10 Sekuel Anime yang Bikin Kecewa Para Penggemarnya
loading...
A
A
A
Ada sejumlah anime yang bikin kecewa para penggemarnya. Padahal sekuel ini sudah mereka tunggu lama dan besar harapan mereka bisa menonton kelanjutan serial kesayangan mereka. Sayang, eksekusi cerita, animasi, atau perkembangan karakternya justru membuat penggemar kecewa.
Sekuel anime biasanya memang ditunggu penggemarnya setelah season aslinya tamat dan penggemar masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Faktanya, tidak semua sekuel memuaskan penggemarnya. Ada yang mengecewakan hingga dianggap tidak perlu dibuat.
Banyak faktor yang membuat sekuel ini mengecewakan. Salah satunya adalah pindah studio. Tidak semua sekuel anime seberuntung Attack on Titan yang pindah dari Wit ke MAPPA. Ada yang malah jadi lebih buruk dalam eksekusi anime dan ceritanya. Sekuel anime apa saja yang bikin kecewa penggemar? Simak ulasan berikut ini!
Foto: ReelRunsDown
Serial ini diingat banyak penggemarnya dengan premisnya yang aneh tapi menarik serta karakter yang juga aneh dan menarik. Jadi, tidak heran kalau ketika season 1-nya berakhir, penggemar pun ingin tahu apa yang akan dilakukan SOS Brigade. Yang mengejutkan, penggemar malah menemukan yang terburuk.
Season 2 serial ini menampilkan sebuah busur cerita berjudul Endless Eight. Di busur ini, geng itu terjebak di lompatan waktu di sepanjang 8 episode di mana peristiwa yang sama terus berulang dengan sedikit perbedaan. Busur ini segera membunuh antusiasme penggemar dan serial ini secara keseluruhan.
Foto: TV Overmind
Sementara season pertama Black Butler mengikuti materi sumbernya, plotnya menyimpang ke teritori anime asli. Season ini berakhir dengan Sebastian mengambil jiwa Ciel. Tapi, fakta ini tidak menghentikan Black Butler II berusaha meneruskan ceritanya.
Akibatnya, sekuel ini meninggalkan kekecewaan pada penggemar. Sebagai anime original, Black Butler II menderita karakter barunya yang tidak disukai, plot hole, dan cerita tanpa konklusi yang memuaskan. Sekuel itu begitu dibenci sehingga season 3 akhirnya me-reboot ceritanya dengan menganggap season 2 sebagai bukan kanon.
Foto: Anime Tide
Psycho-Pass adalah drama kriminal dystopian masa depan yang mirip Minority Report. Season pertamanya memperkenalkan penggemar dengan detektif keren Shinya Kogami yang menghadapi musuh yang sangat cerdas dan licin, Shogo Makishima. Perseteruan mereka menjadi salah satu fokus serial ini.
Sayang, season 2-nya terasa lemah. Setelah Shogo mati, Shinya pun hilang dari peredaran. Penjahat di season 2 tidak secerdas dan selicin Shogo. Ceritanya pun jadi kurang menegangkan. Akane Tsunemori yang menjadi protagonis serial ini memang tampil bagus, tapi tanpa Shinya, ada yang kurang dari season ini. Meski ada yang puas dengan season 2, sebagian merasa kalau season 2 ini tidak perlu dibuat.
Foto: ComicBook.com
Sword Art Online dikenal sebagai anime yang mempopulerkan genre isekai MMORPG. Serial ini dimulai dengan Kirito memasuki dunia fantasi. Season pertamanya berpuncak dengan para karakter di dalamnya mendapatkan kedalaman dan naik di atas stereotipenya.
Namun, season 2-nya membuat kecewa penggemarnya. Kekecewaan muncul pada karakterisasi dan plotting-nya. Pertarungan final antara Kirito melawan Sogou menampilkan tipuan murahan. Tapi, kemunduran terbesar terjadi pada Asuna. Kekuatannya dihilangkan dan dia dijadikan cewek yang harus terus diselamatkan.
Foto: Dragon Ball Wiki – Fandom
Dragon Ball adalah serial populer dengan banyak sekuel. Sementara Dragon Ball Z dan Dragon Ball Super menjadi favorit penggemar, Dragon Ball GT tidak diterima dengan baik. Sekuel ini dirasa tidak penting dan membuat kecewa penggemar. Sebenarnya, ada sejumlah bagian dari Dragon Ball GT yang cukup bagus.
Tapi, secara keseluruhan, serial ini terasa tidak perlu. Lini cerita anime bisa jadi bagus ketika terasa punya tujuan mengisi waktu sampai manga-nya bisa mengejar. Tapi, ini bukan kasus untuk GT. Tidak hanya serial ini gagal mereplika sihir dua serial awalnya, tapi juga memperkenalkan lini cerita aneh dan tidak menarik seperti Goku yang berubah menjadi anak kecil.
Foto: Inverse
Sekuel anime biasanya memang ditunggu penggemarnya setelah season aslinya tamat dan penggemar masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Faktanya, tidak semua sekuel memuaskan penggemarnya. Ada yang mengecewakan hingga dianggap tidak perlu dibuat.
Banyak faktor yang membuat sekuel ini mengecewakan. Salah satunya adalah pindah studio. Tidak semua sekuel anime seberuntung Attack on Titan yang pindah dari Wit ke MAPPA. Ada yang malah jadi lebih buruk dalam eksekusi anime dan ceritanya. Sekuel anime apa saja yang bikin kecewa penggemar? Simak ulasan berikut ini!
10. The Melancholy of Haruhi Suzumiya
Foto: ReelRunsDown
Serial ini diingat banyak penggemarnya dengan premisnya yang aneh tapi menarik serta karakter yang juga aneh dan menarik. Jadi, tidak heran kalau ketika season 1-nya berakhir, penggemar pun ingin tahu apa yang akan dilakukan SOS Brigade. Yang mengejutkan, penggemar malah menemukan yang terburuk.
Season 2 serial ini menampilkan sebuah busur cerita berjudul Endless Eight. Di busur ini, geng itu terjebak di lompatan waktu di sepanjang 8 episode di mana peristiwa yang sama terus berulang dengan sedikit perbedaan. Busur ini segera membunuh antusiasme penggemar dan serial ini secara keseluruhan.
9. Black Butler
Foto: TV Overmind
Sementara season pertama Black Butler mengikuti materi sumbernya, plotnya menyimpang ke teritori anime asli. Season ini berakhir dengan Sebastian mengambil jiwa Ciel. Tapi, fakta ini tidak menghentikan Black Butler II berusaha meneruskan ceritanya.
Akibatnya, sekuel ini meninggalkan kekecewaan pada penggemar. Sebagai anime original, Black Butler II menderita karakter barunya yang tidak disukai, plot hole, dan cerita tanpa konklusi yang memuaskan. Sekuel itu begitu dibenci sehingga season 3 akhirnya me-reboot ceritanya dengan menganggap season 2 sebagai bukan kanon.
8. Psycho-Pass
Foto: Anime Tide
Psycho-Pass adalah drama kriminal dystopian masa depan yang mirip Minority Report. Season pertamanya memperkenalkan penggemar dengan detektif keren Shinya Kogami yang menghadapi musuh yang sangat cerdas dan licin, Shogo Makishima. Perseteruan mereka menjadi salah satu fokus serial ini.
Sayang, season 2-nya terasa lemah. Setelah Shogo mati, Shinya pun hilang dari peredaran. Penjahat di season 2 tidak secerdas dan selicin Shogo. Ceritanya pun jadi kurang menegangkan. Akane Tsunemori yang menjadi protagonis serial ini memang tampil bagus, tapi tanpa Shinya, ada yang kurang dari season ini. Meski ada yang puas dengan season 2, sebagian merasa kalau season 2 ini tidak perlu dibuat.
7. Sword Art Online
Foto: ComicBook.com
Sword Art Online dikenal sebagai anime yang mempopulerkan genre isekai MMORPG. Serial ini dimulai dengan Kirito memasuki dunia fantasi. Season pertamanya berpuncak dengan para karakter di dalamnya mendapatkan kedalaman dan naik di atas stereotipenya.
Namun, season 2-nya membuat kecewa penggemarnya. Kekecewaan muncul pada karakterisasi dan plotting-nya. Pertarungan final antara Kirito melawan Sogou menampilkan tipuan murahan. Tapi, kemunduran terbesar terjadi pada Asuna. Kekuatannya dihilangkan dan dia dijadikan cewek yang harus terus diselamatkan.
6. Dragon Ball GT
Foto: Dragon Ball Wiki – Fandom
Dragon Ball adalah serial populer dengan banyak sekuel. Sementara Dragon Ball Z dan Dragon Ball Super menjadi favorit penggemar, Dragon Ball GT tidak diterima dengan baik. Sekuel ini dirasa tidak penting dan membuat kecewa penggemar. Sebenarnya, ada sejumlah bagian dari Dragon Ball GT yang cukup bagus.
Tapi, secara keseluruhan, serial ini terasa tidak perlu. Lini cerita anime bisa jadi bagus ketika terasa punya tujuan mengisi waktu sampai manga-nya bisa mengejar. Tapi, ini bukan kasus untuk GT. Tidak hanya serial ini gagal mereplika sihir dua serial awalnya, tapi juga memperkenalkan lini cerita aneh dan tidak menarik seperti Goku yang berubah menjadi anak kecil.
5. Darker Than Black
Foto: Inverse