Review Venom: Let There Be Carnage: Penuh Tawa, Villain Kurang Tereksplorasi
loading...
A
A
A
Venom: Let There Be Carnage akhirnya tayang di bioskop di Indonesia. Meski berjarak lebih dari sebulan dari penayangan aslinya di Amerika Serikat (AS), film ini tetap layak dinikmati di bioskop. Hubungan kocak antara Eddie Brock dan Venom serta aksi tarung di film sepanjang 1 jam 37 menit ini menjadi hiburan tersendiri.
Sekuel Venom ini mengeksplorasi lebih dalam hubungan antara Eddie Brock (Tom Hardy) dan simbiotnya, Venom. Dinamika manusia dan alien ini menjadi jantung film ini. Eddie bisa konyol, tapi Venom bakal lebih konyol lagi. Eddie pun harus bisa mengendalikan Venom.
Sayang, ego mengalahkan segalanya. Venom merasa dirinya berjasa besar bagi Eddie. Sementara, Eddie tidak merasa seperti itu. Dia terus menyepelekan dan merendahkan Venom. Hubungan aneh itu pun berubah menjadi toxic.
Dinamika pertemanan yang turun naik, kadang baik kadang buruk juga dialami pasangan aneh ini. Hanya, kekerasan mendominasi dalam hubungan ini. Venom yang tidak tahan terus menerus disepelekan dan diatur-atur oleh Eddie memutuskan pergi. Dia ingin mencari inang baru dan bisa bebas makan kepala orang.
Namun, pada akhirnya, Venom sadar kalau dia membutuhkan Eddie. Sebaliknya, Eddie pun sadar kalau dia membutuhkan Venom. Mungkin masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat hubungan mereka lebih harmonis.
Meski begitu, Venom: Let There Be Carnage telah menunjukkan sedikit kemajuan berarti dalam hubungan ini. Eddie pada akhirnya mau memahami keinginan Venom dan menurunkan egonya. Sementara, Venom jadi sedikit lebih terbuka kepada Eddie.
Kesadaran kalau mereka saling membutuhkan satu sama lain ini terutama muncul ketika Carnage membuat kekacauan. Carnage, di film ini, lahir dari darah Eddie yang terisap Cletus Kasady (Woody Harrelson). Sama-sama bersifat jahat, Carnage dan Cletus terlihat seperti pasangan yang lebih kuat ketimbang Eddie dan Venom.
Tapi, kenyataannya, Cletus dan Carnage tidak bisa menyatu. Carnage terlihat sangat ingin menguasai Cletus dan menyingkirkan semua hambatan, termasuk Shriek (Naomie Harris), pacar Cletus. Sementara, Cletus, meski merasa lebih kuat dengan kehadiran Carnage, punya titik lemah, yaitu Shriek. Dia tidak rela jika Carnage menyakiti pacarnya itu.
Venom: Let There Be Carnage memberikan hiburan yang cukup mengasyikkan. Dari sisi cerita, film ini lebih lurus dan tidak bertele-tele, meski, ya, ada lubang sana sini. Tapi, plotnya sederhana dan mudah untuk diikuti.
Adegan pertarungan antara Carnage dan Venom lumayan seru. Meski kali ini, sutradaranya, Andy Serkis, menggunakan CGI, bukan motion capture seperti di film pertamanya. Tapi, ini tidak mengurangi keseruan pertarungan dua alien aneh itu di katedral yang sedang direnovasi.
Yang agak kurang tereksplorasi di sini adalah hubungan antara Cletus dan Shriek serta segala kekacauan yang mereka ciptakan. Kisah keduanya terlalu singkat. Dan, dengan tren film superhero berdurasi panjang, seharusnya Andy Serkis pun tak perlu khawatir dengan lamanya film ini.
Padahal penampilan Woody sebagai Cletus/Carnage dan Naomie sebagai Frances/Shriek pun bagus. Keduanya benar-benar tampil sebagai villain yang patut dipertimbangkan jagoan yang menjadi musuh mereka. Sayang, ini tidak tereksplorasi dengan baik karena Venom 2 lebih sibuk mengurusi hubungan Eddie dan Venom.
Di sisi lain, penonton juga diajak melihat sosok Venom tanpa Eddie. Bagaimana tingkah polahnya dan interaksinya dengan manusia. Mau tidak mau, harus diakui Eddie cukup berhasil mengendalikan Venom. Sampai, meskipun tidak lagi bersama dan merasa sudah bebas, Venom tetap taat pada peraturan Eddie.
Venom: Let There Be Carnage menghadirkan tontonan ringan yang sedikit berbalut suasana gelap dan kelam dengan banyak dialog dan adegan yang mengundang tawa. Humor di film ini lebih banyak dari film pertamanya. Jika kalian suka film pertamanya, mungkin kalian juga akan menikmati film keduanya ini.
Venom: Let There Be Carnage juga memberikan adegan pascakredit yang menghebohkan. Spoiler sudah ada di mana-mana. Jadi, tak perlu disebutkan lagi. Yang jelas, film ini hadir di tengah hype Spider-Man: No Way Home.
Venom: Let There Be Carnage sudah tayang di bioskop di seluruh Indonesia mulai hari ini, Rabu (17/11). Tetap patuhi protokol kesehatan selama berada di bioskop! Selamat menyaksikan!
Sekuel Venom ini mengeksplorasi lebih dalam hubungan antara Eddie Brock (Tom Hardy) dan simbiotnya, Venom. Dinamika manusia dan alien ini menjadi jantung film ini. Eddie bisa konyol, tapi Venom bakal lebih konyol lagi. Eddie pun harus bisa mengendalikan Venom.
Sayang, ego mengalahkan segalanya. Venom merasa dirinya berjasa besar bagi Eddie. Sementara, Eddie tidak merasa seperti itu. Dia terus menyepelekan dan merendahkan Venom. Hubungan aneh itu pun berubah menjadi toxic.
Dinamika pertemanan yang turun naik, kadang baik kadang buruk juga dialami pasangan aneh ini. Hanya, kekerasan mendominasi dalam hubungan ini. Venom yang tidak tahan terus menerus disepelekan dan diatur-atur oleh Eddie memutuskan pergi. Dia ingin mencari inang baru dan bisa bebas makan kepala orang.
Namun, pada akhirnya, Venom sadar kalau dia membutuhkan Eddie. Sebaliknya, Eddie pun sadar kalau dia membutuhkan Venom. Mungkin masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat hubungan mereka lebih harmonis.
Meski begitu, Venom: Let There Be Carnage telah menunjukkan sedikit kemajuan berarti dalam hubungan ini. Eddie pada akhirnya mau memahami keinginan Venom dan menurunkan egonya. Sementara, Venom jadi sedikit lebih terbuka kepada Eddie.
Kesadaran kalau mereka saling membutuhkan satu sama lain ini terutama muncul ketika Carnage membuat kekacauan. Carnage, di film ini, lahir dari darah Eddie yang terisap Cletus Kasady (Woody Harrelson). Sama-sama bersifat jahat, Carnage dan Cletus terlihat seperti pasangan yang lebih kuat ketimbang Eddie dan Venom.
Tapi, kenyataannya, Cletus dan Carnage tidak bisa menyatu. Carnage terlihat sangat ingin menguasai Cletus dan menyingkirkan semua hambatan, termasuk Shriek (Naomie Harris), pacar Cletus. Sementara, Cletus, meski merasa lebih kuat dengan kehadiran Carnage, punya titik lemah, yaitu Shriek. Dia tidak rela jika Carnage menyakiti pacarnya itu.
Venom: Let There Be Carnage memberikan hiburan yang cukup mengasyikkan. Dari sisi cerita, film ini lebih lurus dan tidak bertele-tele, meski, ya, ada lubang sana sini. Tapi, plotnya sederhana dan mudah untuk diikuti.
Adegan pertarungan antara Carnage dan Venom lumayan seru. Meski kali ini, sutradaranya, Andy Serkis, menggunakan CGI, bukan motion capture seperti di film pertamanya. Tapi, ini tidak mengurangi keseruan pertarungan dua alien aneh itu di katedral yang sedang direnovasi.
Yang agak kurang tereksplorasi di sini adalah hubungan antara Cletus dan Shriek serta segala kekacauan yang mereka ciptakan. Kisah keduanya terlalu singkat. Dan, dengan tren film superhero berdurasi panjang, seharusnya Andy Serkis pun tak perlu khawatir dengan lamanya film ini.
Padahal penampilan Woody sebagai Cletus/Carnage dan Naomie sebagai Frances/Shriek pun bagus. Keduanya benar-benar tampil sebagai villain yang patut dipertimbangkan jagoan yang menjadi musuh mereka. Sayang, ini tidak tereksplorasi dengan baik karena Venom 2 lebih sibuk mengurusi hubungan Eddie dan Venom.
Di sisi lain, penonton juga diajak melihat sosok Venom tanpa Eddie. Bagaimana tingkah polahnya dan interaksinya dengan manusia. Mau tidak mau, harus diakui Eddie cukup berhasil mengendalikan Venom. Sampai, meskipun tidak lagi bersama dan merasa sudah bebas, Venom tetap taat pada peraturan Eddie.
Venom: Let There Be Carnage menghadirkan tontonan ringan yang sedikit berbalut suasana gelap dan kelam dengan banyak dialog dan adegan yang mengundang tawa. Humor di film ini lebih banyak dari film pertamanya. Jika kalian suka film pertamanya, mungkin kalian juga akan menikmati film keduanya ini.
Venom: Let There Be Carnage juga memberikan adegan pascakredit yang menghebohkan. Spoiler sudah ada di mana-mana. Jadi, tak perlu disebutkan lagi. Yang jelas, film ini hadir di tengah hype Spider-Man: No Way Home.
Venom: Let There Be Carnage sudah tayang di bioskop di seluruh Indonesia mulai hari ini, Rabu (17/11). Tetap patuhi protokol kesehatan selama berada di bioskop! Selamat menyaksikan!
(alv)