10 Serial Anime Populer yang Tidak Cocok untuk Anak-anak
loading...
A
A
A
Tidak semua anime cocok untuk anak-anak. Memang, anime adalah platform untuk semua orang. Tapi, sebagian besar orang mengira anime ditujukan untuk anak-anak karena bentuknya yang berupa animasi. Yup, bagi sebagian orang, animasi atau kartun adalah tontonan anak-anak.
Kenyataannya, anime punya banyak genre dan cerita yang bertema dewasa, gelap, dan tidak cocok ditonton anak-anak. Anime tidak hanya bercerita tentang persahabatan atau sekelompok orang baik dan kuat melawan penjahat. Di dalamnya ada cerita yang lebih gelap seperti pelecehan, penyiksaan, hingga balas dendam penuh pertumpahan darah. Selain itu, visualnya juga terkadang sangat seksual sehingga berisiko jika ditonton anak-anak.
Anime semacam Crayon Shin-Chan bisa memecah opini publik. Karena menampilkan bocah berusia 5 tahun sebagai protagonisnya, banyak orangtua menganggap serial ini aman untuk anak-anak. Padahal, manga-nya adalah seinen atau untuk pasar orang berusia 18-25 tahun karena muatan humor seksualitasnya.
Judul anime-nya pun bisa “menipu” orangtua. Meskipun banyak anime punya judul yang mengandung kata “sekolah”, tidak semuanya ramah anak. Beberapa di antaranya bahkan sama sekali tidak layak ditonton anak di bawah umur karena kontennya yang terlalu dewasa.
Ada juga anime yang terlihat biasa, tapi anak kecil tidak bisa menontonnya. Ini karena anime itu punya bahasan yang sangat serius dan membutuhkan kemampuan berpikir yang sudah dewasa untuk bisa menelaahnya. Jadi, anime apa saja yang tidak cocok untuk anak di bawah umur? Simak ulasan berikut ini!
10. School Days
Judul anime ini bisa menipu. Meski sepertinya mengisahkan tentang kehidupan bersekolah, anime ini tidak berjalan seperti itu. Ceritanya berpusat pada tiga orang, yaitu Makoto Itou, Kotonoha Katsura, dan Sekai Saionji.
Cerita yang seharusnya menjadi persabahatan itu berubah menjadi cinta segitiga. Pada akhirnya, semuanya malah menjadi brutal. Serial ini menyajikan tentang dendam, perselingkuhan, hingga pembunuhan. Tentu saja, tidak cocok ditonton anak-anak.
9. Berserk
Anime dari manga yang dibuat pada 1990-an ini sudah dikenal keras. Anime fantasi gelap ini mengisahkan tentang Guts, yang melakukan perjalanan untuk balas dendam terhadap orang-orang yang telah membuat hidupnya menderita. Menghunus pedang super besar bernama Pembasmi Naga, Guts menghadapi berbagai mara bahaya.
Anime ini tidak segan menyajikan adegan kejam dan berdarah-darah. Bahkan, masa lalu Guts pun sangat menyedihkan. Dia mengalami pelecehan di tangan ayah tirinya. Anime ini lebih cocok ditonton mereka yang sudah bisa menelaah ceritanya, bukan anak di bawah umur.
8. The Promised Neverland
Menampilkan karakter anak-anak, tidak berarti anime ini untuk anak-anak. Anime ini berkisah tentang tiga anak berkarunia di sebuah panti asuhan terpencil yang menemukan tujuan rahasia dan jahat mereka. Mereka pun berusaha kabur dari tempat itu.
Anime ini, meski bercerita tentang anak-anak, punya plot yang lebih dewasa. Anime sci-fi fantasi gelap ini menampilkan adegan yang tidak seharusnya ditonton anak di bawah usia 16 tahun. Apa yang terjadi pada anak-anak yang berhasil kabur dari panti asuhan itu cukup mengerikan.
7. Future Diary
Anime ini terkenal karena karakter ceweknya, Yuno Gasai. Dia dikenal sebagai yandere yang akan melakukan apa pun agar cowok yang disukainya, Yukiteru, bisa terus bersamanya. Dia tidak segan melakukan kekerasan, dari menculik, menyiksa sampai membunuh orang yang dia anggap menjadi penghalang cintanya dan Yukiteru.
Anime ini brutal dan membawa penguntit (stalker) ke level berikutnya. Bukan sebuah tontonan yang pantas ditonton anak kecil. Serial ini sangat menantang psikologis penontonnya dan tidak bisa ditiru begitu saja oleh penontonnya.
6. Elfen Lied
Serial ini mengisahkan tentang eksperimen terhadap manusia yang dibiayai pemerintah. Eksperimen itu menghasilkan seorang tentara super cewek. Dia kabur dari fasilitas eksperimen itu dan menciptakan kekacauan, membunuh orang-orang tidak bersalah.
Dari premisnya saja sudah terlihat kalau anime ini sangat tidak cocok ditonton bersama anak-anak. Apalagi kalau sampai membiarkan si anak nonton sendiri. Meski populer, anime ini lebih baik ditonton sendiri karena teror psikologis dan juga adegannya yang keras.
5. Tokyo Ghoul
Ghoul adalah spesies humanoid karnivora dan kanibal. Mereka hanya bisa makan daging manusia dan ghoul lain. Penampakan mereka dibuat semirip manusia agar bisa berbaur. Perbedaannya adalah biologi dalam, mentalitas dan diet.
Serial ini adalah salah satu anime populer. Temanya yang gelap dengan adegan yang brutal menarik banyak peminat untuk mengikuti kisah Ken Kaneki ini. Tapi, jelas, serial ini bukanlah untuk anak-anak.
4. Death Note
Pemerintah China melarang anime ini. Salah satu alasan mereka, anime ini memicu anak-anak mencontoh tindakan Light Yagami yang menulis nama orang yang dia anggap jahat di Death Note. Orang yang namanya tertulis di buku itu akan mati. Pemerintah China khawatir kalau itu dicontoh dan bisa menyebabkan anak-anak melakukan pembunuhan.
Kekhawatiran itu sepertinya berlebihan. Tapi, secara logis, anime ini jelas diperuntukkan bagi mereka yang sudah stabil secara mental. Anime ini menantang psikologis penontonnya dan ini di luar jangkauan nalar anak-anak.
Kenyataannya, anime punya banyak genre dan cerita yang bertema dewasa, gelap, dan tidak cocok ditonton anak-anak. Anime tidak hanya bercerita tentang persahabatan atau sekelompok orang baik dan kuat melawan penjahat. Di dalamnya ada cerita yang lebih gelap seperti pelecehan, penyiksaan, hingga balas dendam penuh pertumpahan darah. Selain itu, visualnya juga terkadang sangat seksual sehingga berisiko jika ditonton anak-anak.
Anime semacam Crayon Shin-Chan bisa memecah opini publik. Karena menampilkan bocah berusia 5 tahun sebagai protagonisnya, banyak orangtua menganggap serial ini aman untuk anak-anak. Padahal, manga-nya adalah seinen atau untuk pasar orang berusia 18-25 tahun karena muatan humor seksualitasnya.
Judul anime-nya pun bisa “menipu” orangtua. Meskipun banyak anime punya judul yang mengandung kata “sekolah”, tidak semuanya ramah anak. Beberapa di antaranya bahkan sama sekali tidak layak ditonton anak di bawah umur karena kontennya yang terlalu dewasa.
Ada juga anime yang terlihat biasa, tapi anak kecil tidak bisa menontonnya. Ini karena anime itu punya bahasan yang sangat serius dan membutuhkan kemampuan berpikir yang sudah dewasa untuk bisa menelaahnya. Jadi, anime apa saja yang tidak cocok untuk anak di bawah umur? Simak ulasan berikut ini!
10. School Days
Judul anime ini bisa menipu. Meski sepertinya mengisahkan tentang kehidupan bersekolah, anime ini tidak berjalan seperti itu. Ceritanya berpusat pada tiga orang, yaitu Makoto Itou, Kotonoha Katsura, dan Sekai Saionji.
Cerita yang seharusnya menjadi persabahatan itu berubah menjadi cinta segitiga. Pada akhirnya, semuanya malah menjadi brutal. Serial ini menyajikan tentang dendam, perselingkuhan, hingga pembunuhan. Tentu saja, tidak cocok ditonton anak-anak.
9. Berserk
Anime dari manga yang dibuat pada 1990-an ini sudah dikenal keras. Anime fantasi gelap ini mengisahkan tentang Guts, yang melakukan perjalanan untuk balas dendam terhadap orang-orang yang telah membuat hidupnya menderita. Menghunus pedang super besar bernama Pembasmi Naga, Guts menghadapi berbagai mara bahaya.
Anime ini tidak segan menyajikan adegan kejam dan berdarah-darah. Bahkan, masa lalu Guts pun sangat menyedihkan. Dia mengalami pelecehan di tangan ayah tirinya. Anime ini lebih cocok ditonton mereka yang sudah bisa menelaah ceritanya, bukan anak di bawah umur.
8. The Promised Neverland
Menampilkan karakter anak-anak, tidak berarti anime ini untuk anak-anak. Anime ini berkisah tentang tiga anak berkarunia di sebuah panti asuhan terpencil yang menemukan tujuan rahasia dan jahat mereka. Mereka pun berusaha kabur dari tempat itu.
Anime ini, meski bercerita tentang anak-anak, punya plot yang lebih dewasa. Anime sci-fi fantasi gelap ini menampilkan adegan yang tidak seharusnya ditonton anak di bawah usia 16 tahun. Apa yang terjadi pada anak-anak yang berhasil kabur dari panti asuhan itu cukup mengerikan.
7. Future Diary
Anime ini terkenal karena karakter ceweknya, Yuno Gasai. Dia dikenal sebagai yandere yang akan melakukan apa pun agar cowok yang disukainya, Yukiteru, bisa terus bersamanya. Dia tidak segan melakukan kekerasan, dari menculik, menyiksa sampai membunuh orang yang dia anggap menjadi penghalang cintanya dan Yukiteru.
Anime ini brutal dan membawa penguntit (stalker) ke level berikutnya. Bukan sebuah tontonan yang pantas ditonton anak kecil. Serial ini sangat menantang psikologis penontonnya dan tidak bisa ditiru begitu saja oleh penontonnya.
6. Elfen Lied
Serial ini mengisahkan tentang eksperimen terhadap manusia yang dibiayai pemerintah. Eksperimen itu menghasilkan seorang tentara super cewek. Dia kabur dari fasilitas eksperimen itu dan menciptakan kekacauan, membunuh orang-orang tidak bersalah.
Dari premisnya saja sudah terlihat kalau anime ini sangat tidak cocok ditonton bersama anak-anak. Apalagi kalau sampai membiarkan si anak nonton sendiri. Meski populer, anime ini lebih baik ditonton sendiri karena teror psikologis dan juga adegannya yang keras.
5. Tokyo Ghoul
Ghoul adalah spesies humanoid karnivora dan kanibal. Mereka hanya bisa makan daging manusia dan ghoul lain. Penampakan mereka dibuat semirip manusia agar bisa berbaur. Perbedaannya adalah biologi dalam, mentalitas dan diet.
Serial ini adalah salah satu anime populer. Temanya yang gelap dengan adegan yang brutal menarik banyak peminat untuk mengikuti kisah Ken Kaneki ini. Tapi, jelas, serial ini bukanlah untuk anak-anak.
4. Death Note
Pemerintah China melarang anime ini. Salah satu alasan mereka, anime ini memicu anak-anak mencontoh tindakan Light Yagami yang menulis nama orang yang dia anggap jahat di Death Note. Orang yang namanya tertulis di buku itu akan mati. Pemerintah China khawatir kalau itu dicontoh dan bisa menyebabkan anak-anak melakukan pembunuhan.
Kekhawatiran itu sepertinya berlebihan. Tapi, secara logis, anime ini jelas diperuntukkan bagi mereka yang sudah stabil secara mental. Anime ini menantang psikologis penontonnya dan ini di luar jangkauan nalar anak-anak.