Mengapa Tubuh Pendek Levi Tidak Jadi Beban di Attack on Titan?

Jum'at, 16 September 2022 - 06:13 WIB
loading...
Mengapa Tubuh Pendek Levi Tidak Jadi Beban di Attack on Titan?
Sudah bukan rahasia lagi kalau Levi Ackerman bertubuh pendek. Tapi, yang membuatnya menonjol adalah penggambarannya yang berbeda dari karakter pendek lainnya. (Foto: ComicBook.com)
A A A
Kapten Levi Ackerman adalah salah satu karakter anime paling populer dan disukai penggemar sepanjang masa. Sejak diperkenalkan di Attack on Titan pada 2013, karakter ini selalu berada di peringkat atas polling karakter favorit dari serial ini. Meskipun, semua orang tahu betapa kasarnya Levi. Namun, kepribadiannya yang keras bukanlah yang membuat Levi begitu mudah diingat orang.

Orang mengingat Levi karena satu hal, yaitu tinggi badannya. Levi bukanlah karakter yang tinggi menjulang atau rata-rata dengan karakter lainnya. Nyatanya, dia pendek dengan tinggi badan 160 cm. Sebagai perbandingan, protagonis serial ini, Eren, punya tinggi badan 170 cm ketika diperkenalkan dan di season terakhir, tingginya sudah mencapai 182 cm. Eren berusia 15 tahun ketika kali pertama tampil, sementara Levi sudah berusia 30an.

Meski begitu, tinggi badan ini tidak menghalangi Levi untuk menjadi yang paling menonjol di antara yang lain. Dalam hal kemampuan, Levi nyaris tidak ada tandingannya. Dia dijuluki Tentara Manusia Terkuat di serial ini. Dan, tinggi badannya itu sebenarnya membantunya di medan laga. Dia juga berbeda dari karakter anime bertubuh pendek lainnya. Inilah yang membuat lebih menarik. Jadi, mengapa tubuh pendek Levi bukan masalah baginya? Mengutip CBR, berikut ulasannya!



1. Penggambaran Unik Levi sebagai Karakter Pendek

Mengapa Tubuh Pendek Levi Tidak Jadi Beban di Attack on Titan?

Foto: YouTube

Levi adalah Tentara Terkuat Manusia di Attack on Titan. Namun, dia bukanlah karakter terkuat yang mengikuti algoritma tertentu, yaitu besar, tinggi menjulang, dan punya lebih banyak otot ketimbang akal sehat. Karakter inilah yang biasanya digambarkan pada karakter terkuat di banyak format media karena penampilan fisik mereka harus dianggap yang terbaik.

Di sisi lain, karakter yang lebih kecil biasanya diperlihatkan sebagai karakter penakut, lemah, dan rapuh. Mungil dan tak berguna, mereka menunggu karakter bertubuh gagah perkasa datang dan menyelamatkan mereka. Kadang, mereka bahkan digunakan sebagai karakter lucu-lucuan, hanya tampil untuk sasaran candaan.

Tentu saja, Levi tidak pas ke kategori-kategori ini. Tinggi badannya tidak menentukan karakternya. Pria kecil dan sangat menyadarinya, tinggi badannya tidak pernah dipakai untuk bahan tertawaan dan tidak untuk dikomentari. Banyak karakter lain yang menjulang di atasnya. Mereka memandang ke bawah ke arah Levi, secara harafiah, bukan kiasan. Tinggi badannya jarang disinggung di Attack on Titan. Mereka yang menyebutnya cenderung menyinggung soal ini saat baru pertama melihatnya.

Levi memang pendek, tapi membelah musuh raksasanya lebih baik ketimbang orang lain, bahkan tanpa kesulitan yang berarti. Kemampuannya yang mirip dewa membuatnya mampu melumpuhkan orang dengan tinggi badan berkali-kali lebih tinggi darinya dengan mudah. Levi bahkan tidak pernah memikirkan kemungkinan kalau dia akan kalah. Itu bukanlah pilihan. Meski “hanya” 160 cm Levi adalah karakter tanpa tanding dalam hal kekuatan dan ketangkasan.

2. Tubuh Pendek Memberi Levi Mobilitas Lebih Besar ketika Melawan Titan

Mengapa Tubuh Pendek Levi Tidak Jadi Beban di Attack on Titan?

Foto: Anime Soldier

Jelas kalau postur pendek Levi-lah yang membuatnya menjadi anggota superior Pasukan Pengintai. Perawakan kecilnya itu membuatnya bisa menggunakan perlengkapan omnidirectional mobility (ODM)-nya dengan rata-rata kesuksesan yang lebih tinggi dibanding yang lainnya. Dia juga terbang lebih cepat, berbelok lebih cepat, dan membunuh dengan lebih mudah. Levi bisa memasukkan tubuhnya ke dalam bola, bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa dibayangkan sementara berputar untuk membantai Titan yang paling kejam.

Secuil bagian diri Levi mungkin memikirkan tinggi badannya, terutama karena dia sering dikelilingi orang yang lebih tinggi darinya. Dia sepertinya berhenti tumbuh ketika masih remaja sementara yang lain terus tumbuh menjulang. Faktor genetik atau maltnutrisi dan kurangnya sinar matahari menjadi penyebab berhentinya pertumbuhan badan Levi.



Setelah dewasa, Levi tidak lagi peduli kalau dirinya pendek. Dia tahu dia lebih kuat dibanding orang yang berani menantangnya. Jadi, tidak ada gunanya meratapi sesuatu yang tidak bisa diubah.

Levi sangat sadar kalau dia memang mungil. Tapi, ini tidak menghentikan orang lain di Attack on Titan untuk menganggapnya serius. Bahkan, tinggi badannya ini tidak mengurangi kekuatannya yang tidak manusiawi. Tidak ada orang yang berani mengomentari ukuran Levi kalau mereka tidak ingin menerima amukannya. Mungil, berotot, dan didorong keyakinan diri serta dendam, Levi Ackerman memang kecil, tapi berbahaya.
(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)