengorbankan banyak tenaga dan materi. Kamu cuma perlu peka terhadap kawan sekitar, lalu tawarkan bantuan yang bisa kamu berikan, sekecil apapun itu. Tapi jangan memaksa kalau dia menolak, mungkin aja masalahnya terlalu personal untuk diketahui orang lain.
2. BISA DIKEMAS DALAM BENTUK TANTANGAN SERU
Foto: Innovative Staff Solutions
Dua tahun belakangan, udah gak terhitung berapa banyak tantangan (challenge) yang viral dan memakan korban jiwa. Kalian pasti tahu momo challenge, skip challenge atau skull breaker challenge, kan? Beberapa challenge tersebut berujung pada penghilangan nyawa seseorang.
Kebalikannya, pay it forward bisa juga jadi challenge yang membahagiakan seseorang seperti membayar pesanan orang belakang yang antre, membagikan masker kepada pengendara atau menyanjung orang asing yang kelihatan murung. Percaya deh, challenge ini bisa jauh lebih asik,kok. Ini sekalian melatih kamu untuk mau membantu siapapun, termasuk orang asing alias orang yang gak kamu kenal sekalipun.
3. UDAH DIBUKTIKAN PENELITI
Foto: Warner Bros
Gagasan pay it forward udah diteliti James H. Fowler bersama Nicholas Christakis dari University of Californa dan Harvard University. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa seseorang yang mendapatkan manfaat dari tindak kebaikan, maka mereka akan membayarnya kembali kepada orang lain.
Hal ini menciptakan efek domino kedermawanan seseorang yang menyebar pertama kali ke tiga orang dan kemudian ke sembilan orang yang berinteraksi dengan tiga orang di masa depan, dan kemudian ke individu lain dalam gelombang percobaan berikutnya.
4. MUDAH DISEBARKAN
Foto:Fowler dan Christakis/ Proceedings of The National Academy of Science
Pay it forward gak butuh kampanye besar-besaran untuk menyadarkan orang. Kadang. masyarakat lebih suka menangkap gagasan lewat media sosial dibanding datang ke kampanye langsung (offline). Lagi-lagi, medsos bisa dijadikan jurus andalan untuk menyebarkan gagasan ini.
Jadi, jangan ragu menerapkan pay it forward dalam keseharian. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menebar kebaikan.
Kamu mungkin cuma membantu satu orang, tapi dampaknya akan luar biasa dirasakan bagi mereka yang membutuhkan pertolongan, atau malah gak pernah menyangka bahwa mereka bakal dapat kejutan kebaikan dari orang yang gak dikenal.
Shanen Patricia
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @patriciaaash
(her)