10 Karakter Anime Ini sering Jadi Korban Salah Paham Penggemar
loading...
A
A
A
Di fandom anime , sebagian besar debat panas meledak ketika membahas karakter tertentu. Mereka sering membandingkan satu karakter dengan lainnya dan siapa yang seharusnya menang dalam sebuah pertarungan. Mereka juga tidak jarang memperdebatkan karakter mana yang paling lemah.
Para penggemar anime ini sangat sayang dengan karakter anime favorit mereka. Sebagian akan mati-matian membelanya ketika karakter itu dijelek-jelekkan orang lain. Sayangnya, dalam kenyataannya, sejumlah karakter ditakdirkan menjadi korban salah paham, bahkan dari para penggemarnya.
Sejumlah karakter anime secara terang-terangan disalahkarakterkan oleh penggemarnya sendiri. Yang lain menjadi target kebencian yang tidak masuk akal. Sering kali, debat itu berakhir dengan penyebaran informasi yang salah di tengah fandom. Selain itu, ini juga membuat penggemar itu benar-benar melewatkan poin karakter itu. Karakter anime mana saja yang sering jadi korban salah paham penggemar? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Daiki Aomine — Kuroko's Basketball
Daiki Aomine adalah salah satu anggota Generasi Ajaib di Kuroko’s Basketball semua anggota faksi ini adalah prodigy. Tapi, Daiki jelas yang terkuat dan pemain paling mahir. Banyak penggemar berpendapat kalau dia hanyalah pemain menyedihkan dan berisik. Tapi, perkenalan seperti itu ada tujuannya.
Perkenalan Daiki sebagai pemain basket yang arogan dan malas menjadi cara untuk menunjukkan keruntuhan sebagai prodigy. Pada akhirnya, dia jadi letih dengan basket karena tidak lawan yang bisa menandinginya. Tapi, ketika Daiki melawan Seirin untuk kedua kalinya dan kalah, dia akhirnya tersenyum sementara kali pertama bermain basket setelah lama hiatus. Daiki akhirnya menemukan musuh yang kuat dan itu membuatnya senang.
9. Takemichi Hanagaki — Tokyo Revengers
Sejak awal diperkenalkan di Tokyo Revengers, penggemar sudah membenci Takemichi. Dia adalah protagonis shounen yang paling berbeda dengan yang lain. Dia tidak kuat dan cengeng. Penggemar mengeluhkan betapa lemahnya dia menghadapi semua situasi di depannya. Seringnya dia menangis dalam situasi apa pun juga menjadi keluhan lain.
Tapi, Takemichi sebenarnya adalah orang yang kuat. Dia masih bisa bertahan hidup dan menjadi karakter yang menonjol di tengah toxic masculinity yang terjadi di serial ini. Semua masalah yang ada diselesaikan dengan pertarungan. Sementara, Takemichi secara fisik bukanlah orang yang kuat. Namun, yang sering tidak dilihat penggemar adalah kekuatan mental Takemichi. Dia adalah motivator dan inspirator semua orang di serial ini.
8. Boruto — Boruto: Naruto Next Generations
Sepertinya, Boruto ditakdirkan hidup di bawah bayang-bayang bapaknya. Setelah penampilan pertamanya di akhir Naruto, penggemar terus menerus membanding-bandingkannya dengan bapaknya, Naruto. Penggemar mengeluhkan Boruto sebagai anak yang arogan dan menjengkelkan. Karena dia adalah anak Hokage, penggemar menilai Boruto tidak bersyukur dan tidak menghargai semua kerja keras Naruto untuk meraih posisinya sekarang.
Tapi, membandingkan dan mengeluhkan seperti itu tidaklah adil. Boruto hanyalah anak-anak. Dia tidak bisa benar-benar memahami trauma yang dialami ayahnya. Selain itu, Naruto membesarkannya sehingga dia tidak harus mengalami rasa sakit seperti itu. Sementara dia jelas bukanlah protagonis flagship di Boruto seperti ayahnya di Naruto, Boruto masih punya banyak potensi.
7. Orihime Inoue — Bleach
Salah satu keluhan paling umum di fandom Bleach adalah Orihime Inoue yang tidak berguna. Sementara kasus potensinya yang disia-siakan jelas valid, tidak adil mengatakan kalau dia tidak punya tujuan di serial ini. Perannya sebagai karakter pendamping itu penting bagi Bleach.
Sementara dia bukan seorang petarung, pasifisme Orihime penting bagi Bleach. Apalagi, tidak setiap karakter harus terlibat dengan pertarungan dengan pertaruhan tinggi setiap saat mereka muncul di layar. Alih-alih, Orihime berusaha menyembuhkan mereka yang luka-luka dan melindungi korban yang tidak bersalah. Orihime puas dengan perannya sebagai sosok penyembuh. Ini menyeimbangkan karakter di serial ini.
6. Muzan Kibutsuji — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Dibandingkan dengan penjahat lain di Kimetsu no Yaiba, bisa dipahami mengapa penggemar kecewa di busur terakhir ketika para pahlawan melawan Muzan Kibutsuji. Penggemar berpendapat kalau latar belakangnya mengecewakan dibandingkan dengan karakter lain. Dia sepertinya hanya menjadi penjahat yang dangkal.
Sementara penjahat yang kompleks menyenangkan untuk dianalisis, tidak semuanya punya tujuan besar atau busur karakter dramatis. Tujuan Muzan memang jahat demi kejahatan. Dia membangun reputasi sebagai pemimpin 12 Kizuki yang ditakuti. Dia memperlakukan anak buahnya seperti umpan tanpa pikiran. Sementara iblis lain di Kimetsu no Yaiba punya moralitas yang lebih kompleks, Muzan benar-benar menghidupkan reputasinya sebagai satu-satunya iblis yang benar-benar jahat.
5. Kirito — Sword Art Online
Kirito mendapatkan banyak kebencian. Keluhan paling umum adalah Kirito hanyalah seorang edgelord moody-an yang terlalu kuat untuk kebaikannya sendiri. Tapi, latar belakang Kirito akan mengindikasikan yang lain. Misalnya, dia diperkenalkan sebagai hikikomori yang hanya mempedulikan main video game. Tapi, Kirito menggunakan video game sebagai pelarian karena dia hidup bersama kakeknya yang kejam.
Selain itu, dia dibohongi seluruh keluarganya dan tidak diberitahu kalau dia diadopsi. Menyebut dia overpowered dan keterampilan meretasnya muncul tiba-tiba juga tidak adil. Kirito memaksakan dirinya menjalani pelatihan intensif dan selalu punya pengalaman sebagai seorang peretas, ketika dia masih berusia 10 tahun—mungkin lebih muda.
4. Toru Oikawa — Haikyuu!
Apakah karena fandom mulai berusaha mendeklarasikan kanon mereka sebagai lelucon faktual atau sekali waktu terhadap kepribadian seutuhnya sebuah karakter, anime ini punya banyak karakter yang sering disalahpahami. Tapi, tidak ada yang lebih sering disalahpahami ketimbang Toru Oikawa. Sering kali, penggemar mengkarakterisasikan Oikawa sebagai anak cengeng dramatis yang tidak menganggap semuanya secara serius.
Oikawa bisa menjadi salah satu karakter paling kompleks di serial ini, tapi fandom tidak akan percaya. Dia adalah salah satu pemain terkuat dan menganggap voli dengan serius. Dia mengubah seluruh hidupnya dan terbang ke Argentina karena kemungkinan yang menantinya. Selain itu, tidak adil mengenali Oikawa hanya dengan hubungannya dengan orang lain—terutama Iwaizumi.
3. Sakura Haruno — Naruto
Sakura adalah salah satu karakter yang paling mempolarisasi di Naruto. Dia dibenci selama bertahun-tahun. Penggemar menyebut ketidakdewasaan dan obsesinya terhadap Sasuke sebagai alasan mengapa mereka tidak menyukainya. Meski dia memang punya sifat negatif, sifat positifnya layak bisa mengungguli sifat negatif itu.
Sakura telah melakoni pertumbuhan karakter signifikan dan membuktikan kalau dirinya adalah anggota penting Tim 7. Sementara Sakura bukanlah yang terkuat secara fisik, orang sering lupa kalau dia dipuji karena kecerdasannya. Meski eksekusinya tidak sejajar dengan Naruto dan Sasuke, dia punya pemahaman paling fundamental tentang jutsu.
2. Jotaro Kujo — JoJo's Bizarre Adventure
Jotaro Kujo adalah protagonis flagship di JoJo’s Bizarre Adventure. Tapi, Jotaro telah menjadi sosok kontroversial sejak diperkenalkan ke serial ini. Keluhan umumnya adalah dia seorang misoginis dan karakter utama terlemah di serial ini.
Sementara Jotaro mengungkapkan kejengkelannya pada cewek yang menggodanya dan mengikutinya seperti groupie, dia juga sama tidak hormatnya terhadap cowok lain di serial ini. Selain itu, alasan dia pergi ke Mesir untuk mengalahkan Dio adalah demi menyelamatkan ibunya, Holly. Banyak kritik terhadap Jotaro bisa dengan mudah dibantah dan dia telah menjadi target sejumlah kontroversi yang tidak perlu.
1. Satoru Gojo — Jujutsu Kaisen
Satoru Gojo adalah salah satu karakter paling populer dari Jujutsu Kaisen. Sayangnya, dia kerap menjadi korban salah karakterisasi dari fandom. Karakter Satoru adalah salah satu yang bernuansa dan halus. Tapi, karakter ini sering kali terlewatkan akibat lelucon dan kegagalan untuk menggali lebih dalam karakternya.
Di busur manga di mana masa lalu Satoru dieksplorasi, dia masuk adegan dengan menolak menggunakan kehormatan dan dengan berani menentang sesepuhnya. Tapi, semua itu adalah topeng. Di balik sikap sombongnya, ada seseorang yang menghadapi pengaruh politik keluarganya di tengah masyarakat Jujutsu dan tekanan untuk memenuhi ekspektasi. Sementara sejumlah lelucon awal tentang Satoru yang menengarai adanya god complex dan ketidaksetiaan itu lucu, melihatnya sering kali menjadi korban salah karakterisasi itu sudah basi dan membosankan.
Para penggemar anime ini sangat sayang dengan karakter anime favorit mereka. Sebagian akan mati-matian membelanya ketika karakter itu dijelek-jelekkan orang lain. Sayangnya, dalam kenyataannya, sejumlah karakter ditakdirkan menjadi korban salah paham, bahkan dari para penggemarnya.
Sejumlah karakter anime secara terang-terangan disalahkarakterkan oleh penggemarnya sendiri. Yang lain menjadi target kebencian yang tidak masuk akal. Sering kali, debat itu berakhir dengan penyebaran informasi yang salah di tengah fandom. Selain itu, ini juga membuat penggemar itu benar-benar melewatkan poin karakter itu. Karakter anime mana saja yang sering jadi korban salah paham penggemar? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Daiki Aomine — Kuroko's Basketball
Daiki Aomine adalah salah satu anggota Generasi Ajaib di Kuroko’s Basketball semua anggota faksi ini adalah prodigy. Tapi, Daiki jelas yang terkuat dan pemain paling mahir. Banyak penggemar berpendapat kalau dia hanyalah pemain menyedihkan dan berisik. Tapi, perkenalan seperti itu ada tujuannya.
Perkenalan Daiki sebagai pemain basket yang arogan dan malas menjadi cara untuk menunjukkan keruntuhan sebagai prodigy. Pada akhirnya, dia jadi letih dengan basket karena tidak lawan yang bisa menandinginya. Tapi, ketika Daiki melawan Seirin untuk kedua kalinya dan kalah, dia akhirnya tersenyum sementara kali pertama bermain basket setelah lama hiatus. Daiki akhirnya menemukan musuh yang kuat dan itu membuatnya senang.
9. Takemichi Hanagaki — Tokyo Revengers
Sejak awal diperkenalkan di Tokyo Revengers, penggemar sudah membenci Takemichi. Dia adalah protagonis shounen yang paling berbeda dengan yang lain. Dia tidak kuat dan cengeng. Penggemar mengeluhkan betapa lemahnya dia menghadapi semua situasi di depannya. Seringnya dia menangis dalam situasi apa pun juga menjadi keluhan lain.
Tapi, Takemichi sebenarnya adalah orang yang kuat. Dia masih bisa bertahan hidup dan menjadi karakter yang menonjol di tengah toxic masculinity yang terjadi di serial ini. Semua masalah yang ada diselesaikan dengan pertarungan. Sementara, Takemichi secara fisik bukanlah orang yang kuat. Namun, yang sering tidak dilihat penggemar adalah kekuatan mental Takemichi. Dia adalah motivator dan inspirator semua orang di serial ini.
8. Boruto — Boruto: Naruto Next Generations
Sepertinya, Boruto ditakdirkan hidup di bawah bayang-bayang bapaknya. Setelah penampilan pertamanya di akhir Naruto, penggemar terus menerus membanding-bandingkannya dengan bapaknya, Naruto. Penggemar mengeluhkan Boruto sebagai anak yang arogan dan menjengkelkan. Karena dia adalah anak Hokage, penggemar menilai Boruto tidak bersyukur dan tidak menghargai semua kerja keras Naruto untuk meraih posisinya sekarang.
Tapi, membandingkan dan mengeluhkan seperti itu tidaklah adil. Boruto hanyalah anak-anak. Dia tidak bisa benar-benar memahami trauma yang dialami ayahnya. Selain itu, Naruto membesarkannya sehingga dia tidak harus mengalami rasa sakit seperti itu. Sementara dia jelas bukanlah protagonis flagship di Boruto seperti ayahnya di Naruto, Boruto masih punya banyak potensi.
7. Orihime Inoue — Bleach
Salah satu keluhan paling umum di fandom Bleach adalah Orihime Inoue yang tidak berguna. Sementara kasus potensinya yang disia-siakan jelas valid, tidak adil mengatakan kalau dia tidak punya tujuan di serial ini. Perannya sebagai karakter pendamping itu penting bagi Bleach.
Sementara dia bukan seorang petarung, pasifisme Orihime penting bagi Bleach. Apalagi, tidak setiap karakter harus terlibat dengan pertarungan dengan pertaruhan tinggi setiap saat mereka muncul di layar. Alih-alih, Orihime berusaha menyembuhkan mereka yang luka-luka dan melindungi korban yang tidak bersalah. Orihime puas dengan perannya sebagai sosok penyembuh. Ini menyeimbangkan karakter di serial ini.
6. Muzan Kibutsuji — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Dibandingkan dengan penjahat lain di Kimetsu no Yaiba, bisa dipahami mengapa penggemar kecewa di busur terakhir ketika para pahlawan melawan Muzan Kibutsuji. Penggemar berpendapat kalau latar belakangnya mengecewakan dibandingkan dengan karakter lain. Dia sepertinya hanya menjadi penjahat yang dangkal.
Sementara penjahat yang kompleks menyenangkan untuk dianalisis, tidak semuanya punya tujuan besar atau busur karakter dramatis. Tujuan Muzan memang jahat demi kejahatan. Dia membangun reputasi sebagai pemimpin 12 Kizuki yang ditakuti. Dia memperlakukan anak buahnya seperti umpan tanpa pikiran. Sementara iblis lain di Kimetsu no Yaiba punya moralitas yang lebih kompleks, Muzan benar-benar menghidupkan reputasinya sebagai satu-satunya iblis yang benar-benar jahat.
5. Kirito — Sword Art Online
Kirito mendapatkan banyak kebencian. Keluhan paling umum adalah Kirito hanyalah seorang edgelord moody-an yang terlalu kuat untuk kebaikannya sendiri. Tapi, latar belakang Kirito akan mengindikasikan yang lain. Misalnya, dia diperkenalkan sebagai hikikomori yang hanya mempedulikan main video game. Tapi, Kirito menggunakan video game sebagai pelarian karena dia hidup bersama kakeknya yang kejam.
Selain itu, dia dibohongi seluruh keluarganya dan tidak diberitahu kalau dia diadopsi. Menyebut dia overpowered dan keterampilan meretasnya muncul tiba-tiba juga tidak adil. Kirito memaksakan dirinya menjalani pelatihan intensif dan selalu punya pengalaman sebagai seorang peretas, ketika dia masih berusia 10 tahun—mungkin lebih muda.
4. Toru Oikawa — Haikyuu!
Apakah karena fandom mulai berusaha mendeklarasikan kanon mereka sebagai lelucon faktual atau sekali waktu terhadap kepribadian seutuhnya sebuah karakter, anime ini punya banyak karakter yang sering disalahpahami. Tapi, tidak ada yang lebih sering disalahpahami ketimbang Toru Oikawa. Sering kali, penggemar mengkarakterisasikan Oikawa sebagai anak cengeng dramatis yang tidak menganggap semuanya secara serius.
Oikawa bisa menjadi salah satu karakter paling kompleks di serial ini, tapi fandom tidak akan percaya. Dia adalah salah satu pemain terkuat dan menganggap voli dengan serius. Dia mengubah seluruh hidupnya dan terbang ke Argentina karena kemungkinan yang menantinya. Selain itu, tidak adil mengenali Oikawa hanya dengan hubungannya dengan orang lain—terutama Iwaizumi.
3. Sakura Haruno — Naruto
Sakura adalah salah satu karakter yang paling mempolarisasi di Naruto. Dia dibenci selama bertahun-tahun. Penggemar menyebut ketidakdewasaan dan obsesinya terhadap Sasuke sebagai alasan mengapa mereka tidak menyukainya. Meski dia memang punya sifat negatif, sifat positifnya layak bisa mengungguli sifat negatif itu.
Sakura telah melakoni pertumbuhan karakter signifikan dan membuktikan kalau dirinya adalah anggota penting Tim 7. Sementara Sakura bukanlah yang terkuat secara fisik, orang sering lupa kalau dia dipuji karena kecerdasannya. Meski eksekusinya tidak sejajar dengan Naruto dan Sasuke, dia punya pemahaman paling fundamental tentang jutsu.
2. Jotaro Kujo — JoJo's Bizarre Adventure
Jotaro Kujo adalah protagonis flagship di JoJo’s Bizarre Adventure. Tapi, Jotaro telah menjadi sosok kontroversial sejak diperkenalkan ke serial ini. Keluhan umumnya adalah dia seorang misoginis dan karakter utama terlemah di serial ini.
Sementara Jotaro mengungkapkan kejengkelannya pada cewek yang menggodanya dan mengikutinya seperti groupie, dia juga sama tidak hormatnya terhadap cowok lain di serial ini. Selain itu, alasan dia pergi ke Mesir untuk mengalahkan Dio adalah demi menyelamatkan ibunya, Holly. Banyak kritik terhadap Jotaro bisa dengan mudah dibantah dan dia telah menjadi target sejumlah kontroversi yang tidak perlu.
1. Satoru Gojo — Jujutsu Kaisen
Satoru Gojo adalah salah satu karakter paling populer dari Jujutsu Kaisen. Sayangnya, dia kerap menjadi korban salah karakterisasi dari fandom. Karakter Satoru adalah salah satu yang bernuansa dan halus. Tapi, karakter ini sering kali terlewatkan akibat lelucon dan kegagalan untuk menggali lebih dalam karakternya.
Di busur manga di mana masa lalu Satoru dieksplorasi, dia masuk adegan dengan menolak menggunakan kehormatan dan dengan berani menentang sesepuhnya. Tapi, semua itu adalah topeng. Di balik sikap sombongnya, ada seseorang yang menghadapi pengaruh politik keluarganya di tengah masyarakat Jujutsu dan tekanan untuk memenuhi ekspektasi. Sementara sejumlah lelucon awal tentang Satoru yang menengarai adanya god complex dan ketidaksetiaan itu lucu, melihatnya sering kali menjadi korban salah karakterisasi itu sudah basi dan membosankan.
(alv)