12 Film Ini Diprediksi Tidak Laku, tapi Malah Cuan Gede!
loading...
A
A
A
Sejumlah film legendaris yang dikenal saat ini tidak hanya mendapatkan ulasan positif dari kritikus. Bahkan, film-film itu juga dikenal mampu memecahkan rekor di box office. Tapi, kesuksesan itu tidak didapatkan film-film itu dengan mudah. Beberapa di antaranya malah bikin kaget, terutama studio pembuatnya.
Sejumlah film yang sukses di box office itu awalnya diprediksi bakal jeblok. Pandangan skeptis ini berasal dari perubahan skrip, penundaan produksi, dan rendahnya keyakinan studio pembuatnya terhadap film garapan mereka itu. Faktor-faktor ini menjamin kalau film itu bakal jeblok di pasaran. Tapi, kenyataan kadang berkata lain.
Prediksi awal kalau sebuah film bakal jeblok di box office kadang salah ketika film itu dirilis. Pasar dan penonton akhirnya menjadi pengadil terakhir film itu. Meski kritikus terkadang tidak memberikan ulasan bagus, audiens masih sudi menontonnya sehingga film itu pun bisa tembus box office. Apa saja film yang diprediksi jeblok tapi malah sukses besar di box office? Mengutip Chillopedia, simak ulasannya berikut ini!
Foto: CNN
Ketika Steven Spielberg masih menjadi sutradara rookie, dia dikontrak untuk menukangi film thriller Jaws. Hanya dengan satu film besutannya yang dibuat dengan dana rendah, dia bukanlah perfeksonis seperti sekarang. Dia menghadapi banyak dilema teknik saat menyutradarai Jaws. Produksinya melebihi anggaran dan lewat dari jadwal. Yang paling buruk, hiu mekanis yang dipakai di film itu terus tidak berfungsi.
Akibatnya, Steven tidak punya pilihan selain meminimalisasi penampakan hiu itu dan bergantung pada musik untuk membangun ketegangan. Jaws kemudian diperkirakan jeblok karena karakter hiunya jarang terlihat. Tapi, saat dirilis, film itu malah sukses besar dan mengembalikan modal pembuatannya hanya dalam dua pekan. Steven mendapatkan blockbuster pertamanya. Bahkan, akibat film itu, banyak orang jadi takut pergi ke pantai.
Foto: NPR
World War Z diangkat dari novel horor apokaliptik yang dirilis pada 2006 karya Max Brooks. Film itu punya awal yang cerah ketika Brad Pitt diumumkan sebagai aktor utamanya. Tapi, karena reshoot mahal, deviasi besar dari materi sumbernya, dan perubahan di act ketika membuat orang orang khawatir.
Pada akhirnya, anggarannya mencapai USD190 juta dan sepertinya kehadiran Brad tidak cukup untuk menyelamatkan film itu. Terlebih, dia adalah satu-satunya bintang film kelas A yang tampil di film itu. Saat dirilis, World War Z malah mendapatkan ulasan positif kritikus yang memuji lini ceritanya yang mendebarkan dan meraup USD540 juta di box office.
Foto: IGN
Agen Arnold Schwarzenegger memperingatkan dengan serius agar dia tidak menerima peran The Terminator di film itu. Menurut agen itu, film itu akan mengakhiri kariernya. Tapi, Arnold masih menerima peran itu karena yakin kalau itu tidak akan mencederai kariernya karena status rendah film itu. Orion Pictures juga tidak berharap banyak pada film itu karena itu adalah film debut James Cameron.
Ketika The Terminator kehabisan dananya yang sebesar USD6,4 juta, Orion Pictures menolak menambah dananya. Akibatnya, James pun merogoh koceknya sendiri untuk mendanai film itu karena dia yakin pada film tersebut. Begitu The Terminator dirilis, film itu malah sukses di box office dan menjadikan Arnold sebagai bintang.
Foto: IMDb
Saat ini, Deadpool adalah film superhero berating R paling laris di dunia. Tapi, sebelum dirilis, ekspektasinya jauh dari apa yang dicapai saat ini. Rekam jejak Ryan Reynolds di film superhero jelek dan film itu tidak akan menampilkan Hugh Jackman sebagai Wolverine.
Anggaran kecil film itu menjamin kalau hanya ada sedikit karakter mutan yang tampil di film itu. Nyatanya, anggarannya USD17 juta kurang dari film pertama X-Men. Tidak hanya itu, tapi rating R itu memastikan kalau Deadpool akan ditonton audiens terbatas. Saat dirilis, film itu malah memecahkan rekor di box office dan memperluas lanskap film X-Men.
Foto: FictionMachine
Di permukaan, sepertinya film pertama Pirates of the Caribbeanitu ditakdirkan untuk gagal. Film ini diangkat dari wahana taman hiburan Disney, punya rating Remaja, dan genre film perompak sudah basi. Menurut salah satu bintangnya, Kiera Knightley, sebagian besar pemeran prinsip malu untuk membintangi film yang mereka rasa akan jelek banget itu. Pada satu titik, produksi Pirate of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl nyaris ditunda karena melampaui anggaran USD100 juta.
Penempatan Johnny Depp sebagai Jack Sparrow adalah keputusan yang sangat mengkhawatirkan eksekutif Disney karena mereka merasa penampilannya itu seperti orang mabuk atau gay. CEO Disney saat itu Michael Esner bahkan menyebut Johnny mengacaukan film itu. Tapi, ketika film itu dirilis, alih-alih jeblok, Pirates of the Caribbean malah jadi fenomena global dan sukses di box office.
Foto: Medium
Snow White and the Seven Dwarfs sekarang berdiri sebagai landmark animasi. Tapi, dulu, film ini sering dilihat sebagai usaha berisiko bagi Disney. Itu adalah film animasi pertama yang berjalan lebih dari 80 menit dan ada keraguan sah apakah anak-anak akan duduk tenang untuk menontonnya.
Sebelum dirilis, media Hollywood menyebut film itu sebagai Kebodohan Disney. Istri Walt Disney, Lilian, bahkan percaya kalau film itu akan jeblok. Elemen horor lebih jauh memicu spekulasi. Begitu Snow White and the Seven Dwarfs tayang di bioskop, film itu sukses besar dan bahkan mendapatkan penghargaan kehormatan.
Foto: Business Insider
Saat produksi, aktor Mark Hamill, Harrison Ford, dan Carrie Fisher bukan siapa-siapa di Hollywood. Mereka semua tidak punya pengalaman akting. Bahkan, sutradara George Lucas merasa Star Wars akan dilumat di box office oleh film antariksa Steven Spielberg, Close Encounters of the Third Kind.
Ekspektasinya benar-benar rendah karena dana USD11 juta dan kostum alien murahan. Ketika sepotong film tanpa special efek itu diperlihatkan kepada eksekutif Fox dan teman-teman sutradara Lucas seperti Brian De Palma serta Steven Spielberg, film itu ditanggapi dengan kekecewaan. Untungnya, produk jadinya dengan efek visual dan spesial membuat kagum audiens dan kritikus. Star Wars menjadi bagian ikonik sejarah sinema.
Foto: Qagoma Blog
Marvel Studios berada di situasi sulit ketika Marvel Cinematic Universe (MCU) hendak dimulai. Superhero kelas A Marvel, seperti Spider-Man, X-Men, dan Fantastic Four dijual ke Fox dan Sony. Akibatnya, Marvel dipaksa menggunakan superhero yang relatif tidak populer.
Di antaranya adalah Iron Man. Meng-casting Robert Downey Jr. adalah keputusan berisiko karena saat itu dia lebih dikenal atas penangkapannya dan film-filmnya tidak semua laku. Di atas semua itu, diprediksikan kalau pun Iron Man bagus, audiens akan lebih tertarik pada The Dark Knight yang dirilis di tahun yang sama. Yang mengejutkan, Iron Man malah sukses besar di box office.
Foto: The New York Times
Awalnya, Guardians of the Galaxy sepertinya adalah B-movie. Di film itu ada rakun yang bisa bicara, pohon bicara, alien yang sangat kekar, dan bintang utama yang punya 14 tahun pengalaman akting sebagai karakter pendukung atau ekstra. Semuanya terlihat tidak menjanjikan.
Banyak yang memprediksi kalau Guardians of the Galaxy akan menjadi bom pertama di MCU. Superheronya tidak dikenal sementara aktor Chris Pratt dan sutradaraa James Gunn merasa film itu akan mengakhiri karier mereka. Yang mengejutkan, film itu malah sukses besar.
Foto: Warhorn Media
The Godfather diragukan studionya sendiri selama produksi. Masalahnya mulai muncul sejak sutradaranya dipekerjakan. Awalnya, Paramount Pictures ingin sutradara Italia Sergio Leone, tapi dia menolak. Studio itu tegas dengan keputusannya untuk mempekerjakan sutradara Italia karena film itu berfokus pada keluarga Italia. Karena kriteria yang sempit itu, Paramount Pictures akhirnya mengontrak Francis Ford Coppola. Coppola tidak punya kredensial penyutradaraan dan sejak itu berbagai kasus campur tangan studio pun terjadi.
Selain itu, para eksekutif studio itu tidak setuju dengan pilihan Coppola atas Marlon Brando sebagai Don Vito Corleone. Aktor itu terlihat sudah tidak laku dan membintangi banyak film jeblok selama 10 tahun. Karena faktor lain seperti produksi yang tidak sesuai jadwal, anggaran, intervensi studio, tema gelap, dan Coppola diancam dipecat, seluruh kesan terhadap The Godfather selama tahap editing adalah film gelap yang panjang dan membosankan. The Godfather tidak diharapkan sukses. Tapi, begitu film ini dirilis, film itu segera menjadi bagian dari budaya Amerika dan memenangkan tiga Oscar, termasuk Film Terbaik.
Foto: Deadline
Titanic dianggap sebagai masterpiece di genre bencana. Selama bertahun-tahun, film besutan James Cameron ini menduduki daftar tertinggi film terlaris sepanjang masa. Tapi, produksinya punya banyak hambatan. Karena penggelontoran dana besar-besaran, Titanic menjadi film pertama dengan biaya produksi lebih dari USD200 juta. Film ini mengalami banyak penundaan produksi sampai Los Angeles Time menerbitkan kolom harian berjudul Titanic Watch yang mengemukakan penundaan itu.
Prediksi atas nasib film itu juga tidak cerah karena penonton akan menonton film yang sudah punya spoiler besar, kapal itu bakal tenggelam. Tapi, Titanic secara mengejutkan melanggar semua ekspektasi itu dengan menjadi film pertama dalam sejarah yang meraup lebih dari USD1 miliar di box office. Film ini juga memenangkan 11 Oscar, termasuk untuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik dari 14 nominasi yang didapatkannya. Hollywood kemudian mendapatkan salah satu aktor terbaik di masanya, Leonardo DiCaprio.
Foto: GQ
Sepertinya banyak orang meragukan James Cameron di masa lalu. Setidaknya, ada tiga filmnya di daftar ini yang sama-sama diragukan bakal sukses di box office. Sama seperti Titanic, Avatar dihambat dengan berbagai macam komplikasi keras kepala seperti meningkatnya anggaran, penundaan produksi, dan penulisan ulang naskah berkali-kali.
Terlebih, film ini punya durasi hampir tiga jam, aktor tak dikenal sebagai karakter utamanya, dan media melabelinya sebagai overdosis efek CGI. Tapi, sejarah kembali berulang. Avatar sukses besar dan menjadi film pertama yang meraih lebih dari USD2 miliar di box office. Angka ini baru disaingi Avengers: Endgame.
Sejumlah film yang sukses di box office itu awalnya diprediksi bakal jeblok. Pandangan skeptis ini berasal dari perubahan skrip, penundaan produksi, dan rendahnya keyakinan studio pembuatnya terhadap film garapan mereka itu. Faktor-faktor ini menjamin kalau film itu bakal jeblok di pasaran. Tapi, kenyataan kadang berkata lain.
Prediksi awal kalau sebuah film bakal jeblok di box office kadang salah ketika film itu dirilis. Pasar dan penonton akhirnya menjadi pengadil terakhir film itu. Meski kritikus terkadang tidak memberikan ulasan bagus, audiens masih sudi menontonnya sehingga film itu pun bisa tembus box office. Apa saja film yang diprediksi jeblok tapi malah sukses besar di box office? Mengutip Chillopedia, simak ulasannya berikut ini!
12. Jaws (1975)
Foto: CNN
Ketika Steven Spielberg masih menjadi sutradara rookie, dia dikontrak untuk menukangi film thriller Jaws. Hanya dengan satu film besutannya yang dibuat dengan dana rendah, dia bukanlah perfeksonis seperti sekarang. Dia menghadapi banyak dilema teknik saat menyutradarai Jaws. Produksinya melebihi anggaran dan lewat dari jadwal. Yang paling buruk, hiu mekanis yang dipakai di film itu terus tidak berfungsi.
Akibatnya, Steven tidak punya pilihan selain meminimalisasi penampakan hiu itu dan bergantung pada musik untuk membangun ketegangan. Jaws kemudian diperkirakan jeblok karena karakter hiunya jarang terlihat. Tapi, saat dirilis, film itu malah sukses besar dan mengembalikan modal pembuatannya hanya dalam dua pekan. Steven mendapatkan blockbuster pertamanya. Bahkan, akibat film itu, banyak orang jadi takut pergi ke pantai.
11. World War Z (2013)
Foto: NPR
World War Z diangkat dari novel horor apokaliptik yang dirilis pada 2006 karya Max Brooks. Film itu punya awal yang cerah ketika Brad Pitt diumumkan sebagai aktor utamanya. Tapi, karena reshoot mahal, deviasi besar dari materi sumbernya, dan perubahan di act ketika membuat orang orang khawatir.
Pada akhirnya, anggarannya mencapai USD190 juta dan sepertinya kehadiran Brad tidak cukup untuk menyelamatkan film itu. Terlebih, dia adalah satu-satunya bintang film kelas A yang tampil di film itu. Saat dirilis, World War Z malah mendapatkan ulasan positif kritikus yang memuji lini ceritanya yang mendebarkan dan meraup USD540 juta di box office.
10. The Terminator (1984)
Foto: IGN
Agen Arnold Schwarzenegger memperingatkan dengan serius agar dia tidak menerima peran The Terminator di film itu. Menurut agen itu, film itu akan mengakhiri kariernya. Tapi, Arnold masih menerima peran itu karena yakin kalau itu tidak akan mencederai kariernya karena status rendah film itu. Orion Pictures juga tidak berharap banyak pada film itu karena itu adalah film debut James Cameron.
Ketika The Terminator kehabisan dananya yang sebesar USD6,4 juta, Orion Pictures menolak menambah dananya. Akibatnya, James pun merogoh koceknya sendiri untuk mendanai film itu karena dia yakin pada film tersebut. Begitu The Terminator dirilis, film itu malah sukses di box office dan menjadikan Arnold sebagai bintang.
9. Deadpool (2016)
Foto: IMDb
Saat ini, Deadpool adalah film superhero berating R paling laris di dunia. Tapi, sebelum dirilis, ekspektasinya jauh dari apa yang dicapai saat ini. Rekam jejak Ryan Reynolds di film superhero jelek dan film itu tidak akan menampilkan Hugh Jackman sebagai Wolverine.
Anggaran kecil film itu menjamin kalau hanya ada sedikit karakter mutan yang tampil di film itu. Nyatanya, anggarannya USD17 juta kurang dari film pertama X-Men. Tidak hanya itu, tapi rating R itu memastikan kalau Deadpool akan ditonton audiens terbatas. Saat dirilis, film itu malah memecahkan rekor di box office dan memperluas lanskap film X-Men.
8. Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003)
Foto: FictionMachine
Di permukaan, sepertinya film pertama Pirates of the Caribbeanitu ditakdirkan untuk gagal. Film ini diangkat dari wahana taman hiburan Disney, punya rating Remaja, dan genre film perompak sudah basi. Menurut salah satu bintangnya, Kiera Knightley, sebagian besar pemeran prinsip malu untuk membintangi film yang mereka rasa akan jelek banget itu. Pada satu titik, produksi Pirate of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl nyaris ditunda karena melampaui anggaran USD100 juta.
Penempatan Johnny Depp sebagai Jack Sparrow adalah keputusan yang sangat mengkhawatirkan eksekutif Disney karena mereka merasa penampilannya itu seperti orang mabuk atau gay. CEO Disney saat itu Michael Esner bahkan menyebut Johnny mengacaukan film itu. Tapi, ketika film itu dirilis, alih-alih jeblok, Pirates of the Caribbean malah jadi fenomena global dan sukses di box office.
7. Snow White and the Seven Dwarfs (1937)
Foto: Medium
Snow White and the Seven Dwarfs sekarang berdiri sebagai landmark animasi. Tapi, dulu, film ini sering dilihat sebagai usaha berisiko bagi Disney. Itu adalah film animasi pertama yang berjalan lebih dari 80 menit dan ada keraguan sah apakah anak-anak akan duduk tenang untuk menontonnya.
Sebelum dirilis, media Hollywood menyebut film itu sebagai Kebodohan Disney. Istri Walt Disney, Lilian, bahkan percaya kalau film itu akan jeblok. Elemen horor lebih jauh memicu spekulasi. Begitu Snow White and the Seven Dwarfs tayang di bioskop, film itu sukses besar dan bahkan mendapatkan penghargaan kehormatan.
6. Star Wars (1977)
Foto: Business Insider
Saat produksi, aktor Mark Hamill, Harrison Ford, dan Carrie Fisher bukan siapa-siapa di Hollywood. Mereka semua tidak punya pengalaman akting. Bahkan, sutradara George Lucas merasa Star Wars akan dilumat di box office oleh film antariksa Steven Spielberg, Close Encounters of the Third Kind.
Ekspektasinya benar-benar rendah karena dana USD11 juta dan kostum alien murahan. Ketika sepotong film tanpa special efek itu diperlihatkan kepada eksekutif Fox dan teman-teman sutradara Lucas seperti Brian De Palma serta Steven Spielberg, film itu ditanggapi dengan kekecewaan. Untungnya, produk jadinya dengan efek visual dan spesial membuat kagum audiens dan kritikus. Star Wars menjadi bagian ikonik sejarah sinema.
5. Iron Man (2008)
Foto: Qagoma Blog
Marvel Studios berada di situasi sulit ketika Marvel Cinematic Universe (MCU) hendak dimulai. Superhero kelas A Marvel, seperti Spider-Man, X-Men, dan Fantastic Four dijual ke Fox dan Sony. Akibatnya, Marvel dipaksa menggunakan superhero yang relatif tidak populer.
Di antaranya adalah Iron Man. Meng-casting Robert Downey Jr. adalah keputusan berisiko karena saat itu dia lebih dikenal atas penangkapannya dan film-filmnya tidak semua laku. Di atas semua itu, diprediksikan kalau pun Iron Man bagus, audiens akan lebih tertarik pada The Dark Knight yang dirilis di tahun yang sama. Yang mengejutkan, Iron Man malah sukses besar di box office.
4. Guardians of the Galaxy (2014)
Foto: The New York Times
Awalnya, Guardians of the Galaxy sepertinya adalah B-movie. Di film itu ada rakun yang bisa bicara, pohon bicara, alien yang sangat kekar, dan bintang utama yang punya 14 tahun pengalaman akting sebagai karakter pendukung atau ekstra. Semuanya terlihat tidak menjanjikan.
Banyak yang memprediksi kalau Guardians of the Galaxy akan menjadi bom pertama di MCU. Superheronya tidak dikenal sementara aktor Chris Pratt dan sutradaraa James Gunn merasa film itu akan mengakhiri karier mereka. Yang mengejutkan, film itu malah sukses besar.
3. The Godfather (1972)
Foto: Warhorn Media
The Godfather diragukan studionya sendiri selama produksi. Masalahnya mulai muncul sejak sutradaranya dipekerjakan. Awalnya, Paramount Pictures ingin sutradara Italia Sergio Leone, tapi dia menolak. Studio itu tegas dengan keputusannya untuk mempekerjakan sutradara Italia karena film itu berfokus pada keluarga Italia. Karena kriteria yang sempit itu, Paramount Pictures akhirnya mengontrak Francis Ford Coppola. Coppola tidak punya kredensial penyutradaraan dan sejak itu berbagai kasus campur tangan studio pun terjadi.
Selain itu, para eksekutif studio itu tidak setuju dengan pilihan Coppola atas Marlon Brando sebagai Don Vito Corleone. Aktor itu terlihat sudah tidak laku dan membintangi banyak film jeblok selama 10 tahun. Karena faktor lain seperti produksi yang tidak sesuai jadwal, anggaran, intervensi studio, tema gelap, dan Coppola diancam dipecat, seluruh kesan terhadap The Godfather selama tahap editing adalah film gelap yang panjang dan membosankan. The Godfather tidak diharapkan sukses. Tapi, begitu film ini dirilis, film itu segera menjadi bagian dari budaya Amerika dan memenangkan tiga Oscar, termasuk Film Terbaik.
2. Titanic (1997)
Foto: Deadline
Titanic dianggap sebagai masterpiece di genre bencana. Selama bertahun-tahun, film besutan James Cameron ini menduduki daftar tertinggi film terlaris sepanjang masa. Tapi, produksinya punya banyak hambatan. Karena penggelontoran dana besar-besaran, Titanic menjadi film pertama dengan biaya produksi lebih dari USD200 juta. Film ini mengalami banyak penundaan produksi sampai Los Angeles Time menerbitkan kolom harian berjudul Titanic Watch yang mengemukakan penundaan itu.
Prediksi atas nasib film itu juga tidak cerah karena penonton akan menonton film yang sudah punya spoiler besar, kapal itu bakal tenggelam. Tapi, Titanic secara mengejutkan melanggar semua ekspektasi itu dengan menjadi film pertama dalam sejarah yang meraup lebih dari USD1 miliar di box office. Film ini juga memenangkan 11 Oscar, termasuk untuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik dari 14 nominasi yang didapatkannya. Hollywood kemudian mendapatkan salah satu aktor terbaik di masanya, Leonardo DiCaprio.
1. Avatar (2009)
Foto: GQ
Sepertinya banyak orang meragukan James Cameron di masa lalu. Setidaknya, ada tiga filmnya di daftar ini yang sama-sama diragukan bakal sukses di box office. Sama seperti Titanic, Avatar dihambat dengan berbagai macam komplikasi keras kepala seperti meningkatnya anggaran, penundaan produksi, dan penulisan ulang naskah berkali-kali.
Terlebih, film ini punya durasi hampir tiga jam, aktor tak dikenal sebagai karakter utamanya, dan media melabelinya sebagai overdosis efek CGI. Tapi, sejarah kembali berulang. Avatar sukses besar dan menjadi film pertama yang meraih lebih dari USD2 miliar di box office. Angka ini baru disaingi Avengers: Endgame.
(alv)