10 Fakta Kagaya Ubuyashiki, Bos Pembasmi Iblis di Kimetsu no Yaiba
loading...
A
A
A
Kagaya Ubuyashiki adalah sosok penting di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba . Dia pemimpin Hashira dan Korps Pembasmi Iblis. Dia tidak pernah terlihat bertarung, tapi selalu muncul sebagai pria lemah yang harus dipapah ketika berjalan. Penglihatannya pun tidak bagus.
Meski begitu, Kagaya adalah orang yang sangat dihormati di korps tersebut. Setiap kata yang terlontar dari mulutnya adalah perintah yang harus diikuti bahkan oleh Hashira paling arogan sekalipun. Dia juga sangat bijaksana dalam setiap keputusannya.
Kagaya punya peranan penting dalam perang antara Pembasmi Iblis dan iblis binaan Raja Iblis Muzan Kibutsuji. Dia meneruskan cita-cita para leluhurnya untuk menyingkirkan Muzan dan membuat dunia damai. Jadi siapakah Kagaya Ubuyashiki? Berikut ulasannya!
Perhatian: Artikel ini mengandung spoiler dari manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba! Kalian sudah diperingatkan!
1. Penampilan fisik
Kagaya berkulit cerah dan rambut panjang sebahu. Dia disebut terkenal karena membunuh iblis dan berhasil mendapatan tanda Pembasmi Iblisnya. Penampakannya langsung bisa dikenali dengan tanda kutukan di kepalanya yang secara perlahan membunuhnya.
Karena penyakitnya ini, dia tidak bisa melihat apa-apa. Kulit keningnya berkurang. Tapi, dia tetap tersenyum. Dia selalu mengenakan kimono di atas haori putih degan pola pink dan ungu.
2. Bos Korps Pembasmi Iblis
Kagaya adalah orang paling dihormati dan penting di Korps Pembasmi Iblis. Saat ini, dia adalah pemimpinnya, yang ke-97 tepatnya. Pembasmi Iblis dan anak buahnya sangat menghormatinya dan menyebutnya sebagai Oyakata-sama.
Kagaya juga merupakan pemimpin keluarga Ubuyashiki. Meski sekarang fisiknya lemah, dulunya dia dikenal sangat kuat yang ditakuti dan dihormati orang. Tanda Pembasmi Iblis dan kesehatannya yang memburuk membuatnya jadi lemah.
3. Keluarga Ubuyashiki
Kagaya menjadi pemimpin Korps Pembasmi Iblis ketika masih berusia 4 tahun. Keluarganya memerangi iblis seperti Muzan, yang ternyata juga anggota keluarga Ubuyashiki. Untuk menebus kelakuan jahat Muzan, keluarga Ubuyashiki mendedikasikan diri untuk melawan Muzan.
Tapi, ini membuat tiap anggota keluarga Ubuyashiki mendapatkan tanda kutukan. Mereka hanya bisa hidup hingga usia 30 tahun. Kagaya bertemu istrinya, Amane, saat dia berusia 13 tahun dan wanita itu 17 tahun. Pendeta memilihkan Amane sebagai istri Kagaya. Tapi, Kagaya mengatakan, kalau Amane mau, dia bisa meninggalkannya karena hidupnya akan repot karena mengurusi orang yang punya disabilitas.
4. Kaitan dengan Muzan
Muzan Kibutsuji mungkin iblis terkuat di luar sana. Tapi, dia punya hubungan dengan Kagaya, orang yang bertekad memusnahkannya. Orang tidak tahu kalau Muzan dan Kagaya berasal dari keluarga Ubuyashiki. Muzan akhirnya bertemu Kagaya dan mengolok-oloknya karena Kagaya tidak bisa melihat apa-apa.
Kagaya meminta istrinya menggambarkan Muzan. Muzan mengatakan, Kagaya sudah nyaris mati. Dia menertawakan Kagaya dan menyebutnya berbau seperti mayat. Muzan ingin tidak bisa dihancurkan, tapi juga takut kalau dia pada akhirnya akan mati di tangan manusia, yang mana, benar.
5. Penyakit kutukan
Kagaya selalu terlihat lemah dan tidak bisa berjalan dengan baik. Dia menderita penyakit keturunan yang dimulai dari kening dan menjalar ke seluruh tubuhnya. Penyakit itu membuatnya terlihat seperti terbakar atau pelan-pelan membusuk. Penyakit itu hanya diturunkan kepada anak laki-laki di keluarga Ubuyashiki.
Karena penyakit ini, dia tidak bisa melihat apa pun karena keningnya dalam kondisi busuk penyakit itu pelan-pelan menyebar ke seluruh tubuhnya dan membunuhnya. Penyakit kutukan itu tidak bisa dikendalikannya. Meski sakit parah, Kagaya masih melawannya dan memimpin Korps Pembasmi Iblis.
6. Peduli dan sangat bijaksana
Sebagai pemimpin Korps Pembasmi Iblis, dia sangat tenang dan peduli pada anggota korps itu. Dia menganggap mereka semua sebagai anak-anaknya. Dia juga punya ingatan yang sangat baik.
Meski lemah dan tidak bisa menjadi petarung, dia menebusnya dengan pikiran tajam dan pengetahuan taktis atas bagaimana cara melawan iblis. Dia memandu para Pembasmi Iblis di misi mereka. Dia jugalah yang menugasi mereka ke misi yang harus diambil dan semua orang mengikuti perintahnya.
7. Pandai berkata-kata
Sementara dia berada di bayang-bayang, dia juga meminta sara dan nasihat dari orang yang dia kenal. Salah satunya adalah ketika setiap Hashira menentang Tanjiro dan Nezuko. Tapi, Kagaya memahami kondisi kakak beradik itu setelah guru Tanjiro, Sakonji Urokodaki, mengiriminya surat.
Caranya berbicara pun sangat bagus dan memperlihatkan sikapnya yang lembut. Kemampuannya menenangkan semua orang terlihat ketika dia mengendalikan Muichiro Tokito yang over-hype dan Sanemi Shinazugawa yang sangat arogan hanya dengan kata-kataya. Tapi, dia jadi ketat ketika terkait anak-anaknya karena tanda kutukan di keluarga mereka.
8. Kekuatan Kagaya
Meski tidak bisa melihat dan berjalan dengan baik, dia bisa menutupinya dengan suara yang menenangkan orang. Nada bicaranya sangat lembut sehingga orang pun mengikuti perintahnya. Keluarga Ubuyashiki juga punya keahlian meramal yang membantu mereka menghindari situasi kacau.
Mereka punya teknik yang membuat mereka bisa meramal apa pun yang menjadi kenyataan. Kagaya memprediksi kalau Muzan tidak bisa dibunuh hanya dengan dipenggal. Menurut Kagaya, dia hanya bisa dibunuh dengan kekuatan matahari.
9. Kematian
Kondisi Kagaya terus memburuk seiring berjalannya serial ini. Menjelang akhir serial ini dan pertarungan akhir antara Pembasmi Iblis dan para Iblis, termasuk Muzan, Kagaya sadar kalau hidupnya tak lama lagi. Dia pun membiarkan Muzan datang. Tapi, tentu saja, dia sudah punya taktik.
Muzan datang ke kastilnya. Namun, Kagaya sudah siap. Dia telah memerintahkan Tamayo untuk membuat jebakan ketika Muzan datang. Benar saja, begitu Muzan datang dan keduanya ngobrol sebentar, Kagaya meledakkan tempat itu. Dia, Amane, dan dua putri mereka pun tewas.
10. Pembubaran Korps Pembasmi Iblis
Kematian Kagaya memulai perang antara Pembasmi Ibis dan Muzan beserta anak buahnya. Pertarungan sengit di kastil Ubuyashiki pun tak terelakkan. Korban jiwa berjatuhan di antara kedua belah pihak. Tapi, Muzan berhasil dikalahkan.
Setelah semua yang terjadi, putra Kagaya, Kiriya, mengambil alih kepemimpinan di Korps Pembasmi Iblis. Tiga bulan setelah perang besar itu, Kiriya memutuskan membubarkan Korps Pembasmi Iblis. Dia membubarkan organisasi itu setelah tujuan mereka tercapai.
Meski begitu, Kagaya adalah orang yang sangat dihormati di korps tersebut. Setiap kata yang terlontar dari mulutnya adalah perintah yang harus diikuti bahkan oleh Hashira paling arogan sekalipun. Dia juga sangat bijaksana dalam setiap keputusannya.
Kagaya punya peranan penting dalam perang antara Pembasmi Iblis dan iblis binaan Raja Iblis Muzan Kibutsuji. Dia meneruskan cita-cita para leluhurnya untuk menyingkirkan Muzan dan membuat dunia damai. Jadi siapakah Kagaya Ubuyashiki? Berikut ulasannya!
Perhatian: Artikel ini mengandung spoiler dari manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba! Kalian sudah diperingatkan!
1. Penampilan fisik
Kagaya berkulit cerah dan rambut panjang sebahu. Dia disebut terkenal karena membunuh iblis dan berhasil mendapatan tanda Pembasmi Iblisnya. Penampakannya langsung bisa dikenali dengan tanda kutukan di kepalanya yang secara perlahan membunuhnya.
Karena penyakitnya ini, dia tidak bisa melihat apa-apa. Kulit keningnya berkurang. Tapi, dia tetap tersenyum. Dia selalu mengenakan kimono di atas haori putih degan pola pink dan ungu.
2. Bos Korps Pembasmi Iblis
Kagaya adalah orang paling dihormati dan penting di Korps Pembasmi Iblis. Saat ini, dia adalah pemimpinnya, yang ke-97 tepatnya. Pembasmi Iblis dan anak buahnya sangat menghormatinya dan menyebutnya sebagai Oyakata-sama.
Kagaya juga merupakan pemimpin keluarga Ubuyashiki. Meski sekarang fisiknya lemah, dulunya dia dikenal sangat kuat yang ditakuti dan dihormati orang. Tanda Pembasmi Iblis dan kesehatannya yang memburuk membuatnya jadi lemah.
3. Keluarga Ubuyashiki
Kagaya menjadi pemimpin Korps Pembasmi Iblis ketika masih berusia 4 tahun. Keluarganya memerangi iblis seperti Muzan, yang ternyata juga anggota keluarga Ubuyashiki. Untuk menebus kelakuan jahat Muzan, keluarga Ubuyashiki mendedikasikan diri untuk melawan Muzan.
Tapi, ini membuat tiap anggota keluarga Ubuyashiki mendapatkan tanda kutukan. Mereka hanya bisa hidup hingga usia 30 tahun. Kagaya bertemu istrinya, Amane, saat dia berusia 13 tahun dan wanita itu 17 tahun. Pendeta memilihkan Amane sebagai istri Kagaya. Tapi, Kagaya mengatakan, kalau Amane mau, dia bisa meninggalkannya karena hidupnya akan repot karena mengurusi orang yang punya disabilitas.
4. Kaitan dengan Muzan
Muzan Kibutsuji mungkin iblis terkuat di luar sana. Tapi, dia punya hubungan dengan Kagaya, orang yang bertekad memusnahkannya. Orang tidak tahu kalau Muzan dan Kagaya berasal dari keluarga Ubuyashiki. Muzan akhirnya bertemu Kagaya dan mengolok-oloknya karena Kagaya tidak bisa melihat apa-apa.
Kagaya meminta istrinya menggambarkan Muzan. Muzan mengatakan, Kagaya sudah nyaris mati. Dia menertawakan Kagaya dan menyebutnya berbau seperti mayat. Muzan ingin tidak bisa dihancurkan, tapi juga takut kalau dia pada akhirnya akan mati di tangan manusia, yang mana, benar.
5. Penyakit kutukan
Kagaya selalu terlihat lemah dan tidak bisa berjalan dengan baik. Dia menderita penyakit keturunan yang dimulai dari kening dan menjalar ke seluruh tubuhnya. Penyakit itu membuatnya terlihat seperti terbakar atau pelan-pelan membusuk. Penyakit itu hanya diturunkan kepada anak laki-laki di keluarga Ubuyashiki.
Karena penyakit ini, dia tidak bisa melihat apa pun karena keningnya dalam kondisi busuk penyakit itu pelan-pelan menyebar ke seluruh tubuhnya dan membunuhnya. Penyakit kutukan itu tidak bisa dikendalikannya. Meski sakit parah, Kagaya masih melawannya dan memimpin Korps Pembasmi Iblis.
6. Peduli dan sangat bijaksana
Sebagai pemimpin Korps Pembasmi Iblis, dia sangat tenang dan peduli pada anggota korps itu. Dia menganggap mereka semua sebagai anak-anaknya. Dia juga punya ingatan yang sangat baik.
Meski lemah dan tidak bisa menjadi petarung, dia menebusnya dengan pikiran tajam dan pengetahuan taktis atas bagaimana cara melawan iblis. Dia memandu para Pembasmi Iblis di misi mereka. Dia jugalah yang menugasi mereka ke misi yang harus diambil dan semua orang mengikuti perintahnya.
7. Pandai berkata-kata
Sementara dia berada di bayang-bayang, dia juga meminta sara dan nasihat dari orang yang dia kenal. Salah satunya adalah ketika setiap Hashira menentang Tanjiro dan Nezuko. Tapi, Kagaya memahami kondisi kakak beradik itu setelah guru Tanjiro, Sakonji Urokodaki, mengiriminya surat.
Caranya berbicara pun sangat bagus dan memperlihatkan sikapnya yang lembut. Kemampuannya menenangkan semua orang terlihat ketika dia mengendalikan Muichiro Tokito yang over-hype dan Sanemi Shinazugawa yang sangat arogan hanya dengan kata-kataya. Tapi, dia jadi ketat ketika terkait anak-anaknya karena tanda kutukan di keluarga mereka.
8. Kekuatan Kagaya
Meski tidak bisa melihat dan berjalan dengan baik, dia bisa menutupinya dengan suara yang menenangkan orang. Nada bicaranya sangat lembut sehingga orang pun mengikuti perintahnya. Keluarga Ubuyashiki juga punya keahlian meramal yang membantu mereka menghindari situasi kacau.
Mereka punya teknik yang membuat mereka bisa meramal apa pun yang menjadi kenyataan. Kagaya memprediksi kalau Muzan tidak bisa dibunuh hanya dengan dipenggal. Menurut Kagaya, dia hanya bisa dibunuh dengan kekuatan matahari.
9. Kematian
Kondisi Kagaya terus memburuk seiring berjalannya serial ini. Menjelang akhir serial ini dan pertarungan akhir antara Pembasmi Iblis dan para Iblis, termasuk Muzan, Kagaya sadar kalau hidupnya tak lama lagi. Dia pun membiarkan Muzan datang. Tapi, tentu saja, dia sudah punya taktik.
Muzan datang ke kastilnya. Namun, Kagaya sudah siap. Dia telah memerintahkan Tamayo untuk membuat jebakan ketika Muzan datang. Benar saja, begitu Muzan datang dan keduanya ngobrol sebentar, Kagaya meledakkan tempat itu. Dia, Amane, dan dua putri mereka pun tewas.
10. Pembubaran Korps Pembasmi Iblis
Kematian Kagaya memulai perang antara Pembasmi Ibis dan Muzan beserta anak buahnya. Pertarungan sengit di kastil Ubuyashiki pun tak terelakkan. Korban jiwa berjatuhan di antara kedua belah pihak. Tapi, Muzan berhasil dikalahkan.
Setelah semua yang terjadi, putra Kagaya, Kiriya, mengambil alih kepemimpinan di Korps Pembasmi Iblis. Tiga bulan setelah perang besar itu, Kiriya memutuskan membubarkan Korps Pembasmi Iblis. Dia membubarkan organisasi itu setelah tujuan mereka tercapai.
(alv)