Kampus dan Masyarakat Terbantu dengan Pengembangan Ekonomi Digital UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan teknologi sangat penting terutama pada saat COVID-19 melanda. Perlu diketahui, masa pandemi COVID-19 sangat membawa dampak pada perubahan ekonomi, termasuk di kawasan di Universitas Simalungun.
Sebelumnya masyarakat bebas beraktivitas dalam berjualan, bekerja ataupun aktivitas lain. Namun kini harus menggunakan protokol kesehatan di antaranya menggunakan masker serta hand sanitizer, serta menjaga jarak alias physical distancing. Pada saat pandemi juga menjadi pendorong makin berkembangnya ekonomi digital termasuk juga sistem pembayaran.
Ekonomi digital di Universitas Simalungun mulai berkembang dan kini segala hal bisa dilakukan dengan menggunakan jaringan internet. Dengan perkembangan ekonomi digital, manfaaat besar dirasakan masyarakat sekitar Universitas Simalungun karena bertambahnya peluang pekerjaan seperti, ojek online atau jualan online. Ekonomi digital ini sangat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
Tak hanya itu, dengan adanya digitalisasi ekonomi masyarakat tidak perlu membawa uang banyak, hanya cukup dengan smartphone saja. Dengan demikian, kita sudah bisa berbelanja di semua merchant yang mendukung sistem QRIS dengan men-scan kode QR.
Ekonomi digital sangat memudahkan masyarakat dan juga para pelaku UMKM. Para pengguna juga dapat memantau riwayat transaksi dan bisa mencegah peredaran uang palsu. Transaksi melalui QRIS terus digalakkan di sekitar Universitas Simalungun, karena belum semua memakasi sistem ini.
Pada masa sekarang pembayaran menggunakan metode QRIS ataupun digital sangat memudahkan para mahasiswa dalam bertransaksi tanpa harus takut.
Saat ini persaingan UMKM sudah sangat ketat dalam penggunaan digitalisasi ekonomi. Pengembangan UMKM juga menjadi sangat strategis dalam menggerakkan ekonomi digital. Tak hanya itu menggunakan QRIS dapat menambah inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di Universitas Simalungun maupun di Indonesia.
Tera Hiriani
(USI/GenBI)
Sebelumnya masyarakat bebas beraktivitas dalam berjualan, bekerja ataupun aktivitas lain. Namun kini harus menggunakan protokol kesehatan di antaranya menggunakan masker serta hand sanitizer, serta menjaga jarak alias physical distancing. Pada saat pandemi juga menjadi pendorong makin berkembangnya ekonomi digital termasuk juga sistem pembayaran.
Ekonomi digital di Universitas Simalungun mulai berkembang dan kini segala hal bisa dilakukan dengan menggunakan jaringan internet. Dengan perkembangan ekonomi digital, manfaaat besar dirasakan masyarakat sekitar Universitas Simalungun karena bertambahnya peluang pekerjaan seperti, ojek online atau jualan online. Ekonomi digital ini sangat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
Tak hanya itu, dengan adanya digitalisasi ekonomi masyarakat tidak perlu membawa uang banyak, hanya cukup dengan smartphone saja. Dengan demikian, kita sudah bisa berbelanja di semua merchant yang mendukung sistem QRIS dengan men-scan kode QR.
Ekonomi digital sangat memudahkan masyarakat dan juga para pelaku UMKM. Para pengguna juga dapat memantau riwayat transaksi dan bisa mencegah peredaran uang palsu. Transaksi melalui QRIS terus digalakkan di sekitar Universitas Simalungun, karena belum semua memakasi sistem ini.
Pada masa sekarang pembayaran menggunakan metode QRIS ataupun digital sangat memudahkan para mahasiswa dalam bertransaksi tanpa harus takut.
Saat ini persaingan UMKM sudah sangat ketat dalam penggunaan digitalisasi ekonomi. Pengembangan UMKM juga menjadi sangat strategis dalam menggerakkan ekonomi digital. Tak hanya itu menggunakan QRIS dapat menambah inklusi keuangan digital dan perluasan teknologi digital di Universitas Simalungun maupun di Indonesia.
Tera Hiriani
(USI/GenBI)
(ita)