5 Film tentang Perang Rusia Ukraina, dari Kisah Muslim hingga Dokter Muda

JAKARTA - Sineas Ukraina sudah berulang kali merekam aksi invasi Rusia ke Ukraina, yang dibuat sejak era 2010-an.

Perang Rusia Ukraina yang meletus sejak 24 Februari lalu disebut sebagai invasi terbesar dari satu negara ke negara lainnya sejak Perang Dunia II. Meski begitu, ketegangan antara kedua negara sebenarnya sudah terjadi sejak 2014.

Pada tahun tersebut, Rusia secara paksa mengambil wilayah Semenanjung Krimea, yang sebelumnya adalah milik Ukraina. Sementara beberapa hari sebelum perang terjadi pada tahun ini, Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur yang dikuasai pemberontak pro-Rusia.

Masalah lainnya yang memicu perang adalah karena Ukraina ingin bergabung dengan The North Atlantic Treaty Organization (NATO). Nato adalah aliansi militer dari negara-negara di Amerika dan Eropa. Rusia tidak senang dengan keinginan Ukraina itu karena dianggap akan merugikan keamanan Rusia.

Sengkarut konflik panjang antara dua negara pecahan Uni Soviet itu pun berusaha dipotret para sineas Ukraina. Formatnya mulai dari film dokumenter hingga cerita pilu yang dikemas secara fiksi tentang rakyat biasa yang terkena imbas ego politik para pemimpin. Berikut lima di antaranya, mengutip Hollywood Reporter.

1. Reflection (2021)

Foto: Fore Films

Film karya sutradara Valentyn Vasyanovych ini menjadi salah satu favorit para kritikus saat diputar dalamVenice Film Festival.

Reflection bercerita tentang seorang dokter muda yang menjadi sukarelawan di medan perang wilayah Donban, Ukraina. Ia lalu ditangkap oleh seorang tentara Rusia, yang berpura-pura menjadi warga lokal.

Setelah ditangkap, sang dokter pun mengalami penyiksaan. Ia lantas berjuang untuk bebas, sambil berharap bisa melanjutkan hidup di Kyiv, ibu kota Ukraina.

2. Winter on Fire: Ukraine's Fight for Freedom (2015)

Foto: Venice Film Festival

Film dokumenter garapan Evgeny Afineevsky memotret aksi demonstrasi yang dipicu oleh keputusan pemerintah Ukraina pada 2014. Saat itu, pemerintah memutuskan menangguhkan penandatanganan perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa demi membina hubungan yang lebih dekat dengan Rusia.

Afineevsky dan krunya mengikuti para pengunjuk rasa dari garis depan, menentang rezim mantan Perdana Menteri Viktor Yanukovych yang memiliki hubungan dekat dengan Putin.

Dalam demonstrasi tersebut, ratusan ribu orang ikut serta di alun-alun Maidan Kyiv. Dari mahasiswa, jurnalis, buruh, seniman, dan pendeta ikut serta dalam aksi tersebut. Film ini bisa disaksikan di Netflix.

3. The Earth Is Blue as an Orange (2020)

Foto: Albatros Communicos

Film garapan Iryna Tsilyk ini menceritakan kisah orang tua tunggal Hanna bersama empat anaknya. Hanna berusaha membuat rumahnya aman bagi anak-anaknya itu, meski bom dan kekacauan terus berlangsung di luar rumahnya.

Film ini disebut berdasarkan pengalaman para kru yang terlibat, dan mengubah trauma yang mereka rasakan menjadi sebuah karya seni yang sarat akan nilai-nilai kemanusiaan. Film ini memenangkan piala penyutradaraan terbaikuntuk film dokumenterdalamSundance Film Festival 2020.

4. Homeward (2019)

Foto: Cannes Film Festival

Film ini disutradarai oleh Nariman Aliev, yang saat filmnya diputar dalam Cannes Film Festival 2019, usianya baru 26 tahun.

Homeward bercerita tentang keluarga muslim, yaitu ayah yang temperamental berusia 50-an tahun bernama Mustafa, dan anak lelakinya Alim yang berusia 20-an tahun.

Mereka pergi ke kamar mayat di Kyiv untuk mengambil jasad kakak Alim, Nazim, yang penuh dengan peluru. Nazim tewas saat menjadi tentara sukarelawan melawan Rusia.

Baca Juga: Ini Kata Orang-Orang yang sudah Nonton Film The Batman

Keluarga Mustafa punya latar belakang etnis muslim minoritas di Krimea, yang sering tertekan karena perang. Mustafa lantas bertekad untuk mengubur jasad Nazim di kampung halaman keluarganya itu.

Tentu saja, perjalanan ke Krimea, yang sudah dikuasai Rusia, sangatlah berat bagi ayah dan anak itu. Mereka harus menghadapi polisi, persekusi, dan pengalaman pahit lainnya.

5. Atlantis (2018)

Foto: TIFF

Film ini juga adalah karya sutradara Valentyn Vasyanovych. Atlantis menjadi film terbaik dalam Venice Film Festival 2018.

Filmnya bercerita tentang kepedihan pascaperang. Diceritakan, pada tahun 2025, Ukraina Timur akhirnya memenangkan perang melawan Rusia. Namun, kemenangan tersebut tetap saja menyisakan banyak cerita pilu.

Baca Juga: 9 Fakta yang Harus Kamu Tahu sebelum Nonton Film The Batman

Tentara yang berjuang bertahun-tahun mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD), juga kehilangan keluarga dan rumah. Ada pula yang bunuh diri. Perang juga menyisakan kerusakan lingkungan.

Film ini mampu menggambarkan bahwa bahkan saat menang perang pun, manusia tetap akan merasa kalah dan dikalahkan oleh kenyataan pilu setelah perang berakhir.