Review Film A Man Called Otto, Pria yang Gagal Bunuh Diri Berkali-kali
loading...
A
A
A
JAKARTA - A Man Called Otto adalah film komedi yang dibintangi Tom Hanks. Ceritanya tentang pria yang tak bisa lepas dari rasa duka setelah kematian istri tercintanya.
Otto Anderson sebenarnya adalah pria baik. Cuma saja setelah kematian istrinya, ia jadi sosok pria sinis penggerutu yang menganggap semua orang bodoh.
Tetangganya yang setiap pagi menyapanya dengan ramah kerap diabaikannya. Pokoknya, semua orang selalu dianggapnya punya cela, dan ia merasa wajib mengungkapkannya di depan muka orang tersebut.
Sejak ditinggal istrinya pula, Otto berniat untuk bunuh diri. Lucunya, ia selalu gagal melakukannya karena diinterupsi oleh berbagai hal.
Dalam percobaan pertamanya, ia sudah siap menggantung lehernya di langit-langit ruang tamu. Namun saat ia melihat dari jendela bahwa tetangga barunya tak bisa memarkir kendaraan dengan baik, ia gemas sekali dan memutuskan untuk keluar rumah dan memaki-maki tetangganya itu.
Foto: Sony Pictures Releasing
A Man Called Otto diadaptasi dari novel berjudul A Man Called Ovekarya penulis Swedia Fredrik Backman. Versi filmnya juga merupakan hasil remake film Swedia berjudul sama yang dirilis pada 2015 lalu.
Kisah hidup Otto jadi makin menarik setelah sang tetangga baru yang kebanyakan berbahasa Spanyol punya kepribadian yang jauh berbeda dari Otto. Sang istri, Marisol (Mariana Trevino), meski melihat Otto sangat ketus, tapi rajin membawakan makanan enak khas Meksiko untuk Otto. Dari sini, lewat serangkaian peristiwa, Otto mulai mengalami perubahan perilaku.
Baca Juga: 10 Film Ini Diprediksi Paling Laku pada 2023, Ada yang Kamu Suka?
Kisah tentang suami yang berduka dan jadi pria sinis bukan barang baru dalam cerita film dan serial. Dalam format animasi, kita mengenal Carl dalam film Pixar, Up. Dalam versi serial, ada komedian Ricky Gervais sebagai Tony dalam After Life.
Semuanya punya plot cerita yang sama. Si pria sinis akan bertemu dengan seseorang atau sekelompok orang yang akan membuatnya menyadari bahwa hidup masih layak untuk dijalani. Mereka akan saling bantu mengatasi masalah masing-masing, dan si pria sinis pada akhirnya mulai menghargai hal-hal kecil nan manis yang terjadi dalam kehidupannya.
Foto: Sony Pictures Releasing
A Man Called Otto juga punya plot cerita yang persis seperti itu. Tak ada yang baru dari cerita yang dipersembahkan oleh sutradara Marc Foster (Finding Neverland, World War Z) dan penulis skenario David Magee (Finding Neverland, Life of Pi) ini.
Namun yang membuatnya tetap berhasil adalah kekuatan akting para pemainnya. Dari Tom Hanks dan Mariana Trevino, lalu Manuel Garcia-Rulfo yang menjadi suami Marisol, hingga para tetangga Otto yang antara lain diperankan oleh Juanita Jennings (Anita) dan Peter Lawon Jones (Reuben) mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.
Bahkan Truman, anak Tom Hanks dalam kehidupan nyata, yang memerankan Otto versi muda juga memikat penonton. Chemistry-nya bersama aktris Rachel Keller, meski hanya mendapat porsi kecil dalam film, tetap terlihat manis dan menggemaskan.
Di tangan mereka, jalan cerita yang sebenarnya mudah ditebak tetap asyik ditonton dan menghibur. Lelucon yang dilemparkan tak pernah gagal, malah terasa sangat lucu hingga sulit untuk penonton tak tergelak.
Foto:Sony Pictures Releasing
Selain itu, tentu saja ada banyak momen haru yang menghangatkan hati dalam film ini. Penonton akan bisa tertawa sambil menangis, atau sebaliknya, saat melihat interaksi Otto dengan Marisol dan tetangga-tetangganya yang lain.
Baca Juga: 12 Drama Asia Rating Tertinggi pada 2022 dari 7 Negara
Di tengah drama komedi kehidupan, A Man Called Otto juga masih sempat memberi kritik sosial tentang dunia properti di Amerika Serikat. Singkat kata, ini adalah film yang tepat untuk kamu yang butuh menangis sambil tertawa untuk alasan yang tepat.
A Man Called Otto sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai hari ini (13/1).
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
Otto Anderson sebenarnya adalah pria baik. Cuma saja setelah kematian istrinya, ia jadi sosok pria sinis penggerutu yang menganggap semua orang bodoh.
Tetangganya yang setiap pagi menyapanya dengan ramah kerap diabaikannya. Pokoknya, semua orang selalu dianggapnya punya cela, dan ia merasa wajib mengungkapkannya di depan muka orang tersebut.
Sejak ditinggal istrinya pula, Otto berniat untuk bunuh diri. Lucunya, ia selalu gagal melakukannya karena diinterupsi oleh berbagai hal.
Dalam percobaan pertamanya, ia sudah siap menggantung lehernya di langit-langit ruang tamu. Namun saat ia melihat dari jendela bahwa tetangga barunya tak bisa memarkir kendaraan dengan baik, ia gemas sekali dan memutuskan untuk keluar rumah dan memaki-maki tetangganya itu.
Foto: Sony Pictures Releasing
A Man Called Otto diadaptasi dari novel berjudul A Man Called Ovekarya penulis Swedia Fredrik Backman. Versi filmnya juga merupakan hasil remake film Swedia berjudul sama yang dirilis pada 2015 lalu.
Kisah hidup Otto jadi makin menarik setelah sang tetangga baru yang kebanyakan berbahasa Spanyol punya kepribadian yang jauh berbeda dari Otto. Sang istri, Marisol (Mariana Trevino), meski melihat Otto sangat ketus, tapi rajin membawakan makanan enak khas Meksiko untuk Otto. Dari sini, lewat serangkaian peristiwa, Otto mulai mengalami perubahan perilaku.
Baca Juga: 10 Film Ini Diprediksi Paling Laku pada 2023, Ada yang Kamu Suka?
Kisah tentang suami yang berduka dan jadi pria sinis bukan barang baru dalam cerita film dan serial. Dalam format animasi, kita mengenal Carl dalam film Pixar, Up. Dalam versi serial, ada komedian Ricky Gervais sebagai Tony dalam After Life.
Semuanya punya plot cerita yang sama. Si pria sinis akan bertemu dengan seseorang atau sekelompok orang yang akan membuatnya menyadari bahwa hidup masih layak untuk dijalani. Mereka akan saling bantu mengatasi masalah masing-masing, dan si pria sinis pada akhirnya mulai menghargai hal-hal kecil nan manis yang terjadi dalam kehidupannya.
Foto: Sony Pictures Releasing
A Man Called Otto juga punya plot cerita yang persis seperti itu. Tak ada yang baru dari cerita yang dipersembahkan oleh sutradara Marc Foster (Finding Neverland, World War Z) dan penulis skenario David Magee (Finding Neverland, Life of Pi) ini.
Namun yang membuatnya tetap berhasil adalah kekuatan akting para pemainnya. Dari Tom Hanks dan Mariana Trevino, lalu Manuel Garcia-Rulfo yang menjadi suami Marisol, hingga para tetangga Otto yang antara lain diperankan oleh Juanita Jennings (Anita) dan Peter Lawon Jones (Reuben) mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.
Bahkan Truman, anak Tom Hanks dalam kehidupan nyata, yang memerankan Otto versi muda juga memikat penonton. Chemistry-nya bersama aktris Rachel Keller, meski hanya mendapat porsi kecil dalam film, tetap terlihat manis dan menggemaskan.
Di tangan mereka, jalan cerita yang sebenarnya mudah ditebak tetap asyik ditonton dan menghibur. Lelucon yang dilemparkan tak pernah gagal, malah terasa sangat lucu hingga sulit untuk penonton tak tergelak.
Foto:Sony Pictures Releasing
Selain itu, tentu saja ada banyak momen haru yang menghangatkan hati dalam film ini. Penonton akan bisa tertawa sambil menangis, atau sebaliknya, saat melihat interaksi Otto dengan Marisol dan tetangga-tetangganya yang lain.
Baca Juga: 12 Drama Asia Rating Tertinggi pada 2022 dari 7 Negara
Di tengah drama komedi kehidupan, A Man Called Otto juga masih sempat memberi kritik sosial tentang dunia properti di Amerika Serikat. Singkat kata, ini adalah film yang tepat untuk kamu yang butuh menangis sambil tertawa untuk alasan yang tepat.
A Man Called Otto sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai hari ini (13/1).
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
(ita)