Sepanjang Serialnya, Naruto Hanya Membunuh Satu Orang secara Langsung
loading...
A
A
A
Sepanjang serial Naruto berjalan, karakter kesayangan semua orang ini, Naruto Uzumaki, sudah mengalahkan banyak penjahat. Namun, sebenarnya, dari seluruh serial itu, Naruto hanya membunuh satu orang secara langsung. Memang, Naruto jarang digambarkan sebagai pembunuh.
Di Naruto, protagonis yang sekarang adalah Hokage Konoha di Boruto: Naruto Next Generations itu lebih sering mengambil cara yang lain atau mengampuni musuhnya. Pahlawan anime yang punya tipe yang sama dengan Naruto adalah Goku dari Dragon Ball. Dia lebih sering mengampuni musuhnya ketimbang membunuhnya. Ini membuat jengkel Bezita.
Ketika penjahat mati di manga dan anime Shonen, ceritanya biasanya berputar di masalah ini. Jadi, protagonisnya secara tidak langsung bertanggung jawab untuk kematian itu. Naruto melakukannya tepat setelah pertarungannya dengan Pain.
Di pertarungan itu, ninja muda mengubah penampakan penjahat tersebut. Ini memicu Pain mengorbankan diri dan menghidupkan kembali semua musuhnya sebelumnya. Bahkan, Kaguya Otsutsuki, penjahat terakhir Naruto, disegel, bukan dihancurkan.
Sepanjang serial tersebut, Naruto telah mengalahkan banyak musuh. Jadi, lumrah diasumsikan kalau tangannya berlumuran darah. Tapi, Naruto sebenarnya hanya membunuh satu orang.
Orang itu adalah jonin Sunagakure bernama Yura. Awalnya, Yura diyakini merupakan anggota dewan yang bisa dipercaya. Tapi, kemudian diketahui kalau dia sebenarnya adalah agen rahasia Akatsuki.
Memorinya diaktifkan lagi saat Sasosi dan Deidara tiba di Sunagakure. Setelah mata-mata Yura selesai, Pain mengubahnya menjadi kiln Itachi Uchiha. Dengan menyamar sebagai kakak Sasuke, Naruto, Kakashi, Sakura dan Chiyo pun berhadapan dengan Yura. Naruto akhirnya membunuh Yura dengan teknik Rasengan Raksasa. Penonton kemudian melihat mayat Yura yang mengonfirmasi kematiannya.
Serial itu secara aktif berusaha menghindari menunjukkan Naruto sebagai seorang pembunuh. Maka, jadi aneh ketika Naruto membunuh Yura ketika musuh yang lebih besar dan lebih jahat bisa melenggang dengan nyawa masih dikandung badan. Bahkan meskipun Naruto merasa sedang bertempur melawan Itachi, bukan Yura.
Mungkin boneka Akatsuki itu dianggap karakter minor yang bisa dihancurkan Naruto tanpa ada yang mempertanyakan moralnya. Atau, mungkin kematian itu dimaksudkan untuk mengemukakan meningkatnya kedewasaan Naruto setelah lompatan waktu. Pertarungan itu terjadi di awal Naruto Shippuden.
Sementara Yura adalah satu-satunya orang yang langsung dibunuh Naruto, menyelam lebih dalam akan membuka sejumlah kemungkinan. Misalnya, Raiga, ninja dari Kirigakure. Naruto membuatnya melayang dari atas tebing.
Raiga kemudian bunuh diri saat jatuh. Dia mungkin menyadari kalau jatuh pun nyawanya tidak akan selamat. Jadi, Naruto mungkin tidak seutuhnya bertanggung jawab atas kematian Raiga. Meski beberapa tahun kemudian, putri Raiga berusaha balas dendam terhadap Naruto.
Terlebih, Naruto punya peran dalam mengalahkan Urashiki Otsutsuki. Penjahat ini melakukan perjalanan menembus waktu ke masa lalu dalam busur cerita filler Boruto untuk menyerang Naruto muda. Urashiki kemudian dihancurkan berkat kerja sama antara Naruto, Sasuke, Boruto dan Jiraiya. Ini membuat Naruto juga punya andil dalam bertanggung jawab atas kematian karakter itu.
Mengutip ScreenRant, kematian Yura adalah pengecualian dalam peraturan tak tertulis Shonen bahwa protagonis tidak boleh menjadi pembunuh tanpa ampun. Karenanya, ada spekulasi kalau hidup Yura sudah diklaim jutsu shoten Pain dan Rasengan besar Naruto sudah melanggar transformasi itu.
Meskipun tidak ada di kanon itu yang mengindikasikan kalau itu masalahnya, Yura dibunuh Pain, bukannya Naruto, akan membuat karakter itu mempertahankan superioritas moralnya dengan tidak melayangkan pukulan terakhir. Tapi, secara resmi, Yura adalah satu-satunya karakter yang kematiannya terkait langsung Naruto.
Di Naruto, protagonis yang sekarang adalah Hokage Konoha di Boruto: Naruto Next Generations itu lebih sering mengambil cara yang lain atau mengampuni musuhnya. Pahlawan anime yang punya tipe yang sama dengan Naruto adalah Goku dari Dragon Ball. Dia lebih sering mengampuni musuhnya ketimbang membunuhnya. Ini membuat jengkel Bezita.
Ketika penjahat mati di manga dan anime Shonen, ceritanya biasanya berputar di masalah ini. Jadi, protagonisnya secara tidak langsung bertanggung jawab untuk kematian itu. Naruto melakukannya tepat setelah pertarungannya dengan Pain.
Di pertarungan itu, ninja muda mengubah penampakan penjahat tersebut. Ini memicu Pain mengorbankan diri dan menghidupkan kembali semua musuhnya sebelumnya. Bahkan, Kaguya Otsutsuki, penjahat terakhir Naruto, disegel, bukan dihancurkan.
Sepanjang serial tersebut, Naruto telah mengalahkan banyak musuh. Jadi, lumrah diasumsikan kalau tangannya berlumuran darah. Tapi, Naruto sebenarnya hanya membunuh satu orang.
Orang itu adalah jonin Sunagakure bernama Yura. Awalnya, Yura diyakini merupakan anggota dewan yang bisa dipercaya. Tapi, kemudian diketahui kalau dia sebenarnya adalah agen rahasia Akatsuki.
Memorinya diaktifkan lagi saat Sasosi dan Deidara tiba di Sunagakure. Setelah mata-mata Yura selesai, Pain mengubahnya menjadi kiln Itachi Uchiha. Dengan menyamar sebagai kakak Sasuke, Naruto, Kakashi, Sakura dan Chiyo pun berhadapan dengan Yura. Naruto akhirnya membunuh Yura dengan teknik Rasengan Raksasa. Penonton kemudian melihat mayat Yura yang mengonfirmasi kematiannya.
Serial itu secara aktif berusaha menghindari menunjukkan Naruto sebagai seorang pembunuh. Maka, jadi aneh ketika Naruto membunuh Yura ketika musuh yang lebih besar dan lebih jahat bisa melenggang dengan nyawa masih dikandung badan. Bahkan meskipun Naruto merasa sedang bertempur melawan Itachi, bukan Yura.
Mungkin boneka Akatsuki itu dianggap karakter minor yang bisa dihancurkan Naruto tanpa ada yang mempertanyakan moralnya. Atau, mungkin kematian itu dimaksudkan untuk mengemukakan meningkatnya kedewasaan Naruto setelah lompatan waktu. Pertarungan itu terjadi di awal Naruto Shippuden.
Sementara Yura adalah satu-satunya orang yang langsung dibunuh Naruto, menyelam lebih dalam akan membuka sejumlah kemungkinan. Misalnya, Raiga, ninja dari Kirigakure. Naruto membuatnya melayang dari atas tebing.
Raiga kemudian bunuh diri saat jatuh. Dia mungkin menyadari kalau jatuh pun nyawanya tidak akan selamat. Jadi, Naruto mungkin tidak seutuhnya bertanggung jawab atas kematian Raiga. Meski beberapa tahun kemudian, putri Raiga berusaha balas dendam terhadap Naruto.
Terlebih, Naruto punya peran dalam mengalahkan Urashiki Otsutsuki. Penjahat ini melakukan perjalanan menembus waktu ke masa lalu dalam busur cerita filler Boruto untuk menyerang Naruto muda. Urashiki kemudian dihancurkan berkat kerja sama antara Naruto, Sasuke, Boruto dan Jiraiya. Ini membuat Naruto juga punya andil dalam bertanggung jawab atas kematian karakter itu.
Mengutip ScreenRant, kematian Yura adalah pengecualian dalam peraturan tak tertulis Shonen bahwa protagonis tidak boleh menjadi pembunuh tanpa ampun. Karenanya, ada spekulasi kalau hidup Yura sudah diklaim jutsu shoten Pain dan Rasengan besar Naruto sudah melanggar transformasi itu.
Meskipun tidak ada di kanon itu yang mengindikasikan kalau itu masalahnya, Yura dibunuh Pain, bukannya Naruto, akan membuat karakter itu mempertahankan superioritas moralnya dengan tidak melayangkan pukulan terakhir. Tapi, secara resmi, Yura adalah satu-satunya karakter yang kematiannya terkait langsung Naruto.
(alv)