25 Penjahat Marvel Terjelek hingga Terbaik di Fase 4 MCU
loading...
A
A
A
Marvel Cinematic Universe (MCU) sering dikritik karena punya masalah penjahat. Sementara para pahlawannya dipuji atas busur cerita di banyak film, kritikus mencela penggunaan penjahat sekali dan selesai tanpa cukup ruang untuk diungkap sebagai karakter yang simpatik atau lebih menarik. Masalah ini terus berjalan hingga Fase 4 diperkenalkan.
Namun, meski masih menghadapi masalah penjahat, Fase 4 sepertinya bekerja lebih baik dari tiga fase sebelumnya. Keberadaan film dan serial TV MCU di Fase 4 telah memperkenalkan banyak penjahat yang tidak terlupakan. Fase 4 membawa sederet muka penjahat baru sekaligus kembali memunculkan karakter penjahat lama yang masih membekas di hati penggemarnya.
Dengan berakhirnya Fase 4 lewat Black Panther: Wakanda Forever, MCU juga memperkenalkan satu penjahat baru yang diduga akan punya peranan penting di masa depan. Diperankan Tenoch Huerta, Namor the Sub-Mariner akhirnya tampil di layar MCU tanpa mengecewakan penggemarnya. Selain Namor, masih banyak penjahat lain yang juga tampil baik di Fase 4, meski ada juga yang mengecewakan. Siapa saja penjahat Marvel dari yang terjelek sampai terbaik di Fase 4 MCU? Mengutip Screen Rant, simak ulasannya berikut!
Foto: YouTube
Rhys Ifans kembali pada perannya sebagai Lizard dari Amazing Spider-Man di Spider-Man: No Way Home. Sayang, dia adalah karakter yang sama dari film aslinya. Secara alamiah, dengan banyaknya penjahat, No Way Home akan meminggirkan beberapa dari mereka, dan salah satunya adalah Lizard. Dia kurang dimanfaatkan di film itu. Utamanya, dia dipakai untuk lucu-lucuan yang melibatkan karakter yang lain yang sadar kalau dia bisa bicara.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Di Black Widow, Dreykov yang diperankan Ray WInstone diperkenalkan sebagai kepala program Red Room yang jahaat. Dia adalah contoh klasik penjahat MCU yang tidak berkembang. Ada sedikit cungkilan ramah trailer yang mengindikasikan kalau dia jahat. Tapi, yang dia representasikan membuatnya sebagai penjahat yang lebih baiuk ketimbang karakterisasi sebenarnya.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Sandman adalah salah satu penjahat di Spider-Man 3. Dia kembali muncul dengan pemeran yang sama, Thomas Haden Church, di Spider-Man: No Way Home. Tapi, di film itu, dia tersisihkan sehingga yang lain bisa bersinar. Ini mempertahankan hal yang awalnya membuat Sandman sebagai penjahat simpatik, yaitu cintanya pada putrinya. Tapi, itu mengurangi karateristik karakternya.
Foto: Opentapes
Ms. Marvel adalah lebih pada drama komedi SMA ketimbang cerita superhero. Ini karena serial itu tidak berfokus pada pertarungan antara kebaikan dan kejahatan seperti cerita lain di MCU. Penjahat sesunguhnya di serial ini adalah kecanggungan menyakitkan dari pengalaman remaja. Antagonis aslinya adalah salah satu kelemahan serial ini. Kamala tidak mengembangkan dinamika pahlawan-penjahat yang nyata dengan penjahat serial itu. Najma adalah penjahat utama serial ini. Tapi, dia mati cepat dan tidak punya kaitan apa pun dengan tontonan klimaksnya. Jadi, dia tidak meninggalkan banyak kesan.
Foto: Digital Spy
Dreykov adalah penjahat utama Black Widow, tapi dia tidak memberikan banyak ancaman fisik. Yang ini dilakukan Taskmaster yang bertindak atas perintahnya. Kemampuannya menirukan gaya tarung Avengers adalah ide bagus. Tapi, dia adalah karakter satu dimensi. Terlepas punya adegan aksi mengesankan, Taskmaster MCU ini tidak berkembang. Dendam pribadinya terhadap Natasha Romanoff adalah pengungkapan menarik. Tapi, itu tidak tereksplorasi. Alih-alih, identitasnya disingkirkan sebagai twist yang menarik perhatian. Secara keseluruhan, Taskmaster adalah penjahat biasa dengan motivasi umum.
Foto: Marvel
Werewolf by Night tidak punya pahlawan konvensional. Sebagian besar karakternya adalah penjahat dan lainnya merupakan antihero ambigu. Ceritanya berputar mengenai sekelompok pemburu monster yang dikirim ke labirin seram penuh jebakan. Tapi, ketika si manusia serigala ditangkap dan dikurung, penjahaat sebenarnya pun muncul. Verussa Bloodstone adalah pemimpin jahat sekte yang didedikasikan pada okultisme itu.
Foto: Head Topic
Ikaris tidak hanya diperkenalkan sebagai pahlawan, tapi pemimpin para pahlawan itu di Eternals. Tapi, ternyata, dia adalah penjahatnya. Tema Superman jahat mulai melelahkan setelah Brightburn, The Boys, dan Invincible. Tapi, daya tarik Richard Madden dan terungkapnya siapa dirinya menjadikannya sebagai twist asyik di konsep itu.
Foto: ComicBook.com
Florian Munteanu tampil dalam kapasitasnya sebagai pemeran pendukung Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Dia tampil sebagai salah satu pembunuh paling kejam di sindikat kejahatan utama serial itu dengan nama Razor Fist. Dia kali pertama tampil di pertarungan bus ikonis film itu dan setiap penampilannya setelah itu tidak bisa dilupakan. Dengan golok sebagai tangan, Razor Fist lebih seperti penjahat film klasik James Bond.
Namun, meski masih menghadapi masalah penjahat, Fase 4 sepertinya bekerja lebih baik dari tiga fase sebelumnya. Keberadaan film dan serial TV MCU di Fase 4 telah memperkenalkan banyak penjahat yang tidak terlupakan. Fase 4 membawa sederet muka penjahat baru sekaligus kembali memunculkan karakter penjahat lama yang masih membekas di hati penggemarnya.
Dengan berakhirnya Fase 4 lewat Black Panther: Wakanda Forever, MCU juga memperkenalkan satu penjahat baru yang diduga akan punya peranan penting di masa depan. Diperankan Tenoch Huerta, Namor the Sub-Mariner akhirnya tampil di layar MCU tanpa mengecewakan penggemarnya. Selain Namor, masih banyak penjahat lain yang juga tampil baik di Fase 4, meski ada juga yang mengecewakan. Siapa saja penjahat Marvel dari yang terjelek sampai terbaik di Fase 4 MCU? Mengutip Screen Rant, simak ulasannya berikut!
25. Lizard
Foto: YouTube
Rhys Ifans kembali pada perannya sebagai Lizard dari Amazing Spider-Man di Spider-Man: No Way Home. Sayang, dia adalah karakter yang sama dari film aslinya. Secara alamiah, dengan banyaknya penjahat, No Way Home akan meminggirkan beberapa dari mereka, dan salah satunya adalah Lizard. Dia kurang dimanfaatkan di film itu. Utamanya, dia dipakai untuk lucu-lucuan yang melibatkan karakter yang lain yang sadar kalau dia bisa bicara.
24. Dreykov
Foto: MCU Wiki – Fandom
Di Black Widow, Dreykov yang diperankan Ray WInstone diperkenalkan sebagai kepala program Red Room yang jahaat. Dia adalah contoh klasik penjahat MCU yang tidak berkembang. Ada sedikit cungkilan ramah trailer yang mengindikasikan kalau dia jahat. Tapi, yang dia representasikan membuatnya sebagai penjahat yang lebih baiuk ketimbang karakterisasi sebenarnya.
23. Sandman
Foto: MCU Wiki – Fandom
Sandman adalah salah satu penjahat di Spider-Man 3. Dia kembali muncul dengan pemeran yang sama, Thomas Haden Church, di Spider-Man: No Way Home. Tapi, di film itu, dia tersisihkan sehingga yang lain bisa bersinar. Ini mempertahankan hal yang awalnya membuat Sandman sebagai penjahat simpatik, yaitu cintanya pada putrinya. Tapi, itu mengurangi karateristik karakternya.
22. Najma
Foto: Opentapes
Ms. Marvel adalah lebih pada drama komedi SMA ketimbang cerita superhero. Ini karena serial itu tidak berfokus pada pertarungan antara kebaikan dan kejahatan seperti cerita lain di MCU. Penjahat sesunguhnya di serial ini adalah kecanggungan menyakitkan dari pengalaman remaja. Antagonis aslinya adalah salah satu kelemahan serial ini. Kamala tidak mengembangkan dinamika pahlawan-penjahat yang nyata dengan penjahat serial itu. Najma adalah penjahat utama serial ini. Tapi, dia mati cepat dan tidak punya kaitan apa pun dengan tontonan klimaksnya. Jadi, dia tidak meninggalkan banyak kesan.
21. Taskmaster
Foto: Digital Spy
Dreykov adalah penjahat utama Black Widow, tapi dia tidak memberikan banyak ancaman fisik. Yang ini dilakukan Taskmaster yang bertindak atas perintahnya. Kemampuannya menirukan gaya tarung Avengers adalah ide bagus. Tapi, dia adalah karakter satu dimensi. Terlepas punya adegan aksi mengesankan, Taskmaster MCU ini tidak berkembang. Dendam pribadinya terhadap Natasha Romanoff adalah pengungkapan menarik. Tapi, itu tidak tereksplorasi. Alih-alih, identitasnya disingkirkan sebagai twist yang menarik perhatian. Secara keseluruhan, Taskmaster adalah penjahat biasa dengan motivasi umum.
20. Verussa Bloodstone
Foto: Marvel
Werewolf by Night tidak punya pahlawan konvensional. Sebagian besar karakternya adalah penjahat dan lainnya merupakan antihero ambigu. Ceritanya berputar mengenai sekelompok pemburu monster yang dikirim ke labirin seram penuh jebakan. Tapi, ketika si manusia serigala ditangkap dan dikurung, penjahaat sebenarnya pun muncul. Verussa Bloodstone adalah pemimpin jahat sekte yang didedikasikan pada okultisme itu.
19. Ikaris
Foto: Head Topic
Ikaris tidak hanya diperkenalkan sebagai pahlawan, tapi pemimpin para pahlawan itu di Eternals. Tapi, ternyata, dia adalah penjahatnya. Tema Superman jahat mulai melelahkan setelah Brightburn, The Boys, dan Invincible. Tapi, daya tarik Richard Madden dan terungkapnya siapa dirinya menjadikannya sebagai twist asyik di konsep itu.
18. Razor Fist
Foto: ComicBook.com
Florian Munteanu tampil dalam kapasitasnya sebagai pemeran pendukung Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings. Dia tampil sebagai salah satu pembunuh paling kejam di sindikat kejahatan utama serial itu dengan nama Razor Fist. Dia kali pertama tampil di pertarungan bus ikonis film itu dan setiap penampilannya setelah itu tidak bisa dilupakan. Dengan golok sebagai tangan, Razor Fist lebih seperti penjahat film klasik James Bond.