Sering Salah Duga, Ini Bedanya Introver, Asosial, dan Antisosial
A
A
A
Ada banyak anggapan soal introver, asosial, dan antisosial yang beredar di masyarakat. Seperti apa sebenarnya kepribadian-kepribadian ini? Ternyata gen juga berpengaruh!
Banyak orang beranggapan bahwa introver adalah orang yang pemalu. Tapi introver, istilah yang pertama kali dipopulerkan oleh psikiater asal Swiss dan perintis psikologi analitik Carl Gustav Jung, punya banyak spektrum.
Seorang introver secara garis besar bukanlah orang yang pemalu, pendiam, apalagi sombong. Bukan juga orang yang punya fobia sosial.
Foto: didyouknow.com
Tapi kepribadian introver adalah orang yang cenderung nyaman dalam kondisi yang tenang dan punya energi yang lebih justru kalo dia sendirian.
Ini beda dengan pemalu. Pemalu adalah mereka yang merasa tertekan atau stres saat harus bertemu banyak orang. Ini adalah hasil dari pikiran negatif karena rasa gak pedean.
Sedangkan introver tetap bisa berinteraksi dengan baik dalam keramaian. Cuma, dia lebih senang untuk gak jadi pusat perhatian.
Foto: amazon.com
Ada Pengaruh Genetika
Dr Marti Laney dalam bukunya, "The Hidden Gifts of the Introverted Child", menulis bahwa kepribadian ini dibentuk lewat faktor genetika. Ini berdasarkan pada pengumpulan beberapa penelitian neurologis terbaik tentang introver yang ditemuinya.
Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat introver atau ekstrover dipengaruhi genetika. Dari semua sifat kepribadian yang sudah dipelajari, introversi/ekstroversi adalah salah satu yang paling kuat secara turun-temurun.
Walau begitu, faktor lingkungan, seperti cara seseorang dibesarkan juga berpengaruh.
Laney bilang, dasar menjadi seorang introver ada pada biokimia. Otak manusia punya campuran lebih dari 60 neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang menentukan dengan tepat cara kerja otak.
Foto: introvertdear.com
Neurotransmiter tiap orang sebagian besar sama, tapi tetap ada bedanya. Nah, perbedaan itu ditentukan gen. Nah, inilah yang menentukan ciri kepribadian, seperti kecenderungan jadi orang introver atau ekstrover.
Antisosial adalah Gangguan Kepribadian
Nah, gimana kalo antisosial? Kita sering dengar antisosial atau ansos dikaitkan dengan orang yang gak suka bergaul, pendiam, dan pemalu. Padahal ini salah besar.
Antisosial adalah salah satu kepribadian yang berbahaya. Ini adalah salah satu gangguan kepribadian saat seseorang melakukan penyimpangan perilaku dari norma-norma yang berlaku. Dia melakukannya terus-menerus, dan mengarah pada perbuatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Ciri khas dari orang dengan kepribadian antisosial adalah mengabaikan dan melanggar hak orang lain, tidak punya empati, tidak mawas diri, egois, dan manipulatif. Seorang psikopat masuk dalam ranah ini.
Desain: Susilo/KORAN SINDO, Naskah: Shidqi Fikri Zaidan/GenSINDO
Penyebab Antisosial
Alodokter menjelaskan penyebab seseorang menderita gangguan kepribadian ini di antaranya karena pola asuh yang salah, gen, dan interaksi di lingkungan.
Orang yang antisosial biasanya melewatkan masa kecilnya dengan ditelantarkan atau dieksploitasi, berasal dari keluarga yang juga antisosial, punya riwayat gangguan perilaku masa kecil, dan hidup di keluarga yang gak harmonis.
Antisosial Bisa Sembuh
Masalah penderita gangguan antisosial memang kompleks. Tapi bukan berarti gak bisa ditangani. Satu hal yang menjadi kunci penanganan pada kepribadian antisosial adalah rajin konsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan.
Dengan rutin ke ahli gangguan kejiwaan, seorang antisosial bisa melindungi diri dan mencegahnya dari berbuat penyimpangan di lingkungan sosial.
Selain itu, dukungan dari orang-orang terdekat jadi faktor sangat penting dalam membantu penderita antisosial menjadi manusia yang lebih baik.
Foto: Veronika Che/shutterstock
Antisosial Beda dengan Asosial
Nah, pengertian ansos yang selama ini beredar, seperti menarik diri dari pergaulan, baru itulah yang dinamakan asosial. Jadi memang selama ini banyak salah kaprah antara asosial dan atisosial.
Asosial memang sering terlihat pada orang-orang introver. Seorang asosial sebenarnya bisa bergaul dengan baik, tapi mereka seringnya gak tertarik dengan pergaulan.
Faktornya beragam, mulai dari sekadar gak tertarik, kurang percaya diri, sampai lebih suka menyendiri. Seorang asosial berusaha nyaman dengan kehidupan dan dunianya sendiri tanpa merugikan orang lain.
Nah, sekarang udah gak salah lagi, dong, ya, cara ngebedain introver, asosial, dan antisosial?
GenSINDO
Rafli Syahrizal
Universitas Indonesia
Banyak orang beranggapan bahwa introver adalah orang yang pemalu. Tapi introver, istilah yang pertama kali dipopulerkan oleh psikiater asal Swiss dan perintis psikologi analitik Carl Gustav Jung, punya banyak spektrum.
Seorang introver secara garis besar bukanlah orang yang pemalu, pendiam, apalagi sombong. Bukan juga orang yang punya fobia sosial.
Foto: didyouknow.com
Tapi kepribadian introver adalah orang yang cenderung nyaman dalam kondisi yang tenang dan punya energi yang lebih justru kalo dia sendirian.
Ini beda dengan pemalu. Pemalu adalah mereka yang merasa tertekan atau stres saat harus bertemu banyak orang. Ini adalah hasil dari pikiran negatif karena rasa gak pedean.
Sedangkan introver tetap bisa berinteraksi dengan baik dalam keramaian. Cuma, dia lebih senang untuk gak jadi pusat perhatian.
Foto: amazon.com
Ada Pengaruh Genetika
Dr Marti Laney dalam bukunya, "The Hidden Gifts of the Introverted Child", menulis bahwa kepribadian ini dibentuk lewat faktor genetika. Ini berdasarkan pada pengumpulan beberapa penelitian neurologis terbaik tentang introver yang ditemuinya.
Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat introver atau ekstrover dipengaruhi genetika. Dari semua sifat kepribadian yang sudah dipelajari, introversi/ekstroversi adalah salah satu yang paling kuat secara turun-temurun.
Walau begitu, faktor lingkungan, seperti cara seseorang dibesarkan juga berpengaruh.
Laney bilang, dasar menjadi seorang introver ada pada biokimia. Otak manusia punya campuran lebih dari 60 neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang menentukan dengan tepat cara kerja otak.
Foto: introvertdear.com
Neurotransmiter tiap orang sebagian besar sama, tapi tetap ada bedanya. Nah, perbedaan itu ditentukan gen. Nah, inilah yang menentukan ciri kepribadian, seperti kecenderungan jadi orang introver atau ekstrover.
Antisosial adalah Gangguan Kepribadian
Nah, gimana kalo antisosial? Kita sering dengar antisosial atau ansos dikaitkan dengan orang yang gak suka bergaul, pendiam, dan pemalu. Padahal ini salah besar.
Antisosial adalah salah satu kepribadian yang berbahaya. Ini adalah salah satu gangguan kepribadian saat seseorang melakukan penyimpangan perilaku dari norma-norma yang berlaku. Dia melakukannya terus-menerus, dan mengarah pada perbuatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Ciri khas dari orang dengan kepribadian antisosial adalah mengabaikan dan melanggar hak orang lain, tidak punya empati, tidak mawas diri, egois, dan manipulatif. Seorang psikopat masuk dalam ranah ini.
Desain: Susilo/KORAN SINDO, Naskah: Shidqi Fikri Zaidan/GenSINDO
Penyebab Antisosial
Alodokter menjelaskan penyebab seseorang menderita gangguan kepribadian ini di antaranya karena pola asuh yang salah, gen, dan interaksi di lingkungan.
Orang yang antisosial biasanya melewatkan masa kecilnya dengan ditelantarkan atau dieksploitasi, berasal dari keluarga yang juga antisosial, punya riwayat gangguan perilaku masa kecil, dan hidup di keluarga yang gak harmonis.
Antisosial Bisa Sembuh
Masalah penderita gangguan antisosial memang kompleks. Tapi bukan berarti gak bisa ditangani. Satu hal yang menjadi kunci penanganan pada kepribadian antisosial adalah rajin konsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan.
Dengan rutin ke ahli gangguan kejiwaan, seorang antisosial bisa melindungi diri dan mencegahnya dari berbuat penyimpangan di lingkungan sosial.
Selain itu, dukungan dari orang-orang terdekat jadi faktor sangat penting dalam membantu penderita antisosial menjadi manusia yang lebih baik.
Foto: Veronika Che/shutterstock
Antisosial Beda dengan Asosial
Nah, pengertian ansos yang selama ini beredar, seperti menarik diri dari pergaulan, baru itulah yang dinamakan asosial. Jadi memang selama ini banyak salah kaprah antara asosial dan atisosial.
Asosial memang sering terlihat pada orang-orang introver. Seorang asosial sebenarnya bisa bergaul dengan baik, tapi mereka seringnya gak tertarik dengan pergaulan.
Faktornya beragam, mulai dari sekadar gak tertarik, kurang percaya diri, sampai lebih suka menyendiri. Seorang asosial berusaha nyaman dengan kehidupan dan dunianya sendiri tanpa merugikan orang lain.
Nah, sekarang udah gak salah lagi, dong, ya, cara ngebedain introver, asosial, dan antisosial?
GenSINDO
Rafli Syahrizal
Universitas Indonesia
(her)