10 Film Paling Rugi Besar di Box Office Selama 2022
loading...
A
A
A
Ada banyak alasan mengapa sebuah film jeblok di box office dan marketing adalah sebuah alasan besar. Kalau audiens yang disasar tidak mendengar tentang film itu, bagaimana mereka bisa menontonnya? Itu sepertinya adalah kasus dengan She Said, yang mengisahkan tentang dua reporter New York Times yang mengungkap berita yang memulai gerakan #MeToo di Hollywood.
She Said hanya meraup USD11,2 juta di box office yang artinya film itu gagal melampaui dananya yang mencapai USD32 juta (Rp497 miliar). Sayang, film itu dibangun untuk gagal karena kurangnya marketing dan bersaing dengan Black Panther: Wakanda Forever di box office. She Said adalah bukti nyata pentingnya marketing.
Foto: The New Yorker
Sejumlah film diharapkan sukses karena punya cast kelas A di dalamnya. Dipimpin Christian Bale, Margot Robbie, dan John David Washington, Amsterdam punya banyak momentum ke perilisannya pada Oktober lalu. Tapi, review jelek dan kompetisi box office membenamkan film itu.
Amsterdam menghabiskan biaya sekitar USD80 juta (Rp1,243 triliun) dan bahkan tidak menghasilkan angka yang dekat dengan dana itu. Thriller komedi itu hanya meraup USD31,2 juta dari penayangannya di bioskop. Film itu menjadi salah satu yang paling jeblok bagi banyak karier bintang tersebut.
Foto: The New York Times
Biasanya, sebuah film Disney yang dirilis di sekitar Thanksgiving adalah tiket menuju kesuksesan. Tapi, ini tidak terjadi pada Strange World yang memang mendapatkan marketing yang sangat kecil untuk menarik keluarga menontonnya. Selain itu, film ini juga tidak populer di pasar internasional karena menampilkan karakter utama dari kalangan LGBTQ+.
Tak heran kalau kemudian Strange World jadi jeblok. Film itu hanya meraup USD62,7 juta dari anggaran sekitar USD135—180 juta (Rp2—2,79 triliun). Strange World sudah ada di Disney+ bahkan tak sampai sebulan sejak film itu dirilis di bioskop. Jebloknya Strange World di box office meneruskan trend animasi Disney yang menurun performanya. Sepanjang 2022, animasi Disney tidak ada yang jadi hit.
Foto: The New Yorker
Bros adalah film yang dianggap bersejarah. Ini adalah film komedi romantis mainstream pertama yang menampilkan dua karakter utamanya sebagai gay. Tapi, film itu jeblok di box office. Bros meraup USD14,8 juta dari biaya produksi sebesar USD22 juta (Rp341,8 miliar).
Meski ada banyak alasan mengapa film itu tidak tampil di box office, salah satu pemainnya, Billy Eicher, mengklaim kalau Bros jeblok karena film itu tentang hubungan dua orang pria. Dia menyuarakan opininya atas kurang suksesnya film itu di Twitter. Meski gagal di box office, Bros menerima ulasan positif dari kritikus.
Foto: Variety
Ada banyak cara untuk melihat apa yang salah dengan Babylon. Film sepanjang tiga jam ini berkisah tentang kemunculan dan kejatuhan banyak orang di hari-hari awal Hollywood. Babylon yang dibintangi Margot Robbie, Brad Pitt, dan Diego Calva jeblok di box office. Film ini hanya meraup USD5,4 juta dari dana sebesar USD80 juta (Rp1,243 triliun).
Tentu saja, masih ada waktu bagi Babylon untuk meraup lebih banyak uang. Tapi, jatuhnya pendapatan di antara akhir pekan pertama dan kedua film itu tidak berarti bagus bagi peluang film tersebut. Banyak faktor yang bermain dalam kegagalan Babylon. Ini termasuk durasinya yang panjang, kurangnya marketing, kemustahilan berkompetisi dengan film lain seperti Avatar: The Way of Water, dan musim liburan yang dinikmati audiens.
She Said hanya meraup USD11,2 juta di box office yang artinya film itu gagal melampaui dananya yang mencapai USD32 juta (Rp497 miliar). Sayang, film itu dibangun untuk gagal karena kurangnya marketing dan bersaing dengan Black Panther: Wakanda Forever di box office. She Said adalah bukti nyata pentingnya marketing.
4. Amsterdam — USD31,2 Juta (Rp484,8 Miliar)
Foto: The New Yorker
Sejumlah film diharapkan sukses karena punya cast kelas A di dalamnya. Dipimpin Christian Bale, Margot Robbie, dan John David Washington, Amsterdam punya banyak momentum ke perilisannya pada Oktober lalu. Tapi, review jelek dan kompetisi box office membenamkan film itu.
Amsterdam menghabiskan biaya sekitar USD80 juta (Rp1,243 triliun) dan bahkan tidak menghasilkan angka yang dekat dengan dana itu. Thriller komedi itu hanya meraup USD31,2 juta dari penayangannya di bioskop. Film itu menjadi salah satu yang paling jeblok bagi banyak karier bintang tersebut.
3. Strange World — USD62,7 Juta (Rp974,2 Miliar)
Foto: The New York Times
Biasanya, sebuah film Disney yang dirilis di sekitar Thanksgiving adalah tiket menuju kesuksesan. Tapi, ini tidak terjadi pada Strange World yang memang mendapatkan marketing yang sangat kecil untuk menarik keluarga menontonnya. Selain itu, film ini juga tidak populer di pasar internasional karena menampilkan karakter utama dari kalangan LGBTQ+.
Tak heran kalau kemudian Strange World jadi jeblok. Film itu hanya meraup USD62,7 juta dari anggaran sekitar USD135—180 juta (Rp2—2,79 triliun). Strange World sudah ada di Disney+ bahkan tak sampai sebulan sejak film itu dirilis di bioskop. Jebloknya Strange World di box office meneruskan trend animasi Disney yang menurun performanya. Sepanjang 2022, animasi Disney tidak ada yang jadi hit.
2. Bros — USD14,8 Juta (Rp229,96 Miliar)
Foto: The New Yorker
Bros adalah film yang dianggap bersejarah. Ini adalah film komedi romantis mainstream pertama yang menampilkan dua karakter utamanya sebagai gay. Tapi, film itu jeblok di box office. Bros meraup USD14,8 juta dari biaya produksi sebesar USD22 juta (Rp341,8 miliar).
Meski ada banyak alasan mengapa film itu tidak tampil di box office, salah satu pemainnya, Billy Eicher, mengklaim kalau Bros jeblok karena film itu tentang hubungan dua orang pria. Dia menyuarakan opininya atas kurang suksesnya film itu di Twitter. Meski gagal di box office, Bros menerima ulasan positif dari kritikus.
1. Babylon — USD5,4 Juta (Rp83,9 Miliar)
Foto: Variety
Ada banyak cara untuk melihat apa yang salah dengan Babylon. Film sepanjang tiga jam ini berkisah tentang kemunculan dan kejatuhan banyak orang di hari-hari awal Hollywood. Babylon yang dibintangi Margot Robbie, Brad Pitt, dan Diego Calva jeblok di box office. Film ini hanya meraup USD5,4 juta dari dana sebesar USD80 juta (Rp1,243 triliun).
Tentu saja, masih ada waktu bagi Babylon untuk meraup lebih banyak uang. Tapi, jatuhnya pendapatan di antara akhir pekan pertama dan kedua film itu tidak berarti bagus bagi peluang film tersebut. Banyak faktor yang bermain dalam kegagalan Babylon. Ini termasuk durasinya yang panjang, kurangnya marketing, kemustahilan berkompetisi dengan film lain seperti Avatar: The Way of Water, dan musim liburan yang dinikmati audiens.
(alv)