10 Karakter Utama Serial Anime Shounen Paling Disukai
loading...
A
A
A
Meskipun Jotaro adalah protagonis unggulan serial ini, putrinya, Jolyne, layak mendapatkan pengakuan. Dia punya sejumlah sifat yang sama dengan Joestar lain, seperti keberanian dan tekadnya. Tapi, sebagai protagonis cewek pertama JoJo, dia membawa banyak bahan baru.
Jolyne dijebloskan ke penjara dan difitnah membunuh mantan pacarnya. Tapi, alih-alih terpuruk dalam situasi itu, dia belajar beradaptasi di penjara sementara memikirkan cara untuk menyelamatkan ayahnya. Di saat peristiwa di serial ini memanas, Jolyne menghadapi seluruh hambatan di hadapannya dan menggunakannya untuk menjadikan dirinya orang yang lebih kuat. Jolyne tidak takut menempatkan orang di tempat mereka dan selalu menyerang dengan dendam.
Foto: Crafic
Gintama adalah salah satu serial shounen komedi terbaik sepanjang masa. Gintoki adalah yang terbaik seperti serialnya. Dia adalah orang aneh yang disukai dan samurai terampil yang sangat malas. Ketika dia tidak bekerja, dia akan menghabiskan waktu membaca Shonen Jump.
Tidak seperti protagonis shounen lain yang menghadapi tantangan penghancur bumi dengan kekuatan persahabatan dan sikap gung-ho, tujuan utama Gintoki adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia adalah orang yang nyentrik. Tapi, banyak penggemar yang relate dengannya.
Foto: Haikyuu Merch Store
Shoyo tidak pernah membiarkan tinggi badannya membuatnya minder. Dia melawan gravitasi dan membuat seperti kalau dia terbang melintasi lapangan. Sejak masih kecil, Shoyo bermimpi masuk SMA Karasuno dan melampaui Raksasa Kecil yang terkenal. Dia mengalami kesulitan dan sering diolok-olok.
Tapi, Shoyo beraksi dengan berani dan tidak pernah membiarkan lawannya membuatnya minder. Ketika timnya berjuang untuk melihat sisi terang dalam pertandingan intensif, shoyo hadir untuk memberikan kalimat pendorong. Shoyo adalah bola energi berambut oranye dan sinar matahari di lapangan voli.
Foto: Netflix
Naruto menciptakan standar bagi protagonis anime lain. Dia berisik, riang, dan selalu siap untuk tantangan. Dia seorang iseng, tapi dia menempatkan kejenakaannya di saat yang tepat. Meskipun dia sepertinya bukanlah yang paling cerdas, banyak protagonis shounen lain yang tidak bisa bersaing dengan kecerdasan emosional Naruto.
Karena dia berasal dari latar belakang yang kesepian, Naruto bisa berhubungan dengan semua jenis orang, termasuk penjahat seperti Gaara dan Nagato. Naruto membuktikan kalau dia layak menjadi Hokage. Bukan hanya dengan keterampilan tarungnya yang mengesankan, tapi karena kasih sayang dan toleransinya untuk orang-orang dari segala macam kehidupan. Dia adalah simbol persatuan yang dibutuhkan masyarakat.
Foto: Crunchyroll
Dunia penyihir Jujutsu itu brutal dan kelam. Tapi, Yuji tidak membiarkan kegelapan dunia itu melahapnya. Sulit bagi orang untuk tidak menyukai Yuji. Dia punya selera humor bagus, tidak terlalu serius, dan dia tidak bisa dihancurkan. Yuji secara konsisten adalah sisi cerah dunia gelap Jujutsu Kaisen.
Yuji menyadari dia tidak akan bisa ke mana-mana kalau dia membiarkan duka dan amarahnya menguasainya. Jadi, dia menyalurkan emosi negatif ini ke pertarungan yang dia hadapi. Bahkan setelah mengalami pengalaman paling traumatis, Yuji tidak pernah terpuruk dan tenggelam di dalam kesedihannya.
Jolyne dijebloskan ke penjara dan difitnah membunuh mantan pacarnya. Tapi, alih-alih terpuruk dalam situasi itu, dia belajar beradaptasi di penjara sementara memikirkan cara untuk menyelamatkan ayahnya. Di saat peristiwa di serial ini memanas, Jolyne menghadapi seluruh hambatan di hadapannya dan menggunakannya untuk menjadikan dirinya orang yang lebih kuat. Jolyne tidak takut menempatkan orang di tempat mereka dan selalu menyerang dengan dendam.
4. Gintoki Sakata — Gintama
Foto: Crafic
Gintama adalah salah satu serial shounen komedi terbaik sepanjang masa. Gintoki adalah yang terbaik seperti serialnya. Dia adalah orang aneh yang disukai dan samurai terampil yang sangat malas. Ketika dia tidak bekerja, dia akan menghabiskan waktu membaca Shonen Jump.
Tidak seperti protagonis shounen lain yang menghadapi tantangan penghancur bumi dengan kekuatan persahabatan dan sikap gung-ho, tujuan utama Gintoki adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia adalah orang yang nyentrik. Tapi, banyak penggemar yang relate dengannya.
3. Shoyo Hinata — Haikyuu!!
Foto: Haikyuu Merch Store
Shoyo tidak pernah membiarkan tinggi badannya membuatnya minder. Dia melawan gravitasi dan membuat seperti kalau dia terbang melintasi lapangan. Sejak masih kecil, Shoyo bermimpi masuk SMA Karasuno dan melampaui Raksasa Kecil yang terkenal. Dia mengalami kesulitan dan sering diolok-olok.
Tapi, Shoyo beraksi dengan berani dan tidak pernah membiarkan lawannya membuatnya minder. Ketika timnya berjuang untuk melihat sisi terang dalam pertandingan intensif, shoyo hadir untuk memberikan kalimat pendorong. Shoyo adalah bola energi berambut oranye dan sinar matahari di lapangan voli.
2. Naruto Uzumaki — Naruto
Foto: Netflix
Naruto menciptakan standar bagi protagonis anime lain. Dia berisik, riang, dan selalu siap untuk tantangan. Dia seorang iseng, tapi dia menempatkan kejenakaannya di saat yang tepat. Meskipun dia sepertinya bukanlah yang paling cerdas, banyak protagonis shounen lain yang tidak bisa bersaing dengan kecerdasan emosional Naruto.
Karena dia berasal dari latar belakang yang kesepian, Naruto bisa berhubungan dengan semua jenis orang, termasuk penjahat seperti Gaara dan Nagato. Naruto membuktikan kalau dia layak menjadi Hokage. Bukan hanya dengan keterampilan tarungnya yang mengesankan, tapi karena kasih sayang dan toleransinya untuk orang-orang dari segala macam kehidupan. Dia adalah simbol persatuan yang dibutuhkan masyarakat.
1. Yuji Itadori — Jujutsu Kaisen
Foto: Crunchyroll
Dunia penyihir Jujutsu itu brutal dan kelam. Tapi, Yuji tidak membiarkan kegelapan dunia itu melahapnya. Sulit bagi orang untuk tidak menyukai Yuji. Dia punya selera humor bagus, tidak terlalu serius, dan dia tidak bisa dihancurkan. Yuji secara konsisten adalah sisi cerah dunia gelap Jujutsu Kaisen.
Yuji menyadari dia tidak akan bisa ke mana-mana kalau dia membiarkan duka dan amarahnya menguasainya. Jadi, dia menyalurkan emosi negatif ini ke pertarungan yang dia hadapi. Bahkan setelah mengalami pengalaman paling traumatis, Yuji tidak pernah terpuruk dan tenggelam di dalam kesedihannya.
(alv)