15 Anime Populer yang Dilarang di China dan Alasannya
loading...
A
A
A
Anime telah mengalami naik turun dalam beberapa puluh tahun terakhir. Sejumlah serial terbukti sangat sukses. Sementara, sejumlah anime, meski sukses dan populer, malah dilarang di negara lain. Salah satunya adalah China.
Memang bukan hal aneh ketika ada negara yang melarang judul anime. Dalam sejumlah kasus, negara itu akan meminta agar material ofensif di dalamnya diedit atau dibuamg. Materi yang dianggap ofensif bisa terkait sejarah, kekerasan sampai penggambaran seksualitas.
Selama bertahun-tahun, China tercatat sebagai negara yang paling banyak dan sering melarang anime. Sejauh ini, pemerintah negara telah melarang setidaknya 37 judul anime. Mengutip CBR, berikut 15 judul anime populer yang dilarang di China dan alasannya.
15. My Hero Academia
Ini mengejutkan. My Hero Academia adalah serial yang berating 13 tahun ke atas atau remaja. Apalagi, animeini menyensor sebagian gore yang ada di manga-nya. Tapi, serial ini masih dilarang di China karena salah satu karakternya diberi nama seperti kejahatan perang mengerikan.
Tentu saja, ini bukan hanya kontroversial di China—ini juga memicu kemarahan di fandom. Karakter itu adalah Maruta Shiga, nama asli Dr. Daruma Ujiko. Nama itu menjadi kontroversi karena "maruta" adalah kata bahasa Jepang untuk orang China dan Korea yang menjadi korban eksperimen manusia selama Perang Dunia II. Yang lebih buruk lagi, karakter itu adalah ilmuwan yang bereksperimen atas orang lain. Penulis serial ini, Kohei Horikoshi, akhirnya meminta maaf atas kontroversi ini.
14. High School DxD
Anime ini berkisah tentang Issei Hyoudou, seorang siswa SMA yang bereinkarnasi menjadi iblis setelah dibantai saat kencan. Cita-citanya adalah menjadi Raja Harem. Sayang, anime ini dilarang di China karena visualnya yang sangat seksual dan cabul.
Dengan mempertimbangkan kalau anime ini tentang anak SMA, anime ini dianggap terlalu tidak layak ditonton publik China. China bukan satu-satunya negara yang melarang anime ini. Selain China, Selandia Baru juga melarang anime ini.
13. Devil May Cry
Anime ini berkisah tentang seorang pemburu iblis bernama Dante yang separuh manusia dan separuh iblis. Dia menghunus pedang bernama Rebellion dengan dua pistol bernama Ebony dan Ivory. Bisnisnya, yang disebut Devil May Cry, memberikan solusi perburuan dan pembunuhan iblis.
Sayangnya, anime ini dianggap tidak layak tayang oleh pemerintah China karena kekerasannya. Bahkan, orang dewasa mungkin menemukan kalau gore di anime ini memang mengganggu. Selain itu, ada yang percaya kalau gambaran iblis visualnya juga agak terlalu jauh.
12. Aesthetica of A Rogue Hero
Anime ini dilarang sebelum audiens China diberi kesempatan untuk menontonnya. Anime ini mengisahkan tentang Akatsuki Outsawa, sang Rogue Hero. Dia meninggalkan kehidupan lamanya untuk melawan pemerintah dystopian dan menindas.
Dia membentuk setim orang untuk membantunya. Mereka semua punya kemampuan khusus. Dengan mempertimbangkan sifat pemerintah China, tidak mengejutkan kalau mereka tidak mau anime ini tayang di wilayah mereka.
11. High School of the Dead
Anime dystopian ini berkisah tentang pandemi yang mengubah manusia menjadi zombie. Karakter utamanya berisi para siswa SMA biasa dan perawat sekolah yang mencari kutukan wabah itu. Ada sejumlah hal yang terungkap tentang masyarakat yang mulai kolaps karena pandemi ini, seperti korupsi, pertanyaan moralitas, dan apa arti hidup untuk masing-masing karakter.
Sayang, Kementerian Budaya China melarang anime ini karena kontennya yang terlalu seksual. Kementerian itu menyebut anime itu sebagai “pornografi borderline” sebagai alasan pelarangannya. Kementerian ini juga melarang 37 judul lainnya.
10. Attack on Titan
Serial ini mengisahkan tentang Eren Jaeger dan perjalanannya untuk menyingkirkan Titan. Titan adalah ras raksasa humanoid yang meneror, menghancurkan, membunuh dan memakan manusia hingga ke titik manusia itu nyaris punah. Eren punya dendam terhadap makhluk yang telah memangsa ibunya itu.
Karena tema serial anime ini, serial ini diberi rating R. Ini bisa dipahami dengan mempertimbangkan gore dan kekerasan ekstrem yang selalu ada di hampir semua episodenya. Atas alasan itu, anime itu dilarang di China dan dianggap tidak layak dikonsumsi publik.
9. Corpse Party
Anime ini adalah serial horor dan misteri. Selain itu, anime ini juga dipenuhi gore dan kekerasan sehingga mendapatkan rating R. di serial ini, sejumlah siswa SMA berkumpul di sekolah untuk melepas teman mereka yang pindah. Tapi, ritual itu terkait Heavenly Host Academy, sebuah sekolah yang dipugar dan ditinggalkan setelah serangkaian pembunuhan mengerikan.
Mayat para korban Academy itu ternyata terkubur di bawah sekolah mereka. Dikirim ke dimensi lain, mereka harus bertahan hidup dari makhluk gaib atau berisiko tetap berada di situ selamanya. Dengan kontennya yang mengerikan, pemerintah China melarang anime ini karena terlalu keras.
8. Sword Art Online II
Anime ini melibatkan Kirito yang memainkan game baru. Game itu bernama Gun Gale Online (GGO). Jadi, dia bisa masuk turnamen untuk menyelidiki seorang pemain yang sepertinya membunuh pemain di kehidupan nyata dengan membunuh avatar GGO mereka.
Meski anime ini punya rating 13 tahun ke atas atau remaja, anime ini dilarang di China. Belum jelas mengapa anime ini dilarang karena tidak sekeras anime lain yang dilarang. Tapi, banyak yang berspekulasi kalau larangan ini terkait penggunaan senjata api dan materi yang ofensif.
7. Parasyte
Anime ini bercerita tentang alien parasitik yang datang ke bumi. Mereka menggali manusia yang gampang terpengaruh dan tidak curiga. Mereka lalu mampu mengambil alih inang mereka dan memakan apa pun yang mereka rasa sebagai mangsa.
Anime horor psikologis dan supranatural itu diberi rating R dengan beragam alasan. Anime ini sangat keras, mengerikan, berisi pembunuhan grafis dan kejam. Banyak adegan ini sangat detail dan realistis. Karena level kekerasan dan gore-nya, anime ini dilarang di China.
6. Death Note
Serial thriller psikologis dan supranatural ini diberi rating R atas level kekerasan dan kata-kata kotor. China melarang anime ini karena terlalu ekstrem untuk ditonton. Tapi, itu bukan satu-satunya alasan mengapa anime ini dilarang.
Banyak anak di seluruh dunia yang telah menonton serial ini membuat Death Note mereka sendiri. Buku-buku itu berisi nama orang yang mereka tidak suka. Otoritas setempat takut kalau pemilik Death Note asli ini akan menjadi pembunuh.
5. Deadman Wonderland
Anime ini diberi rating R dan dilarang di China. Serial ini mengisahkan tentang Ganta Igarashi dan teman sekelasnya. Mereka pergi ke taman hiburan penjara di mana para narapidananya melakukan aksi berbahaya untuk kepuasan penonton.
Tapi, seluruh teman sekelas Ganta dibantai dan dia difitnah sebagai pelakunya. Ganta berakhir di penjara yang sama. Anime ini dikenal atas gore dan kekerasannya. Tapi, manga-nya dikenal karena sangat grafis dan mengerikan. Baik anime dan manga-nya sama-sama berisi konten mengganggu dan grafis.
4. Psycho-Pass
Anime ini melibatkan penegakkan keadilan. Sistem terkomputerisasai di anime ini menentukan ancaman setiap warga sipil dan level niat kejahatan mereka berbasis sejumlah faktor. Penegak sistem ini harus menundukkan dan menyingkirkan siapa pun yang punya niat buruk terhadap mereka atau sistem itu.
Tapi, sistem itu dipenuhi kekurangan dan korupsi. Tidak hanya thriller psikologis itu menyanjung-nyanjung kekerasan, tapi juga mendorong penjahat dan pemberontakan remaja. Makanya, anime ini dilarang di China.
3. Tokyo Ghoul
Warga Tokyo takut terhadap ghoul yang haus darah dan pemakan daging. Ghoul adalah makhluk yang hidup bersama manusia dan bisa bercampur secara sempurna dengan masyarakat biasa. Tidak hanya anime thriller psikologis dan horor ini diberi rating R atas kekerasan ekstrem dan gore, tapi serial ini juga dituding memicu tren mengganggu di China, yaitu bordir kulit.
Bordir kulit melibatkan menjahit simbol dan pola ke kulit. Ini kemudian diunggah ke situs untuk dilihat publik. China melarang anime ini karena konten grafisnya dan kejahatan terhadap moralitas publik.
2. Elfen Lied
Anime ini berkisah tentang eksperimen ilmiah terhadap manusia. Eksperimen tidak manusiawi itu melibatkan penyiksaaan dan penyekapan obyeknya. Jadi, ketika salah satu dari mereka memilih kabur, maka usaha itu akan jelas keras dan berdarah-darah.
Sama seperti anime lain yang dilarang, anime horor psikologis dan gaib ini mengandung kekerasan ekstrem dan konten mengerikan serta grafis. Anime ini juga punya elemen yang menginspirasi pemberontakan dan penjahat. Semua ini menjadi alasan mengapa China melarang anime ini.
1. Black Butler
Ada sejumlah alasan mengapa serial ini dilarang di China. Anime ini bercerita tentang Ciel Phantomhive. Di anime ini juga diceritakan tentang peristiwa yang terjadi di Inggris dan pemberontakan terhadap Ratu. Anime ini juga mengandung elemen supranatural, seperti kontrak dengan iblis.
Dengan rating R atas tema gelap, kekerasan, gore, dan dorongan untuk menjadi penjahat, anime ini bukan untuk jantung lemah. Selain itu, manga-nya sangat gelap dan berisi konten mengganggu dan grafik. Semuanya menjadi alasan mengapa anime dan manga-nya dianggap tidak layak oleh pemerintah China.
Lihat Juga: 4 Keistimewaan Itsuomi Nagi: Cowok Gepeng Idaman dari Yubisaki to Renren, Bikin Meleleh!
Memang bukan hal aneh ketika ada negara yang melarang judul anime. Dalam sejumlah kasus, negara itu akan meminta agar material ofensif di dalamnya diedit atau dibuamg. Materi yang dianggap ofensif bisa terkait sejarah, kekerasan sampai penggambaran seksualitas.
Selama bertahun-tahun, China tercatat sebagai negara yang paling banyak dan sering melarang anime. Sejauh ini, pemerintah negara telah melarang setidaknya 37 judul anime. Mengutip CBR, berikut 15 judul anime populer yang dilarang di China dan alasannya.
15. My Hero Academia
Ini mengejutkan. My Hero Academia adalah serial yang berating 13 tahun ke atas atau remaja. Apalagi, animeini menyensor sebagian gore yang ada di manga-nya. Tapi, serial ini masih dilarang di China karena salah satu karakternya diberi nama seperti kejahatan perang mengerikan.
Tentu saja, ini bukan hanya kontroversial di China—ini juga memicu kemarahan di fandom. Karakter itu adalah Maruta Shiga, nama asli Dr. Daruma Ujiko. Nama itu menjadi kontroversi karena "maruta" adalah kata bahasa Jepang untuk orang China dan Korea yang menjadi korban eksperimen manusia selama Perang Dunia II. Yang lebih buruk lagi, karakter itu adalah ilmuwan yang bereksperimen atas orang lain. Penulis serial ini, Kohei Horikoshi, akhirnya meminta maaf atas kontroversi ini.
14. High School DxD
Anime ini berkisah tentang Issei Hyoudou, seorang siswa SMA yang bereinkarnasi menjadi iblis setelah dibantai saat kencan. Cita-citanya adalah menjadi Raja Harem. Sayang, anime ini dilarang di China karena visualnya yang sangat seksual dan cabul.
Dengan mempertimbangkan kalau anime ini tentang anak SMA, anime ini dianggap terlalu tidak layak ditonton publik China. China bukan satu-satunya negara yang melarang anime ini. Selain China, Selandia Baru juga melarang anime ini.
13. Devil May Cry
Anime ini berkisah tentang seorang pemburu iblis bernama Dante yang separuh manusia dan separuh iblis. Dia menghunus pedang bernama Rebellion dengan dua pistol bernama Ebony dan Ivory. Bisnisnya, yang disebut Devil May Cry, memberikan solusi perburuan dan pembunuhan iblis.
Sayangnya, anime ini dianggap tidak layak tayang oleh pemerintah China karena kekerasannya. Bahkan, orang dewasa mungkin menemukan kalau gore di anime ini memang mengganggu. Selain itu, ada yang percaya kalau gambaran iblis visualnya juga agak terlalu jauh.
12. Aesthetica of A Rogue Hero
Anime ini dilarang sebelum audiens China diberi kesempatan untuk menontonnya. Anime ini mengisahkan tentang Akatsuki Outsawa, sang Rogue Hero. Dia meninggalkan kehidupan lamanya untuk melawan pemerintah dystopian dan menindas.
Dia membentuk setim orang untuk membantunya. Mereka semua punya kemampuan khusus. Dengan mempertimbangkan sifat pemerintah China, tidak mengejutkan kalau mereka tidak mau anime ini tayang di wilayah mereka.
11. High School of the Dead
Anime dystopian ini berkisah tentang pandemi yang mengubah manusia menjadi zombie. Karakter utamanya berisi para siswa SMA biasa dan perawat sekolah yang mencari kutukan wabah itu. Ada sejumlah hal yang terungkap tentang masyarakat yang mulai kolaps karena pandemi ini, seperti korupsi, pertanyaan moralitas, dan apa arti hidup untuk masing-masing karakter.
Sayang, Kementerian Budaya China melarang anime ini karena kontennya yang terlalu seksual. Kementerian itu menyebut anime itu sebagai “pornografi borderline” sebagai alasan pelarangannya. Kementerian ini juga melarang 37 judul lainnya.
10. Attack on Titan
Serial ini mengisahkan tentang Eren Jaeger dan perjalanannya untuk menyingkirkan Titan. Titan adalah ras raksasa humanoid yang meneror, menghancurkan, membunuh dan memakan manusia hingga ke titik manusia itu nyaris punah. Eren punya dendam terhadap makhluk yang telah memangsa ibunya itu.
Karena tema serial anime ini, serial ini diberi rating R. Ini bisa dipahami dengan mempertimbangkan gore dan kekerasan ekstrem yang selalu ada di hampir semua episodenya. Atas alasan itu, anime itu dilarang di China dan dianggap tidak layak dikonsumsi publik.
9. Corpse Party
Anime ini adalah serial horor dan misteri. Selain itu, anime ini juga dipenuhi gore dan kekerasan sehingga mendapatkan rating R. di serial ini, sejumlah siswa SMA berkumpul di sekolah untuk melepas teman mereka yang pindah. Tapi, ritual itu terkait Heavenly Host Academy, sebuah sekolah yang dipugar dan ditinggalkan setelah serangkaian pembunuhan mengerikan.
Mayat para korban Academy itu ternyata terkubur di bawah sekolah mereka. Dikirim ke dimensi lain, mereka harus bertahan hidup dari makhluk gaib atau berisiko tetap berada di situ selamanya. Dengan kontennya yang mengerikan, pemerintah China melarang anime ini karena terlalu keras.
8. Sword Art Online II
Anime ini melibatkan Kirito yang memainkan game baru. Game itu bernama Gun Gale Online (GGO). Jadi, dia bisa masuk turnamen untuk menyelidiki seorang pemain yang sepertinya membunuh pemain di kehidupan nyata dengan membunuh avatar GGO mereka.
Meski anime ini punya rating 13 tahun ke atas atau remaja, anime ini dilarang di China. Belum jelas mengapa anime ini dilarang karena tidak sekeras anime lain yang dilarang. Tapi, banyak yang berspekulasi kalau larangan ini terkait penggunaan senjata api dan materi yang ofensif.
7. Parasyte
Anime ini bercerita tentang alien parasitik yang datang ke bumi. Mereka menggali manusia yang gampang terpengaruh dan tidak curiga. Mereka lalu mampu mengambil alih inang mereka dan memakan apa pun yang mereka rasa sebagai mangsa.
Anime horor psikologis dan supranatural itu diberi rating R dengan beragam alasan. Anime ini sangat keras, mengerikan, berisi pembunuhan grafis dan kejam. Banyak adegan ini sangat detail dan realistis. Karena level kekerasan dan gore-nya, anime ini dilarang di China.
6. Death Note
Serial thriller psikologis dan supranatural ini diberi rating R atas level kekerasan dan kata-kata kotor. China melarang anime ini karena terlalu ekstrem untuk ditonton. Tapi, itu bukan satu-satunya alasan mengapa anime ini dilarang.
Banyak anak di seluruh dunia yang telah menonton serial ini membuat Death Note mereka sendiri. Buku-buku itu berisi nama orang yang mereka tidak suka. Otoritas setempat takut kalau pemilik Death Note asli ini akan menjadi pembunuh.
5. Deadman Wonderland
Anime ini diberi rating R dan dilarang di China. Serial ini mengisahkan tentang Ganta Igarashi dan teman sekelasnya. Mereka pergi ke taman hiburan penjara di mana para narapidananya melakukan aksi berbahaya untuk kepuasan penonton.
Tapi, seluruh teman sekelas Ganta dibantai dan dia difitnah sebagai pelakunya. Ganta berakhir di penjara yang sama. Anime ini dikenal atas gore dan kekerasannya. Tapi, manga-nya dikenal karena sangat grafis dan mengerikan. Baik anime dan manga-nya sama-sama berisi konten mengganggu dan grafis.
4. Psycho-Pass
Anime ini melibatkan penegakkan keadilan. Sistem terkomputerisasai di anime ini menentukan ancaman setiap warga sipil dan level niat kejahatan mereka berbasis sejumlah faktor. Penegak sistem ini harus menundukkan dan menyingkirkan siapa pun yang punya niat buruk terhadap mereka atau sistem itu.
Tapi, sistem itu dipenuhi kekurangan dan korupsi. Tidak hanya thriller psikologis itu menyanjung-nyanjung kekerasan, tapi juga mendorong penjahat dan pemberontakan remaja. Makanya, anime ini dilarang di China.
3. Tokyo Ghoul
Warga Tokyo takut terhadap ghoul yang haus darah dan pemakan daging. Ghoul adalah makhluk yang hidup bersama manusia dan bisa bercampur secara sempurna dengan masyarakat biasa. Tidak hanya anime thriller psikologis dan horor ini diberi rating R atas kekerasan ekstrem dan gore, tapi serial ini juga dituding memicu tren mengganggu di China, yaitu bordir kulit.
Bordir kulit melibatkan menjahit simbol dan pola ke kulit. Ini kemudian diunggah ke situs untuk dilihat publik. China melarang anime ini karena konten grafisnya dan kejahatan terhadap moralitas publik.
2. Elfen Lied
Anime ini berkisah tentang eksperimen ilmiah terhadap manusia. Eksperimen tidak manusiawi itu melibatkan penyiksaaan dan penyekapan obyeknya. Jadi, ketika salah satu dari mereka memilih kabur, maka usaha itu akan jelas keras dan berdarah-darah.
Sama seperti anime lain yang dilarang, anime horor psikologis dan gaib ini mengandung kekerasan ekstrem dan konten mengerikan serta grafis. Anime ini juga punya elemen yang menginspirasi pemberontakan dan penjahat. Semua ini menjadi alasan mengapa China melarang anime ini.
1. Black Butler
Ada sejumlah alasan mengapa serial ini dilarang di China. Anime ini bercerita tentang Ciel Phantomhive. Di anime ini juga diceritakan tentang peristiwa yang terjadi di Inggris dan pemberontakan terhadap Ratu. Anime ini juga mengandung elemen supranatural, seperti kontrak dengan iblis.
Dengan rating R atas tema gelap, kekerasan, gore, dan dorongan untuk menjadi penjahat, anime ini bukan untuk jantung lemah. Selain itu, manga-nya sangat gelap dan berisi konten mengganggu dan grafik. Semuanya menjadi alasan mengapa anime dan manga-nya dianggap tidak layak oleh pemerintah China.
Lihat Juga: 4 Keistimewaan Itsuomi Nagi: Cowok Gepeng Idaman dari Yubisaki to Renren, Bikin Meleleh!
(alv)