8 Penjahat Anime yang Merasa Dirinya Adalah Pahlawan
loading...
A
A
A
Sejumlah penjahat anime merasa kalau dirinya adalah pahlawan. Mereka percaya misi atau pun cita-cita yang ingin mereka wujudkan itu mulia dan baik. Padahal, dalam proses mencapai tujuan itu, banyak hal kejam yang mereka lakukan. Mereka tak segan mengorbankan orang tak bersalah.
Secara umum, penjahat itu gampang didefinisikan. Sebagian besar orang tahu kalau penjahat adalah orang yang mencelakai orang lain demi kepentingan mereka. Tapi, kepahlawan itu lebih rumit untuk didefinisikan. Apa yang membuat seseorang menjadi pahlawan hebat, belum tentu melakukan hal-hal yang sepenuhnya mulia.
Dalam beberapa tahun terakhir, anime mulai menyelam ke area abu-abu. Banyak karakter yang mengira diri mereka heroik, tapi nyatanya melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Karakter seperti ini bisa membelah opini penggemar. Ada yang memuji mereka sebagai pahlawan, tapi mengecam cara mereka. Sementara, karakter itu biasanya tidak merasa kalau diri mereka adalah penjahat. Jadi, karakter penjahat anime mana saja yang merasa menjadi pahlawan? Berikut ulasannya!
Foto: Pinterest
Shogo Makishima melihat Sistem Sybil sebagai sistem yang korup. Sistem itu mengukur peluang seseorang melakukan tindakan kriminal dengan nama Psycho-Pass. Mereka yang punya nilai Psycho-Pass tinggi akan dibunuh. Sistem ini ditentang banyak orang.
Bagi Shogo, sistem itu merugikan. Makanya, dia melakukan apa pun demi menyingkirkan sistem korup tersebut. Dia ingin membebaskan Jepang dari kekangan sistem tersebut. Shogo tidak segan membunuh siapa pun yang menghalanginya.
Foto: Fictional Characters Wiki – Fandom
Lady Eboshi adalah karakter yang bagus, sebagaimana kebanyakan karakter Ghibli. Tapi, kehebatannya terikat pada ambiguitas moralnya. Masalahya, sebagian besar orang di dunia bisa relate dengan Lady Eboshi. Dia adalah pemukim yang berusaha menjinakkan alam liar, seorang pemimpin yang ingin melindungi rakyatnya dari bahaya lingkungan mereka.
Sementara tidak adil menyebut Lady Eboshi sebagai penjahat, dia berbeda dengan San dan hutan di Princess Mononoke. Lebih dari segalanya, Lady Eboshi adalah peringatan. Dia memperingatkan agar umat manusia berhati-hati terhadap industrialisasi.
Foto: Practical Typing
Di dunia di mana orang punya kekuatan istimewa bernama Quirk, banyak yang ingin menjadi pahlawan untuk membela kaum lemah. Tapi, tak semuanya berniat murni untuk membantu. Ada pula yang ingin menjadi pahlawan demi ketenaran dan uang. Inilah yang tidak disukai Stain.
Stain melihat para pahlawan yang hanya ingin ketenaran dan uang tidak layak menjadi pahlawan. Baginya, hanya All Might yang memang layak menjadi pahlawan. Maka, dia pun menyingkirkan para pahlawan yang dianggapnya tidak berharga ini hingga dia dijuluki Pembunuh Pahlawan. Idealisme Stain bagus, tapi caranya cukup kejam.
Foto: InuYasha Wiki – Fandom
John Wick mengajari orang agar tidak mengusik anjing milik seorang pria. Tidak banyak orang yang akan mengamuk begitu hewan peliharaan yang dia sayangi dicabik-cabik. Meski begitu, cerita latar Koga bisa dipertanyakan.
Sebagai pemimpin suku serigala yokai, serigala adalah keluarga Koga bukan hewan peliharaannya. Sementara Koga mencuri beling dari iblis serigala lain, dia mengirim serigalanya ke penduduk desa yang tidak bersalah. Ini tidak berbeda dengan membantai mereka. Kalau bukan karena Inuyasha, kehancurannya pasti benar-benar mengerikan. Koga ditampilkan di serial ini seperti kalau dia adalah rival yang ramah.
Foto: AminoApps
Scar jelas punya alasan untuk dendam pada Alkemis Negara. Sebagai pengungsi Perang Ishval yang menghancurkan kampung halamannya, dia hanya tahu kalau Alkemis Negara adalah senjata penghancur. Dia menyaksikan karakter seperti Kimblee membakar desa, dan tertawa. Sementara, karakter favorit penggemar seperti Roy Mustang dan Riza Hawkeye terindikasi terlibat dalam genosida. Jadi, siapa yang bisa menyalahkan Scar?
Tapi, karakterisasi Scar adalah bukti keterampilan menulis Arakawa yang mengagumkan. Karena audiens melihat ceritanya terutama dari perspektif alkemis muda, maka Scar terlihat seperti penjahat. Ini adalah tenatang perspektif dan pertumbuhan. Untungnya, karakter-karakter ini mampu melakukannya.
Foto: Epic Stream
Secara umum, penjahat itu gampang didefinisikan. Sebagian besar orang tahu kalau penjahat adalah orang yang mencelakai orang lain demi kepentingan mereka. Tapi, kepahlawan itu lebih rumit untuk didefinisikan. Apa yang membuat seseorang menjadi pahlawan hebat, belum tentu melakukan hal-hal yang sepenuhnya mulia.
Dalam beberapa tahun terakhir, anime mulai menyelam ke area abu-abu. Banyak karakter yang mengira diri mereka heroik, tapi nyatanya melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Karakter seperti ini bisa membelah opini penggemar. Ada yang memuji mereka sebagai pahlawan, tapi mengecam cara mereka. Sementara, karakter itu biasanya tidak merasa kalau diri mereka adalah penjahat. Jadi, karakter penjahat anime mana saja yang merasa menjadi pahlawan? Berikut ulasannya!
8. Shogo Makishima — Psycho-Pass
Foto: Pinterest
Shogo Makishima melihat Sistem Sybil sebagai sistem yang korup. Sistem itu mengukur peluang seseorang melakukan tindakan kriminal dengan nama Psycho-Pass. Mereka yang punya nilai Psycho-Pass tinggi akan dibunuh. Sistem ini ditentang banyak orang.
Bagi Shogo, sistem itu merugikan. Makanya, dia melakukan apa pun demi menyingkirkan sistem korup tersebut. Dia ingin membebaskan Jepang dari kekangan sistem tersebut. Shogo tidak segan membunuh siapa pun yang menghalanginya.
7. Lady Eboshi — Princess Mononoke
Foto: Fictional Characters Wiki – Fandom
Lady Eboshi adalah karakter yang bagus, sebagaimana kebanyakan karakter Ghibli. Tapi, kehebatannya terikat pada ambiguitas moralnya. Masalahya, sebagian besar orang di dunia bisa relate dengan Lady Eboshi. Dia adalah pemukim yang berusaha menjinakkan alam liar, seorang pemimpin yang ingin melindungi rakyatnya dari bahaya lingkungan mereka.
Sementara tidak adil menyebut Lady Eboshi sebagai penjahat, dia berbeda dengan San dan hutan di Princess Mononoke. Lebih dari segalanya, Lady Eboshi adalah peringatan. Dia memperingatkan agar umat manusia berhati-hati terhadap industrialisasi.
6. Stain — My Hero Academia
Foto: Practical Typing
Di dunia di mana orang punya kekuatan istimewa bernama Quirk, banyak yang ingin menjadi pahlawan untuk membela kaum lemah. Tapi, tak semuanya berniat murni untuk membantu. Ada pula yang ingin menjadi pahlawan demi ketenaran dan uang. Inilah yang tidak disukai Stain.
Stain melihat para pahlawan yang hanya ingin ketenaran dan uang tidak layak menjadi pahlawan. Baginya, hanya All Might yang memang layak menjadi pahlawan. Maka, dia pun menyingkirkan para pahlawan yang dianggapnya tidak berharga ini hingga dia dijuluki Pembunuh Pahlawan. Idealisme Stain bagus, tapi caranya cukup kejam.
5. Koga — InuYasha
Foto: InuYasha Wiki – Fandom
John Wick mengajari orang agar tidak mengusik anjing milik seorang pria. Tidak banyak orang yang akan mengamuk begitu hewan peliharaan yang dia sayangi dicabik-cabik. Meski begitu, cerita latar Koga bisa dipertanyakan.
Sebagai pemimpin suku serigala yokai, serigala adalah keluarga Koga bukan hewan peliharaannya. Sementara Koga mencuri beling dari iblis serigala lain, dia mengirim serigalanya ke penduduk desa yang tidak bersalah. Ini tidak berbeda dengan membantai mereka. Kalau bukan karena Inuyasha, kehancurannya pasti benar-benar mengerikan. Koga ditampilkan di serial ini seperti kalau dia adalah rival yang ramah.
4. Scar — Fullmetal Alchemist
Foto: AminoApps
Scar jelas punya alasan untuk dendam pada Alkemis Negara. Sebagai pengungsi Perang Ishval yang menghancurkan kampung halamannya, dia hanya tahu kalau Alkemis Negara adalah senjata penghancur. Dia menyaksikan karakter seperti Kimblee membakar desa, dan tertawa. Sementara, karakter favorit penggemar seperti Roy Mustang dan Riza Hawkeye terindikasi terlibat dalam genosida. Jadi, siapa yang bisa menyalahkan Scar?
Tapi, karakterisasi Scar adalah bukti keterampilan menulis Arakawa yang mengagumkan. Karena audiens melihat ceritanya terutama dari perspektif alkemis muda, maka Scar terlihat seperti penjahat. Ini adalah tenatang perspektif dan pertumbuhan. Untungnya, karakter-karakter ini mampu melakukannya.
3. Lelouch — Code Geass
Foto: Epic Stream