10 Karakter Anime Paling Perhitungan, Mikir Dulu sebelum Bertindak
loading...
A
A
A
Ketika Karma diperkenalkan di Assassination Classroom, dia menjadi orang pertama yang nyaris berhasil membunuh Korosensei. Karma mempersiapkan usahanya itu dengan cermat. Meski pada akhirnya dia dipecundangi, perencanaan matangnya harus diapresiasi.
Terlepas menjadi siswa top di kelas 3E, Karma juga merupakan salah satu siswa terbaik secara akademis. Dia tidak percaya diri secara berlebihan dengan wawasannya dan membutuhkan waktu untuk membaca karena dia ingin tampil di puncak. Karma tidak percaya untuk terburu-buru dan tidak ada persiapan.
Foto: YouTube
Licht dari Fire Force adalah ilmuwan cerdas yang lebih suka berdiri di sela-sela selama sebuah pertempuran. Dia biasanya sangat berguna, berkat penilaian cepatnya setelah melalui analisis menyeluruh. Licht biasanya menyarankan sekutunya tentang bagaimana berproses selama pertarungan, tapi, dia tahu yang lebih baik ketimbang bergabung dengan mereka.
Licht cukup bijak untuk tahu batasannya dan tahu kalau pertempuran bukanlah untuk dirinya. Dia lebih suka melihat semuanya dari sela-sela ketika Shinra melawan Sho dan ketika Shinra melawan Kurono. Dia tidak terlalu cukup bersemangat untuk bergabung dengan sebuah pertarungan yang bisa membunuhnya.
Foto: iQIYI
Edward dari Fullmetal Alchemist: Brotherhood punya banyak keterampilan untuk ditambahkan ke daftar riwayat hidupnya. Dia adalah petarung hebat dan seorang Alkemis cerdas. Di sepanjang hidupnya, Edward telah belajar untuk tidak polos-polos amat. Dia tidak meremehkan lawannya. Dia juga tidak terlalu menilai dirinya berlebihan.
Seperti terlihat ketika Edward melawan Pride. Edward selalu mempersiapkan dirinya sebaik yang dia bisa untuk bertarung. Alih-alih sekadar tergesa-gesa membabibuta, dia mengubah komposisi molekul di tangan automailnya untuk bertahan dari serangan Pride. Dia juga muncul dengan bersenjatakan granat untuk melumpuhkan Pride kalau memang dibutuhkan.
Foto: YouTube
Senku bisa menoleransi orang bodoh. Tapi, dia tidak membuang-buang waktu untuk mengkritik orang ceroboh. Senku menyukai rencana solid yang didukung sains. Di dunia primitif Dr. Stone, tidak ada orang yang seharusnya berisiko untuk ceroboh karena dunia ini keras dan tidak punya ampun.
Senku selalu memetakan pendekatannya terhadap solusi sebuah masalah, seperti petanya untuk menciptakan antibiotic atau peta yang membawa ke penciptaan telepon. Dengan semua materi yang dibutuhkan untuk setiap tujuan, terburu-buru tanpa rencana hanya akan membuat orang benar-benar kewalahan. Pendekatan Senku membuat masalah lebih mudah untuk ditangani.
Foto: ComicBook.com
Armin dari Attack on Titan sangatlah cerdas untuk usianya — mungkin terlalu cerdas. Dia bisa menawarkan saran pertempuran ahli untuk para veteran yang lebih senior dan seruannya biasanya pas. Armin selalu memilih untuk tidak terburu-buru masuk ke situasi secara membabibuta.
Rencana Armin sering kali membawa banyak kemenangan. Ini termasuk mengambil alih Distrik Trost, penangkapan Annie di distrik Stohess, mengalahkan Titan Kolosal, dan lain sebagainya. Armin berpikir dengan cermat dan mempertimbangkan semua opsinya sebelum menginvestasikan dirinya seutuhnya di situasi apa pun. Tanpa Armin, akan lebih banyak nyawa yang melayang.
Terlepas menjadi siswa top di kelas 3E, Karma juga merupakan salah satu siswa terbaik secara akademis. Dia tidak percaya diri secara berlebihan dengan wawasannya dan membutuhkan waktu untuk membaca karena dia ingin tampil di puncak. Karma tidak percaya untuk terburu-buru dan tidak ada persiapan.
4. Licht — Fire Force
Foto: YouTube
Licht dari Fire Force adalah ilmuwan cerdas yang lebih suka berdiri di sela-sela selama sebuah pertempuran. Dia biasanya sangat berguna, berkat penilaian cepatnya setelah melalui analisis menyeluruh. Licht biasanya menyarankan sekutunya tentang bagaimana berproses selama pertarungan, tapi, dia tahu yang lebih baik ketimbang bergabung dengan mereka.
Licht cukup bijak untuk tahu batasannya dan tahu kalau pertempuran bukanlah untuk dirinya. Dia lebih suka melihat semuanya dari sela-sela ketika Shinra melawan Sho dan ketika Shinra melawan Kurono. Dia tidak terlalu cukup bersemangat untuk bergabung dengan sebuah pertarungan yang bisa membunuhnya.
3. Edward Elric — Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Foto: iQIYI
Edward dari Fullmetal Alchemist: Brotherhood punya banyak keterampilan untuk ditambahkan ke daftar riwayat hidupnya. Dia adalah petarung hebat dan seorang Alkemis cerdas. Di sepanjang hidupnya, Edward telah belajar untuk tidak polos-polos amat. Dia tidak meremehkan lawannya. Dia juga tidak terlalu menilai dirinya berlebihan.
Seperti terlihat ketika Edward melawan Pride. Edward selalu mempersiapkan dirinya sebaik yang dia bisa untuk bertarung. Alih-alih sekadar tergesa-gesa membabibuta, dia mengubah komposisi molekul di tangan automailnya untuk bertahan dari serangan Pride. Dia juga muncul dengan bersenjatakan granat untuk melumpuhkan Pride kalau memang dibutuhkan.
2. Senku Ishigami — Dr. Stone
Foto: YouTube
Senku bisa menoleransi orang bodoh. Tapi, dia tidak membuang-buang waktu untuk mengkritik orang ceroboh. Senku menyukai rencana solid yang didukung sains. Di dunia primitif Dr. Stone, tidak ada orang yang seharusnya berisiko untuk ceroboh karena dunia ini keras dan tidak punya ampun.
Senku selalu memetakan pendekatannya terhadap solusi sebuah masalah, seperti petanya untuk menciptakan antibiotic atau peta yang membawa ke penciptaan telepon. Dengan semua materi yang dibutuhkan untuk setiap tujuan, terburu-buru tanpa rencana hanya akan membuat orang benar-benar kewalahan. Pendekatan Senku membuat masalah lebih mudah untuk ditangani.
1. Armin Arlert — Attack on Titan
Foto: ComicBook.com
Armin dari Attack on Titan sangatlah cerdas untuk usianya — mungkin terlalu cerdas. Dia bisa menawarkan saran pertempuran ahli untuk para veteran yang lebih senior dan seruannya biasanya pas. Armin selalu memilih untuk tidak terburu-buru masuk ke situasi secara membabibuta.
Rencana Armin sering kali membawa banyak kemenangan. Ini termasuk mengambil alih Distrik Trost, penangkapan Annie di distrik Stohess, mengalahkan Titan Kolosal, dan lain sebagainya. Armin berpikir dengan cermat dan mempertimbangkan semua opsinya sebelum menginvestasikan dirinya seutuhnya di situasi apa pun. Tanpa Armin, akan lebih banyak nyawa yang melayang.
(alv)