10 Film Marvel Paling Jelek di Franchise MCU Sejauh Ini
loading...
A
A
A
Film ini utamanya dikritik atas plotnya kacaunya yang kurang inovasi. Meski dikritik, sekuel ini memainkan peranan penting dalam perluasan MCU. Film ini memperkenalkan Natasha Romanoff dan perluasan peran Nick Fury di franchise ini.
Foto: Collider
The Incredible Hulk sering terlupakan kalau terkait hari-hari awal MCU. Di film ini, Edward Norton memerankan Hulk. Tapi, Mark Ruffalo menggantikannya sebelum The Avengers (2012).
Kritikus memuji action The Incredible Hulk tapi mengungkapkan kekecewaan dalam kedalaman narasi. Dengan banyaknya film sebelumnya yang mengangkat Hulk, film keluaran 2008 ini berjuang untuk berdiri sebagai perwujudan berharga karakter itu. Meski Mark belum mendapatkan film solo sebagai Hulk, pahlawan itu tetap menjadi anggota pokok lineup Avengers MCU.
Foto: Twitter
Film solo keempat Thor menandai kembalinya Natalie Portman sebagai Jane Foster dan debut Christian Bale di MCU sebagai Gorr the God Butcher. Film ini terus menampilkan gaya khas Taika Waititi yang membuat Thor: Ragnarok jadi hit. Tapi, banyak yang mengkritik komedinya yang terkesan dipaksakan.
Gorr adalah salah satu penjahat paling gelap yang pernah terlihat di MCU. Ini bentrok dengan komedi repetitif film tersebut. Kritikus mengungkapkan frutrasi pada kurangnya kedalaman dan pengembangan karakter film ini, meskipun kekuatan para aktor yang terlibat.
Foto: Disney Plus
Thor: The Dark World meneruskan perjuangan sebelumnya dalam memberikan penampilan kuat solo Thor. Di film ini, Chris Hemsworth dan Tom Hiddleston tampil dengan mengesankan. Tapi, itu tidak bisa menolong film yang mengecewakan karena plot yang buruk dan penjahat yang gampang dilupakan.
Jeleknya penampilan sekuel ini adalah alasan utama mengapa Natalie Portman keuar dari franchise ini. Bahkan, sebelum syuting The Dark World, Natalie sudah frustrasi dengan kepergian sutradara Patty Jenkins. Natalie akhirnya luluh dengan sutradara Taika Waititi dan kembali ke perannya sebagai Jane Foster di Thor: Love and Thunder.
Foto: Disney Plus
Eternals sepertinya adalah sebuah hit ketika kali pertama diumumkan. Apalagi, film ini disutradarai sutradara pemenang Oscar Chloe Zhao dan dibintangi banyak aktor papan atas. Sayangnya, produk akhirnya mengecewakan penggemar dan kritikus. Film ini adalah proyek pertama dan satu-satunya yang mendapatkan skor “busuk” di Rotten Tomatoes.
Eternals menderita akibt bobot memperkenalkan 10 pahlawan baru kepada audiens dengan premis yang tidak terasa kohesif dengan proyek lain di MCU. Skala besar konflik utama film ini sulit diterima penonton. Tetap sulit untuk memahami ketiadaan Eternals di tengah peristiwa besar yang sebelumnya terjadi di MCU.
4. The Incredible Hulk — 67%
Foto: Collider
The Incredible Hulk sering terlupakan kalau terkait hari-hari awal MCU. Di film ini, Edward Norton memerankan Hulk. Tapi, Mark Ruffalo menggantikannya sebelum The Avengers (2012).
Kritikus memuji action The Incredible Hulk tapi mengungkapkan kekecewaan dalam kedalaman narasi. Dengan banyaknya film sebelumnya yang mengangkat Hulk, film keluaran 2008 ini berjuang untuk berdiri sebagai perwujudan berharga karakter itu. Meski Mark belum mendapatkan film solo sebagai Hulk, pahlawan itu tetap menjadi anggota pokok lineup Avengers MCU.
3. Thor: Love and Thunder — 66%
Foto: Twitter
Film solo keempat Thor menandai kembalinya Natalie Portman sebagai Jane Foster dan debut Christian Bale di MCU sebagai Gorr the God Butcher. Film ini terus menampilkan gaya khas Taika Waititi yang membuat Thor: Ragnarok jadi hit. Tapi, banyak yang mengkritik komedinya yang terkesan dipaksakan.
Gorr adalah salah satu penjahat paling gelap yang pernah terlihat di MCU. Ini bentrok dengan komedi repetitif film tersebut. Kritikus mengungkapkan frutrasi pada kurangnya kedalaman dan pengembangan karakter film ini, meskipun kekuatan para aktor yang terlibat.
2. Thor: The Dark World — 66%
Foto: Disney Plus
Thor: The Dark World meneruskan perjuangan sebelumnya dalam memberikan penampilan kuat solo Thor. Di film ini, Chris Hemsworth dan Tom Hiddleston tampil dengan mengesankan. Tapi, itu tidak bisa menolong film yang mengecewakan karena plot yang buruk dan penjahat yang gampang dilupakan.
Jeleknya penampilan sekuel ini adalah alasan utama mengapa Natalie Portman keuar dari franchise ini. Bahkan, sebelum syuting The Dark World, Natalie sudah frustrasi dengan kepergian sutradara Patty Jenkins. Natalie akhirnya luluh dengan sutradara Taika Waititi dan kembali ke perannya sebagai Jane Foster di Thor: Love and Thunder.
1. Eternals — 47%
Foto: Disney Plus
Eternals sepertinya adalah sebuah hit ketika kali pertama diumumkan. Apalagi, film ini disutradarai sutradara pemenang Oscar Chloe Zhao dan dibintangi banyak aktor papan atas. Sayangnya, produk akhirnya mengecewakan penggemar dan kritikus. Film ini adalah proyek pertama dan satu-satunya yang mendapatkan skor “busuk” di Rotten Tomatoes.
Eternals menderita akibt bobot memperkenalkan 10 pahlawan baru kepada audiens dengan premis yang tidak terasa kohesif dengan proyek lain di MCU. Skala besar konflik utama film ini sulit diterima penonton. Tetap sulit untuk memahami ketiadaan Eternals di tengah peristiwa besar yang sebelumnya terjadi di MCU.
(alv)