Ini Kata Mereka yang sudah Nonton Spider-Man: No Way Home
loading...
Sejumlah orang yang sudah menyaksikan Spider-Man: No Way Home sebelum dirilis di bioskop menyebut film ini lucu, emosional, menyenangkan dan mengasyikkan. (Foto-Foto: Marvel/Sony Pictures)
A
A
A
Reaksi awal sederet orang yang beruntung bisa menyaksikan Spider-Man: No Way Home sebelum dirilis secara resmi pada Rabu (15/12) sudah keluar. Sebagian besar menyatakan kalau film ini benar-benar pas dengan hype-nya. Tidak mengecewakan.
Spider-Man: No Way Home adalah salah satu proyek ambisius antara Sony Pictures dan Marvel Studios untuk Marvel Cinematic Universe (MCU). Menampilkan Tom Holland sebagai Spider-Man yang ramah lingkungan, film ini membawa banyak karakter dari franchise Spider-Man sebelumnya. Tak heran, hype-nya sudah ada sejak film ini diumumkan.
Berbeda dengan film-film Marvel sebelumnya, untuk menghindari spoiler, Marvel dan Sony Pictures memilih untuk meminta jurnalis yang ikut premier film ini untuk membuat review lengkap. Sepertinya, mereka belajar dari apa yang terjadi di Eternals. Bocornya penampilan Harry Styles sebagai Eros bahkan sebelum film itu dirilis, membuat hype-nya agak menurun.
Di Jakarta, penonton yang ikut premier film ini pada Selasa (14/12) juga harus menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) dan ada embargo untuk review film ini sampaiRabu (15/12) tengah malam. Semua dilakukan demi mencegah spoiler dan menjaga kerahasiaan plot film ini. Spoiler bakal menyakitkan untuk yang satu ini.
“No Way Home terasa lebih dari sebuah film Spider-Man. Film ini agak klise, tapi menawan, menyentuh hati dan sangat menyenangkan—yang mana sudah seharusnya,” tulis Mae Abdulbaki dari Screen Rant.
![Ini Kata Mereka yang sudah Nonton Spider-Man: No Way Home]()
Brian Truitt dari USA Today menyebut Spider-Man: No Way Home adalah film terbaik yang pernah dia tonton di bioskop setelah Avengers: Endgame. Mungkin, yang dia maksud adalah dalam ranah MCU atau genre superhero. “Tom Holland memiliki hal itu dan meskipun ini benar-benar gila, ini ADALAH sebuah film #Spidey,” tulis dia di Twitter.
Tom Holland memang mendapatkan sejumlah pujian atas penampilannya di film ini. Don Kaye dari Den of Geek menyebut, No Way Home adalah penampilan terbaik Tom sebagai Peter Parker dan Spider-Man sampai saat ini. Chemistry yang terbangun di antara para pemerannya—terutama Tom, Zendaya (MJ) dan Jacob Batalon (Ned)—membuat orang akan suka.
“No Way Home menampilkan karya terbaik Holland sebagai Peter dan Spidey sampai sekarang dengan film ini mendorongnya ke emosi ekstrem yang sebelumnya belum pernah dia sentuh. Chemistry-nya dengan Zendaya dan Batalon juga nyata (Zendaya memancarkan banyak kehangatan di sini sementara dia dan Batalon juga memberikan sentuhan humor),” tulis Kaye.
![Ini Kata Mereka yang sudah Nonton Spider-Man: No Way Home]()
Pujian lain yang datang ke film ini ditujukan pada Willem Dafoe. Kembali memerankan Norman Osborn alias Green Goblin, karakter ini tidak lekang kengeriannya dalam memanipulasi orang. Penampilan Willem dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Spider-Man: No Way Home.
“#SpiderManNoWayHome itu mengagumkan. Tiap adegan bersama Willem Dafoe itu BAGUS. Sebuah surat cinta untuk penggemar. Saya bahkan tidak ingin ngomong apa-apa lagi. Saya suka Homecoming, tapi ini adalah favorit saya dari trilogi ini. Enggak sabar buat nonton lagi,” tulis Kirsten Acuna dari Insider.
John Defore dari The Hollywood Reporter menyebut, Spider-Man: No Way Home adalah penutup trilogi yang lebih baik dari trilogi sebelumnya. Meski, menurut dia, film besutan Jon Watts ini adalah yang paling tidak menyenangkan. “Tapi, ini jelas jauh lebih baik dari trikuel terakhir Spidey, Spider-Man 3 Sam Raimi yang terlalu padat dan disalahpahami,” kata dia.
![Ini Kata Mereka yang sudah Nonton Spider-Man: No Way Home]()
Matt Singer dari Screen Crush mengatakan, Spider-Man: No Way Home memahami kunci dari daya tarik Spider-Man bukanlah kekuatan mengagummkannya atau kostum keren. Ataupun, kalau dia adalah seorang pemalu yang berkembang menjadi pujaan hati setelah mendapatkan gigitan laba-laba radioaktif. “Kita suka Spider-Man karena dia kacau. Peter Parker gagal—berkali-kali,” kata dia.
Sejumlah orang memuji film ini karena sarat emosi. Kevin Polowny dari Yahoo menyebut Spider-Man: No Way Home itu epic, lucu dan sangat emosional. Sementara, Erik Davis dari Fandago mengatakan, No Way Home adalah akhir yang emosional bagi Homecoming.
“Saya dengan percaya diri bisa mengatakan kalau #SpiderManNoWayHome adalah film live-action Spider-Man TERBAIK. Akhir yang mendebarkan dan emosional bagi trilogi Homecoming, tapi juga tribute yang cerdas, menyenangkan dan mengasyikkan bagi 20 tahun film Spider-Man. Lucu dan mematahkan hati, jujur, saya suka tiap detiknya,” ujar Erik.
Dari reaksi orang-orang ini, sepertinya Spider-Man: No Way Home adalah sebuah ledakan untuk ditonton. Ada penekanan pada betapa mengasyikkannya dan intensifnya aksi di film ini. Kemenangan besar film ini sepertinya ada pada kemampuannya untuk fokus pada Peter-nya Tom. Jadi, pergilah ke bioskop dan tontonlah film ini!
Spider-Man: No Way Home adalah salah satu proyek ambisius antara Sony Pictures dan Marvel Studios untuk Marvel Cinematic Universe (MCU). Menampilkan Tom Holland sebagai Spider-Man yang ramah lingkungan, film ini membawa banyak karakter dari franchise Spider-Man sebelumnya. Tak heran, hype-nya sudah ada sejak film ini diumumkan.
Berbeda dengan film-film Marvel sebelumnya, untuk menghindari spoiler, Marvel dan Sony Pictures memilih untuk meminta jurnalis yang ikut premier film ini untuk membuat review lengkap. Sepertinya, mereka belajar dari apa yang terjadi di Eternals. Bocornya penampilan Harry Styles sebagai Eros bahkan sebelum film itu dirilis, membuat hype-nya agak menurun.
Di Jakarta, penonton yang ikut premier film ini pada Selasa (14/12) juga harus menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) dan ada embargo untuk review film ini sampaiRabu (15/12) tengah malam. Semua dilakukan demi mencegah spoiler dan menjaga kerahasiaan plot film ini. Spoiler bakal menyakitkan untuk yang satu ini.
“No Way Home terasa lebih dari sebuah film Spider-Man. Film ini agak klise, tapi menawan, menyentuh hati dan sangat menyenangkan—yang mana sudah seharusnya,” tulis Mae Abdulbaki dari Screen Rant.
Brian Truitt dari USA Today menyebut Spider-Man: No Way Home adalah film terbaik yang pernah dia tonton di bioskop setelah Avengers: Endgame. Mungkin, yang dia maksud adalah dalam ranah MCU atau genre superhero. “Tom Holland memiliki hal itu dan meskipun ini benar-benar gila, ini ADALAH sebuah film #Spidey,” tulis dia di Twitter.
Tom Holland memang mendapatkan sejumlah pujian atas penampilannya di film ini. Don Kaye dari Den of Geek menyebut, No Way Home adalah penampilan terbaik Tom sebagai Peter Parker dan Spider-Man sampai saat ini. Chemistry yang terbangun di antara para pemerannya—terutama Tom, Zendaya (MJ) dan Jacob Batalon (Ned)—membuat orang akan suka.
“No Way Home menampilkan karya terbaik Holland sebagai Peter dan Spidey sampai sekarang dengan film ini mendorongnya ke emosi ekstrem yang sebelumnya belum pernah dia sentuh. Chemistry-nya dengan Zendaya dan Batalon juga nyata (Zendaya memancarkan banyak kehangatan di sini sementara dia dan Batalon juga memberikan sentuhan humor),” tulis Kaye.
Pujian lain yang datang ke film ini ditujukan pada Willem Dafoe. Kembali memerankan Norman Osborn alias Green Goblin, karakter ini tidak lekang kengeriannya dalam memanipulasi orang. Penampilan Willem dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Spider-Man: No Way Home.
“#SpiderManNoWayHome itu mengagumkan. Tiap adegan bersama Willem Dafoe itu BAGUS. Sebuah surat cinta untuk penggemar. Saya bahkan tidak ingin ngomong apa-apa lagi. Saya suka Homecoming, tapi ini adalah favorit saya dari trilogi ini. Enggak sabar buat nonton lagi,” tulis Kirsten Acuna dari Insider.
John Defore dari The Hollywood Reporter menyebut, Spider-Man: No Way Home adalah penutup trilogi yang lebih baik dari trilogi sebelumnya. Meski, menurut dia, film besutan Jon Watts ini adalah yang paling tidak menyenangkan. “Tapi, ini jelas jauh lebih baik dari trikuel terakhir Spidey, Spider-Man 3 Sam Raimi yang terlalu padat dan disalahpahami,” kata dia.
Matt Singer dari Screen Crush mengatakan, Spider-Man: No Way Home memahami kunci dari daya tarik Spider-Man bukanlah kekuatan mengagummkannya atau kostum keren. Ataupun, kalau dia adalah seorang pemalu yang berkembang menjadi pujaan hati setelah mendapatkan gigitan laba-laba radioaktif. “Kita suka Spider-Man karena dia kacau. Peter Parker gagal—berkali-kali,” kata dia.
Sejumlah orang memuji film ini karena sarat emosi. Kevin Polowny dari Yahoo menyebut Spider-Man: No Way Home itu epic, lucu dan sangat emosional. Sementara, Erik Davis dari Fandago mengatakan, No Way Home adalah akhir yang emosional bagi Homecoming.
“Saya dengan percaya diri bisa mengatakan kalau #SpiderManNoWayHome adalah film live-action Spider-Man TERBAIK. Akhir yang mendebarkan dan emosional bagi trilogi Homecoming, tapi juga tribute yang cerdas, menyenangkan dan mengasyikkan bagi 20 tahun film Spider-Man. Lucu dan mematahkan hati, jujur, saya suka tiap detiknya,” ujar Erik.
Dari reaksi orang-orang ini, sepertinya Spider-Man: No Way Home adalah sebuah ledakan untuk ditonton. Ada penekanan pada betapa mengasyikkannya dan intensifnya aksi di film ini. Kemenangan besar film ini sepertinya ada pada kemampuannya untuk fokus pada Peter-nya Tom. Jadi, pergilah ke bioskop dan tontonlah film ini!
(alv)
Explore More