6 Anime dengan Protagonis Bocah Ini Tidak Cocok buat Anak-Anak
loading...
A
A
A
Sejumlah anime tampil dengan protagonis anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun. Dengan karakter berusia muda itu, banyak yang kemudian berasumsi kalau anime itu pastinya ditujukan untuk anak-anak. Padahal, tidak semua anime dengan karakter utama anak-anak ini dibuat untuk pangsa pasar penonton yang masih berusia muda.
Faktanya, sejumlah anime dengan karakter utama anak-anak ini sengaja dibuat untuk pasar dewasa atau seinen. Ada juga shounen, tapi membutuhkan penonton dengan usia di atas 16 tahun untuk bisa mencernanya. Para karakter muda ini, meski bertampang polos, harus terlibat plot mengerikan yang tidak cocok ditonton anak-anak.
Sejumlah anime dengan karakter utama anak ini memang sering disalahartikan sebagai tontonan anak karena sampul dan premisnya yang sederhana. Kekacauan baru akan terlihat setelah beberapa menit awal atau episode. Mereka yang punya anak di bawah umur hendaknya memberikan pengawasan cukup terhadap tontonan anak mereka. Tak jarang, anime dengan protagonis anak ini menampilkan adegan seksual, kekerasan, ketelanjangan, dan bahkan humor gelap yang hanya bisa dimengerti orang dewasa. Apa saja anime dengan protagonis bocah yang tidak cocok ditonton anak-anak? Simak ulasannya berikut ini!
Foto: Fiction Machine
Penguin Highway diangkat dari novel karya Tomohiko Morimi dengan judul yang sama. Anime ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Aoyama. Dia selalu mencatat pengalamannya sehari-hari di buku catatannya. Suatu hari, sejumlah penguin tiba-tiba muncul di kampung halamannya. Padahal, tempat itu sangat jauh dari lautan.
Premis cerita anime ini sepertinya memang ditujukan untuk anak-anak. Tapi, isinya sebenarnya ditujukan kepada orang-orang berusia young adult. Meski tidak ada konten yang membutuhkan bimbingan orangtua, tapi, ceritanya hanya akan bisa dicerna mereka yang sudah cukup umur. Terlebih di dalamnya ada lelucon tentang obsesi protagonisnya terhadap payudara wanita.
Foto: The Backloggers
Puella Magi Madoka Magica terlihat seperti serial gadis ajaib seperti Sailor Moon atau Cardcaptor Sakura. Serial ini menampilkan sederet gadis cilik imut-imut yang ingin menjadi gadis ajaib. Namun, itu hanya sampulnya. Cerita anime ini jauh lebih gelap dan kelam dibanding serial gadis ajaib lainnya. Pendeknya, anime ini tidak pas ditonton anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Puella Magi Madoka Magica mengisahkan tentang sekelompok anak SMP, yang dipimpin protagonisnya, Madoka Kaname. Mereka membuat kontrak gaib dengan makhluk alien bernama Kyubei untuk menjadi gadis ajaib. Untuk melawan musuh bernama penyihir, mereka harus mempelajari amarah dan kesengsaraan dengan peran baru mereka. Anime ini mengandung kekerasan dan juga adegan yang tak layak ditonton anak di bawah umur. Tema gelapnya hanya akan dipahami mereka yang telah berusia dewasa.
Foto: Slant Magazine
Film produksi Studio Gibli biasanya ramah keluarga dan anak-anak. Grave of the Fireflies punya premis menarik yang mirip dengan drama perang. Tapi, film ini punya makna yang jauh lebih dalam dari itu. Film ini intensif, keras, dan bisa bikin trauma mereka yang menontonnya, terlebih anak-anak. Film ini mengangkat situasi setelah perang yang cukup menghancurkan rakyat Jepang.
Anime ini berkisah tentang dua kakak beradik, Seita dan Setsuko, yang menjadi yatim piatu setelah orangtuanya tewas dalam pemboman di Perang Dunia II. Sejak itulah, mereka pun harus bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang porak poranda. Cara mereka bertahan hidup dan trauma akibat perang inilah yang menjadi inti cerita anime ini. Makna ceritanya hanya bisa ditelaah mereka yang telah dewasa. Sementara, bagi anak-anak, anime ini terlalu keras dan intensif. Orang dewasa yang pernah menonton film ini bahkan masih trauma karenanya.
Foto: Epicstream
Made in Abyss menampilkan karakter anak kecil imut-imut. Tapi, serial ini sama sekali bukan untuk anak-anak. Alih-alih, anime ini punya tema yang lebih dewasa dan tidak akan dinikmati anak kecil, terutama mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Anak-anak bahkan mungkin bosan dan tidak bisa menikmati cerita anime ini. Selain itu, anime dipenuhi adegan kekerasan, gore, seksual dan ketelanjangan yang tak layak ditonton anak-anak.
Made in Abyss berkisah tentang tiga anak cilik bernama Riko, Reg, dan Nanachi yang pergi ke Abyss. Semakin mereka menuruni Abyss, mereka semakin turun ke kegelapan. Riko pergi ke Abyss yang membawa mereka jauh ke dalam bumi demi menemukan ibunya. Premisnya memang terlihat sederhana, tapi setelah beberapa episode, orang akan tahu betapa kelamnya anime ini dan sama sekali tidak cocok untuk anak-anak.
Foto: CBR
Anime ini menampilkan trio anak-anak berusia 11 tahun, anime ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak. Di anime ini, ketiga anak itu adalah penghuni sebuah panti asuhan terpencil yang terlihat biasa-biasa dari luar. Tapi, sebenarnya, panti asuhan itu dihuni iblis yang menjadikan anak-anak panti asuhan itu sebagai makanannya. Setelah menemukan tujuan jahat di tempat itu, ketiga anak itu berusaha kabur dari tempat tersebut.
Meski bercerita tentang petualangan anak-anak, tapi, plot anime ini jauh lebih dewasa. Anime ini adalah shounen, tapi temanya jauh lebih gelap dibanding shounen yang lebih umum seperti One Piece atau Naruto. Mengusung tema dark fantasy, anime ini kerap menampilkan adegan yang tidak seharusnya ditonton anak di bawah usia 16 tahun. Apa yang terjadi pada anak-anak di panti itu sama mengerikannya dengan mereka yang berhasil kabur dari tempat tersebut.
Foto: The News Fletcher
Crayon Shin Chan adalah salah satu anime yang paling disalahpahami orang. Menampilkan seorang bocah berusia 5 tahun sebagai protagonisnya, anime ini dianggap menghibur dan ditujukan untuk anak-anak. Tapi, anime ini tidak sepolos premisnya tentang petualangan bocah bernama Shinnosuke Nohara alias Shin Chan tersebut.
Meski menampilkan protagonis bocah dan menceritakan kehidupan sehari-harinya, Crayon Shin Chan sebenarnya dibuat untuk ranah seinen alias untuk 18+. Di anime ini, banyak adegan tidak senonoh yang mengarah ke perbuatan mesum dan porno. Shin Chan bahkan sering kali pamer pantat dan alat kelaminnya. Perbuatan ini tentu tidak pantas ditiru anak-anak meski terlihat polos. Anime ini juga tak jarang menampilkan cewek-cewek seksi.
Lihat Juga: Titus The Detective Episode THE HAUNTED ISLAND di RCTI, Minggu 10 Nov 2024 Jam 09.00 Pagi
Faktanya, sejumlah anime dengan karakter utama anak-anak ini sengaja dibuat untuk pasar dewasa atau seinen. Ada juga shounen, tapi membutuhkan penonton dengan usia di atas 16 tahun untuk bisa mencernanya. Para karakter muda ini, meski bertampang polos, harus terlibat plot mengerikan yang tidak cocok ditonton anak-anak.
Sejumlah anime dengan karakter utama anak ini memang sering disalahartikan sebagai tontonan anak karena sampul dan premisnya yang sederhana. Kekacauan baru akan terlihat setelah beberapa menit awal atau episode. Mereka yang punya anak di bawah umur hendaknya memberikan pengawasan cukup terhadap tontonan anak mereka. Tak jarang, anime dengan protagonis anak ini menampilkan adegan seksual, kekerasan, ketelanjangan, dan bahkan humor gelap yang hanya bisa dimengerti orang dewasa. Apa saja anime dengan protagonis bocah yang tidak cocok ditonton anak-anak? Simak ulasannya berikut ini!
6. Penguin Highway
Foto: Fiction Machine
Penguin Highway diangkat dari novel karya Tomohiko Morimi dengan judul yang sama. Anime ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Aoyama. Dia selalu mencatat pengalamannya sehari-hari di buku catatannya. Suatu hari, sejumlah penguin tiba-tiba muncul di kampung halamannya. Padahal, tempat itu sangat jauh dari lautan.
Premis cerita anime ini sepertinya memang ditujukan untuk anak-anak. Tapi, isinya sebenarnya ditujukan kepada orang-orang berusia young adult. Meski tidak ada konten yang membutuhkan bimbingan orangtua, tapi, ceritanya hanya akan bisa dicerna mereka yang sudah cukup umur. Terlebih di dalamnya ada lelucon tentang obsesi protagonisnya terhadap payudara wanita.
5. Puella Magi Madoka Magica
Foto: The Backloggers
Puella Magi Madoka Magica terlihat seperti serial gadis ajaib seperti Sailor Moon atau Cardcaptor Sakura. Serial ini menampilkan sederet gadis cilik imut-imut yang ingin menjadi gadis ajaib. Namun, itu hanya sampulnya. Cerita anime ini jauh lebih gelap dan kelam dibanding serial gadis ajaib lainnya. Pendeknya, anime ini tidak pas ditonton anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Puella Magi Madoka Magica mengisahkan tentang sekelompok anak SMP, yang dipimpin protagonisnya, Madoka Kaname. Mereka membuat kontrak gaib dengan makhluk alien bernama Kyubei untuk menjadi gadis ajaib. Untuk melawan musuh bernama penyihir, mereka harus mempelajari amarah dan kesengsaraan dengan peran baru mereka. Anime ini mengandung kekerasan dan juga adegan yang tak layak ditonton anak di bawah umur. Tema gelapnya hanya akan dipahami mereka yang telah berusia dewasa.
4. Grave of the Fireflies
Foto: Slant Magazine
Film produksi Studio Gibli biasanya ramah keluarga dan anak-anak. Grave of the Fireflies punya premis menarik yang mirip dengan drama perang. Tapi, film ini punya makna yang jauh lebih dalam dari itu. Film ini intensif, keras, dan bisa bikin trauma mereka yang menontonnya, terlebih anak-anak. Film ini mengangkat situasi setelah perang yang cukup menghancurkan rakyat Jepang.
Anime ini berkisah tentang dua kakak beradik, Seita dan Setsuko, yang menjadi yatim piatu setelah orangtuanya tewas dalam pemboman di Perang Dunia II. Sejak itulah, mereka pun harus bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang porak poranda. Cara mereka bertahan hidup dan trauma akibat perang inilah yang menjadi inti cerita anime ini. Makna ceritanya hanya bisa ditelaah mereka yang telah dewasa. Sementara, bagi anak-anak, anime ini terlalu keras dan intensif. Orang dewasa yang pernah menonton film ini bahkan masih trauma karenanya.
3. Made in Abyss
Foto: Epicstream
Made in Abyss menampilkan karakter anak kecil imut-imut. Tapi, serial ini sama sekali bukan untuk anak-anak. Alih-alih, anime ini punya tema yang lebih dewasa dan tidak akan dinikmati anak kecil, terutama mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Anak-anak bahkan mungkin bosan dan tidak bisa menikmati cerita anime ini. Selain itu, anime dipenuhi adegan kekerasan, gore, seksual dan ketelanjangan yang tak layak ditonton anak-anak.
Made in Abyss berkisah tentang tiga anak cilik bernama Riko, Reg, dan Nanachi yang pergi ke Abyss. Semakin mereka menuruni Abyss, mereka semakin turun ke kegelapan. Riko pergi ke Abyss yang membawa mereka jauh ke dalam bumi demi menemukan ibunya. Premisnya memang terlihat sederhana, tapi setelah beberapa episode, orang akan tahu betapa kelamnya anime ini dan sama sekali tidak cocok untuk anak-anak.
2. The Promised Neverland
Foto: CBR
Anime ini menampilkan trio anak-anak berusia 11 tahun, anime ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak. Di anime ini, ketiga anak itu adalah penghuni sebuah panti asuhan terpencil yang terlihat biasa-biasa dari luar. Tapi, sebenarnya, panti asuhan itu dihuni iblis yang menjadikan anak-anak panti asuhan itu sebagai makanannya. Setelah menemukan tujuan jahat di tempat itu, ketiga anak itu berusaha kabur dari tempat tersebut.
Meski bercerita tentang petualangan anak-anak, tapi, plot anime ini jauh lebih dewasa. Anime ini adalah shounen, tapi temanya jauh lebih gelap dibanding shounen yang lebih umum seperti One Piece atau Naruto. Mengusung tema dark fantasy, anime ini kerap menampilkan adegan yang tidak seharusnya ditonton anak di bawah usia 16 tahun. Apa yang terjadi pada anak-anak di panti itu sama mengerikannya dengan mereka yang berhasil kabur dari tempat tersebut.
1. Crayon Shin Chan
Foto: The News Fletcher
Crayon Shin Chan adalah salah satu anime yang paling disalahpahami orang. Menampilkan seorang bocah berusia 5 tahun sebagai protagonisnya, anime ini dianggap menghibur dan ditujukan untuk anak-anak. Tapi, anime ini tidak sepolos premisnya tentang petualangan bocah bernama Shinnosuke Nohara alias Shin Chan tersebut.
Meski menampilkan protagonis bocah dan menceritakan kehidupan sehari-harinya, Crayon Shin Chan sebenarnya dibuat untuk ranah seinen alias untuk 18+. Di anime ini, banyak adegan tidak senonoh yang mengarah ke perbuatan mesum dan porno. Shin Chan bahkan sering kali pamer pantat dan alat kelaminnya. Perbuatan ini tentu tidak pantas ditiru anak-anak meski terlihat polos. Anime ini juga tak jarang menampilkan cewek-cewek seksi.
Lihat Juga: Titus The Detective Episode THE HAUNTED ISLAND di RCTI, Minggu 10 Nov 2024 Jam 09.00 Pagi
(alv)