25 Penjahat Marvel Terjelek hingga Terbaik di Fase 4 MCU
loading...
A
A
A
Marvel Cinematic Universe (MCU) sering dikritik karena punya masalah penjahat. Sementara para pahlawannya dipuji atas busur cerita di banyak film, kritikus mencela penggunaan penjahat sekali dan selesai tanpa cukup ruang untuk diungkap sebagai karakter yang simpatik atau lebih menarik. Masalah ini terus berjalan hingga Fase 4 diperkenalkan.
Namun, meski masih menghadapi masalah penjahat, Fase 4 sepertinya bekerja lebih baik dari tiga fase sebelumnya. Keberadaan film dan serial TV MCU di Fase 4 telah memperkenalkan banyak penjahat yang tidak terlupakan. Fase 4 membawa sederet muka penjahat baru sekaligus kembali memunculkan karakter penjahat lama yang masih membekas di hati penggemarnya.
Dengan berakhirnya Fase 4 lewat Black Panther: Wakanda Forever, MCU juga memperkenalkan satu penjahat baru yang diduga akan punya peranan penting di masa depan. Diperankan Tenoch Huerta, Namor the Sub-Mariner akhirnya tampil di layar MCU tanpa mengecewakan penggemarnya. Selain Namor, masih banyak penjahat lain yang juga tampil baik di Fase 4, meski ada juga yang mengecewakan. Siapa saja penjahat Marvel dari yang terjelek sampai terbaik di Fase 4 MCU? Mengutip Screen Rant, simak ulasannya berikut!
Foto: YouTube
Rhys Ifans kembali pada perannya sebagai Lizard dari Amazing Spider-Man di Spider-Man: No Way Home. Sayang, dia adalah karakter yang sama dari film aslinya. Secara alamiah, dengan banyaknya penjahat, No Way Home akan meminggirkan beberapa dari mereka, dan salah satunya adalah Lizard. Dia kurang dimanfaatkan di film itu. Utamanya, dia dipakai untuk lucu-lucuan yang melibatkan karakter yang lain yang sadar kalau dia bisa bicara.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Di Black Widow, Dreykov yang diperankan Ray WInstone diperkenalkan sebagai kepala program Red Room yang jahaat. Dia adalah contoh klasik penjahat MCU yang tidak berkembang. Ada sedikit cungkilan ramah trailer yang mengindikasikan kalau dia jahat. Tapi, yang dia representasikan membuatnya sebagai penjahat yang lebih baiuk ketimbang karakterisasi sebenarnya.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Sandman adalah salah satu penjahat di Spider-Man 3. Dia kembali muncul dengan pemeran yang sama, Thomas Haden Church, di Spider-Man: No Way Home. Tapi, di film itu, dia tersisihkan sehingga yang lain bisa bersinar. Ini mempertahankan hal yang awalnya membuat Sandman sebagai penjahat simpatik, yaitu cintanya pada putrinya. Tapi, itu mengurangi karateristik karakternya.
Foto: Opentapes
Ms. Marvel adalah lebih pada drama komedi SMA ketimbang cerita superhero. Ini karena serial itu tidak berfokus pada pertarungan antara kebaikan dan kejahatan seperti cerita lain di MCU. Penjahat sesunguhnya di serial ini adalah kecanggungan menyakitkan dari pengalaman remaja. Antagonis aslinya adalah salah satu kelemahan serial ini. Kamala tidak mengembangkan dinamika pahlawan-penjahat yang nyata dengan penjahat serial itu. Najma adalah penjahat utama serial ini. Tapi, dia mati cepat dan tidak punya kaitan apa pun dengan tontonan klimaksnya. Jadi, dia tidak meninggalkan banyak kesan.
Foto: Digital Spy
Dreykov adalah penjahat utama Black Widow, tapi dia tidak memberikan banyak ancaman fisik. Yang ini dilakukan Taskmaster yang bertindak atas perintahnya. Kemampuannya menirukan gaya tarung Avengers adalah ide bagus. Tapi, dia adalah karakter satu dimensi. Terlepas punya adegan aksi mengesankan, Taskmaster MCU ini tidak berkembang. Dendam pribadinya terhadap Natasha Romanoff adalah pengungkapan menarik. Tapi, itu tidak tereksplorasi. Alih-alih, identitasnya disingkirkan sebagai twist yang menarik perhatian. Secara keseluruhan, Taskmaster adalah penjahat biasa dengan motivasi umum.
Foto: Marvel
Werewolf by Night tidak punya pahlawan konvensional. Sebagian besar karakternya adalah penjahat dan lainnya merupakan antihero ambigu. Ceritanya berputar mengenai sekelompok pemburu monster yang dikirim ke labirin seram penuh jebakan. Tapi, ketika si manusia serigala ditangkap dan dikurung, penjahaat sebenarnya pun muncul. Verussa Bloodstone adalah pemimpin jahat sekte yang didedikasikan pada okultisme itu.
Foto: Head Topic
Ikaris tidak hanya diperkenalkan sebagai pahlawan, tapi pemimpin para pahlawan itu di Eternals. Tapi, ternyata, dia adalah penjahatnya. Tema Superman jahat mulai melelahkan setelah Brightburn, The Boys, dan Invincible. Tapi, daya tarik Richard Madden dan terungkapnya siapa dirinya menjadikannya sebagai twist asyik di konsep itu.
Foto: ComicBook.com
Florian Munteanu tampil dalam kapasitasnya sebagai pemeran pendukung Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Dia tampil sebagai salah satu pembunuh paling kejam di sindikat kejahatan utama serial itu dengan nama Razor Fist. Dia kali pertama tampil di pertarungan bus ikonis film itu dan setiap penampilannya setelah itu tidak bisa dilupakan. Dengan golok sebagai tangan, Razor Fist lebih seperti penjahat film klasik James Bond.
Foto: Seriestation
Electro yang tampil di Spider-Man: No Way Home adalah perbaikan besar dari penampilan awalnya di The Amazing Spider-Man 2. Desain kulit birunya sudah diubah agar lebih akurat secara komik menjadi kilatan kuning listrik. Yang lebih penting lagi, karakternya lebih percaya diri sehingga lebih mudah memanfaatkan karisma, kehadiran layar, dan bakat komedi Jamie Foxx.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Finale What If…? menyatukan para karakter yang tampil di setiap episodenya yang seolah tidak terkait sebagai Guardians of the Multiverse. The Watcher merakit tim ini dalam rangka menghentikan Infinity Ultron menghancurkan kontinum ruang dan waktu. Infinity Ultron adalah semacam penjahat hybrid. Dia adalah Ultron yang didayai Batu Keabadian. Dia mengombinasikan kekuatan dan kemampuan duam penjahat terkuat MCU. Sayang, tidak cukup waktu untuk benar-benar mengakhirinya di episode terakhir itu.
Foto: IGN
Secara keseluruhan, The Falcon and the Winter Soldier adalah serial yang kurang dan tidak konsisten. Tapi, penjahatnya, Karli Morgenthau, pemimpin Flag Smasher, secara mengejutkan adalah karakter yang kompleks. Erin Kellyman memerankannya sebagai sosok simpatik dengan ide antinasionalis. Mudah melihat mengapa Karli adalah protagonis di ceritanya sendiri.
Foto: Nerdist
She-Hulk: Attorney at Law tidak punya cerita standar Marvel dengan ancaman penjahat besar ada di pertarungan final. Antagonis utama serial ini, Titania, adalah halangan kecil bagi Jennifer Walters dibandingkan kencan yang membawa malapetaka dan bias berbasis gender di tempat kerja. Titania dikarakterisasikan sebagai influencer penjahat super yang cemburu dengan popularitas Jen. Satu-satunya kekurangan karakter ini adalah dia tidak tampil sebanyak yang diharapkan penggemar.
Foto: Tom’s Guide
Varian Kang the Conqueror—penjahat utama baru MCU—mencuri perhatian di finale Loki. Karakter itu terungkap sebagai dalang di balik TVA yang dibebani dengan banyak eksposisi. Penampilan ciamik Jonathan Majors setidaknya membuat eksposisi itu menarik, tertama dengan kalimat-kalimat nyentrik dan bahasa tubuh anehnya.
Foto: We Got This Covered
Musuh terbesar Marc Spector adalah pikirannya sendiri. Kepribadiannya terpecah antara karyawan museum yang sopan, tentara bayaran berhati dingin, dan dewa bulan Mesir yang menggunakannya sebagai avatar manusia untuk sosok superheronya. Tapi, dia memang menghadapi penjahat di luar kepalanya. Ethan Hawke memberikan penampilan luar biasa sebagai penjahat utama Moon Knight, Arthur Harrow. Arthur adalah penjahat menarik yang unik. Dia seorang pemimpin sekte dengan banyak pengikut yang bersedia melakukan apa pun perintahnya.
Foto: Entertainment Weekly
Vincent D’Onofrio kembali ke perannya sebagai Wilson Fisk, yang lebih dikenal sebagai Kingpin, dari serial Daredevil di Netflix, di finale Hawkeye di MCU. Pertarungannya dengan Kate di toko mainan menjadi pertarungan bos yang sempurna. Kate tidak bisa menandingi Kingpin secara fisik sehingga dia menggunakan cara licik untuk mengalahkan gembong penjahat New York itu.
Foto: Den of Geek
Andy Le memberikan penampilan pendukung jahat yang tidak bisa dilupakan sebagai Death Dealer, salah satu pembunuh Wenwu yang melatih Shang-Chi kecil. Dia adalah Darth Maul-nya MCU. Seorang pria dengan sedikit kata yang mengekspresikan dirinya dengan pertarungan seni bela diri tanpa tanding dan pembunuhan tanpa ampun. Ketika Soul Eaters dengan mudah mengeluarkan isi perut Death Dealer, gravitasi ancaman mulai muncul dan dua faksi yang bertikai dengan ogah-ogahan akhirnya sepakat bersatu untuk melawan mereka.
Foto: Movie Web
Alfred Molina dengan halus kembali memerankan Doc Ock dari Spider-Man 2 untuk menghadapi Spider-Man versi Tom Holland di No Way Home. Audiens segera mengingat mengapa dia masih dianggap sebagai salah satu penjahat film komik sepanjang masa. Sama seperti di film aslinya, Alfred memerankan Otto Octavius dengan perpaduan spektakuler antara kejahatan yang dipalsukan dan kesedihan yang otentik.
Foto: Marvel
Penjahat serial Hawkeye, Maya Lopez, begitu menarik sampai dia mendapatkan serial spinoff sendiri. Yang membuat penjahat ini jadi begitu hebat adalah motivasi relatable-nya, yaitu membalas dendam atas kematian ayahnya. Setelah prolog yang mendetailkan hubungannya dengan ayahnya, audiens pun jadi benar-benar paham mengapa dia ingin pembunuh ayahnya itu mati. Pembunuh ayahnya adalah Clint Barton alias Hawkeye di MCU.
Foto: Wiki of Nerds
Jarang ada penjahat MCU yang muncul dengan lagi tema yang catchy. Tapi, Agatha Harkness dari WandaVision mengungkapkan siapa dirinya kepada audiens dengan lagu peruntuh tembok keempat, Agatha All Along. Kathryn Hahn benar-benar bersenang-senang bisa memerankan karakter itu sebelum terungkap menjadi penjahat utama di serial itu. Setelah twist itu terungkap, Kathryn terlihat lebih asyik memerankan karakter penyihir jahat klasik yang bisa terbang itu.
Foto: Comic Years
Penjahat lain di The Falcon and the Winter Soldier, John Walker, adalah salah satu penjahat terbaik MCU sampai sekarang. Diperkenalkan sebagai Captain America baru, John menyajikan fasad seorang pria yang baik, ramah, dan sopan di beberapa episode awal. Wyatt Russell melakukan pekerjaan luar biasa dengan menunjukkan sisi gelap yang mendasarinya sebelum itu muncul.
Tameng berdarah yang mengejutkan adalah salah satu momen tergelap dan paling mengagetkan di MCU. Karakter itu mendapatkan penebusan yang tidak bisa diterima di awal episode terakhir. Tapi, dengan keberuntungan, proyek masa depan MCU akan mengeksplorasi karakter anti-Steve Rogers ini dengan lebih mendalam.
Foto: Marvel
Christian Bale memberikan penampilan yang benar-benar mengganggu sebagai Gorr the God Butcher yang jahat di Thor: Love and Thunder. Dia benar-benar menakutkan di layar. Tapi, setelah kehilangan seluruh anggota keluarganya dan diolok-olok dewanya, mudah untuk memahami mengapa dia ingin membunuh semua dewa. Satu-satunya cara untuk membuat Gorr menjadi penjahat yang lebih baik adalah memberikan waktu layar lebih baginya. Gorr hanya menyembelih satu dewa di layar dan itu adalah untuk membela dirinya.
Foto: Bloody Disgusting
Norman Osborn selalu jadi lebih menyeramkan tanpa topeng bergaya Power Rangers-nya. Di Spider-Man: No Way Home, topeng itu hancur berkeping-keping dalam hitungan menit. Mengungkapkan wajah pemeran Norman, Willem Dafoe, memberikan ruang lebih bagi penampilannya untuk tambah bersinar. Dia benar-benar mengganggu di film itu, dengan tetap tersenyum lebar sementara wajahnya berkali-kali dipukuli.
Foto: Empire Online
Ayah Shang-Chi, Wenwu, punya motivasi simpatik untuk menghidupkan kembali istrinya. Wenwu meneruskan tren ayah yang buruk sebagai penjahat MCU, dengan Ego dan Thanos sebagai contoh utamanya. Tapi, dia menumbangkan resolusi khas konflik itu. Biasanya, si pahlawan akan membunuh ayahnya dan secara ajaib memperbaiki segalanya. Tapi, Shang-Chi tidak mau membunuh ayahnya. Pertarungan klimaks mereka di finale film ini adalah tentang cinta, bukan benci.
Foto: Wired
Setelah terkorupsi Darkhold, Wanda Maximoff menjadi villain total di Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Dia tidak hanya seorang antihero, tapi benar-benar jahat. Dia membantai semua anggota Illuminati Earth-383, dia membunuh semua penyihir di Kamar-Taj, menghidupkan lalu membunuh mereka lagi demi menyiksa Wong, dan bertekad membunuh seorang remaja sehingga dia bisa mendapatkan kekuatannya. Sejumlah penggemar Marvel tidak suka dengan perubahan Wanda ini. Tapi, dia membuat cerita film ini jadi menarik sebagai kekuatan kejahatan yang tidak bisa dihentikan.
Foto: Film Fugitives
Film terakhir Fase 4 memperkenalkan salah satu penjahat terhebat di MCU. Namor merupakan penguasa Talokan yang memicu perang dengan Wakanda, sebagai batu loncatan sebelum mengumandangkan perang dengan dunia permukaan tanah, di Black Panther: Wakanda Forever. Dengan pergelangan kaki bersayap, Namor digambarkan secara akurat seperti komik di film itu.
Sebagaimana semua penjahat terbaik MCU, Namor adalah monster pembunuh dengan motivasi yang bikin simpati. Dia memang membunuh banyak orang, termasuk Ratu Ramonda yang dicintai semua orang. Tapi, Namor membunuh karena amarah atas kematian ibunya dan keharusan melindungi rakyatnya.
Namun, meski masih menghadapi masalah penjahat, Fase 4 sepertinya bekerja lebih baik dari tiga fase sebelumnya. Keberadaan film dan serial TV MCU di Fase 4 telah memperkenalkan banyak penjahat yang tidak terlupakan. Fase 4 membawa sederet muka penjahat baru sekaligus kembali memunculkan karakter penjahat lama yang masih membekas di hati penggemarnya.
Dengan berakhirnya Fase 4 lewat Black Panther: Wakanda Forever, MCU juga memperkenalkan satu penjahat baru yang diduga akan punya peranan penting di masa depan. Diperankan Tenoch Huerta, Namor the Sub-Mariner akhirnya tampil di layar MCU tanpa mengecewakan penggemarnya. Selain Namor, masih banyak penjahat lain yang juga tampil baik di Fase 4, meski ada juga yang mengecewakan. Siapa saja penjahat Marvel dari yang terjelek sampai terbaik di Fase 4 MCU? Mengutip Screen Rant, simak ulasannya berikut!
25. Lizard
Foto: YouTube
Rhys Ifans kembali pada perannya sebagai Lizard dari Amazing Spider-Man di Spider-Man: No Way Home. Sayang, dia adalah karakter yang sama dari film aslinya. Secara alamiah, dengan banyaknya penjahat, No Way Home akan meminggirkan beberapa dari mereka, dan salah satunya adalah Lizard. Dia kurang dimanfaatkan di film itu. Utamanya, dia dipakai untuk lucu-lucuan yang melibatkan karakter yang lain yang sadar kalau dia bisa bicara.
24. Dreykov
Foto: MCU Wiki – Fandom
Di Black Widow, Dreykov yang diperankan Ray WInstone diperkenalkan sebagai kepala program Red Room yang jahaat. Dia adalah contoh klasik penjahat MCU yang tidak berkembang. Ada sedikit cungkilan ramah trailer yang mengindikasikan kalau dia jahat. Tapi, yang dia representasikan membuatnya sebagai penjahat yang lebih baiuk ketimbang karakterisasi sebenarnya.
23. Sandman
Foto: MCU Wiki – Fandom
Sandman adalah salah satu penjahat di Spider-Man 3. Dia kembali muncul dengan pemeran yang sama, Thomas Haden Church, di Spider-Man: No Way Home. Tapi, di film itu, dia tersisihkan sehingga yang lain bisa bersinar. Ini mempertahankan hal yang awalnya membuat Sandman sebagai penjahat simpatik, yaitu cintanya pada putrinya. Tapi, itu mengurangi karateristik karakternya.
22. Najma
Foto: Opentapes
Ms. Marvel adalah lebih pada drama komedi SMA ketimbang cerita superhero. Ini karena serial itu tidak berfokus pada pertarungan antara kebaikan dan kejahatan seperti cerita lain di MCU. Penjahat sesunguhnya di serial ini adalah kecanggungan menyakitkan dari pengalaman remaja. Antagonis aslinya adalah salah satu kelemahan serial ini. Kamala tidak mengembangkan dinamika pahlawan-penjahat yang nyata dengan penjahat serial itu. Najma adalah penjahat utama serial ini. Tapi, dia mati cepat dan tidak punya kaitan apa pun dengan tontonan klimaksnya. Jadi, dia tidak meninggalkan banyak kesan.
21. Taskmaster
Foto: Digital Spy
Dreykov adalah penjahat utama Black Widow, tapi dia tidak memberikan banyak ancaman fisik. Yang ini dilakukan Taskmaster yang bertindak atas perintahnya. Kemampuannya menirukan gaya tarung Avengers adalah ide bagus. Tapi, dia adalah karakter satu dimensi. Terlepas punya adegan aksi mengesankan, Taskmaster MCU ini tidak berkembang. Dendam pribadinya terhadap Natasha Romanoff adalah pengungkapan menarik. Tapi, itu tidak tereksplorasi. Alih-alih, identitasnya disingkirkan sebagai twist yang menarik perhatian. Secara keseluruhan, Taskmaster adalah penjahat biasa dengan motivasi umum.
20. Verussa Bloodstone
Foto: Marvel
Werewolf by Night tidak punya pahlawan konvensional. Sebagian besar karakternya adalah penjahat dan lainnya merupakan antihero ambigu. Ceritanya berputar mengenai sekelompok pemburu monster yang dikirim ke labirin seram penuh jebakan. Tapi, ketika si manusia serigala ditangkap dan dikurung, penjahaat sebenarnya pun muncul. Verussa Bloodstone adalah pemimpin jahat sekte yang didedikasikan pada okultisme itu.
19. Ikaris
Foto: Head Topic
Ikaris tidak hanya diperkenalkan sebagai pahlawan, tapi pemimpin para pahlawan itu di Eternals. Tapi, ternyata, dia adalah penjahatnya. Tema Superman jahat mulai melelahkan setelah Brightburn, The Boys, dan Invincible. Tapi, daya tarik Richard Madden dan terungkapnya siapa dirinya menjadikannya sebagai twist asyik di konsep itu.
18. Razor Fist
Foto: ComicBook.com
Florian Munteanu tampil dalam kapasitasnya sebagai pemeran pendukung Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Dia tampil sebagai salah satu pembunuh paling kejam di sindikat kejahatan utama serial itu dengan nama Razor Fist. Dia kali pertama tampil di pertarungan bus ikonis film itu dan setiap penampilannya setelah itu tidak bisa dilupakan. Dengan golok sebagai tangan, Razor Fist lebih seperti penjahat film klasik James Bond.
17. Electro
Foto: Seriestation
Electro yang tampil di Spider-Man: No Way Home adalah perbaikan besar dari penampilan awalnya di The Amazing Spider-Man 2. Desain kulit birunya sudah diubah agar lebih akurat secara komik menjadi kilatan kuning listrik. Yang lebih penting lagi, karakternya lebih percaya diri sehingga lebih mudah memanfaatkan karisma, kehadiran layar, dan bakat komedi Jamie Foxx.
16. Infinity Ultron
Foto: MCU Wiki – Fandom
Finale What If…? menyatukan para karakter yang tampil di setiap episodenya yang seolah tidak terkait sebagai Guardians of the Multiverse. The Watcher merakit tim ini dalam rangka menghentikan Infinity Ultron menghancurkan kontinum ruang dan waktu. Infinity Ultron adalah semacam penjahat hybrid. Dia adalah Ultron yang didayai Batu Keabadian. Dia mengombinasikan kekuatan dan kemampuan duam penjahat terkuat MCU. Sayang, tidak cukup waktu untuk benar-benar mengakhirinya di episode terakhir itu.
15. Karli Morgenthau
Foto: IGN
Secara keseluruhan, The Falcon and the Winter Soldier adalah serial yang kurang dan tidak konsisten. Tapi, penjahatnya, Karli Morgenthau, pemimpin Flag Smasher, secara mengejutkan adalah karakter yang kompleks. Erin Kellyman memerankannya sebagai sosok simpatik dengan ide antinasionalis. Mudah melihat mengapa Karli adalah protagonis di ceritanya sendiri.
14. Titania
Foto: Nerdist
She-Hulk: Attorney at Law tidak punya cerita standar Marvel dengan ancaman penjahat besar ada di pertarungan final. Antagonis utama serial ini, Titania, adalah halangan kecil bagi Jennifer Walters dibandingkan kencan yang membawa malapetaka dan bias berbasis gender di tempat kerja. Titania dikarakterisasikan sebagai influencer penjahat super yang cemburu dengan popularitas Jen. Satu-satunya kekurangan karakter ini adalah dia tidak tampil sebanyak yang diharapkan penggemar.
13. He Who Remains
Foto: Tom’s Guide
Varian Kang the Conqueror—penjahat utama baru MCU—mencuri perhatian di finale Loki. Karakter itu terungkap sebagai dalang di balik TVA yang dibebani dengan banyak eksposisi. Penampilan ciamik Jonathan Majors setidaknya membuat eksposisi itu menarik, tertama dengan kalimat-kalimat nyentrik dan bahasa tubuh anehnya.
12. Arthur Harrow
Foto: We Got This Covered
Musuh terbesar Marc Spector adalah pikirannya sendiri. Kepribadiannya terpecah antara karyawan museum yang sopan, tentara bayaran berhati dingin, dan dewa bulan Mesir yang menggunakannya sebagai avatar manusia untuk sosok superheronya. Tapi, dia memang menghadapi penjahat di luar kepalanya. Ethan Hawke memberikan penampilan luar biasa sebagai penjahat utama Moon Knight, Arthur Harrow. Arthur adalah penjahat menarik yang unik. Dia seorang pemimpin sekte dengan banyak pengikut yang bersedia melakukan apa pun perintahnya.
11. The Kingpin
Foto: Entertainment Weekly
Vincent D’Onofrio kembali ke perannya sebagai Wilson Fisk, yang lebih dikenal sebagai Kingpin, dari serial Daredevil di Netflix, di finale Hawkeye di MCU. Pertarungannya dengan Kate di toko mainan menjadi pertarungan bos yang sempurna. Kate tidak bisa menandingi Kingpin secara fisik sehingga dia menggunakan cara licik untuk mengalahkan gembong penjahat New York itu.
10. Death Dealer
Foto: Den of Geek
Andy Le memberikan penampilan pendukung jahat yang tidak bisa dilupakan sebagai Death Dealer, salah satu pembunuh Wenwu yang melatih Shang-Chi kecil. Dia adalah Darth Maul-nya MCU. Seorang pria dengan sedikit kata yang mengekspresikan dirinya dengan pertarungan seni bela diri tanpa tanding dan pembunuhan tanpa ampun. Ketika Soul Eaters dengan mudah mengeluarkan isi perut Death Dealer, gravitasi ancaman mulai muncul dan dua faksi yang bertikai dengan ogah-ogahan akhirnya sepakat bersatu untuk melawan mereka.
9. Doctor Octopus
Foto: Movie Web
Alfred Molina dengan halus kembali memerankan Doc Ock dari Spider-Man 2 untuk menghadapi Spider-Man versi Tom Holland di No Way Home. Audiens segera mengingat mengapa dia masih dianggap sebagai salah satu penjahat film komik sepanjang masa. Sama seperti di film aslinya, Alfred memerankan Otto Octavius dengan perpaduan spektakuler antara kejahatan yang dipalsukan dan kesedihan yang otentik.
8. Maya Lopez
Foto: Marvel
Penjahat serial Hawkeye, Maya Lopez, begitu menarik sampai dia mendapatkan serial spinoff sendiri. Yang membuat penjahat ini jadi begitu hebat adalah motivasi relatable-nya, yaitu membalas dendam atas kematian ayahnya. Setelah prolog yang mendetailkan hubungannya dengan ayahnya, audiens pun jadi benar-benar paham mengapa dia ingin pembunuh ayahnya itu mati. Pembunuh ayahnya adalah Clint Barton alias Hawkeye di MCU.
7. Agatha Harkness
Foto: Wiki of Nerds
Jarang ada penjahat MCU yang muncul dengan lagi tema yang catchy. Tapi, Agatha Harkness dari WandaVision mengungkapkan siapa dirinya kepada audiens dengan lagu peruntuh tembok keempat, Agatha All Along. Kathryn Hahn benar-benar bersenang-senang bisa memerankan karakter itu sebelum terungkap menjadi penjahat utama di serial itu. Setelah twist itu terungkap, Kathryn terlihat lebih asyik memerankan karakter penyihir jahat klasik yang bisa terbang itu.
6. John Walker
Foto: Comic Years
Penjahat lain di The Falcon and the Winter Soldier, John Walker, adalah salah satu penjahat terbaik MCU sampai sekarang. Diperkenalkan sebagai Captain America baru, John menyajikan fasad seorang pria yang baik, ramah, dan sopan di beberapa episode awal. Wyatt Russell melakukan pekerjaan luar biasa dengan menunjukkan sisi gelap yang mendasarinya sebelum itu muncul.
Tameng berdarah yang mengejutkan adalah salah satu momen tergelap dan paling mengagetkan di MCU. Karakter itu mendapatkan penebusan yang tidak bisa diterima di awal episode terakhir. Tapi, dengan keberuntungan, proyek masa depan MCU akan mengeksplorasi karakter anti-Steve Rogers ini dengan lebih mendalam.
5. Gorr the God Butcher
Foto: Marvel
Christian Bale memberikan penampilan yang benar-benar mengganggu sebagai Gorr the God Butcher yang jahat di Thor: Love and Thunder. Dia benar-benar menakutkan di layar. Tapi, setelah kehilangan seluruh anggota keluarganya dan diolok-olok dewanya, mudah untuk memahami mengapa dia ingin membunuh semua dewa. Satu-satunya cara untuk membuat Gorr menjadi penjahat yang lebih baik adalah memberikan waktu layar lebih baginya. Gorr hanya menyembelih satu dewa di layar dan itu adalah untuk membela dirinya.
4. Green Goblin
Foto: Bloody Disgusting
Norman Osborn selalu jadi lebih menyeramkan tanpa topeng bergaya Power Rangers-nya. Di Spider-Man: No Way Home, topeng itu hancur berkeping-keping dalam hitungan menit. Mengungkapkan wajah pemeran Norman, Willem Dafoe, memberikan ruang lebih bagi penampilannya untuk tambah bersinar. Dia benar-benar mengganggu di film itu, dengan tetap tersenyum lebar sementara wajahnya berkali-kali dipukuli.
3. Wenwu
Foto: Empire Online
Ayah Shang-Chi, Wenwu, punya motivasi simpatik untuk menghidupkan kembali istrinya. Wenwu meneruskan tren ayah yang buruk sebagai penjahat MCU, dengan Ego dan Thanos sebagai contoh utamanya. Tapi, dia menumbangkan resolusi khas konflik itu. Biasanya, si pahlawan akan membunuh ayahnya dan secara ajaib memperbaiki segalanya. Tapi, Shang-Chi tidak mau membunuh ayahnya. Pertarungan klimaks mereka di finale film ini adalah tentang cinta, bukan benci.
2. Scarlet Witch
Foto: Wired
Setelah terkorupsi Darkhold, Wanda Maximoff menjadi villain total di Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Dia tidak hanya seorang antihero, tapi benar-benar jahat. Dia membantai semua anggota Illuminati Earth-383, dia membunuh semua penyihir di Kamar-Taj, menghidupkan lalu membunuh mereka lagi demi menyiksa Wong, dan bertekad membunuh seorang remaja sehingga dia bisa mendapatkan kekuatannya. Sejumlah penggemar Marvel tidak suka dengan perubahan Wanda ini. Tapi, dia membuat cerita film ini jadi menarik sebagai kekuatan kejahatan yang tidak bisa dihentikan.
1. Namor
Foto: Film Fugitives
Film terakhir Fase 4 memperkenalkan salah satu penjahat terhebat di MCU. Namor merupakan penguasa Talokan yang memicu perang dengan Wakanda, sebagai batu loncatan sebelum mengumandangkan perang dengan dunia permukaan tanah, di Black Panther: Wakanda Forever. Dengan pergelangan kaki bersayap, Namor digambarkan secara akurat seperti komik di film itu.
Sebagaimana semua penjahat terbaik MCU, Namor adalah monster pembunuh dengan motivasi yang bikin simpati. Dia memang membunuh banyak orang, termasuk Ratu Ramonda yang dicintai semua orang. Tapi, Namor membunuh karena amarah atas kematian ibunya dan keharusan melindungi rakyatnya.
(alv)