6 Fakta Film Netflix Marilyn Monroe 'Blonde' dengan Rating Ekstrem NC-17
loading...
A
A
A
4. Totalitas Ana Mempersiapkan Diri sebagai Marilyn
Foto: Netflix/Getty Images
Demi memerankan Marilyn, Ana mengaku harus memakai wig yang membuatnya harus dirias selama 3,5 jam sebelum syuting. Karena itu pula, ia harus memakai semacam lapisan lateks untuk menutupi rambut aslinya.
"Aku sampai menangis saat pertama kali melihat wignya. Mungkin karena aku takut, tapi aku juga bangga," kata aktris berusia 33 tahun itu kepada Byrdie.
Sementara mengutip The Sunday Times, Ana juga mesti berlatih dialek atau aksen selama sembilan bulan agar mirip dengan suara Marilyn yang lembut dan menggoda. "Benar-benar menyiksa dan melelahkan. Otakku seperti terkuras," ujarnya.
Andrew pun memuji Ana benar-benar berubah menjadi Marilyn. "Kalau ada satu hal dari film ini yang tidak bakal diprotes oleh orang-orang, maka itu adalah penampilannya (Ana de Armas)," katanya pada Screen Daily.
5. Filmnya Bisa Diproduksi Berkat Gerakan #MeToo
Foto: Surdumihail/Pixabay
Masih menurut Andrew, Blonde bisa dirilis karena merebaknya gerakan antikekerasan seksual MeToo.
"Karena (sebelumnya) tak ada yang peduli tentang ini, seperti apa rasanya menjadi anak yang tidak dicintai, atau menjadi target (seksual) di Hollywood," ujarnya pada Screen Daily.
6. Dijanjikan sebagai "1 dari 10 Film Terbaik yang Pernah Dibuat"
Foto: Netflix
Andrew berpikir bahwa Blonde akan menjadi 1 dari 10 film terbaik yang pernah dibuat karena film ini bercerita tentang kondisi manusia.
Baca Juga: 10 Karakter Anime Kece yang Tidak Peduli dengan Penampilannya
"Cerita tentang trauma seorang anak yang mengasahnya untuk memisahkan antara penampilan di depan publik dan kehidupan pribadinya. Ini pada dasarnya adalah cerita semua orang," katanya.
Lebih lanjut, Andrew mengatakan bahwa Blonde akan minim dialog, dan lebih menonjolkan gambar serta peristiwa tertentu.
Sementara mengutip Indie Wire, penulis Joyce pernah menulis di Twitter bahwa Blonde "Bukan film yang surealisme, tapi juga bukan realistis. Bukan horor, tapi punya atmosfer horor".
Foto: Netflix/Getty Images
Demi memerankan Marilyn, Ana mengaku harus memakai wig yang membuatnya harus dirias selama 3,5 jam sebelum syuting. Karena itu pula, ia harus memakai semacam lapisan lateks untuk menutupi rambut aslinya.
"Aku sampai menangis saat pertama kali melihat wignya. Mungkin karena aku takut, tapi aku juga bangga," kata aktris berusia 33 tahun itu kepada Byrdie.
Sementara mengutip The Sunday Times, Ana juga mesti berlatih dialek atau aksen selama sembilan bulan agar mirip dengan suara Marilyn yang lembut dan menggoda. "Benar-benar menyiksa dan melelahkan. Otakku seperti terkuras," ujarnya.
Andrew pun memuji Ana benar-benar berubah menjadi Marilyn. "Kalau ada satu hal dari film ini yang tidak bakal diprotes oleh orang-orang, maka itu adalah penampilannya (Ana de Armas)," katanya pada Screen Daily.
5. Filmnya Bisa Diproduksi Berkat Gerakan #MeToo
Foto: Surdumihail/Pixabay
Masih menurut Andrew, Blonde bisa dirilis karena merebaknya gerakan antikekerasan seksual MeToo.
"Karena (sebelumnya) tak ada yang peduli tentang ini, seperti apa rasanya menjadi anak yang tidak dicintai, atau menjadi target (seksual) di Hollywood," ujarnya pada Screen Daily.
6. Dijanjikan sebagai "1 dari 10 Film Terbaik yang Pernah Dibuat"
Foto: Netflix
Andrew berpikir bahwa Blonde akan menjadi 1 dari 10 film terbaik yang pernah dibuat karena film ini bercerita tentang kondisi manusia.
Baca Juga: 10 Karakter Anime Kece yang Tidak Peduli dengan Penampilannya
"Cerita tentang trauma seorang anak yang mengasahnya untuk memisahkan antara penampilan di depan publik dan kehidupan pribadinya. Ini pada dasarnya adalah cerita semua orang," katanya.
Lebih lanjut, Andrew mengatakan bahwa Blonde akan minim dialog, dan lebih menonjolkan gambar serta peristiwa tertentu.
Sementara mengutip Indie Wire, penulis Joyce pernah menulis di Twitter bahwa Blonde "Bukan film yang surealisme, tapi juga bukan realistis. Bukan horor, tapi punya atmosfer horor".
(ita)